Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
2.1 Defenisi
Pada kasus yang jarang terjadi, demam dengue juga menyebabkan hidung
dan gusi mengeluarkan darah yang jumlahnya sangat sedikit (berbeda dengan
pendarahan yang terjadi pada hemorrhagic dengue fever yang mana volume darah
yang dikeluarkan cukup banyak). Virus dengue memerlukan masa inkubasi sama
seperti virus lain pada umumnya. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus
pertama kali masuk ke tubuh sampai gejala mulai muncul. Pada demam dengue,
gejala biasanya baru dirasakan setelah 4-10 hari sejak masuknya virus melalui
gigitan nyamuk. Sering kali kita sulit membedakan antara gejala demam dengue
dengan sakit demam biasa.
Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok
/ presyok. Bentuk ini sering berujung padakematian. Karena seringnya terjadi
perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh
karena itu setiap penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah
dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit,
mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian. Penyebab demam
berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan
hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue
yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
Pada awal sakit, dimana penderita infeksi virus dengue timbul gejala panas,
tidak dapat dibedakan apakah akan menjadi varian klinis Demam Dengue atau
Demam Berdarah Dengue. Pada saat panas turun, penderita Demam Berdarah
Dengue ditandai dengan penampilan klinis yang memburuk. Penderita tampak sakit
berat, gangguan hemostatik yang berupa gejala perdarahan menjadi lebih prominen
dan kebocoran plasma yang ditandai dengan adanya defisit cairan yang ringan
berupa peningkatan PCV ≥ 20 % sampai gangguan sirkulasi/syok
Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue
tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang
dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan
nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan
mengurangi jumlah nyamuk yang ada.
a. Agent (penyebab)
Penyebab demam berdarah dengue (DBD) adalah virus dengue. Virus ini
merupakan virus RNA berantai tunggal yang positif sense. Secara taksonomi virus
ini termasuk kelompok arbovirus yang sekarang lebih dikenal sebagai genus
Flavivirus famili Flaviviridae dan mempunyai 4 jenis serotipe yang semuanya
terdapat di Indonesia yaitu Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3, dan Dengue-4.
b. Vektor DBD
c. Host
Host atau penajmau ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga
menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh
faktor intrinsik. Faktor penjamu yang biasanya menjadi faktor untuk timbulnya
suatu penyakit sebagai berikut :
1. Umur, Misalnya usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma,
jantung dan lain-lain daripada yang usia muda.
2. Jenis Kelamin (sex), Misalnya ,penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes
melitus cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi
pada wanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau
yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.
3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang
beda kerentangannay terhadapa suatu penyakit.
4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti
hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll.
5. Status kesehatan umum termasukstatus gizi, dll
6. Bentuk anatomis tubuh
7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh
8. Keadaan imunitas dan respons imunitas
9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent
10. Penyakit yang diderita sebelumnya
11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri
2.4 Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan
2. Lingkungan Fisik
Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem ekonomi
yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada
penghasilan yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga
yang menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang
berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem
pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi
masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
terutama munculnya bebagai penyakit.
2.5 Faktor- faktor yang harus dikendalikan
Pada umumnya terdapat empat cara pengendalian vektor, yaitu dengan cara
kimiawi, biologis, radiasi, dan mekanik/pengelolaan lingkungan (Soegijanto,
2008).
2. Pengendalian biologis
Dari semua cara pengendalian tersebut diatas tidak ada satupun yang paling
unggul. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan kombinasi dari
beberapa cara tersebut diatas. Namun, yang paling penting dari semua hal tersebut
adalah menggugah dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau
memperhatikan kebersihan lingkugannya dan memahami mekanisme terjadinya
penularan DBD, sehingga dapat berperan aktif menanggulangi penyakit DBD
(Soegijanto, 2008).
Survei ini dilakukan dengan cara mengambil satu jentik disetiap tempat-tempat
yang menampung air yang ditemukan ada jentiknya untuk selanjutnya
dilakukan identifikasi lebih lanjut mengenai jenis jentiknya.
2. Metode Visual
Survei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya larva di setiap tempat
genangan air tanpa mengambil larvanya. Setelah dilakukan survei dengan
metode diatas, pada survei jentik nyamuk Aedes aegypti akan dilanjutkan
dengan pemeriksaan kepadatan jentik dengan ukuran sebagai berikut:
1. House Index (HI) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh rumah yang
diperiksa.
2. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan larva dari
seluruh kontainer yang diperiksa
3. Breteu Index (BI) adalah jumlah kontainer dengan larva dalam seratus rumah
BI = Jumlah kontainer yang positif jentik x 100%
Keterangan Tabel :
DF = 1 = kepadatan rendah
BAB III
· Menguras
· Menutup tampungan air
· Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk juga dapat
menjadi cara untuk memberantas DBD.Banyak cara yang dapat dilakukan dalam
mengobati penyakit DBD diantaranya yaitu:
Mengatasi perdarahan
Mencegah keadaan syok
Menambah cairan tubuh dengan infus
3.2 SARAN
KELOMPOK 3
EUNIKE MEYSUTO ( 175059012 )