Você está na página 1de 7

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN

DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT


[1] [2]
Desy Kristyawati , Rudi Saputra
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424

Abstrak

Analisa sistem instalasi listrik pada rumah 2 tingkat ini menggunakan daya 900 Watt, dimana
dalam instalasi ini menggunakan KWH (Killo Watt Hour) meter sebagai alat perhitungan dalam
pemakaian energi listrik. KWH ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana
medan magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pada rumah 2 tingkat
ini memiliki kapasitas daya terpasang 900 Watt. Sistem distribusinya terbagi ke 2 tingkat untuk
memberi energi ke fasilitas-fasilitas enelektronik lainnya. dari instalasi lintrik ini terdapat MCB
(Miniature Circuit Breaker), MCB pada instalasi ini sebagai pengaman terhadap bahaya beban
atau arus lebih. Pemasangan PHB (Pusat Hubung Bagi) berfungsi menerima energi listrik dari APP
(Alat Pengukur dan Pembatas) dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol
penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit cabang PHB. Pada daya yang dipakai 900 Watt
dibagi dengan tegangan dari PLN sebesar 220 volt menjadi arus energi listrik sebesar 4 Ampere
total lantai 1 dan 2 di PHB utama, dimana setiap lantai nilai PHB pada MCB nya 2 Ampere dan
dispesifikasi pada tiap-tiap beban. Beban yang di gunakan yaitu 1 Ampere untuk penerangan
(Lampu) dan 1 Ampere untuk alat-alat elektronik (seperti televisi, radio, kulkas dan lainnya).

Kata Kunci : KWH, MCB, PHB.

