Você está na página 1de 3

Apa itu diferensiasi sosial?

Diferensiasi sosial atau perbedaan sosial dapat kita artikan pembedaan warga masyarakat ke dalam
golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horisontal (sejajar). Sedikit berbeda dengan
stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang mengelompokkan masyarakat ke dalam struktur kelas yang
bersifat hierarkhies dan vertical, diferensiasi sosial atau diferensiasi sosial mengelompokkan masyarakat
secara horizontal, yakni pengelompokan masyarakat dari sudut fisik semata.

Namun demikian, stratifikasi sosial (pelapisan sosial) dan diferensiasi sosial (perbedaan sosial) memiliki
kesamaan, yaitu sama-sama menunjukkan adanya keanekaragaman yang terjadi dalam sebuah
masyarakat. Walaupun terkadang menimbulkan beberapa masalah seperti konflik,
keanekaragaman seperti ini merupakan potensi pembangunan tersendiri yang patut disyukuri.
Keanekaragaman yang ada dalam masyarakat akan memicu proses dinamika dalam kehidupan
masyarakat tersebut.

Ciri-ciri Diferensiasi Sosial

Ada beberapa ciri yang biasanya digunakan sebagai tolak ukur diferensasi sosial. Ciri-ciri ini merupakan
identitas khas yang menjadikan suatu kelompok tampak berbeda dengan kelompok lainnya. Adapun ciri-
ciri diferensiasi sosial yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Ciri-ciri fisik,

Yakni ciri-ciri yang berhubungan dengan sifat-sifat kasat mata yang ditunjukkan oleh ras, sepertibentuk
dan warna rambut, warna kulit, postur tubuh, bentuk dan warna mata, dan lain sebagainya. Pada
prinsipnya ciri-ciri fisik yang ditunjukkan oleh manusia merupakan anugerah Alloh Ta'ala sehingga
adanya bentuk-bentuk diskriminasi seperti politik aphartheid atau rasdiskriminasi yang sempat
diterapkan di Afrika Selatan merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai
ketuhanan. Bahkan dalam ajaran islam disebutkan bahwa Alloh sekali-kali tidak menilai manusia dari
bentuk dan ciri fisiknya, akan tetapi lebih pada hati dan amal kebajikannya.

b.Ciri-ciri Sosial

Adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan fungsi warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagaimana sudah maklum bahwa setiap warga masyarakat memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-
beda yang berkaitan dengan profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian sehari-hari, baik untuk
kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan sosial. Profesi, pekerjaan, maupun mata
pencaharian yang dipilih oleh seseorang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang bersifat vertikal,
melainkan menunjukkan adanya perbedaan bakat dan minat antara orang yang satu dengan orang yang
lain yang bersifat horisontal.
c. Ciri-ciri budaya

Merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan adat istiadat dan ke- budayaan yang berkembang dalam
kehidupan masyarakat. Setiap bangsa memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Di
Indonesia saja, terdapat sekitar dua ratusan sistem adat dan sistem budaya, seperti yang terdapat pada
masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Madura, Lombok, Batak, Dayak, dan lain sebagainya. Dalam cakupan
dunia tentu sistem adat dan system budaya akan semakin banyak jumlahnya. Masyarakat Asia, Afrika,
Australia, Eropa, dan Amerika tentu mamiliki karakteristik yang khas yang membedakan satu sama lain.

Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Berdasarkan ciri-ciri di atas (fisik, sosial, dan budaya) bentuk-bentuk diferensiasi sosial (perbedaan
sosial) dapat dibedakan atas enam macam, yaitu: diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin, ras,
profesi, klan, suku bangsa, dan agama.

a. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Secara alamiah dan kodrati, pria dan wanita terlahir dengan berbagai perbedaan fisik, sifat maupun
kecenderungan. Laki-laki pada umumnya lebih kuat secara fisik dan menyukai hobi serta profesi yang
lebih menantang dibandingkan perempuan yang diciptakan lebih lemah secara fisik. Jika hal seperti itu
terjadi semata-mata merupakan kecenderungan alamiah yang ada pada diri pria dan wanita, bukan
diskriminasi.

b. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras

Ras merupakan pengelompokan manusia yang didasarkan atas ciri-ciri fisik atau biologis yang melekat
pada diri manusia. Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti postur tubuh,
bentuk dan warna rambut, bentuk dan warna mata, warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir, bentuk
wajah, dan lain sebagainya.

c. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi

Yaitu diferensiasi yang didasari suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan
bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau pekerjaan yang merupakan
sumber penghasilan seperti guru, seniman, dokter, arsitek, militer, olah ragawan, politisi, petani,
advokat, pedagang, pengusaha, dan lain sebagainya.
d. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Klan

Klan merupakan suatu satuan sosial yang didasarkan atas hubungan darah atau keturunan (geneologis).
Biasanya klan atau kelompok kekerabatan ditarik berdasarkan garis keturunan (unilateral). Dalam klan
dikenal istilah patrilinel dan matrilineal. Istilah patrilineal, adalah kekerabatan yang didasarkan pada
garis keturunan dari pihak bapak sedangkan matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis
keturunan dari pihak ibu.

Bentuk klan dapat dengan mudah kita temukan di Indonesia, salah satunya klan yang ada pada budaya
Batak yang disebut dengan marga, seperti Marga Simanjuntak, Marga Hutabarat, Marga Harahap,
Marga Hutagalung, Marga Hutauruk, dan lain sebagainya.

e. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Suku Bangsa

Diferensiasi suku bangsa bersifat horisontal sehingga masing- masing suku bangsa memiliki persamaan
derajat, harkat, dan martabat. Ciri-ciri yang pa- ling menonjol yang merupakan identitas suku bangsa
adalah bahasa dan kebudayaan. Oleh karena itu, diferensiasi sosial (perbedaan sosial) berdasarkan suku
bangsa sering ditunjukkan dengan adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.

f. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama

Agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan
hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat.
Semua ajaran agama mengatur hubungan, baik hubungan antara sesama manusia maupun hubungan
antara manusia dengan Tuhan.

Você também pode gostar