Você está na página 1de 5

DILEMANYA MENJADI MAHASISWA

“Nama”

Ada Empat hal yang harus di lalui mahasiswa/i dalam bangku kuliah agar mereka
bisa berhasil yaitu perjuangan, kesuksesan, hubungan dan kebahagian. Tidak
dapat dipungkiri bahwa 4 hal tersebut sering dilalui semua orang apalagi dengan
mahasiswa/i. Duduk dibangku kuliah adalah hal yang paling menyenangkan,
menyedihkan dan mengembirakan juga. Banyak yang mengatakan duduk
dibangku kuliah itu indah tidak seperti duduk dibangku sekolah. Tapi realitanya
tidak seindah yang dipikirkan dan dibayangkan orang-orang di luar sana. Menurut
saya duduk dibangku kuliah itu hal yang paling menegangkan rasanya nano-nano
bangeet.

Perjuangan
Di semester awal atau semester 1 masih menikmati indahnya bermain, berkenalan
dengan teman-teman bersosialisasi, beradaptasi, menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, masih terbawa ala-ala SMA nya, senangnya luar biasa
ketika duduk dibangku kuliah karena kata kakak-kakak kelas duduk dibangku
kuliah itu enak lho gakda yang ngatur-ngatur, gakda yang marah-marah semuanya
terserah kita kalo kitanya mau bagus yah bagus kalo kitanya gak bagus ya.. gak
bagus.

Setelah melalui semester 1 masuk lah ke tingkat yang lebih tinggi lagi semester 3
dan 4 di semester inilah mahasiswa lebih berfikir ke arah yang lebih memikirkan
masa depan, cita-cita belajar menjadi orang yang kritis, banyak membaca yang
sebelumnya tidak terlalu rajin untuk membaca apalagi membaca sejarah-sejarah
itu hal yang paling membosankan khususnya bagi saya. Sepintas berbicara tentang
saya “PAI adalah jurusan yang saya mau yang saya inginkan dari kecil. Ketika SD
saya ingin sekali menjadi polwan tapi ketika beranjak kelas 4 SD saya termotivasi
oleh guru agama saya namanya pun masih terngiang-ngiang oleh saya “Bapak
Sagiman” menurut saya dia adalah guru yang terbaik, terkeren untuk saya guru
terfavorit samapai sekarang”
Setelah semester 4 saya berfikir dan saya terus mencari dimanakah keahlian saya
apakah dalam bidang Q. Hadist, Fiqih, Ski atau Akidah akhlak. Diantara ke 4 itu
hanya 3 yang saya gemari yang satunya tidak yaitu sejarah, tapi saya ingin ahli
atau mendalami dalam satu bidang. Perjuangan saya tak sampai disitu ketika saya
ingin mendalami pelajaran fiqih dan saya bercita-cita ingin menjadi dosen fiqih
dilema pun datang di semeter 5 tersebut saya juga menggemari mata kuliah
psikologi, perekembangan peserta didik apapun yang berbau dengan psikologi,
mengenal jati diri kita jati diri orang lain saya suka. Bahkan saya sempat
mengatakan kepada ibu saya untuk mengambil kuliah satu lagi Bk ataupun
psikologi, tapi ibu saya mengarahkan saya “apa yang kamu cita-citakan dari kecil
itu perjuangkan bagus kalo kamu ingin keahlian dibidang lain tapi tunjukan dulu
bahwa kamu bisa berhasil dan meraih apa yang kamu cita-citakan dari dulu yaitu
dosen fiqih fokuskan untuk satu hal” hmmmm... saya hanya bisa mendengarkan
dan mengikutinya tapi saya bertekad dalam hati walaupun saya nantinya tidak
bisa kuliah untuk mengambil jurusan psikologi minimal saya mempunyai banyak
buku psikologi karena ilmu itu tidak hanya dapatnya dibangku kuliah saja tapi kita
bisa belajar sendiri dengan banyak melihat, mendengar dan membaca.