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI


[3]
Latar Belakang KWH (Killo Watt Hour)
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan KWH meter adalah alat penghitung
pokok yang sangat penting dalam kehidupan pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja
manusia saat ini, dimana hampir semua menggunakan metode induksi medan magnet
aktifitas manusia berhubungan dengan energi dimana medan magnet tersebut menggerakan
listrik. Fungsi instalasi listrik yaitu untuk piringan yang terbuat dari alumunium.
mempermudah pemasangan pada instalasi Pengukur Watt atau KWatt, yang pada
listrik. Komponenya seperti saklar listrik, stop umumnya disebut Watt-Meter/ kwatt meter
kontak, lampu pijar, lampu TL, fuse / sekering, disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan
fitting atau dudukan lampu serta pipa listrik. tegangan dapat berputar dengan bebasnya,
Pemasangan instalasi listrik dirumah tangga dengan jalan demikian tenaga listrik dapat
idealnya harus mengikuti standar yang diukur, baik dalam satuan WH (Watt jam)
berlaku. Hal ini bertujuan supaya produsen ataupun dalam KWH ( Killo Watt Hour ).
energi listrik dan pelanggan terhindar dari
kerugian. Salah satu usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan keamanan adalah
dengan membuat sistem pembumian instalasi
rumah tangga.
Instalasi listrik pada rumah dua tingkat dapat
menggunakan daya 900watt sesuai dengan
kebutuhan rumah 2 tingkat. Daya 900watt
dapat diklasifikasikan didalam PHB masing-
masing 2 ampare, dengan PHB utama
sebesar 4 ampere. Dengan penempatan
peralatan instalasi yang sesuai dengan PUIL.
Gambar 1. KWH (Killo Watt Hour).
Pemakaian energi listrik di industri maupun sehingga bimetal akan melengkung. Efek
rumah tangga menggunakan satuan kilowatt- lengkungan akan mengakibatkan bimetal
hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan dapat menggerakan kunci atau pengait
3,6 MJ. Karena itulah alat yang digunakan sehingga menyebabkan terputusnya
untuk mengukur energi pada industri dan hubungan beban. Dengan sumber tegangan
rumah tangga dikenal dengan watt hour MCB bersifat renewable artinya setelah MCB
meter. Besar tagihan listrik biasanya putus masih dapat berfungsi kembali setelah
berdasarkan pada angka-angka yang tertera direset secara manual.
pada KWH meter setiap bulannya untuk saat
[5]
ini. KWH induksi adalah satu-satunya tipe PHB
yang digunakan pada perhitungan daya lisrik PHB adalah peralatan yang berfungsi
rumah tangga. menerima energi listrik dari APP (Alat
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Pemgukur dan Pembatas) dan selanjutnya
adalah kumparan tegangan, kumparan arus, mendistribusikan dan segaligus mengntrol
sebuah piringan aluminium, sebuah magnet penyaluran energ lisrik tersebut melalui sirkit
tetap, dan sebuah gir mekanik yang mencatat cabang ke PHB cabang atau langsung melalui
banyaknya putaran piringan. Jika meter sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa
dihubungkan ke daya satu fasa, maka titik lampu dan melalui kontak-kontak ke
piringan torsi yang membuatnya berputar peralatan pemanfaat listrik yang berada
seperti motor dengan tingkat kepresisian yang dalam ruangan.
tinggi. Semakin besar daya yang terpakai,
mengakibatkan kecepaan piringan semakin
besar, demikian pula sebaliknya.
[5]
MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB atau miniature circuit breaker pada
instalasi otomatisasi berfungsi sebagai
pengaman terhadap bahaya beban / arus
lebih dan juga sebagai switching antar
rangkaian kontrol dengan sumber listrik.
Untuk menutup atau menghubungkan
Gamabar 3. PHB Utama
dilakukan secara manual dan untuk membuka
atau memutus dapat dilakukan secara manual
PHB harus ditata dan dipasang sedemikian
ataupun otomatis.
rupa sehingga terlihat rapi dan teratur, dan
harus ditempatkan dalam ruangan yang
cukup leluasa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai
dan beberapa PHB yang letaknya berdekatan
dan suplai oleh sumber yang sama sedapat
mungkin ditata dalam satu kelompok.
Komponen PHB harus ditata dengan
Gambar 2. MCB (Miniature Circuit Breaker) memperhatikan keadaan di indonesia dan di
pasang sesuai dengan petunjuk pabrik
Prinsip kerja MCB yaitu bekerja secara pembuat agar waktu kerja memerlukan
magnetik dan secara thermis. Secara pelayanaan, seperti instrumen ukur, tombol
magnetik arus akan melalui suatu kumparan dan sakelar harus dapat dilayani dengan
yang berinti logam, jika arus yang lewat mudah dan aman dari depan tanpa bantuan
melebihi batas nominalnya inti tersebut akan tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim
menjadi magnet dan magnet ini akan menarik lainnya.
kunci (pengait) sehingga akan menyebabkan Penyambungan saluran masuk dan saluran
terputusnya hubungan beban dengan sumber keluar pada PHB harus menggunakan
tegangan. terminal sehingga penyambungan dengan
Secara thermis yaitu digunakan bimetal atau komponen dapat dilakukan dengan mudah,
dua jenis logam yang mempunyai angka teratur dan aman dan terminal kabel kendali
mulai berbeda. Jika ka arus yang melewat harus ditempatkan terpisah dengan terminal
bimetal melebihi harga nominalnya maka saluran daya.
bimetal akan menjad panas dan memuai
Semua mur baut dan komponen yang terbuat stop kontak dengan hubung tanah dan stop
dari logam dan berfungsi sebagai penghantar kontak tahan air. Berdasarkan
hars dilapisi logam pencegah karat untuk pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop
menjamin kontak listrik yang baik, rel dari kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan
tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut stop kontak yang harus dipasang
pada pemakaian arus 1000 A keatas. Dan dipermukaan dinding atau kayu. Berikut ini
sambungan dua jenis logam yang berlainan adalah contoh beberapa bentuk dari stop
harus menggunakan konektor khusus kontak.
misalnya konektor bimetal.
[1]
Saklar Tunggal
Saklar tunggal adalah suatu saklar yang
difungsikan untuk memutuskan dan
menghubungkan sumber tegangan dengan
beban, dimana saklar ini melayani satu buah
mata lampu atau lebih. Saklar ini pada
umumnya banyak digunakan pada isntalasi Gambar 6. Stop Kontak
rumah, instalasi bangnan, dan juga pada
[4]
instalasi diindustri. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan
cahaya dengan memanaskan serabut pijar
(filamen) didalamnya sehingga terjadi
pemanasan dan pada akhirnya filamen
tersebut mampu menghasilkan cahaya.
Didalam serabut pijar inilah tenaga listrik
diubah menjadi panas dan cahaya. Terdapat
beberapa ukuran daya untuk lampu pijar
misalnya 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt, 40 Watt,
60 Watt dan lain-lain. Semakin besar daya
sebuah lampu pijar, maka akan semakin
Gambar 4. Saklar Tunggal terang lampu tersebut. Berikut ini adalah
[1] beberapa contoh bentuk dari lampu pijar.
Saklar Seri
Saklar seri adalah suatu saklar yang
difungsikan untu memutuskan dan
menghubungkan dua buah mata lampu
secara bersamaan atau scara bergantian.
Saklar ini biasanya digunakan pada ruang
yang menggunakan lebih satu lampu,
misalnya ruang tamu, ruang keluarga.

