Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
KELOMPOK 6
3
Gambar 1. Bagan T-account
Jurnal penjualan
Piutang Usaha (City ledger/ Guest ledger) xxxxx
Penjualan Kamar (Rooms revenue) xxxxx
Hutang Jasa Pelayanan (Service charge) xxxxx
Hutang PHR (Governance tax) xxxxx
Contoh:
The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar. Hotel ini menjual kamar jenis
deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Setiap tamu yang menginap sudah
mendapatkan breakfast dengan harg Rp 100.000,- Harga tersebut sudah termasuk service
charge dan government tax (PHR) sebesar 21%.
Penyelesaian:
10401 AR Guest Ledger Rp 1.000.000
40101 Room revenue Rp 743.801
41105 Food revenue meal coupon Rp 82.645
20304 Service Charge Rp 82.645
20301 Government tax Rp 90.909
4
Dalam industri hotel akun piutang usaha dibedakan antara tamu yang masih aktif
(masih menginap) dan tamu yang sudah keluar (check out). Untuk tamu yang masih aktif akan
dicatat dalam akun Guest Ledger, dan setelah tamu keluar dari hotel dan tagihannya menjadi
tanggungan pihak travel agen, maka tagihan tersebut akan dipindahkan kea kun City Ledger.
Dalam industry perhotelan, khususnya pada penjualan makanan dan minuman dikenal
adanya suatu sistem penjualan yang menggunakan teknologi komputer, yang disebut dengan
Point Of Sales System (POSS). POSS adalah sebuah sistem, yang memungkinkan diadakannya
transaksi yang didalamnya termasuk juga penggunaan mesin kasir. Dalam lingkup POSS,
sebuah mesin kasir tidak berdiri sendiri, namun sudah termasuk di dalamnya software
penunjang dan piranti lain.
POSS menggunakan kombinasi terminal computer client atau server dan printer yang
berfungsi sebagai input dan output. Secara khusus, POSS pada usaha perhotelan dan restaurant
berfokus pada 3 tujuan, yaitu:
1. Ketepatan atas order
2. Pencatatan penjualan
3. Pemberian kepuasan kepelangganan
Laporan yang dihasilkan POSS memberikan informasi tentang:
1. Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa
digunakan sebagai sumber data untuk daily of sales.
2. Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah covers, rata-rata penjualan dan total
penjualan, yang bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan secara
individual.
3. Kontrol persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan jumlah
porsi yang dikonsumsi (portion control).
POSS juga membantu Cos Control dalam pengukuran kas yang dikeluarkan dengan tingkat
penjualan yang diperoleh (diharapkan akan diperoleh).
6
2) Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai
laporan pada pihak kepolisian, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai
registration form.
3) Reservation form, digunakan untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan
tamu.
4) Voucher agent, sebagai bukti reservasi dari agent dan digunakan untuk melakukan
tagihan pada pihak agent.
5) Contract rate, merupakan perjanjian yang menunjukkan kesepakatan kerja sama
antara pihak hotel dan agent, yang mencakup harga kamar, jumlah kamar yang
tersedia untuk agent pada saat tertentu (allotmen), jangka waktu kesepakatan, dan
hal-hal lainnya.
6) Room count sheet, digunakan untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari
itu.
7) Room sales recapitulation, digunakan untuk mencatat penjualan kamar pada hari
itu.
8) Remittance of fund, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu.
2. Penjualan Makanan dan Minuman
1) Restaurant and Bar Order, yang digunakan untuk mencatat pesanan tamu.
2) Restaurant and Bar Check/Bill, digunakan sebagai faktur penjualan.
3) Restaurant and Bar Summary of Sales, digunakan untuk mencatat penjualan baik
tunai maupun kredit, pada masing-masing shift.
4) Remittance of Fund, merupakan amplop yang digunakan untuk melaporkan dan
menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shift.
7
Gambar 2. Bagan Alur – Penjualan Kamar
8
Gambar 2. Bagan Alur – Penjualan Kamar (Lanjutan)
9
Gambar 2. Bagan Alur – Penjualan Kamar (Lanjutan)
10
Gambar 2. Bagan Alur – Penjualan Kamar (Lanjutan)
11
Adapun penjelasan bagan alur tesebut adalah:
1) Sebelum kedatangan, tamu akan melakukan reservasi baik secara individu ataupun
melalui agen perjalanannya ke bagian reservation yang selanjutnya akan membuat
reservation form (RSF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian
mendistribusikan form tersebut ke pihak Front Office, Roomboy, Housekeeping dan
kredit sebagai informasi.
2) Tamu yang melakukan reservasi melalui agent akan membawa Voucher Agent (VA).
Agent membuatkan VA setelah melakukan konfirmasi ke pihak hotel dan mendapatkan
RSF, serta mencantumkan harga kamar sesuai contract rate (CR) dengan pihak hotel.
3) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, Front Office akan mencocokkannya
dengan salinan RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani Form
A, lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk
mengantar tamu.
4) Setelah tamu ke kamar, Front Office akan membuatkan guestbill untuk tamu tersebut,
kemudian memasukkannya pada rak untuk masing – masing kamar yang ada di Front
Office.
5) Front Office mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap
pemakaian kamar pada bill, dan membuat room sales recapitulation (RSR),
6) Pada akhir hari, FO memasukkan hasil penjualan dan RSR ke dalam remittance of fund
(ROF).
7) Front Office mengirim Form A asli sebagai laporan ke pihak kepolisian, dan mengarsip
salinannya.
8) Pada tengah malam, night audit akan mengecek kembali hasil kerja Front Office pada
hari tersebut.
9) Keesokan harinya ROF akan dikirim ke Back Office dan diterima oleh income audit,
yang selanjutnya akan mencocokkan kembali dan memilahnya, untuk hasil penjualan
tunai akan diserahkan ke general cashier, dan untuk sisanya diserahkan ke account
receivable.
10) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night auditakan membuat
daily of sales sebagai informasi kepada pihak manajemen tentang tingkat penjualan
kamar, makanan dan minuman, dan pendapatan lain, serta informasi tingkat hunian dan
informasi lain dalam hari kemarin.
12
11) Account receivableakan melakukan penyesuaian atas piutang usaha dan mereklasifikasi
piutang guest ledger ke city ledger, kemudian melakukan pencatatan dan menyiapkan
invoice ke pihak agen perjalanann.
12) General Cashier akan mencatat penerimaan kas dari hasil penjualan dan pembayaran
piutang guest ledger
13
Gambar 3. Bagan Alur – Penjualan Makanan dan Minuman
14
Gambar 3. Bagan Alur – Penjualan Makanan dan Minuman (Lanjutan)
15
2) RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang diminta, dan ke kasir outlet
untuk menyiapkan restoran and bar bill (RBB).
3) Setelah selesai, tamu akan menyelesaikan pembayaran di kasir, jika tamu tidak
membayar tunai maka tamu akan diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya
dikirim Front Office agar diposting ke bill tamu.
4) Pada akhir shift, kasir membuat restoran and bar summary of sales (RBSS) dan
memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF, kemudian menitipkannya pada safe
deposit box yang ada di Front Office, untuk dikirim ke Back Office pada keesokan
harinya.
16
REFERENSI
Dodik Ariyanto, dkk. 2018. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi Berbasis
USALI. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
17