Você está na página 1de 2

NISSA SABYAN

Nissa Sabyan is the vocalist of the musical group


called Sabyan. Nissa Sabyan's real name is Khoirunnisa. He
was born on May 23, 1999 in Jakarta. Nissa joined Sabyan
Gambus since the second grade of high school. He is known
to attend Vocational High School 56 Jakarta in the
Department of Electronics (Automotive and Electronics).
At first Nissa met with Ahmad Fairuz who was one of
the Gambus Sabyan personnel at a wedding. Ayus who is
the keyboardist in the gambus music group then invited
Nissa to join Sabyan Gambus as Gambus vocalist. Nissa
initially studied pop songs and then began to learn song
lyric. Since then this music group then began to develop
and became known in the community.
Gambus Sabyan Music Group is fronted by
Khoirunnisa or known as Nissa (vocalist), Anisa Rahman
(second vocalist), Ayus (Keyboard), Kamal (drummer), Tebe (violinist) and Sofwan (MC). They are on average
graduated from boarding schools. Their gambus music group initially filled many events from marriage to
marriage. Then in 2017, the Music Group began uploading their first video to the Youtube channel.
The prayer songs covered by this music group are Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Jamalu, Bainanal Law
Habib, Ya Habibal Qolbi, Rahman ya Rahman, Yes Asyiqol Musthofa, Ahmad Ya Habibi, Yes Taiba, Qomarun,
Assalamualaika The Messenger of Allah. In 2018, Sabyan Gambus Music Group became popular and hits on
Youtube. Their prayer songs sung by Nissa are trending on the Youtube channel. So it is not surprising that
their prayer music videos have been watched up to hundreds of millions of times, especially video prayers
entitled Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Habibal Qolbi and Ya Assiqol.
Youtube Subscriber Sabyan Gambus Music Group has even reached 3 million subscribers on Youtube.
Since its popularity exploded in 2018, Nissa Sabyan who has Instagram at @nissa_sabyan, her followers have
reached around 5 million followers.

Terjemahan:

Nissa Sabyan merupakan vokalis dari grup musik gambus bernama Sabyan. Nama asli Nissa Sabyan adalah
Khoirunnisa. Ia lahir pada tanggal 23 Mei 1999 di Jakarta. Nissa bergabung dengan Sabyan Gambus sejak kelas 2
SMA. Ia diketahui bersekolah di SMK Negeri 56 Jakarta di jurusan Ototronik (Otomotif dan Elektronik).
Pada awalnya Nissa bertemu dengan Ahmad Fairuz yang merupakan salah satu personil Sabyan Gambus
disebuah pesta pernikahan. Ayus yang merupakan keyboardis dalam grup musik gambus itu kemudian mengajak
Nissa untuk bergabung dengan Sabyan Gambus sebagai vokalis Gambus. Nissa pada awalnya mempelajari lagu
pop dan kemudian mulai mempelajari lagu gambus. Sejak saat itu grup musik ini kemudian mulai berkembang
dan dikenal di masyarakat.
Grup Musik Gambus Sabyan digawangi oleh Khoirunnisa atau dikenal sebagai Nissa (vokalis), Anisa
Rahman (vokalis dua), Ayus (Keyboard), Kamal (pemain gendang), Tebe (pemain biola) dan Sofwan (MC). Mereka
rata-rata merupakan lulusan pesantren. Grup musik gambus mereka pada awalnya banyak mengisi acara dari
pernikahan ke pernikahan. Kemudian pada tahun 2017, Grup Musik ini mulai menggunggah video pertama
mereka ke channel Youtube.
Adapun lagu-lagu shalawat yang di cover oleh grup musik ini adalah Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Jamalu,
Law Kana Bainanal Habib, Ya Habibal Qolbi, Rahman ya Rahman, Ya Asyiqol Musthofa, Ahmad Ya Habibi, Ya
Taiba, Qomarun, Assalamualaika ya Rasulullah. Pada tahun 2018, Grup Musik Sabyan Gambus menjadi populer
dan hits di Youtube. Lagu-lagu shalawat mereka yang dinyanyikan oleh Nissa menjadi trending di channel
Youtube. Sehingga tidak mengherankan jika sudah video musik shalawat mereka sudah ditonton hingga ratusan
juta kali terutama video shalawat yang berjudul Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Habibal Qolbi serta Ya Assiqol.
Subscriber Youtube Grup Musik Sabyan Gambus bahkan sudah mencapai 3 juta pelanggan di Youtube. Sejak
kepopulerannya meledak pada tahun 2018, Nissa Sabyan yang memiliki Instagram di @nissa_sabyan,
followersnya sudah mencapai sekitar 5 juta follower.
ATTA HALILINTAR