Gambar 7. Lampu Pijar


[3]
Lampu TL
Lampu tabung fluoresen atau TL adalah
lampu listrik yang memanfaatkan gas neon
dan lapisan fluoresen sebagai cahaya pada
saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini
diisi oleh semacam gas yang pada saat
elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas
ini akan terionisasi sehingga menyebabkan
Gambar 5. Saklar Seri elektron-elektron pada gas tersebut bergerak
[2] dan memendarkan lapisan fluoresen pada
Stop Kontak lapisan tabung lampu TL. Karakteristik dari
Stop kontak atau kontak-kontak adalah kotak lampu TL ini adalah mampu menghasilkan
tempat sumber tegangan listrik yang siap cahaya output per Watt daya yang digunakan
pakai. Berdasarkan bentuknya, terdapat lebih tinggi dari pada lampu bolam biasa.
beberapa macam yaitu stop kontak biasa, Terdiri dari beberapa komponen pokok,
berupa tabung, sepasang fitting, stater, dan mengalir ke PHB. PHB (Pusat Hubung Bagi)
balas (ballast). Untuk lampu TL juga terdapat berfungsi menerima energi listrik dari APP
bermacam-macam ukuran dayanya, misalnya (Alat Pemgukur dan Pembatas) dan
10 Watt, 15 Watt, 20 Watt, 40 Watt dan lain- selanjutnya mendistribusikan dan segaligus
lain. Berikut adalah bagian-bagian dari mengntrol penyaluran energ lisrik tersebut
sebuah lampu TL. melalui sirkit cabang ke PHB. Dimana pada
daya yang dipakai 900 Watt dibagi dengan
tegangan dari PLN sebesar 220 volt menjadi
arus energi listrik sebesar 4 Ampere total
lantai 1 dan 2 di PHB utama, dimana setiap
lantai nilai PHB pada MCB nya 2 Ampere dan
dispesifikasi pada tiap-tiap beban. Beban
Gambar 8. Lampu TL yang di gunakan terdiri dalam 2 bagian, 1
Ampere buat beban pertama untuk
penerangan yang berupa lampu pijar dan
ANALISA INSTALASI lampu TL. Kemudian beban kedua 1 Ampere
buat alat-alat elektronik berupa televisi, radio,
Blok Diagram kulkas dan lainnya.
Didalam menganalisa instalasi listrik pada
rumah dua tingkat membutuhkan beberapa Blok Input
cara kerja. Dimana cara kerjanya dapat dilihat Pada blok input terdapat sumber tegangan
pada diagram blok dibawah ini. 220 Volt dimana sumber tegangan tersebut
berasal dari PLN, dan didalam instalasi listrik
INPUT PROSES OUTPUT ini menggunakan daya sebesar 900 Watt.
Sumber Beban