Di semester 6 dan 7 hal-hal yang paling menegangkan puncak perjuangan


mahasiswa/i itu yah disini di semeter 7. Bahkan bisa di ibaratkan “untuk senyum
saja pun sudah susah tak semudah di semester 1 dulu” di semester 7 perasaan
dilema galau sering menghampiri karena banyak hal yang harus di lewati KKN 2
bulan untuk beradaptasi, seatap dengan orang yang baru cukup agak lumayan
berat mengenali orang yang baru sedangkan yang sudah kenal lama saja belum
tentu bisa hidup seatap selama dua bulan tapi masa itu sudah terlewati dan saya
bisa meleewatinya. Alamdulilah yah sesuatu banget :)

“ sekarang lagi musimnya PPL ini masa-masa dimana mikiri aktivitas PPL,
kuliah, judul skiripsi, menemui banyak masalah pastinya dimanapun itu, itu
emang gak bisa di pungkiri lagi. Tapi di PPL ini kita belajar untuk tidak
mendengarkan kicau-kicauan yang gadak untungnya buat kita, gak membangun
kita, gak menunjang masa depan kita, disini saya banyak belajar untuk tidak
banyak mendengarkan motivasi daari orang lain yang gak membangun saya.

Memang Allah selalu tau yang terbaik buat hambanya, yang di lihat secara kasat
mata oleh manusia tidak baik padahal di balik itu semua dia merencanakan untuk
kita belajar. Dimana harus sabar dan bersikap manis di depan guru-guru yang
tidak welcome dengan kita. Tapi saya ingin melihat hasil perjuangan saya 6 bulan
akan datang lagi semua perjuangan itu indah dengan toga. Walaupun toga itu
hanya simbolis tak mengukur seseorang sukses dengan toga tapi setidaknya kita
telah mampu melewati 4 tahun lebih kurang itu dan toga lah secara simbolis
hasilnya.

Hidup itu penuh dengan teka teki tak ada yang bisa menyangka tak ada yang bisa
mengukur dan tak ada yang bisa mengira perjuangan yang manis atau tidak
banyak tantangan nya belum tentu indah apalagi perjuangan yang penuh derai
tantangan tak bisa menjadi tolak ukur bahwa kita adalah awal kesuksesan.
Katanya “berpahit-pahit dahulu bersenang-senang kemudian bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian” tapi faktanya tidak di pungkiri banyak orang dan
faktanya di lapangan saya lihat banyak orang yang berjuang tapi hasilnya yang dia
dapatkan tak sebanding dengan perjuangan. Semuanya di kembalikan kepada
yang di atas lagi karena sekuat apaun usaha kita kita harus tetap ingat Allah
adalah penentu segalanya. Allah yang menetukan kehidupan manusia. Intinya
untuk melewati perjuangan tersebut kita harus berdo’a dan berusaha itu kunci
utama usaha tanpa do’a sia-sia dan do’a tanpa usaha juga sia-sia. Kunci kedua
adalah kesabaran dan ke ikhlasan. Kunci ini juga kunci yang paling manjur untuk
melewati perjuangan untuk kita agar tetap berfikir positif. Karena dengan berfikir
positif apapun tantangan yang kita lewati lebih ringan dan mudah. Dua kunci
itulah yang selalu saya terus belajar menerapkan di kehidupan saya walaupun
kadang tidak dapat di pungkiri. Terus berjuang untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan jangan lupa bahwa setiap usaha harus dudertai dengan do’a :)

Kesuksesan
Tahap selanjutnya adalah kesuksesan tahap ini lah yang paling di tunggu-tunggu
semua orang tahap yang mendebarkan dan di tahap inilah mahasiswa selalu
terfikir “sukses gak aku yah sukses atau gagal yah fikiran itu kadang terlintas”.
Tapi kesuksesan jangan di khawatirkan karena ketika kita mensugesti fikiran
sukses gak yah ada rasa takut yang akan dalam padahal belum di lewati. Jadikan
fikiran kita tentang kesuksesan itu menjadi motivasi kita lebih gigi lagi saya tidak
bisa banyak bercerita tentang kesuksesan karena saya belum sampai tahap sukses
karena menurut saya sukses yang saya dambakan adalah “dapat mewujudkan apa
yang saya cita-citakan dapat bermanfaat bagi orang banyak dapat membantu
orang banyak dan saya merasa sukses ketika orang tua bahagia, bangga dan saya
bisa memberangkat haji kedua orang tua saya dengan hasil saya tanpa ada
sedikitpun tambahan dari orang tua”

