Você está na página 1de 9

Hidayati.

The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

REVIEW

PENDEKATAN KLINISI DALAM MANAJEMEN NYERI KEPALA

THE CLINICIAN'S APPROACH TO THE MANAGEMENT OF HEADACHE

Hanik Badriyah Hidayati*

*Laboratorium Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

pISSN : 2407-6724 ● eISSN : 2442-5001 ● http://dx.doi.org/10.21776/ub.mnj.2016.002.02.7 ● MNJ.2016;2(2):89-97


● Received 3 October 2015 ● Reviewed 3 November 2015 ● Accepted 3 January 2016

ABSTRAK

Nyeri kepala adalah salah satu keluhan yang paling umum dikeluhkan oleh pasien saat datang ke dokter
perawatan primer dan neurolog. Meskipun sebagian besar nyeri kepala adalah jinak (tidak
membahayakan), namun dokter dihadapkan pada tugas penting untuk membedakan gangguan nyeri
kepala yang jinak dan yang berpotensi mengancam nyawa. Mengingat banyak penyakit sering disertai
dengan keluhan nyeri kepala, perlu pendekatan yang terfokus dan sistematis untuk memfasilitasi
diagnosis dan pengobatan yang tepat pada berbagai jenis nyeri kepala.
Kata kunci: Nyeri kepala, pendekatan, red flags, SOCRATESS, SNOOP

ABSTRACT

Headache is one of the most common complaints presenting to primary care physicians, as well as
neurologists. Although the vast majority of headache syndromes are benign, clinicians are faced with the
crucial task of differentiating benign headache disorders from potentially life-threatening headache. Given
the broad range of disorders that present with headache, a focused and systematic approach is necessary
to facilitate the prompt diagnosis and treatment of various kinds of head pain.
Keywords: Headache, approach, red flags, SOCRATESS, SNOOP

