Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
REVIEW
ABSTRAK
Nyeri kepala adalah salah satu keluhan yang paling umum dikeluhkan oleh pasien saat datang ke dokter
perawatan primer dan neurolog. Meskipun sebagian besar nyeri kepala adalah jinak (tidak
membahayakan), namun dokter dihadapkan pada tugas penting untuk membedakan gangguan nyeri
kepala yang jinak dan yang berpotensi mengancam nyawa. Mengingat banyak penyakit sering disertai
dengan keluhan nyeri kepala, perlu pendekatan yang terfokus dan sistematis untuk memfasilitasi
diagnosis dan pengobatan yang tepat pada berbagai jenis nyeri kepala.
Kata kunci: Nyeri kepala, pendekatan, red flags, SOCRATESS, SNOOP
ABSTRACT
Headache is one of the most common complaints presenting to primary care physicians, as well as
neurologists. Although the vast majority of headache syndromes are benign, clinicians are faced with the
crucial task of differentiating benign headache disorders from potentially life-threatening headache. Given
the broad range of disorders that present with headache, a focused and systematic approach is necessary
to facilitate the prompt diagnosis and treatment of various kinds of head pain.
Keywords: Headache, approach, red flags, SOCRATESS, SNOOP
Korespondensi: hanikhidayati@yahoo.com
89
90 Hidayati.
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache
SOCRATESS. Tanpa anamnesis riwayat nyeri kepala membuat dokter harus mempertimbangkan
yang cukup, intervensi diagnostik dan pengobatan diagnosis tumor metastasis. Trauma kepala dapat
yang kita berikan pada pasien dengan nyeri kepala menyebabkan nyeri kepala pasca-trauma,
bisa keliru. Ada kalanya pemeriksaan penunjang hematoma subdural, atau diseksi arteri
yang seharusnya tidak perlu dilakukan dapat ekstrakranial. Berbagai macam gangguan terkait
dilakukan, atau sebaliknya uji diagnostik atau dengan gigi, sinus, telinga, atau hidung dapat
laboratorik yang penting malah tidak dilakukan. muncul sebagai nyeri kepala.1,2,6
Sebelum melakukan anamnesis pada pasien
Nyeri kepala harian yang secara kronis dapat
dengan nyeri kepala, data dasar perlu diambil
menjadi awal dari depresi. Depresi dan epilepsi
terlebih dahulu.1
sering terjadi bersamaan dengan migrain.
Tabel 1. Langkah Anamnesis Pasien dengan Nyeri Komorbiditas merupakan faktor penting dalam
Kepala (“H. SOCRATESS”).1 memilih terapi akut atau pencegahan.
Komorbiditas dengan asma mengharuskan dokter
H History (riwayat) menghindari pemberian beta bloker. Komorbiditas
S Site (tempat) dengan hipertensi mewajibkan pemberian beta
O Origin (tempat asal) bloker. Terapi pencegahan depresi bisa diberikan
C Character (karakter) obat amitriptilin.1
R Radiation (penjalaran)
Tabel 2. Riwayat yang Harus Digali pada Pasien dengan
A Associated symptoms
Nyeri Kepala.1,2,3,4,5,6
(kumpulan gejala yang
terkait) Riwayat Penyakit Riwayat
T Timing (waktu) Penyakit
E Exacerbating & relieving (hal Sekarang
yang memperparah dan Riwayat
memperingan) Penyakit
S Severity (derajat keparahan/ Dahulu
intensitas) Riwayat
S State of health between penyakit
attacks (kondisi kesehatan di keluarga
antara serangan) Pengobatan Nama obat
Dosis
History (Riwayat) Efektif atau
tidaknya
Langkah pertama dalam manajemen pasien obat
dengan nyeri kepala adalah penggalian riwayat. Efek
Tujuan penggalian riwayat nyeri kepala adalah samping
untuk memberikan pandangan yang komprehensif pengobatan
tentang nyeri kepala pasien dan mengetahui Sosial Keluarga
komorbiditas yang terkait atau masalah yang Pekerjaan
mungkin mempengaruhi diagnosis dan perawatan. Pendidikan
Saat menggali riwayat nyeri kepala ini dokter Kebiasaan
atau hobi
berkesempatan untuk menjalin hubungan yang
Psikologis
baik dengan pasien. Hubungan yang baik dengan
pasien akan membantu proses terapeutik yang
Riwayat pengobatan pasien juga perlu diketahui.
