Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Winayaka Lingga (1807611002)
I Gst. Agung Bagus Adhi Damanik (1807611003)
I Putu Bayu Suyadnya Pratama (1807611004)
I Wayan Juniarta (1807611020)
Ramsey Walker
Chairman
Assistan
Assistan Assistant
t
t
Associate
Editor
Saat menjadi presiden dan penerbit Walker and Company, Ramsey menghadapi berbagai
masalah, salah satunya adalah tergerusnya arus kas perusahaan dan kehilangan pemasok
utamanya (sebuah perusahaan percetakan). Tidak adanya akses untuk menambah modal kerja
semakin menambah beban Ramsey. Informasi mengenai dimana dan bagaimana mereka
menemukan dan menetapkan posisi bisnis perusahaan pun tidak dimiliki. Akibatnya Ramsey
menyusun dasar laporan laba rugi untuk setiap lini produk. Dia menggunakan ini sebagai alasan
untuk mengurangi 150 sampai 100 judul baru dalam setahun. Dengan produk-produk baru yang
lebih sedikit, dapat mengurangi biaya overhead sebesar 20%.
Selanjutnya Ramsey memindahkan kantor dari Fancy Fifth Avenue ke West Village,
menjual buku di lini pendidikan, dan berhenti mengembangkan buku referensi (buku cetak).
Ramsey juga merekrut George Gibson, yang terkenal, berpengalaman dalam penerbitan untuk
membangun editorial, marketing, dan sales expertise perusahaannya. Pada tahun 1995 Walker
and Company berhasil dengan sebuah buku yang berjudul Longitude dan masuk ke dalam daftar
bestseller . Hal ini diliput oleh majalah The New York Time, Longitude adalah kisah sebuah
desa pembuat jam yang memecahkan masalah navigasi yang paling mendesak pada abad ke-
18. Walaupun sukses dengan buku Longitude- nya, faktanya perusahaan mengalami
keuntungan minimal dan arus kas negatif. Ramsey merasa masih memerlukan strategi
penerbitan yang baru untuk dapat sukses di masa depan, menerbitkan buku-buku yang lebih
sedikit di dalam segmen yang lebih sedikit dan memfokuskan lebih banyak sumber daya pada
diferensiasi buku-buku di pasaran.
Kelemahan terbesar Walker and Company adalah kurangnya diagnosa terhadap sistem
pengendalian yang baik. Tidak ada target kinerja yang jelas yang diatur dari atas (top
manajemen), dan tidak ada yang melihat hubungan antara laporan laba rugi, neraca, dan laporan
arus kas. Ramsey mempertimbangkan untuk menggunakan Return-on-Assets sebagai "critical
performance variable" perusahaan. Hal ini dapat bertindak sebagai indikator untuk return-on-
investment. Walker and Company menetapkan target ROA pada tahun fiskal selanjutnya yaitu
pada tahun 1998 sebesar 10%. Meskipun perusahaan penerbitan yang besar pada umumnya
menargetkan ROA-nya sebesar 15%. Walker and Company percaya bahwa bisnis mereka
setidaknya cukup baik untuk mencapai10% ROA. Disamping itu, Ramsey ingin menetapkan
target aliran kas bebas berdasarkan pengurangan modal kerja.
Setelah perubahan yang dilakukan Ramsey pada tahun 1991, Walker and Company telah
menerbitkan 100 buku di lima segmen editorial yang berbeda yaitu:
1) Non fiksi: dalam setahun Walker menerbitkan 20 judul buku baru yang diberi hardcover
dan paperback.
2) Misteri: dalam setahun Walker menerbitkan 20-24 judul buku baru yang diberi hardcover.
3) Buku asing : Walker menerbitkan 6-8 judul sejarah asing baru dalam satu tahun dalam
hardcover. Buku ini dijual secara eksklusif untuk perpustakaan umum.
4) Agama dan inspiratif: Walker menerbitkan 14-17 judul baru, hanya dalam paperback.
5) Buku Anak: Walker menerbitkan 25-30 hardcovers dan 5-8 paperback. Buku anak-anak
yang dijual untuk kedua toko buku umum dan khusus ritel, grosir, dan sekolah.