Korespondensi: hanikhidayati@yahoo.com

89
90 Hidayati.
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

PENDAHULUAN nyeri kepala klaster. Masing-masing jenis nyeri


kepala ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri.1
Nyeri kepala merupakan keluhan yang paling
sering dikeluhkan oleh pasien saat datang ke Karakteristik nyeri pada nyeri kepala migren
dokter, baik ke dokter umum maupun neurolog. adalah unilateral, berdenyut atau menusuk,
Sampai saat ini nyeri kepala masih merupakan intensitas sedang atau berat, bertambah berat
masalah. Masalah yang diakibatkan oleh nyeri dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan
kepala mulai dari gangguan pada pola tidur, pola nausea dan atau fotofobia dan fonofobia. Durasi
makan, depresi sampai kecemasan1. nyeri kepala pada migren adalah 4–72 jam. Nyeri
kepala migren secara fungsional melumpuhkan.2,3
Hampir 90% nyeri kepala benigna (tidak
Karakteristik nyeri pada nyeri kepala tegang (TTH)
membahayakan). Meskipun demikian, dokter
adalah bilateral, rasa menekan atau mengikat
dihadapkan dengan tugas penting dalam memilah
band-like atau holocephalic dengan intensitas
mana nyeri kepala yang benigna dan mana yang
ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada
mengancam nyawa. Banyaknya penyakit yang
aktivitas fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa
disertai keluhan nyeri kepala membuat dokter
ada fotofobia atau fonofobia. Durasi nyeri kepala
perlu melakukan pendekatan yang fokus dan
pada TTH adalah 30 menit sampai 7 hari.1,2,4
sistematis agar mendapatkan diagnosis nyeri
kepala dengan tepat. Diagnosis yang tepat akan Karakteristik nyeri pada nyeri kepala klaster
dapat mengantarkan pada pengobatan yang digambarkan sebagai nyeri yang membosankan,
tepat.1 seperti dibor, pedih atau hebat, selalu unilateral di
orbita dan daerah sekitarnya (supraorbita,
Menurut kriteria IHS yang diadopsi oleh PERDOSSI,
temporal atau kombinasi dari tempat-tempat
nyeri kepala dibedakan menjadi nyeri kepala
tersebut). Serangan-serangannya disertai satu atau
primer dan sekunder. 90% nyeri kepala masuk
lebih sebagai berikut, semuanya ipsilateral: injeksi
dalam kategori nyeri kepala primer, 10% sisanya
konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal,
masuk dalam kategori nyeri kepala sekunder.
rhinorrhoea, berkeringat di kening dan wajah,
Disebut nyeri kepala primer apabila tidak
miosis, ptosis, edema palpebra. Selama serangan
ditemukan adanya kerusakan struktural maupun
sebagian besar pasien gelisah atau agitasi. Durasi
metabolik yang mendasari nyeri kepala. Disebut
nyeri kepala pada klaster adalah 15 sampai 180
nyeri kepala sekunder apabila nyeri kepala didasari
menit dan terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap
oleh adanya kerusakan struktural atau sistemik.1,2,3
dua hari sampai 8 kali sehari.1,2,5
Hubungan yang baik antara dokter dan pasien
Serangan trigeminal neuralgia adalah paroksismal
diperlukan pada pengelolaan nyeri kepala.
sesaat seperti tersetrum listrik. Setelah dokter
Komunikasi efektif yang disertai dengan
menetapkan bahwa kondisi nyeri kepala adalah
keterampilan interpersonal merupakan bagian
termasuk nyeri kepala primer, jenis nyeri kepala
integral dalam manajemen pasien dengan nyeri
spesifik harus didiagnosis, apakah terkategori
kepala. Ada beberapa langkah dalam manajemen
migren, TTH atau klaster. Setelah diagnosis telah
pasien. Pertama, tentu saja, adalah anamnesis dan
ditegakkan, pilihan terapi umum harus diuraikan
pemeriksaan. Dokter harus dapat membedakan
dalam rencana pengobatan yang disesuaikan
nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder.1
dengan pasien.1,2
NYERI KEPALA PRIMER
ANAMNESIS: “H. SOCRATESS”
Menurut kriteria IHS yang diadopsi oleh PERDOSSI,
Anamnesis merupakan langkah pertama dalam
yang termasuk nyeri kepala migren, nyeri kepala
manajemen nyeri kepala. Peran anamnesis
tipe tegang atau TTH (Tension Type Headache),
memegang posisi paling penting dalam
nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal-
manajemen nyeri kepala, mengingat pada
otonomik yang lain serta nyeri kepala primer
pemeriksaan fisik dan neurologis pada pasien
lainnya.2
dengan nyeri kepala sering ditemukan normal. Ada
Nyeri kepala berulang, kronik atau lama dan setiap beberapa langkah dalam anamnesis pasien dengan
hari biasanya merupakan nyeri kepala primer nyeri kepala. Beberapa langkah anamnesis pasien
seperti nyeri kepala migren, nyeri kepala TTH atau dengan nyeri kepala ini secara sistematis tersusun
dalam Tabel 1., yang disingkat dengan H.