sedang berlangsung.1
Nitrat, antihistamin, kontrasepsi oral dan terapi
Riwayat penting untuk membedakan jenis nyeri sulih hormon dapat menyebabkan nyeri kepala.
kepala, apakah termasuk nyeri kepala primer Selain itu obat-obatan bebas yang dikonsumsi
ataukah nyeri kepala sekunder. Beberapa riwayat jangka lama dapat menyebabkan terjadinya MOH
yang perlu digali tercantum dalam Tabel 2.1,2 (Medication Overuse Headache). 1,2,6
Selain menggali riwayat penyakit sekarang, dokter Dalam menghadapi kasus nyeri kepala dokter perlu
harus tahu tentang riwayat penyakit dahulu. tahu latar belakang sosial dan psikologis mereka.
Riwayat penyakit dahulu seperti adanya karsinoma Riwayat sosial yang perlu digali ini meliputi riwayat
(kanker payudara, paru-paru, ginjal, melanoma)
aktivitas seksual harus dicurigai sebagai red flags segera merujuk pasien ke neurolog. Apabila dokter
aneurisma intrakranial, meskipun bisa jadi hanya neurolog yang menemukan tanda bahaya (red
merupakan nyeri kepala benigna berulang.1,6 flags), maka tindakan selanjutnya adalah segera
melakukan pemeriksaan penunjang dan memberi
Relieving (Hal yang Memperingan)
terapi sesuai dengan diagnosis yang telah
Biasanya penderita migren berkurang rasa nyeri ditetapkan.1,6
kepalanya saat dipakai tidur atau beristirahat di
Pemeriksaan Fisik Umum
sebuah ruangan gelap dan tenang. Pasien dengan
nyeri kepala klaster dapat menggunakan berbagai Perubahan kulit dapat dikaitkan dengan berbagai
teknik untuk meringankan nyeri kepala mereka, etiologi nyeri kepala. Bintik café-au-lait merupakan
mulai dari pengobatan rumahan seperti kompres tanda neurofibromatosis. Neurofibromatosis ini
dingin, hangat, teknik relaksasi, obat herbal, obat terkait dengan meningioma intrakranial dan
resep, dll.1,2,3 schwannoma. Kulit kering, alopesia (kebotakan),
dan pembengkakan terlihat pada hipotiroidisme.
Severity (Derajat Keparahan/ Intensitas)
Lesi melanotik ganas mungkin berhubungan
Derajat keparahan (intensitas) nyeri dapat dengan penyakit metastasis ke otak.1
digunakan untuk membedakan jenis nyeri kepala
Pemeriksaan Fisik Neurologi
primer. Dokter dapat meminta pasien untuk
menggambarkan intensitas nyeri kepala yang Auskultasi bising di daerah karotis dan arteri
dirasakan pasien. Pasien diminta menunjuk skala vertebral dan orbit dapat memperingatkan klinisi
dia antara skala 1 sampai 10. Skala 1 mewakili rasa akan potensi stenosis arteri atau diseksi, atau
nyeri yang hampir tidak terasa nyeri, dan 10 malformasi arteriovenous.1
sebagai nyeri yang paling hebat.1
Pemeriksaan saraf kranial dapat menjadi petunjuk
Intensitas nyeri kepala pada migren adalah sedang etiologi nyeri kepala. Gangguan penciuman
sampai berat, pada nyeri kepala tipe tegang (TTH) tersering disebabkan oleh trauma kepala.