Pada tahun 1996, Industri penerbitan buku di seluruh dunia menghasilkan $ 80 miliar
pendapatan dengan lebih dari $ 25 miliar meningkat ke pasar AS. Hal ini memicu Walker and
company untuk harus berkompetisi dengan empat kategori penerbit yaitu; Penerbit besar yang
menutupi hampir semua segmen, Penerbit menengah yang mengkhususkan diri dalam satu
segmen, Penerbit kecil sampai menengah yang menutupi berbagai segmen dan Penerbit kecil
dan sangat khusus. Jika dilihat dari industri tren, kira-kira 50.000 judul buku baru diterbitkan
setiap tahun, dan total 1,2 juta judul dicetak (sebaliknya, 20.000 CD baru dan 170 film besar
yang dirilis setiap tahun) maka diferensiasi menjadi penting untuk mensukseskan strategi.
Industri buku dikonsolidasikan dengan cepat pada tahun 1980an dan 1990an, Konsolidasi telah
terjadi baik pada eceran dan grosir. Saluran distribusi baru juga dilakukan agar membuka cara
yang efisien bagi konsumen untuk mengakses inventaris besar buku, memperluas ukuran pasar
untuk memasukkan orang-orang yang sebelumnya tidak bisa menemukan atau tidak tertarik
pada buku, saluran baru yang penting lainnya termasuk klub gudang dan toko diskon.
Adapun Rencana laba untuk baris buku anak-anak dimana Ramsey telah memutuskan
untuk berhenti menerbitkan novel barat. Langkah ini diambil untuk sementara waktu karena
memiliki pengembalian yang relatif kecil dengan tidak ada potensi kenaikan.
Exhibit 2
Ramsey belum tahu dampak dari keputusan ini pada laba perusahaan ke depan. Dia tahu,
bagaimanapun, bahwa semua HPP dan sepertiga dari biaya operasional adalah biaya variable.
Biaya tetap sisanya akan kembali dialokasikan untuk lini lain atau dikurangi. Melihat hal ini,
Ramsey berdiskusi dengan George Gibson dan Ted Rosenfeld. Dia ingin membahas bagaimana
mengelola baris buku anak-anak untuk mencapai aliran dan keuntungan untuk target
perusahaan. Ramsey telah memutuskan berapa banyak judul baru untuk diterbitkan pada setiap
buku anak-anak untuk tahun yang akan datang. Walker menerbitkan buku anak baru setiap
tahun dalam lima format yang berbeda yaitu: Buku gambar ilustrasi, Esai foto (cerita
diilustrasikan dengan foto), buku ilustrasi hitam dan putih, nonfiksi informasi, dan fiksi.Setelah
satu tahun judul menjadi bagian dari "Backlist" tapi terus menghasilkan penjualan. hasil
keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Mei 1997 bervariasi tergantung pada format.
Exhibit 3
EXHIBIT 3 Informasi Keuangan Lini Buku Anak-anak untuk tahun yang berakhir 31 Mei 1997
NON
FORMAT EDITORIAL GAMBAR FOTO H+P FIKSI FIKSI BACKLIST TOTAL
Laporan Laba Rugi
Unit Terjual 44.313 23.180 12.485 22.097 7.871 NA NA
Jumlah Judul Baru 5 6 3 7 2 NA
Pendapatan (termasuk 388.121 222.389 137.972 198.324 66.538 1.096.560 2.109.904
pendapatan hak sub)
% pertumbuhan dari 1995 15% 18% 7% -10% 0%
COGS 127.672 79.183 58.934 63.200 20.372 393.308 742.669
Royalti 58.218 33.358 20.696 29.749 9.981 145.198 297.200
Laba kotor % 52% 49% 42% 53% 54% 51% 51%
Biaya Editorial 42.693 24.463 15.177 21.816 7.319 15.798 127.266
Biaya Penjualan langsung 34.931 20.015 12.417 17.849 5.988 65.421 156.621
Biaya OH 34.931 20.015 12.417 17.849 5.988 97.656 188.856
Biaya copy gratis 19.406 11.119 6.899 9.916 3.327 28.248 78.915
Art/production/gen'l 15.525 8.896 5.519 7.933 2.662 32.113 72.648
Editorial
Pengiriman/warehousing/ 38.812 22.239 13.797 19.832 6.654 119.492 220.826
proses pemesanan
Biaya Administrasi & 42.575 26.687 16.557 23.799 7.985 167.263 284.866
Umum
Total Biaya 228.873 133.434 82.783 118.994 39.923 525.991 1.129.998