Tegangan
KWH(Killo Watt Blok Proses
Hour) Pada blok proses terdapat KWH, MCB dan
220 Volt PHB. KWH (Killo Watt Hour) merupakan alat
MCB (Miniature Circuit Breaker) penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan
magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dari
PHB (Pusat Hubung Bagi)
alumunium. MCB (Miniature Circuit Breaker)
pada instalasi berfungsi sebagai pengaman
Gambar 9.Diagram blok instalasi listrik terhadap bahaya beban atau arus lebih dan
juga sebagai switching antar rangkaian
Pada Gambar 3.1 merupakan blok diagram kontrol dengan sumber listrik. Prinsip kerja
instalasi listrik diatas terdapat 3 blok, yaitu MCB (Miniature Circuit Breaker) yaitu bekerja
blok input, proses dan output. Blok input secara magnetik dan secara thermis. PHB
terdapat sumber tegangan 220 Volt dari PLN, (Pusat Hubung Bagi) adalah peralatan yang
sebagai sumber energi listrik yang berfungsi menerima energi listrik dan
memberikan tegangan 220 Volt ke tiap-tiap selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus
rumah. Setelah adanya sumber tegangan 220 mengontrol penyaluran energi listrik tersebut
Volt maka masuk kebagian proses, dimana melalui ke PHB.
didalam bagian proses terdapat KWH (Killo
Watt Hour), MCB (Miniature Circuit Breaker) Blok Output
dan PHB (Pusat Hubung Bagi). Sumber listrik Pada blok output terdapat beban. Didalam
yang masuk di terima oleh KWH (Killo Watt instalasi ini beban terdapat berbagai berupa
Hour) dimana bisa menghitung besaran penerangan (Lampu pijar dan Lampu TL) dan
energi listrik yang digunakan, cara alat-alat elektronik (seperti televisi, radio,
perhitungannya dengan menggerakan kulkas dan lainnya). total beban yang
lempengan yang terdapat didalam KWH digunakan dilantai 1 dan 2 yaitu 4 Ampere,
Meter. Setelah aliran listrik masuk dan kemudaian 4 Ampere dibagi 2 Ampere tiap-
terdeteksi terbaca oleh KWH maka akan tiap tingkatnya. Beban untuk penerangan
mengaktifkan MCB. Dimana MCB sebagai (Lampu pijar dan Lampu TL) yang di gunakan
alat untuk pengaman terhadap hubung yaitu 1 Ampere dan 1 Ampere untuk alat-alat
singkat arus listrik. Ketika arus listrik sudah elektronik (seperti televisi, radio, kulkas dan
melewati MCB, setelah itu arus listrik akan lainnya).
Pada gambar di atas 3.5 diagram pengawatan
lantai kedua, Dan di lantai dua terdapat ada
kamar mandi, ruang tidur tiga, ruang tidur
empat, ruang tengah, dan teras. Masing–
masing terdapat saklar dan lampu.

