Você está na página 1de 3

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN FLEET ENEMA

(HUKNAH TINGGI)
PADA PASIEN KONSTIPASI : CHOLELITHIASIS

Nama Pasien : Tn. K (82 tahun)


Diagnosa medis : Obs Joundice e.c Cholelithiasi
Diagnosa Keperawatan : Gangguan eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan
kelemahan otot perut
Tanggal masuk : 15 maret 2019

1. Tindakan Keperawatan : Memberikan terapi Fleet Enema


2. Tujuan Tindakan :
a. Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy
b. Merangsang peristaltic usus agar pasien bisa untuk melakukan buang air besar
3. Rasional :
Gangguan eliminasi konstipasi merupakan suatu gangguan yang terjadi
penurunan pada frekuensi defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran
tidak lengkap feses/pengeluaran feses yang kering, keras dan banyak. Tindakan
yang dilakukan pada konstipasi dapat dengan memberikan terapi enema/huknah.
Salah satunya adalah huknah gliserin. Tindakan ini dilakukan dengan
memasukkan cairan gliserin ke dalam poros usus dengan menggunakan spuit
gliserin. Tindakan ini dapat dilakukan agar feses menjadi lunak dan untuk
merangsang peristaltik usus serta otot – otot perut dapat terangsang sehingga
dapat defekasi.
4. Bahaya – bahaya yang dapat terjadi dan cara pencegahannya
Bahaya – bahaya Pencegahan
a. Menggunakan larutan terlalu a. Menghindari pemberian larutan
hangat/panas akan membakar yang terlalu hangat/panas dengan
mukosa usus dan jika larutan cara mengecek larutan dengan
terlalu dingin akan menyebabkan punggung tangan.
kram abdomen. b. Membantu memberikan tampon
b. Jika klien memiliki kontrol sementara untuk mencegah
sfingter yang buruk maka tidak keluarnya larutan dari pemberian
akan mampu menahan larutan hukna/fleet enema
enema.

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan/Intervensi


Intervensi Rasional
a. Mengkaji keluhan BAB a. Mengetahui perasaan klien akan
BAB
b. Mengkaji makanan yang b. Mengetahui asupan serat atau
dikonsumsi asupan makan yang telah
dikonsumsi yang berpengaruh
terhadap defekasi
c. Mengobservasi tanda – tanda c. Memberikan data objektif untuk
konstipasi melakukan tindakan yang
memenuhi kebutuhan
defekasi/eliminasi
d. Memberikan fleet enema/huknah d. Memberikan rangsangan terhadap
peristaltic usus dan melunakkan
feses
6. Data yang mendukung :
a. Data subjektif :
1) Pasien mengatakan + 4 hari belum BAB
2) Pasien mengatakan perut terasa kembung
b. Data Objektif
1) Pasien tampak acites
2) Pasien belum BAB + 4 hari
3) Palpasi Abdomen : terdengar suara hypertimphani
7. Implementasi
Tanggal
dan Diagnosa Implementasi Evaluasi
ruangan
21/3/19 Gangguan a. Mengkaji keluhan Respon : Pasien mengatakan
Carolus 5 eliminasi : pasien sudah + 4 hari
Konstipasi belum BAB
b. Mengkaji asupan Respon : Pasien mengatakan
makan klien dirumah makan
makanan seadanya,
di rumah sakit
makan hanya habis
¼ sampai ½ poris
bubur
c. Melakukan Hasil : Terdengar suara
pemeriksaan fisik hipertymphani saat
abdomen perkusi dan perut
tampak acites
d. Memberikan Respon : Pasien meminum
terapi oral obat lactulac sirup,
lactulac sirup 10 tidak mual dan
cc tidak muntah
e. Memberikan Hasil : Pasien dapat BAB 2x,
terapi fleet enema banyak, dan feses
terlihat lembek

Você também pode gostar