Untung (rugi) (26.642) (23.586) (24.441) (13.619) (3.738) 32.063 (59.963)
Neraca
Aset lancar
Persediaan lancar ($) 46.932 94.398 38.589 42.574 22.100 620.000 864.593
Unearned author advance 10.000 20.000 30.000
Piutang dagang 77.624 44.478 27.594 39.665 13.308 221.331 424.000
Total 124.556 148.876 66.183 82.239 35.408 861.331 1.318.593
Utang Lancar
Utang dagang 52.348 52.074 29.257 31.732 12.742 178.153
Utang Royalti 23.218 7.696 2.749 33.663
Total 75.566 52.074 36.953 34.481 12.742 211.816
Investasi
Pabrik,kertas, percetakan, 174.494 173.581 97.523 105.774 42.472
Jilid
author advances 35.000 42.000 13.000 27.000 10.000
Total Investasi 209.494 215.581 110.523 132.774 52.472
Exhibit 4
EXHIBIT 4 Perbandingan Data Keuangan 1997 untuk Perusahaan Penerbit Terpilih
HOUGHTON THOMAS MILLBROOK PUBLISHING
MIFFLIN NELSON PRESS INDUSTRY
AVERAGE (a)
Fokus Pasar buku teks buku keagamaan buku anak
buku
buku anak Kamus nonfiksi
CD-ROMs Produk
NERACA (% assets)
Total Aset ($juta) $981,1 $285,3 $15,8 100%
Piutang Dagang 159,5 63,3 4,9 18,11%
Persediaan 145,0 70,6 0,6 22,19%
Total Aset Lancar 324,7 185,0 9,0 56,23%
Utang Dagang 47,6 16,7 2,3 12,41%
Total Utang Lancar 238,7 44,8 2,5 32,38%
Free Cash Flow ($juta) $73,9 $4,8 ($3,7) Na
C. State Problem
Berdasarkan pembahasan mengenai kasus di atas, maka dapat disimpulkan beberapa
permasalahan utama yang dihadapi oleh Walker Company, yaitu :
1. Perusahaan memiliki arus kas yang negative, hal ini diakibatkan karena minimnya tingkat
keuntungan perusahaan dari total penjualan produk dari perusahaan. Permasalahan kasus
ini dapat dikaitkan dalam konsep cash wheel, yang menjelaskan bahwa perusahaan harus
memastikan memiliki arus kas yang positif dalam mendanai semua kegiatan yang
dianggarkan.
2. Berdasarkan penjelasan pada exibhit 2, perusahaan memperoleh keuntungan yang minimal
dari kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan kerugian yang berasal dari 3 lini
buku perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu membuat anggaran yang dapat
meningkatkan keuntungan. Permasalahan ini dapat dikaitkan dengan konsep profit wheel,
yang menjelaskan bahwa perusahaan perlu membuat anggaran penjualan dan anggaran
biaya untuk menentukan besarnya anggaran laba perusahaan. Selain itu, perusahaan juga
harus menentukan besarnya anggaran asset yang dikelola untuk menghasilkan target
keuntungan perusahaan.
3. Perusahaan tidak memiliki akses untuk menambah modal kerja. Kasus ini dapat dikaitkan
dengan konsep ROE wheel, yang menjelaskan bahwa dengan konsep ini perusahaan dapat
menentukan tingkat pengembalian kepada pemegang saham. Jika tingkat pengembalian
kepada pemegang saham meningkat, maka perusahaan dapat dengan mudah untuk
memperoleh modal kerja dari pemegang saham.
4. Kurangnya analisa terhadap sistem pengendalian yang baik serta tidak ada target kinerja
yang jelas dari atas (top management). Pada kasus ini, dapat dikaitkan pada permasalahan
dalam cara penyusunan anggaran.
D. Generate Alternative
Berikut beberapa alternatif solusi dari masalah yang telah dipaparkan di atas sebagai
berikut :
1. Perusahaan memiliki arus kas yang negative
a. Menurunkan tingkat piutang
b. Menurunkan tingkat persediaan
c. Mempertimbangkan kembali investasi asset yang dibutuhkan
2. Perusahaan perlu membuat anggaran yang dapat meningkatkan keuntungan penjualan
a. Menghentikan seluruh atau beberapa produksi lini produk buku yang mengalami
kerugian.
b. Tetap melanjutkan produksi lini produk yang mengalami kerugian.
