Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pada TB Paru
Di Susun Oleh :
Disusun Oleh :
Intan Marliana S
Sella Rihayuning R
Novi Irfan R
Arya Arkadia Yudha
Dari data pada table 1.1 Pengetahuan warga tentang TB Paru 20% warga tidak mengetahui dan
80% warga mengetahui tentang penyakit TB Paru.
20%
Tahu
Tidak Tahu
80%
Tabel 1.2 Apakah penggunaan alat makan antar anggota keluarga dipisah ?
Dari data pada table 1.2 70% warga memisah alat makan antar anggota keluarga dan 30% tidak,
sehingga pada 30% warga yang tidak memisah alat makan antar anggota keluarga dapat
beresiko terjadi penularan terhadap penyakit TB
30%
Ya
Tidak
70%
Tabel 1.3
29%
Tidak
48% Ya ( menutup dg telapak tangan
Ya ( menggunakan tissue)
23%
Tabel 1.4
1 Tidak 5 55,6
2 Ya ( didalam rumah ) 2 22,2
3 Ya ( diluar rumah ) 2 22,2
total 9 100
Dari table diatas yang tidak mempunyai kandang ternak sebanyak 5 orang (55%) yang
mempunyai kandang ternah di dalam rumah sebanyak 2 orang (2
Letak Kandang Ternak
17%
Tidak
Ya (diluar rumah)
24% 59% Ya (didalam rumah )
Dari data table 1.5 70% warga sudah memakai genting kaca dan 30% warga belum memakai
genting kaca karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemberian genting kaca di
rumah
Apakah rumah warga memakai
genting kaca ?
30%
Ya
Tidak
70%
Tabel 1.6 Apakah di rumah warga fentilasi ( jendela ) digunakan dengan baik ?
Dari data table 1.7 hanya 10% warga yang menggunakan fentilasi dengan baik, sedangkan 90%
memiliki jendela tetapi belum bisa digunakan secara maksimal karena rumah warga satu dengan
lainnya saling berhimpitan, jadi warga hanya menggunakan pintu dan lubang-lubang ditembok
saja untuk fentilasinya
30%
Ya
Tidak
70%
Tabel 1.7 Kondisi Lingkungan pencahayaang rumah
Dari Tabel diatas bahwa pencahayaan rumah yang terang sebanyak 7 orang
(77%). Dan pencahayaan rumah yang remang-remang sebanyak 2 orang (22%)
0%
22%
Terang
Remang-remang
Gelap
78%
Dari data table 1.10 70% warga mengetahui cara batuk yang benar da nada warga yang langsung
mencontohkan cara batuk yang benar, sedangkan 30% warga tidak mengetahui cara batuk yang
benar.
30%
Ya
Tidak
70%
C. Analisa Data
DATA MASALAH
3 anggota keluarga tidak mengetahui Perilaku cenderung beresiko
jika peralatan makan harus dipisahkan
dengan penderita yang mengalami Tb
D. P paru.
R Perilaku Membuang dahak
I
O sembarangan 4 orang
R 2 dari 10 wagra tidak mengetahu TB
I
paru
T
A 4 anggota keluarga lebih suka
S menutup mulut ketika batuk dengan
E. Penapisan Masalah
NO MASALAH SKOR
1. Beratnya akibat jika masih tetap 16
2. Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi 19
H. Implementasi
NO KEGIATAN HASIL HAMBATAN
1. Pendidikan kesehatan tentang tubercolosis Warga mengetahui Kesulitan saat
paru tentang tbc mengumpulkan warga
I. SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP ) TBC
1 5 Menit Pembukaan :
2 45 Menit Pelaksanaan :
PP pencegahan TBC
4. Pengobatan TBC
3 15 Menit Evaluasi :
1. Pengertian TBC
4 10 Menit Penutup :
F. MEDIA PENYULUHAN
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Materi leafleat
2. Materi lembar balik
G. METODE EVALUASI
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan
H. KRITERIA EVALUASI
1. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian TBC.
2. Masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana proses penularan TBC.
3. Masyarakat mahami dan mengetahui bagaimana gejala – gejala yang ditimbulkan dari
penyakit TBC
4. Masyarakat mengetahui cara pencegahan yang tepat dan benar terhadap penyakit TBC.
5. Masyarakat mampu mengatasi dan mengobati penyakit TBC
I. MATERI
1. Pengertian TBC
2. Proses penularan TBC
3. Gejala – gejala TBC
4. Pencegahan TBC
5. Pengobatan TBC
J. MATERI
TBC/Tuberkulosis
1. Pengertian TBC/Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di
seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah
kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit
(morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta
orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah
penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan
bahwa Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan
pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global
Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC
baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000
penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk
tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat
ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu
penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang
meninggal akibat TBC di Indonesia.
Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga
kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan
penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulinpositif. Pada anak usia 3 bulan –
5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif,
dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
a. TAHAP PENGOBATAN
Pasien yang menderita TBC datang ke Puskesmas,atau Balai Pengobatan Penyakit
Paru-Paru (BP4), Rumah Sakit, klinik dan dokter praktek swasta. Di Puskesmas, penderita
bisa mendapatkan pengobatan TBC secara cuma-cuma (GRATIS).
Pengobatan juga bisa dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap
lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus
minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh.
Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan
pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir pengobatan
dan pada akhir pengobatan
a. TAHAP PENCEGAHAN
Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent,Host dan Lingkungan dari
TBC, maka tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :
DAFTAR PUSTAKA