Você está na página 1de 5

13-115

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA KULIAH PENGETAHUAN


LINGKUNGAN BAGI MAHASISWA BIOLOGI STKIP HAMZANWADI SELONG MELALUI
TAHAPAN KEGIATAN LESSON STUDY

Improving Critical Thinking Skills At Environmental Knowledge Course For Biology


Student Stkip Hamzanwadi Selong Through Stages Of Lesson Study
1 2 2 2
Marhamah , Mimien Henie Irawati Al Muhdhar , Herawati Susilo , Ibrohim
1 2
STKIP Hamzanwadi Selong, Universitas Negeri Malang
E-mail: mansaniki@gmail.com

Abstract- Knowledge of the environment is one of the first-year course that must be taken by students of
Biology Education Program in STKIP Hamzanwadi Selong. So far, the knowledge of the environment course
was conducted using conventional methods that did not train students' critical thinking skills. In an effort to
improve the quality of the course, research has been done using PBL and GI methods that aim to improve
students' critical thinking skills in biology STKIP Hamzanwadi Selong through the stages of Lesson Study
activities. This research is a qualitative descriptive study. The subjects were 75 second semester Biology
students of academic year 2012/2013 consisting of three classes. Lesson Study is conducted in class II B for
four cycles, each cycle consisting of Plan, Do and See phases. The results of each cycle reflecting on learning
in class II B was applied to the class II A and II C. The instrument to measure critical thinking skills using
analytical test which refers to the SOLO taxonomy. Based on the data analysis, the descriptive results
showed that pretest critical thinking skills of students as a whole are 86.67% in prestructural stage and
13.34% in unistructural stage. While the post-test results of students' critical thinking skills in overall 69.34%
were in prestructural stage, 29.34% were in unistructural stage and 1.34% at the multistructural stage.
Based on the data obtained, it is known the critical thinking skills have increased by 17.34% after applying
PBL learning models combined with GI. Learning through PBL models combined GI train students to solve
environmental problems encountered in investigative activities that can improve critical thinking skills.

Keywords : Lesson Study, critical thinking, combined PBL- GI

PENDAHULUAN melaksanakan, mengobservasi dan


Pencapaian kualitas dalam melaporkan hasil pembelajaran (Syamsuri &
pembelajaran di perguruan tinggi Ibrohim, 2008). Diharapkan melalui lesson
merupakan tanggung jawab profesional study, kualitas pembelajaran pada program
seorang dosen. Hal tersebut dimulai dari studi pendidikan biologi, khususnya pada
persiapan pembelajaran yang akan mata kuliah pengetahuan lingkungan yang
dilakukan, yang tertuang dalam RPP yang selama ini masih rendah dapat ditingkatkan.
disusun serta bahan ajar dan instrumen Berdasarkan hasil observasi pada
pembelajaran yang digunakan. Salah satu mata kuliah pengetahuan lingkungan
langkah yang dilakukan untuk (2011), silabus dan RPP yang digunakan
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah merupakan hasil copy paste dari internet
dengan mendesain kurikulum atau yang tentunya berbeda dengan kondisi di
mengembangkan perangkat pembelajaran daerah Lombok Timur. Di samping itu juga
yang sesuai dengan potensi daerah melalui pembelajaran masih hanya sebatas konsep
tahapan Lesson Study (LS). Lesson Study dan tidak pernah memanfaatkan lingkungan
merupakan salah satu upaya pembinaan sebagai sumber belajar padahal potensi
untuk meningkatkan proses pembelajaran alam Lombok Timur sangat cocok dengan
yang dilakukan oleh sekelompok materi yang ada pada mata kuliah tersebut.
guru/dosen secara kolaboratif dan Hal ini mengakibatkan rendahnya
berkesinambungan dalam merencanakan, kemampuan berpikir kritis mahasiswa