adalah ringan sampai sedang, sedangkan pada Gangguan penciuman menunjukkan adanya
klaster adalah berat sampai sangat berat (tidak gangguan pada alur penciuman (olfactory groove),
tertahankan).1,2,3,4,5 misalnya tumor frontotemporal. Pada
pemeriksaan funduskopi, adanya perdarahan atau
State of Health Between Attacks (Kondisi
papilledema mengharuskan dilakukannya imejing
Kesehatan di Antara Serangan)
yang cepat untuk menyingkirkan kemungkinan lesi
Pada nyeri kepala migren kondisi kesehatan di desak ruang. Pemeriksaan lapang pandang yang
antara serangan adalah bebas nyeri (free of pain). menunjukkan defek lapang pandang bitemporal
Pada klaster kondisi kesehatan di antara serangan ditemukan pada tumor hipofisis.1
juga bebas nyeri (free of pain). Klaster bisa
Selama serangan nyeri kepala klaster, dokter dapat
mengalami remisi spontan. Pada nyeri kepala tipe
menemukan adanya lakrimasi ipsilateral,
tegang kondisi kesehatan di antara serangan
rhinorrhea, ptosis, miosis, dan wajah berkeringat
pasien TTH hanya merasakan penurunan nyeri
pada pasien. Kelainan gerakan mata bisa
kepala, namun tidak bebas sam sekali dari rasa
disebabkan oleh gangguan saraf okulomotor akibat
nyeri kepala yang ada.6
peningkatan tekanan intrakranial. Saraf kranial
lainnya dapat dipengaruhi oleh berbagai
PEMERIKSAAN FISIK
penyebab. Jika keterlibatan bersifat tidak
Sebagian besar pasien dengan nyeri kepala pada menyeluruh, asimetris, dan progresif, maka
pemeriksaan fisiknya ditemukan normal. Hanya penyebab infiltratif seperti neoplasma, meningitis
sebagian kecil saja yang tidak normal. Apabila TB, dan sarkoidosis harus dipertimbangkan.1,5,6
ditemukan ketidaknormalan pada pemeriksaan
fisik pasien dengan nyeri kepala, maka hal ini RED FLAGS
merupakan tanda bahaya (red flags) (Tabel 3.).
Red flags adalah tanda bahaya atau kondisi yang
Adanya tanda bahaya (red flags) mewajibkan
harus diwaspadai. Beberapa hal yang terkategori
dokter melakukan tindakan lebih lanjut.1
sebagai red flags pada kasus nyeri kepala
Apabila dokter umum menemukan tanda bahaya terangkum dalam Tabel 31.
(red flags), maka tindakan selanjutnya adalah
MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016
Hidayati. 95
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache
Tabel 2. Red Flags (Tanda Bahaya) untuk Nyeri Kepala: dalam red flags. Kejang bisa diakibatkan oleh
“SNOOP”. 1 penyakit yang mendasari. Penyakit yang mendasari
S Systemic symptoms (simptom terjadinya kejang bermacam-macam, misalnya:
sistemik) tumor, vaskular, trauma kepala, dll.1
S Secondary headache risk Neurologic Symptoms or Abnormal Signs
factors (faltor risiko nyeri
kepala sekunder) Simptom neurologis atau tanda abnormal bisa
S Seizures (kejang) muncul bermacam-macam. Contoh simptom
N Neurologic symptoms or neurologis atau tanda abnormal adalah:
abnormal signs (symptom kebingungan, gangguan kewaspadaan, penurunan
neurologi/ tanda abnormal) kesadaran, atau adanya tanda-tanda fokal. Apabila
O Onset (onset) didapatkan nyeri kepala dengan simptom
O Older (usia tua) neurologis atau tanda abnormal maka dokter wajib
P Progression of headache berhati-hati (red flags). Harus curiga ada sebab
(nyeri kepala progresif) yang mendasari terjadinya nyeri kepala. Nyeri
P Positional change kepala yang disertai dengan simptom neurologis
(perubahan posisi) atau tanda abnormal kemungkinan diagnosisnya
P Papilledema (papil edema) adalah diseksi servikal, stroke, SDH, EDH, apopleksi
P Precipitated factors (faktor pituitari, abses, thrombosis vena, tumor, AVM,
pencetus) meningitis karsinomatosa/ infeksiosa, hipertensi
intrakranial.1
Systemic Symptoms
Onset
Systemic symptoms (simptom sistemik) yang
Onset yang harus diwaspadai sebagai tanda
merupakan tanda bahaya pada kasus nyeri kepala
bahaya (red flags) adalah: nyeri kepala yang
antara lain: demam, kaku leher, penurunan berat
datang secara tiba-tiba, yang bersifat mendadak,
badan, ruam, menggigil, berkeringat di malam hari.
yang baru pertama kali muncul, atau yang dipicu
Kemungkinan diagnosis Apabila kasus nyeri kepala
oleh manuver valsava atau perubahan posisi.