Kesuksesan itu tidak bisa di duga-duga apakah kita dapatkan ketika di bangku
kuliah, atau setelah wisuda ataupun setelah nikah ??????? “tanda tanya besar
dalam hati” yang jelas setiap orang menunggu kesuksesan kesuksesan itu tidak
hanya dalam bentuk material tapi bisa dalam bentuk ilmu. Mahasiswa/i sangat
mengharapkan kesuksesan siapa yang tidak mendambakan kesuksesan bahkan
kebanyakan di fikiran mahasiswa kesuksesan itu bakal mereka raih setelah mereka
wisuda setelah mereka sarjana padahal itu semua tidak seperti yang mereka
bayangkan.

Dalam bentuk apapun kesuksesan itu kita dapatkan kita harus belapang dada, kita
harus merubah paradigma fikiran kita tentang kesuksesan. Sukses dalam kuliah
juga termasuk sukes. Ada beberapa tips Kiat-kiat Sukses Menempuh Pendidikan
di Perguruan Tinggi yaitu adaptasi,buat target, pilih kegiatan, buat jadwal, do it
now (kerjakan apa yang bisa dikerjakan sekarang dan tidak menunda-nunda
mengerjakan tugas, hindari menumpuk tugas, susun buku, pilih teman dan nabung
IPK. Itu sekedar tips buat temen-temen buat kita sukses dalam pendidikan ataupun
kuliah. Sukses akan indah pada waktunya terus berjuang untuk kesuksesan,
kesuksesan ada di depan mata tinggal kita menjemputnya.
Hubungan/relasi
Tahap ketiga adalah tahap hubungan. Hubungan ini baik dengan hubungan
dengan orang tua, teman, lingkungan dan bisa dengan siapapun dengan orang
yang di sekitar kita. Hubungan dengan orang tualah yang paling harus kita eratkan
karena ketika hubungan dengan orang tua kita baik maka setiap

perjuangan dan kesuksesan yang kita raih terasa indah dan ringan. Hubungan
dengan kerabat dekat ataupun teman, sahabat itu juga harus kita perbaiki karena
teman atau sahabat adalah salah satu penunjang untuk menuju kesuksesan. Jadi
hubungan itu tidak hanya kepada orang yang kita kasihi. Tapi tidak juga .

Kebahagian
Tahap terakhir ini adalah tahap yang sangat dinanti-natikan mahasiswa/i dan tidak
di kalangan mahasiwa/i saja tapi seluruh manusia ingin menikmati indah nya
kebahagian. Tak di pungkiri setiap harinya ingin menikmati kebahagian tapi itu
tidak mungkin. Kebahagian datang melalui proses melalui tahap. Apalagi
mahasiswa/i ingin yang serba instant ingin selalu tenang, bahagia, gembira tak ada
masalah jauh dari problem hidup. Inti kebahagian adalah bagaimana cara kita
melewati masalah dari masalah kita bisa mendapatkan kebahagian, berfikir
positif, mencari solusi, tenang, sabar insyallah gerbang kebahagian selalu ada di
tangan.kebahagian adlah mensyukuri yang kita punya, kita tidak akan merasakan
kebahagian kalau kehidupan kita dipenuhi dengan mengeluh. Dari hal sederhana
kita bisa merasakan kebahagian. Bentuk kebahagian beranekaragam tinggal
bagaimana kitanya menyikapinya ketika kebahagian telah kita raih jadilah orang
yang sederhana dengan kesederhana kita bisa menikmati kebahagiaan lebih lama,
selalu bersykur adalah kunci kebahagiaan.

Você também pode gostar