674 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


karena tidak terbiasa untuk dilatih kooperatif GI terjadi komunikasi dan kerja
memecahkan persoalan-persoalan terkait kelompok yang sangat baik. Setiap
dengan masalah di lingkungan sekitarnya. kelompok melakukan investigasi dengan
Kemampuan berpikir kritis dapat tema berbeda dari masalah umum yang
dilatih melalui pembelajaran berbasis diberikan oleh guru/dosen. Selain itu,
masalah atau Problem Based Learning yang metode ini dapat melatih berbagai
dipadu dengan Group Investigation. Secara kemampuan mahasiswa seperti
teoritis, PBL meningkatkan keterampilan kemampuan melakukan analisis, sintesis
berpikir tingkat tinggi siswa, terutama dan mengumpulkan informasi untuk
keterampilan penalaran (Savery, 2006, memecahkan masalah. Hal ini akan
dalam Masek, dkk., 2011). Problem Based mendukung kemampuan berpikir tingkat
Learning adalah pembelajaran yang tinggi seperti berpikir kritis dan berpikir
menggunakan masalah dunia nyata sebagai kreatif.
suatu konteks bagi mahasiswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan METODE PENELITIAN
keterampilan memecahkan masalah, serta Penelitian ini merupakan
untuk memperoleh pengetahuan dan penelitian deskriptif kualitatif untuk
konsep yang esensial dari materi pelajaran meneliti obyek yang alamiah di mana
(Nurhadi, dkk., 2004, Hmelo-Silver, 2004, peneliti sebagai instrumen kunci,
dalam Masek, dkk., 2011). Menurut pengambilan sampel dilakukan secara
Chenoweth, 1995 dalam Tiwari dkk. (1999), purposive, teknik pengumpulannya secara
PBL merupakan salah satu cara yang paling gabungan (triangulasi) dan hasil
efektif dalam mendorong kemampuan penelitiannya lebih menekankan makna
berpikir mahasiswa. Selanjutnya Corebima daripada generalisasi (Sugiyono, 2010).
(2010) mengungkapkan bahwa optimalisasi Subyek penelitian ini adalah mahasiswa
sains bermakna sebagai sains dikaji pendidikan Biologi semester II tahun
sebanyak-banyaknya dan sedalam- pelajaran 2012/2013 berjumlah 75 orang
dalamnya melalui pemberdayaan berpikir terdiri dari tiga kelas. Masing-masing kelas
selama pembelajaran, sehingga informasi terdiri dari kelas II A 27 orang, kelas II B 24
yang terungkap diyakini berpotensi besar orang dan kelas II C 24 orang. Lesson Study
memberdayakan manusia. dilaksanakan pada kelas II B sebanyak
Pembelajaran dilaksanakan dengan empat siklus, masing-masing siklus terdiri
memadukan model PBL dipadu dengan GI, dari tahap Plan, Do dan See. Hasil refleksi
hal ini disebabkan karena GI merupakan pembelajaran setiap siklus di kelas II B
metode yang sangat konstruktivistik, sangat diaplikasikan pada kelas II A dan II C.
baik dalam melatih kemampuan berpikir Instrumen yang digunakan untuk
kritis mahasiswa dan merupakan metode pengukuran kemampuan berpikir kritis
kooperatif yang paling kompleks (Arnyana, adalah tes uraian yang mengacu pada SOLO
2004). Perpaduan antara PBL dan GI akan Taxonomy. Analisis data yang digunakan
melengkapi kekurangan dalam sintaks adalah teknik statistik deskriptif. Data yang
masing-masing, salah satunya pelaksanaan diperoleh berupa data kemampuan berpikir
pembelajaran dalam PBL dapat dilakukan kritis mahasiswa dalam bentuk persentase
secara individu atau kelompok sedangkan dan data kualitatif untuk menganalisis
pada GI harus dilakukan secara kelompok. keterlaksanaan pembelajaran melalui
Menurut Slavin (2005), pada metode Lesson Sstudy. Adapun rancangan

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 675


pelaksanaan Lesson Study dapat dilihat pada Gambar 1.