The man born in Dumai, November 20, 1994 is the son of the
Halilintar Anofial Asmid and Lenggogeni Faruk couple. He has
inherited the business soul of his parents. Atta never asked for pocket
money to her parents. Plus, when their family lived in Malaysia, his
parents' business had difficulty. That's where Atta learns to do
business. Even when he was in elementary school, Atta had sold food
such as bread, sandwiches and children's toys.
At the age of 11, Atta started a small business by selling prime
numbers. This effort also developed until Atta had its own counter.
Success in the prime card business, Atta tried a new business by
selling used vehicles. He was not trusted because he was too young,
but again he succeeded in running the business. Not only the prime
card business and used vehicles, Atta also sells cellphones from China.
He opened his first store in Lebak Bulus area, South Jakarta. The
Chinese cellphone was sold in the market. Atta made a profit of Rp. 1
billion.
Before rising, at first the mother wrote a book titled Gen Halilintar Team: My Family My Team which tells
about the journey of her family's life, with 11 children, traveling around the world without the help of helpers
and baby sitters. Only after that, one by one the members of the Halilintar Gen were known to the public. Plus,
Atta, which always takes advantage of this visible business opportunity, also creates its own YouTube channel
with interesting content. Atta did not hesitate to spend tens of millions to buy squishy and other vlog needs.
When February, at the age of 24, the number of subscribers on YouTube reached 12.3 million with
revenues reaching Rp10 billion. Atta has proven to be an influencer for young people today.

Terjemahan:

Laki-laki kelahiran Dumai, 20 November 1994 ini adalah putra dari pasangan Halilintar Anofial Asmid
dan Lenggogeni Faruk. Dirinya telah mewarisi jiwa bisnis kedua orang tuanya. Atta tidak pernah meminta uang
jajan kepada orang tuanya. Ditambah lagi, ketika mereka sekeluarga tinggal di Malaysia, bisnis orang tuanya
sempat mengalami kesulitan. Dari situlah Atta belajar untuk berbisnis. Bahkan ketika masih SD, Atta sudah
menjual makanan seperti roti, sandwich, dan mainan anak-anak.
Saat usianya 11 tahun, Atta merintis bisnis kecil-kecilan dengan menjual nomor perdana. Usahanya ini
pun berkembang hingga Atta punya konter sendiri. Sukses di bisnis kartu perdana, Atta menjajal usaha baru
dengan menjual kendaraan bekas. Dia sempat tidak dipercaya karena usianya terlalu muda, namun lagi-lagi ia
sukses menjalani bisnis tersebut. Tak hanya bisnis kartu perdana dan kendaraan bekas, Atta juga menjual
ponsel asal Cina. Ia membuka toko pertamanya di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ponsel Cina itu
ternyata laku dipasaran. Atta berhasil meraup keuntungan mencapai Rp 1 miliar.
Sebelum naik daun, pada awalnya sang ibu menulis buku bertajuk Kesebelasan Gen Halilintar: My Family
My Team yang mengisahkan tentang perjalanan kehidupan keluarganya, dengan 11 anak, keliling dunia tanpa
bantuan pembantu dan baby sitter. Baru setelahnya, satu persatu anggota Gen Halilintar dikenal masyarakat.
Ditambah lagi, Atta yang selalu memanfaatkan peluang bisnis yang terlihat ini pun menciptakan channel
YouTube miliknya sendiri dengan konten-konten menarik. Atta tidak ragu mengeluarkan uang puluhan juta
untuk membeli squishy dan keperluan vlog lainnya.
Saat Februari, pada usianya 24 tahun, jumlah subscriber di YouTube miliknya mencapai 12,3 juta dengan
pendapatan mencapai Rp10 miliar. Atta telah membuktikan berhasil menjadi influencer bagi anak muda saat
ini.

Você também pode gostar