Você está na página 1de 6

A.

Skenario E Blok 22 Tahun 2019


Mrs. Melinda, a pregnant woman (34 years old) come to the public health center with
complains malaise and dizzy. She is G6P4A1 and 32 weeks gestational age. In this pregnancy,
she experience poor dietary intake. She is a housewife and his husband only a welder. They are
a very poor family. The youngest child age is 2 years old. You act as the doctor in public health
center and be pleased analyze this.

In the examination findings:


Upon admission,
Height= 155 cm; weight 48 kg
Sense: compos mentis
BP: 200/60 mmHg. HR: 96x/min, RR: 20x/min
Palpebral conjuctival looked pale.

Obstetrical examination:
External examination : normal presentation, FHR 140x/min, there is no uterine contraction

Laboratory examination: Hb 8,6 g/Dl; DPL (CBC); MCV = 70 fl ; MCH = 23 pg; MCHC = 29
g/dL ; Ferritin: 12 ng/mL, TIBC: 400 ug/dL, SI: 260 ug/dL
Peripheral blood smear: Hypochromic microcytic anemia

B. Klarifikasi Istilah

No Istilah Definisi
1 Malaise Perasaan tidak nyaman yang sangat lama (Dorland)
Keadaan kurang sehat dan lesu, yang mendahului timbulnya keadaan
sakit yang lebih gawat (KBBI)
2 Dizzy  Dizzy terdiri dari Sinkop, vertigo, non-sinkop non-vertigo.
Sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran (Farlex
 Dizzy berarti pusing (Googletranslate)
 Pusing adalah putar, sakit kepala, keadaan keseimbangan
terganggu, seakan keadaan sekitar berputar (KBBI)
 Dizzy is having a whirling sensation in the head with tendency to
fall; mentally confused. (Merriam Webster)
i G6P4A1 Wanita dengan kehamilan 6 kali, melahirkan 4 kali, dan abortus 1 kali.
4 DPL (CBC) Darah perifer lengkap (Complete blood count) adalah suatu jenis
pemeriksaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan
atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit ;
Terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu Hb, ht,
WBC, plt, RBC, MCV, MCH, MCHC, ESR, DC, PDW, dan RDW.
5 MCV Rata-rata volume eritrosit yang diperoleh dengan mengalikan ht 10
kali dan membagi dengan jumlah sel darah merah.
6 MCH Merupakan jumlah rata rata hemoglobin dalam sel darah merah. MCH
dapat dihitung dengan Hb per jumlah sel darah merah.
7 MCHC Mean corpuscular hemoglobin concentration is the calculated
concentration of hemoglobin in a specific volume of rbc.
MCHC = Hb (gram/100 ml) x 100 / Ht%
8 Hypochromic Jenis anemia yang memiliki ciri ukuran eritrosit yang sangat kecil dan
microcytic jumlah hemoglobin rendah. (Farlex and NCBI)
anemia
C. Identifikasi Masalah
Keluhan Utama
Mrs. Melinda, 34 y.o, a pregnant woman G6P4A1 and 32 weeks gestational age come to the
public health center with complains malaise and dizzy.

Riwayat nutrisi-sosio-ekonomi
In this pregnancy, she experience poor dietary intake. She is a housewife and his husband only
a welder. They are a very poor family

Riwayat kehamilan
The youngest child age is 2 years old

Pemeriksaan Fisik
In the examination findings:
Upon admission,
Height= 155 cm; weight 48 kg
Sense: compos mentis
BP: 200/60 mmHg. HR: 96x/min, RR: 20x/min
Palpebral conjuctival looked pale.