Plan Do See Plan Do See

siklus I siklus II

See Do Plan See Do Plan

siklus IV siklus III

Gambar 1. Model Rancangan Pelaksanaan Lesson Study pada Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN proses pembelajaran berlangsung, 7)


1. Hasil Kegiatan Lesson Study (LS) mahasiswa belum terampil dalam membuat
Lesson Study yang diterapkan pada preparat dan melakukan pengamatan
mata kuliah pengetahuan lingkungan yang dengan mikroskop, dan 8) masih ada
diikuti mahasiswa semester II B mahasiswa yang tidak fokus ketika proses
dilaksanakan oleh Tim LS yang terdiri dari 8 pembelajaran berlangsung.
orang: seorang dosen model yaitu Permasalahan yang ditemui pada
Marhamah dan 7 orang observer yaitu proses pembelajaran menjadi tanggung
Nurul Fajri, Husnayati Hartini, Indra jawab bersama dari tim LS untuk dicarikan
Himayatul Asri, Anas Kurniawan, Nur’aini, solusinya. Perbaikan terus dilakukan pada
M. Sururuddin, dan Ismail. Materi yang setiap tahapan LS baik terhadap perangkat
dibahas pada tahapan LS antara lain: Isu pembelajaran yang digunakan maupun
Lingkungan Global, Kerusakan Lingkungan di proses pembelajaran yang dilakukan.
Daerah Lombok Timur, Deteksi Pencemaran Disamping itu, tim LS dapat belajar mulai
Lingkungan oleh Logam Berat melalui dari penyusunan rencana pembelajaran
Analisis Seluler, dan Kesehatan Lingkungan. pada waktu kegiatan Plan sampai pada
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan proses pembelajaran yang diamati sehingga
oleh tim LS pada setiap siklus terdapat dapat diaplikasikan pada mata kuliah yang
beberapa hal yang ditemukan antara lain: 1) diampunya masing-masing. Dengan
LKM perlu diperjelas supaya mahasiswa demikian, Lesson Study ini dapat menjadi
tidak bingung dengan petunjuk yang ada di sarana pembelajaran bagi dosen yang
dalamnya, 2) mahasiswa belum mampu terlibat di dalamnya sehingga kualitas
menganalisis permasalahan yang pembelajaran yang dilakukan dapat terus
dimunculkan pada video, 3) pengelolaan ditingkatkan. Hal tersebut sangat sesuai
waktu belum sesuai dengan yang dengan pendapat Lewis (2002) bahwa jika
direncanakan, 4) mahasiswa belum terampil seorang guru/dosen ingin meningkatkan
dalam melaksanakan diskusi, 5) masih kualitas pembelajaran, salah satu cara yang
banyak kesalahan konsep pada mahasiswa, paling jelas adalah melakukan kolaborasi
6) perlu ada teknik tertentu dalam dengan guru lain untuk merancang,
memotivasi mahasiswa supaya aktif ketika

676 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


mengamati dan melakukan refleksi posttest, yaitu sebelum dan sesudah
terhadap pembelajaran yang dilakukan. dilaksanakan pembelajaran dengan model
PBL dipadu GI. Data hasil kemampuan
2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis berpikir kritis mahasiswa semester II A, II B
Kemampuan berpikir kritis dan II C tahun pembelajaran 2012/2013
mahasiswa diperoleh dari hasil prates dan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Mengacu pada SOLO Taxonomi