disertai dengan adanya simptom sistemik, maka
Apabila disertai onset tersebut maka diagnosis
nyeri kepala masuk dalam kategori red flags
yang mungkin adalah: SAH, AVM, tumor primer,
(bendera merah). Hati-hati mungkin nyeri kepala
tumor metastasis, SAH, ICH, abses, meningitis,
yang ada bukan nyeri kepala primer. Kemungkinan
thrombosis vena, hipertensi intrakranial, dll.1
diagnosis nyeri kepala yang disertai dengan
simptom sistemik bisa bermacam-macam, antara Onset dan perjalanan nyeri kepala dari waktu ke
lain meningoensefa-litis, gangguan vaskuler, waktu memiliki implikasi diagnostik dan
arteritis, atau penyebab sekunder yang lain.1 terapeutik. Nyeri kepala dengan onset cepat
berhubungan dengan nyeri kepala klaster,
Secondary Headache Risk Factors
sindrom SUNCT, dan trigeminal neuralgia. Nyeri
Beberapa penyakit seperti HIV, kanker, meningitis, kepala dengan onset mendadak mengarah pada
tumor metastasis, dan gangguan intra kranial lain dugaan adanya mekanisme vaskular yang
dapat mengakibatkan terjadinya nyeri kepala. mendasari seperti perdarahan subarachnoid.
Nyeri kepala karena adanya gangguan struktural Onset nyeri kepala akibat gangguan oftalmologik
seperti HIV, kanker, meningitis, tumor metastasis, dan infeksi juga mendadak. Biasanya, pemeriksaan
dan gangguan intra kranial lain terkategori dalam fisik dapat membantu dalam membedakan kondisi
nyeri kepala sekunder. Bila didapatkan kasus nyeri yang serius. Nyeri kepala lain meskipun onsetnya
kepala pada orang dengan penyakit-penyakit yang dahsyat, bisa jadi prognosisnya jinak. Contohnya
berisiko untuk terjadi nyeri kepala maka nyeri adalah nyeri kepala yang berhubungan dengan
kepala ini masuk dalam (secondary headache risk aktivitas seksual, batuk, dan mengejan.1
factors.1
Older
Seizures
Usia tua pada kasus nyeri kepala merupakan tanda
Setiap nyeri kepala yang disertai dengan kejang bahaya (red flags). Nyeri kepala yang dimulai
maka dokter wajib berhati-hati karena terkategori setelah usia 50 tahun mungkin disebabkan oleh
kondisi serius, seperti: giant cell arteritis, lesi edema maka perlu dicurigai akan adanya
massa, atau penyakit serebrovaskular. Nyeri penyebab sekunder yang mendasari nyeri kepala,
kepala atau nyeri wajah pada usia lanjut bisa misalnya: tumor, IIH (Gambar 1), meningitis, atau
diakibatkan oleh obat-obatan, penyakit sistemik, ensefalitis.1,7
postherpetic neuralgia (PHN), trigeminal neuralgia,
atau gangguan pada kepala, leher, mata, telinga,
atau hidung. Untuk itu, pemeriksaan tambahan
dilakukan saat nyeri kepala muncul pada pasien
usia tua baru dengan onset baru, terdapat
perubahan pola nyeri kepala dibandingkan dengan
yang sudah ada, atau pemeriksaan fisik didapatkan
kelainan. Pada keadaan ini, MRI kepala dan laju Gambar 1. papil edema pada pasien dengan IIH
endap darah diperlukan untuk membantu (a) pada mata kanan (b) pada mata kiri.7
mengidentifikasi atau mengeksklusi gangguan
struktural dan giant cell arteritis.1 Precipitated Factors
Progression of Headache Faktor pencetus nyeri kepala misalnya: batuk,
Nyeri kepala yang semakin lama semakin tenaga, aktivitas seksual, manuver valsava, atau
memberat (progresif) merupakan tanda bahaya tidur). Nyeri kepala yang diperberat oleh batuk,
(red flags). Pemberatan pada nyeri kepala bisa tenaga, aktivitas seksual, maneuver valsava, atau
dilihat dari adanya perubahan frekuensi serangan, tidur tumor curiga akan Arterio Venous
tingkat keparahan, atau gambaran klinis. Malformation (AVM), Sub Arachnoid Hemorrhage
Perubahan frekuensi nyeri kepala bisa menjadi (SAH), atau penyakit vaskuler.1
penyebab kunjungan ke dokter, misalnya ketika Jika pada anamnesis atau pemeriksaan didapatkan
serangan migren meningkat frekuensinya menjadi red flags, maka pemeriksaan diagnostik mungkin
nyeri kepala harian atau hampir setiap hari terjadi. diperlukan untuk mengeksklusi penyebab
1
Apabila ada nyeri kepala yang semakin lama sekunder nyeri kepala.