Wiring Pembagian Daya 900 Watt

Gambar 10. Diagram pengawatan lantai


pertama

Pada gambar di atas 3.4 diagram


pengawatan lantai pertama, teras Gambar 12. Wiring Diagram Rangkaian PHB
menggunakan lampu TL dan menggunakan
dua fasa, terhubung dengan saklar seri yang Saluran utama pelanggan sebagai kontrol
berada diruang tamu. Ruang tamu terdapat pemakaian daya pada konsumen di atur oleh
ada lampu satu pijar dan stop kontak. Lalu PHB (pusat hubung bagi), dimana terdiri dari
diruang tidur satu terdapat ada saklar dan dari PHB utama dan PHB cabang pada
stop kontak dan lampu pijar yang terdiri dari rangkaiannya. Pada daya yang dikonsumsi
fasa dan netral. Dan ruang tidur dua juga memakai daya 900Watt dengan PHB utama
terdapat ada saklar dan stop kontak dan sebesar 4A di dapat dari 900 Watt dibagi 220
lampu pijar. Sedangkan di ruang dapur Volt. Rangkaian PHB utama diklasifikasikan
terdapat ada dua saklar tunggal, lampu dan menjadi 2 bagian yaitu PHB cabang sirkuit 1
stopkontak. dan PHB cabang sirkuit 2, dimana setiap nilai
PHB pada kontaktornya bernilai 2A.
Saluran PHB cabang sirkuit 1 mempunyai
nilai kontaktor 2A, yaitu di dapat dari
pembagian dari PHB utama dengan katogori
nilainya 450V dibagi 220 V. Jadi daya yang
dipakai pada PHB sirkuit cabang 1 untuk di
konsumsi lantai 1 menggunakan daya 450
watt dengan klasifikasi contactor 2A, Dengan
klasifikasi PHB cabang 1 di bagi lagi menjadi
masing–masing klasifikasi sesuai kebutuhan
yang akan di konsumsi pada tiap bagian
lantai, dengan klasifikasi 1 A untuk
penerangan Lampu dan 1 A untuk beban.
Pembagian klasifikasi contaktor di pisah di
maksudkan untuk menjaga pemakaian daya
berlebih, sehingga apabila terjadi trip maka
sambungan konsumsi tidak akan terganggu.
Saluran PHB cabang sirkuit 2 juga
mempunyai cara kerja yang sama dengan
PHB cabang sirkuit 1 hanya saya saluran
kerja rangkaiannya bekerja untuk lantai 2.
Gambar 11.Diagram pengawatan lantai kedua
PERHITUNGAN DAN ANALISA Pada daya yang di konsumsi memakai daya
900 watt dengan dibagi 220 volt menjadi 4
Perhitungan beban maksimal pada PHB ampere total lantai 1 dan 2 di PHB utama.
Prosedur Perhitungan beban maksimal Dan dibagi 2 ampere tiap tingkatnya. Yaitu di
pada PHB sirkit cabang 1 menjadi 2 ampere dilantai 1,
Untuk perhitungan daerah analisa instalasi dan disirikit cabang 2 menjadi 2 ampere
listrik pada rumah 2 tingkat, pada PHB terdiri dilantai 2.
dari PHB utama, PHB cabang 1, PHB cabang
2. Prosedur yang dilakukan dalam b) Data perhitungan PHB cabang 1
perhitungan selengkapnya dapat dijelaskan
sebagai berikut : Tabel 2.Hasil perhitungan beban maksimal
a. Menghitung PHB utama dan menghitung pada PHB cabang 1
arus yang digunakan pada lantai 1 dan 2
pada PHB utama No Nama Jenis Ukuran MCB Fase Beban
b. Menghitung PHB cabang 1 dan sirkit kabel kabel (tunggal /
3)
menghitung besar arus yang digunakan
1 Sirkit NYA 4x 2,5 2A 3 fase Total
pada PHB cabang 1 untuk lampu dan
cabang mm lantai 1
beban. 1
c. Menghitung PHB cabang 2 dan 2 Sirkit NYA 2 x 1,5 1A Fase Lampu
menghitung besar arus yang digunakan akhir - R mm tunggal
pada PHB cabang 2 untuk lampu dan 3 Sirkit NYA 2 x 1,5 1A Fase Beban
beban. akhir - S mm tunggal
d. Mencatat hasil analisa. 4 Sirkit NYA - - - -
akhir - T
Perhitungan beban maksimal
Pada perhitungan sesuai analisa yang didapat Saluran PHB cabang sirkit 1 nilai MCB 2
pada PHB instalasi listrik rumah 2 tingkat ampere. Masing-masing dibagi menjadi dua
pada PHB utama memakai 4 ampere sesuai bagian. Yang dimana itu terdapat ada sirkit
dengan daya yang digunakan yaitu 900watt, akhir R yang 1 ampere digunakan untuk
PHB lantai 1 memakai 2 ampere sesuai lampu dan disirkit akhir S yang 1 ampere
dengan pembagian daya yang di gunakan digunakan untuk beban.
pada setiap lantai dan diklasifikasikan sesuai
kebutuhan tiap lanatai untuk penerangan dan c) Data perhitungan PHB cabang 2
beban dengan memakai 1 ampere. Begitu
juga analisa yang didapat di lanatai 2. Tabel 3.Hasil perhtungan beban maksimal
Dalam perhitungan beban maksimal pada pada PHB cabang 2
PHB dan perhitungan rekapitulasi daya