Berdasarkan data pada Gambar 2 kemampuan berpikir kritis mahasiswa yaitu


diketahui bahwa hasil prates kemampuan 69,34% berada pada tahapan prastruktural,
berpikir kritis mahasiswa 86,67% berada 29,34% berada pada tahapan unistruktural
pada tahap prastruktural, yaitu tahapan dan 1,34% sudah berada pada tahap
berpikir yang mana mahasiswa belum multistruktural. Artinya ada peningkatan
mampu mengaitkan konsep-konsep yang dari tahapan prastruktural ke tahapan
dimiliki untuk menjawab pertanyaan dan unistruktural sebesar 17,34%, termasuk
menyelesaikan masalah atau belum 1,34% berada pada tahapan multistruktural.
mampu merespon pertanyaan yang Hal tersebut menunjukkan bahwa
diberikan dengan baik. Sementara itu pembelajaran model PBL dipadu GI dapat
diketahui 13,34% berada pada tahap meningkatkan kemampuan berpikir kritis
unistruktural dan belum ada yang mencapai mahasiswa. Tahapan multi-struktural
tahapan multistruktural, relational dan merupakan tahapan yang mana mahasiswa
extended abstract. Tahap unistruktural sudah mampu memberikan solusi terhadap
merupakan tahapan yang mana mahasiswa permasalahan yang diberikan dengan
hanya mampu memberikan jawaban beberapa cara dan alternatif tetapi diantara
berdasarkan satu konsep saja padahal cara tersebut masih ada yang kurang
jawaban tersebut membutuhkan relevan.
keterkaitan beberapa konsep atau jika Melalui PBL dipadu GI mahasiswa
diberikan permasalahan untuk diselesaikan dilatih mulai dari merencanakan kegiatan
maka dia hanya mampu memberikan satu investigasi yang akan dilakukan,
solusi saja. Selanjutnya hasil post test melaksanakan kegiatan investigasi untuk

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 677


mengetahui permasalahan lingkungan di Lewis C., 2002. Lesson Study: A Handbook of
daerahnya, menganalisis dan mencari solusi Teacher-Led Instructional Change.
Philadelphia: Published by Research for
terhadap permasalahan yang ditemuinya, Better Schools Inc.
serta membuat evaluasi terhadap apa yang Masek A. & Yamin S., 2011. The Effect of
sudah dilakukan. Hal ini akan melatih Problem Based Learning on Critical
Thinking Ability: A Theoretical and
kemampuan kemampuan berpikir kritis
Empirical Review. International Review of
mahasiswa. Social Sciences and Humanities Vol.2,
No.1 (2011), pp. 215-221.
SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI www.irssh.com. ISSN 2248-9010
(Online), ISSN 2250-0715 (Print), diakses
Berdasarkan hasil penelitian yang 5 Pebruari 2012.
sudah dilakukan diperoleh kesimpulan Nurhadi, Yasin B., dan Senduk A.G. 2004.
antara lain: Pembelajaran Kontekstual dan
Penerapannya dalam KBK. Malang:
1) Pembelajaran yang dilaksanakan melalui
Penerbit Universitas Negeri Malang.
tahapan Lesson Study dapat menjadi sarana Slavin, 2005. Cooperative Learning. Terjemahan
belajar bagi dosen-dosen yang terlibat di Yusron N. Bandung: Penerbit Nusa Indah.
dalamnya sehingga meningkatkan kualitas Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit
pembelajaran di program studi biologi.
Alfabeta.
2) Pembelajaran melalui model PBL dipadu Syamsuri & Ibrohim, 2008. Lesson Study (Studi
GI melatih kemampuan mahasiswa dalam Pembelajaran). Malang: Penerbit
merencanakan dan melaksanakan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri
investigasi, menganalisis permasalahan Malang.
yang ditemuinya pada waktu investigasi, Tiwari, A., Chan, S., Sulliva, P.l., Dixon, A.S., &
mencari solusi terhadap permasalahan Tang, C., 1999. Enhancing Students’
Critical Thinking Through Problem Bassed
tersebut serta melakukan evaluasi terhadap
Learning. In J. Marsh (Ed). Implementing
apa yang sudah dilakukan sehingga dapat Problem Based Leraning Project:
melatih kemampuan berpikir kritis Proceedings of the First Asia Pasicic
mahasiswa. Conference on Problem Based Learning
(pp. 75-86). Hong Kong: The University
Grants Committee of Hong Kong.
DAFTAR PUSTAKA Teaching Development Project.
Arnyana I.B., 2004. Pengembangan Perangkat
Model Belajar Berdasarkan Masalah
Dipadu Strategi Kooperatif Serta
Pengaruh Implementasinya terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas
pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: PPs UM.
Corebima A.D., 2010. Optimalisasi Sains untuk
Memberdayakan Manusia. Makalah
disajikan pada Seminar Nasional Sains,
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya,
16 Januari 2010.

678 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Você também pode gostar