Pemeriksaan Obstetrik
External examination : normal presentation, FHR 140x/min, there is no uterine contraction

Obstetric examination:
Laboratory examination: Hb 8,6 g/Dl; DPL (CBC); MCV = 70 fl ; MCH = 23 pg; MCHC = 29
g/dL ; Ferritin: 12 ng/mL, TIBC: 400 ug/dL, SI: 260 ug/dL
Peripheral blood smear: Hypochromic microcytic anemia
D. Analisis Masalah

1. Mrs. Melinda, 34 y.o, a pregnant woman G6P4A1 and 32 weeks gestational age come
to the public health center with complains malaise and dizzy.
a. Apa hubungan usia ibu, usia gestasi, dan G6P4A1, terhadap keluhan?
b. Apa saja etiologi malaise dan dizzy pada ibu hamil?
Jawab:
Menurut Manuaba (2007) penyebab anemia pada kehamilan adalah:
1. Kekurangan asupan zat besi
Kecukupan akan zat besi tidak hanya dilihat dari konsumsi makanan sumber zat
besi tetapi juga tergantung variasi penyerapannya. Yang membentuk 90% Fe pada
makanan non daging (seperti biji-bijian, sayur, telur, buah) tidak mudah diserap
tubuh.
2. Peningkatan kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan Fe meningkat selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan ibu,
janin, dan plasenta serta untuk menggatikan kehilangan darah saat persalinan.
3. Kebutuhan yang berlebihan
Bagi ibu yang sering mengalami kehamilan (multiparitas), kehamilan kembar,
riwayat anemia maupun perdarahan pada kehamilan sebelumnya membutuhkan
pemenuhan zat besi yang lebih banyak.
4. Malabsorbsi
Gangguan penyerapan zat besi pada usus dapat menyebabkan pemenuhan zat besi
pada ibu hamil terganggu.
5. Kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, operasi, perdarahan akibat
infeksi kronis misalnya cacingan)
Sumber: Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

2. The youngest child age is 2 years old


a. Apa pengaruh jarak kehamilan terhadap kehamilan selanjutnya?
Jawab:

Kelahiran anak terakhir Ny. Melinda adalah 2 tahun yang lalu. Menurut anjuran
yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluarga berencana (BKKBN) jarak
kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran yang pendek
akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi
tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. Dalam kasus, jarak antar kelahiran ini
masih normal.
Menurut Manuaba (2010) Jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya yang
paling baik adalah sekitar 3-4 tahun.
Keuntungan bagi ibu adalah:
- 1,3 kali lebih mungkin terhindar dari anemia
- 1,7 kali lebih mungkin terhindar dari perdarahan selama trimester III
- 2,5 kali lebih mungkin terhindar dari kematian saat melahirkan
Keuntungan bagi anak:
- 1,5 kali memiliki kelangsungan hidup lebih lama selama minggu pertama
kehidupan
- 2,2 kali memiliki kelangsungan hidup lebih lama selama 28 hari pertama
kehidupan
- 2,3 kali memiliki kelangsungan hidup lebih lama selama setahun pertama
kehidupan
- 2,4 kali memiliki kelangsungan hidup lebih lama selama masa balita
- Mendapat ASI cukup
Keuntungan lain:
- Keuntungan psikologis, orang tua dapat mencurahkan waktu lebih banyak bagi
anak pada usia awal mereka.
- Keuntungan financial
Dampak dari interval antar kehamilan kurang dari 18 bulan dan interval atau lebih
dari 60 bulan ada hubungan risiko kelahiran premature, Small for Gestasional Age
(SGA), Intrauterine Growth Retardation (IUGR) dan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) (Yustina, 2005). Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan
yang kurang baik. Jarak dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi
daya tahan dan gizi ibu yang selanjutnya akan mempengaruhi hasil produksi.
Menurut Depkes RI (2004) jumlah kelahiran yang baik agar terwujudnya keluarga
sejahtera dan sehat adalah berjumlah 2 anak saja dengan jarak kelahiran sama
dengan atau lebih dari 3 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendro
di medan (2006) ibu hamil yang jarak kelahiran anaknya <2 tahun sebagian besar
menderita anemia.
Sumber:
BKKBN. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: BKKBN.
Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
Yustina, I., 2005. Membangun Keluarga Berkualitas dari Perspektif Kesehatan Reproduksi,
Majalah Kesehatan masyarakat, volume IX no.1 : 57-60.
Tim Kajian AKI-AKA, Depkes RI. Kajian Kematian Ibu dan Anak di Indonesia. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI; 2004.
Hendro, H. 2006. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi dan Kesehatan dan Produktifitas Kerja). Rineka
Cipta. Jakarta.

Você também pode gostar