instalasi listrik rumah 2 tingkat. Berikut hasil No Nama Jenis Ukuran MCB Fase Beban
perhitungan yang telah di dapat : sirkit kabel kabel (tunggal /
3)
1 Sirkit NYA 4 2A 3 fase Total
cabang 2 lantai 2
a) Data perhitungan PHB utama
2 Sirkit NYA 2 1A Fase Lampu
akhir – R tunggal
Tabel 1.Hasil perhitungan beban maksimal 3 Sirkit NYA 3 1A Fase Beban
pada PHB utama akhir – S tunggal
No Nama Jenis Ukuran MCB Fase Beban 4 Sirkit NYA - - - -
sirkit kabel kabel (tunggal akhir – T
/ 3)
1 Sirkit NYY 4x4 4 A 3 fase Total Saluran PHB cabang sirkit 2 juga mempunyai
utama mm lantai 1
2 ampere yang terdapat dibagi 1 ampere.
dan 2
2 Sirkit NYA 4 x 2,5 2A 3 fase Lantai
yang dimana ada 1 ampere di sirkit akhir R
cabang mm 1 berfungsi untuk lampu dan juga terdapat di
1 sirkit S 1 ampere juga berfungsi beban.
3 Sirkit NYA 4 x 2,5 2A 3 fase Lantai
cabang mm 2 Perhitungan Rekapitulasi Daya
2 Prosedur perhitungan rekapitulasi daya
Untuk perhitungan rekapitulasi daya.
Prosedur yang dilakukan dalam perhitungan
selengkapnya dapat dijelaskan sebagai Watt, dan jumlah total daya yang terdapat
berikut : dilantai 1 stop kontaknya 360 Watt. Pada
1. Menghitung jumlah total daya lampu pijar perhitungan yang didapat jumlah total daya
lantai 1 yang dilantai 1 adalah 450 Watt.
2. Menghitung jumlah total daya lampu TL Pada perhitungan lantai 2 terdapat 4 buah
lantai 1 lampu pijar yang dimana terdapat dayanya 10
3. Menghitung jumlah total daya stop Watt dan total dayanya dilantai lampu pijar 40
kontak lantai 1 Watt. Dan dilantai 2 juga terdapat 1 bah
4. Menghitung jumlah total daya pada lampu TL yang dimana dayanya 20 Watt,
dilantai 1 dilampu TL terdapat ballas yang dimana
5. Menghitung jumlah total daya lampu pijar menjadi dikali 2 dan jumlah total dayanya
lantai 2 menjadi 40 Watt. Dilantai 2 juga terdapat 4
6. Menghitung jumlah total daya lampu TL stop kontak yang masing-masing dayanya 90
lantai 2 Watt, dan jumlah total daya yang terdapat
7. Menghitung jumlah total daya stop dilantai 2 stop kntaknya 360 Watt. Pada
kontak lantai 2 perhitungan yang didapat jumlah total daya
8. Menghitung jumlah total daya pada lantai yang dilantai 2 adalah 440 Watt.
2
9. Mencatat hasil analisa
KESIMPULAN
Perhitungan rekapitulasi daya
Pada perhitungan sesuai analisa yang didapat Dari hasil analisa maka dapat disimpulkan
pada rekapitulasi daya yang dipasang pada bahwa instalasi listrik rumah dan pembagian
PLN 900 Watt. Pemakaian keseluruhan daya daya 900 Watt pada rumah 2 tingkat. Dapat
dari lantai 1 dan lantai 2 890 Watt. Berarti dilakukan dengan cara pembagian daya.
pemakain daya tidak melebihi kapasitas daya Dimana daya tersebut sebesar 900 Watt
yang telah dipasang oleh PLN, sehingga tidak dibagi kedalam 2 bagian yang dipisahkan oleh
terjadi gangguan saat pemakaian. PHB (Pusat Hubung Bagi). Dengan
menggunakan PHB dalam perhitungan
Tabel 4.Hasil perhitungan rekapitulasi daya analisanya bisa lebih efektif dan efesien.
Pada daya 900 Watt di bagi dengan tegangan
sebesar 220 volt akan menjadi arus sebesar 4
Ampere, dan dimana tiap-tiap lantai terdapat
2 Ampere. beban yang dibutuhkan berupa
lampu pijar dan lampu TL dengan total daya
yang digunakan berupa 170 Watt. Pembagian
daya menggunakan PHB dengan masing-
masing MCB 2 Ampere bekerja sesuai
dengan yang diinginkan yaitu lantai 1 terdapat
450 Watt dan lantai 2 terdapat 440 Watt.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ferweda, Ian. 2001. Listrik dalam


Rumah Tangga. Bandung: PPPG
2. Effendi, Usman. 2002. Modul Instalasi
Pada perhitungan lantai 1 terdapat 5 buah Listrik. Bandung: TEDC
lampu pijar yang dimana terdapat dayanya 10 3. Depari, ganti 2003. Keterampilan
Watt dan total dayanya lantai 1 lampu pijar 50 Listrik.Bandung: Penerbit M2S
Watt. Dan dilantai 1 juga terdapat 1 buah 4. Suryanto, F. 2004. Teknik Listrik
lampu TL yang dimana dayanya 20 Watt, Instalasi Penerangan. Jakarta: PT
Dilampu TL terdapat ballas yang dimana Rineka Cipta.
menjadi dikali 2 dan jumlah total dayanya 5. Modul peltihan BBPLKLN CEVEST
menjadi 40 Watt. Dilantai 1 juga terdapat 4 Bekasi copyright versi agustus 2014
stopkontak yang masing-masing dayanya 90

Você também pode gostar