semakin memberat (progresif) maka dokter perlu
mencurigai bahwa nyeri kepala yang terjadi bukan SIMPULAN
nyeri kepala primer. Nyeri kepala yang terjadi
Nyeri kepala adalah kondisi umum yang selalu
tersebut mungkin disertai kelainan yang
mengganggu. Gangguan yang diakibatkan oleh
mendasari, seperti: perdarahan sub dural (SDH),
nyeri kepala mulai dari yang ringan seperti
tumor, atau Medication Overuse Headache (MOH).
gangguan fungsional sampai yang berat
Apabila nyeri kepala progresif terjadi dalam
(mengancam nyawa). 1
hitungan minggu atau bulan maka kecurigaan
mengarah pada: peningkatan Tekanan Intra Kranial Ada banyak penyebab nyeri kepala. Dokter perlu
(TIK), Medication Overuse Headache (MOH), atau melakukan pendekatan yang fokus dan sistematis
penyakit sistemik. Apabila nyeri kepala progresif agar mendapatkan diagnosis nyeri kepala dengan
terjadi subakut maka kemungkinan penyebabnya tepat. Dengan melakukan anamnesis menyeluruh,
adalah: Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH), pemeriksaan terfokus, dan pengetahuan kriteria
Sub Dural Hemorrhage (SDH) bilateral, lesi diagnostik, jenis nyeri kepala biasanya dapat
obstruktif midline, atau sindroma meningitis teridentifikasi dengan tepat. Setelah diagnosis
kronik.1,2 nyeri kepala ditetapkan, pilihan terapi yang dipilih
disesuaikan dengan diagnosis pasien. Dengan
Positional Change
memperhatikan nyeri kepala pasien, frekuensi
Nyeri kepala yang memburuk dengan perubahan serangan nyeri kepala, gangguan fungsional yang
posisi perlu diwaspadai (red flags). Perubahan terkait dengan nyeri kepala, kondisi medis
posisi yang memperburuk nyeri kepala misalnya komorbid, frekuensi penggunaan obat akut,
adalah: berdiri tegak atau berbaring.1 kualitas kesehatan pasien dan pengobatan, maka
Papil edema dokter dapat dapat merencanakan pengobatan
yang optimal untuk setiap pasien.1
Papil edema merupakan tanda bahaya (red flags).
Nyeri kepala yang disertai dengan adanya papil
Harapan yang realistis harus ditetapkan, karena BM, Lipton RB (Eds), Headache. Hong Kong,
kadang rencana awal tidak sesempurna yang Wiley Blackwell: 2013. p. 57-61.
diharapkan. Kunjungan perlu dijadwalkan untuk 4. Magazi DS, Manyane DM. Tension Type
memodifikasi terapi dan jika perlu untuk meninjau Headaches: A Review. South African Family
ulang diagnosis yang telah ada. Practice 57 (1): 2015. p. 23-28.
5. Zakrzewska JM. Cluster Headache: Review of
DAFTAR PUSTAKA the Literature. British Journal of Oral and
Maxillofacial Surgery 2001: 39, 103–113.
1. Grosberg BM, Friedman BW, Solomon S.
6. Friedman BW, Grosberg. Diagnosis and
Approach to the Patient with Headache in
Management of the Primary Headache
Robbins MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds),
Disorders in the Emergency Department
Headache. Hong Kong, Wiley Blackwell: 2013.
Setting. Emerg Med Clin N Am 2009 27: 71–87.
p. 16-25.
7. Friedman DI. Secondary Headache Disorders
2. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI.
Encountered in Clinical Practice. in Robbins
Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala.
MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds), Headache.
Airlangga University Press : 2013. p. 1 – 44
Hong Kong, Wiley Blackwell 2013: 16-25.
3. Solomon S, Grosberg BM. Diagnosis and
Subtypes of Migraine in Robbins MS, Grosberg