3. Perusahaan tidak memilik akses untuk menambah modal kerja.
a. Mengulangi profit wheel, dengan melakukan revisi terhadap anggaran penjualan dan
anggaran biaya, sehingga diperoleh anggaran laba yang sesuai dengan target ROE.
b. Meningkatkan utilitas asset perusahaan, dengan cara peningkatan penjualan, maupun
mengurangi asset-asset yang tidak produktif.
c. Mengubah struktur permodalan perusahaan salah satunya ialah meningkatkan utang
perusahaan.
4. Kurangnya analisa terhadap sistem pengendalian yang baik serta tidak ada target kinerja
yang jelas dari atas (top management).
a. Proses penyusunan anggaran yang sepenuhnya disusun oleh manajemen tingkat atas
(authorative budgeting).
b. Proses penyusunan anggaran dimulai dari bawah, dan kemudian diakumulasikan pada
tingkatam yang lebih atas untuk dinegosiasikan dan dimintakan persetujuannya
(participative budgeting).
c. Proses penyusunan anggaran yang serupa dengan authorative budgeting, namun
management tingkat atas melakukan konsultasi dan meminta pendapat dari bawahan
(consultative budgeting).
4. Kurangnya analisa terhadap sistem pengendalian yang baik serta tidak ada target kinerja
yang jelas dari atas (top management).
a. Proses penyusunan anggaran yang sepenuhnya disusun oleh manajemen tingkat atas
(authorative budgeting).
Kelebihan Kekurangan
Terkait dengan revisi anggaran yang Penyusunan anggaran tidak menjadi
baru, atasan dapat membuat suatu analisa optimal, karena atasan hanya memiliki
dan penelitian yang menyeluruh agar informasi yang terbatas mengenai
anggaran di seluruh department bisa proses-proses yang dianggarkan.
selaras.
Menghilangkan “slack” yang biasanya
dibuat oleh bawahan.
b. Proses penyusunan anggaran dimulai dari bawah, dan kemudian diakumulasikan pada
tingkatam yang lebih atas untuk dinegosiasikan dan dimintakan persetujuannya
(participative budgeting).
Kelebihan Kekurangan
Tingkat pencapaian lebih tinggi, karena Bawahan cenderung melakukan slack
ikut ditentukan oleh karyawan mulai dari pada anggaran
tingkat bawah.
Memakan waktu yang lama
c. Proses penyusunan anggaran yang serupa dengan authorative budgeting, namun
management tingkat atas melakukan konsultasi dan meminta pendapat dari bawahan
(consultative budgeting).
Kelebihan Kekurangan
Pengkonsepan anggaran yang baru akan Membutuhkan waktu yang relatif lama
disesuaikan dengan masukan dari karena ada proses pengumpulan data atau
bawahan dan konsultan, sehingga dapat konsultasi dengan pihak bawahan
lebih menyeluruh sekaligus menganalisa ataupun konsultan.
masalah yang ada sebelumnya.
Berguna untuk mencapai tujuan Relatif lebih mahal terlebih bila
perusahaan, yaitu meningkatkan melibatkan konsultan dalam penyusunan
penjualan, mengurangi biaya. revisi anggaran.
Risiko penyimpangan relatif rendah
karena sudah dibahas terlebih dulu
dengan bawahan.
Berdasarkan pilihan aternatif di atas, kelompok kami menyarankan agar Walker and
Company melakukan penyusunan anggaran dengan cara consultative budgeting. Karena dengan
cara seperti ini, perusahaan dapat meminimalisir terjadinya slack tanpa mengabaikan usulan
dan saran mengenai anggaran dari bawahan. Dari penerapan penyusunan anggaran tersebut,
Walker and Company dapat menyusun target kinerja yang sesuai dengan kemampuan
bawahannya serta dapat membuat sistem pengendalian yang baik di dalam perusahaan.
F. Defend Implementation
Berdasarkan pemaparan alternatif-alternatif solusi di atas, berikut merupakan pertanyaan-
pertanyaan mengenai solusi yang dipilih untuk permasalahan yang ada beserta argumentasi atas
setiap pertanyaan.
1. Apakah dengan menurunkan tingkat persedian dapat membuat arus kas dari Walker and
Company menjadi positif?
Ya. Persediaan buku anak 16% dari total seluruh penjualan perusahaan. Bila perusahaan
dapat menjual buku anak tersebut, maka dapat mengurangi persediaan buku tersebut.
Sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan dan dapat menutupi arus kas Walker
and Company yang pada awalnya negative menjadi positif.
2. Apakah dengan menghentikan seluruh atau beberapa lini produk yang mengalami kerugian
dapat memaksimalkan keuntungan Walker and Company?
Ya. Dengan menghilangkan lini produk dari novel barat yang penjualan relative rendah
yaitu sebesar 2 % dari total penjualan perusahaan maka dapat mengurangi beban dari
produksi buku novel barat. Sebagai gantinya Walker and Company dapat mengalokasikan
sumber daya lini produk novel barat ke lini produk buku anak-anak. Mengapa buku anak-
anak? Karena dilihat dari exibhit 2, buku anak-anak telah menyumbangkan tingkat
penjualan paling tinggi. Hal ini sejalan dengan focus dari Walker and Company yang lebih
mengutamakan produksi dari buku anak-anak.
3. Apakah dengan meningkatkan utilitas asset perusahaan dapat memperoleh akses dalam
meningkatkan modal kerja?
Ya. Dengan peningkatan utilitas asset Walker and Company akan meningkatkan rasio total
asset turnover, yang pada akhirnya akan meningkatkan ROA perusahaan. Peningkatan
ROA perusahaan akan berpengaruh pada peningkatan ROE perusahaan. Sehingga dengan
peningkatan ROE maka perusahaan dapat memperoleh modal kerja dari pemegang saham.
4. Apakahah dengan consultative budgeting dapat membuat sistem pengendalian dan
penetapan target perusahaan menjadi lebih baik?
Ya. Karena dengan cara seperti ini, perusahaan dapat meminimalisir terjadinya slack tanpa
mengabaikan usulan dan saran mengenai anggaran dari bawahan. Dari penerapan
penyusunan anggaran tersebut, Walker and Company dapat menyusun target kinerja yang
sesuai dengan kemampuan bawahannya serta dapat membuat sistem pengendalian yang
baik di dalam perusahaan.
G. Conclusion
Penganggaran sangat penting dilakukan oleh manajemen tingkat atas dari Walker and
Company dalam melakukan pengendalian. Karena dengan penganggaran yang jelas,
manajemen dapat mengevaluasi ketidakefisienan di masa lalu dan mengendalikan proses
operasional di masa depan demi pencapaian target dan tujuan perusahaan.
Berikut kami memberikan beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh Walker and
Company dalam mencapai targetnya di tahun 1998 :
1. Menurunkan tingkat persediaan, karena berdasarkan exibhit 3 nilai persediaan dari
Buku Anak total sebesar USD 864,593 merupakan 16% dari total penjualan bersih
tahun 1997. Idealnya nilai persediaan ini turun karena dijual, sehingga nilai penjualan
dapat meningkat juga.
2. menghentikan seluruh atau beberapa produksi lini produk buku yang mengalami
kerugian, karena dengan menghentikan lini produksi yang mengalami kerugian akan
dapat menghemat biaya serta meningkatkan penjualan. Sejalan dengan keputusan
Walker and Company, yaitu untuk menghapus lini Buku Novel Barat dan fokus kepada
Buku Anak.
3. Meningkatkan utilitas asset perusahan dengan cara peningkatan penjualan, maupun
mengurangi asset yang tidak produktif. Dengan peningkatan utilitas asset Walker and
Company akan meningkatkan rasio total asset turnover, yang pada akhirnya akan
meningkatkan ROA perusahaan. Peningkatan ROA perusahaan akan berpengaruh pada
peningkatan ROE perusahaan.
4. Menyarankan agar Walker and Company melakukan penyusunan anggaran dengan
cara consultative budgeting. Karena dengan cara seperti ini, perusahaan dapat
meminimalisir terjadinya slack tanpa mengabaikan usulan dan saran mengenai
anggaran dari bawahan. Dari penerapan penyusunan anggaran tersebut, Walker and
Company dapat menyusun target kinerja yang sesuai dengan kemampuan bawahannya
serta dapat membuat sistem pengendalian yang baik di dalam perusahaan.
DAFTAR REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant: Akuntansi Manajemen
Lanjutan. Jakarta: Penulis.
Simons, Robert. 2000. Performance Measurement and Control System for Implementing
Strategy. Prentice-Hall, Inc.