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


Hidayati. 91
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

SOCRATESS. Tanpa anamnesis riwayat nyeri kepala membuat dokter harus mempertimbangkan
yang cukup, intervensi diagnostik dan pengobatan diagnosis tumor metastasis. Trauma kepala dapat
yang kita berikan pada pasien dengan nyeri kepala menyebabkan nyeri kepala pasca-trauma,
bisa keliru. Ada kalanya pemeriksaan penunjang hematoma subdural, atau diseksi arteri
yang seharusnya tidak perlu dilakukan dapat ekstrakranial. Berbagai macam gangguan terkait
dilakukan, atau sebaliknya uji diagnostik atau dengan gigi, sinus, telinga, atau hidung dapat
laboratorik yang penting malah tidak dilakukan. muncul sebagai nyeri kepala.1,2,6
Sebelum melakukan anamnesis pada pasien
Nyeri kepala harian yang secara kronis dapat
dengan nyeri kepala, data dasar perlu diambil
menjadi awal dari depresi. Depresi dan epilepsi
terlebih dahulu.1
sering terjadi bersamaan dengan migrain.
Tabel 1. Langkah Anamnesis Pasien dengan Nyeri Komorbiditas merupakan faktor penting dalam
Kepala (“H. SOCRATESS”).1 memilih terapi akut atau pencegahan.
Komorbiditas dengan asma mengharuskan dokter
H  History (riwayat) menghindari pemberian beta bloker. Komorbiditas
S  Site (tempat) dengan hipertensi mewajibkan pemberian beta
O  Origin (tempat asal) bloker. Terapi pencegahan depresi bisa diberikan
C  Character (karakter) obat amitriptilin.1
R  Radiation (penjalaran)
Tabel 2. Riwayat yang Harus Digali pada Pasien dengan
A  Associated symptoms
Nyeri Kepala.1,2,3,4,5,6
(kumpulan gejala yang
terkait) Riwayat Penyakit Riwayat
T  Timing (waktu) Penyakit
E  Exacerbating & relieving (hal Sekarang
yang memperparah dan Riwayat
memperingan) Penyakit
S  Severity (derajat keparahan/ Dahulu
intensitas) Riwayat
S  State of health between penyakit
attacks (kondisi kesehatan di keluarga
antara serangan) Pengobatan Nama obat
Dosis
History (Riwayat) Efektif atau
tidaknya
Langkah pertama dalam manajemen pasien obat
dengan nyeri kepala adalah penggalian riwayat. Efek
Tujuan penggalian riwayat nyeri kepala adalah samping
untuk memberikan pandangan yang komprehensif pengobatan
tentang nyeri kepala pasien dan mengetahui Sosial Keluarga
komorbiditas yang terkait atau masalah yang Pekerjaan
mungkin mempengaruhi diagnosis dan perawatan. Pendidikan
Saat menggali riwayat nyeri kepala ini dokter Kebiasaan
atau hobi
berkesempatan untuk menjalin hubungan yang
Psikologis
baik dengan pasien. Hubungan yang baik dengan
pasien akan membantu proses terapeutik yang
Riwayat pengobatan pasien juga perlu diketahui.
sedang berlangsung.1
Nitrat, antihistamin, kontrasepsi oral dan terapi
Riwayat penting untuk membedakan jenis nyeri sulih hormon dapat menyebabkan nyeri kepala.
kepala, apakah termasuk nyeri kepala primer Selain itu obat-obatan bebas yang dikonsumsi
ataukah nyeri kepala sekunder. Beberapa riwayat jangka lama dapat menyebabkan terjadinya MOH
yang perlu digali tercantum dalam Tabel 2.1,2 (Medication Overuse Headache). 1,2,6
Selain menggali riwayat penyakit sekarang, dokter Dalam menghadapi kasus nyeri kepala dokter perlu
harus tahu tentang riwayat penyakit dahulu. tahu latar belakang sosial dan psikologis mereka.
Riwayat penyakit dahulu seperti adanya karsinoma Riwayat sosial yang perlu digali ini meliputi riwayat
(kanker payudara, paru-paru, ginjal, melanoma)

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


92 Hidayati.
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

keluarga, pekerjaan, pendidikan dan kebiasaan/ Character (Khas)


hobi. Stressor di rumah, di sekolah, dan di tempat
Karakteristik nyeri kepala pada migren adalah
kerja harus dipahami, meskipun dokter tidak harus
berdenyut dan pada TTH adalah rasa menekan
mengaitkan gangguan nyeri kepala primer semata-
atau mengikat. Pada klaster nyeri yang dirasakan
mata pada stres. Alkohol, tembakau, dan obat
adalah membosankan, rasa seperti dibor, atau
yang dijual bebas dapat berkontribusi pada
nyeri yang sangat hebat atau pedih.1,2,3,4,5,6
patogenesis nyeri kepala.1,6
Migren ada yang disertai aura dan ada yang tidak.
Banyak penderita migren melaporkan anggota
Aura biasanya mendahului nyeri kepala migren.
keluarga besarnya ada yang menderita migren.
Kadang-kadang aura terjadi bersamaan dengan
Migren memiliki komponen genetik. Genetik juga
nyeri kepala migren. Durasi aura berkisar antara
berperan pada TTH, baik TTH frekuen maupun TTH
beberapa menit menit sampai satu jam. Aura pada
kronik. Penyebab nyeri kepala sekunder seperti
migren yang paling umum terjadi adalah aura
aneurisma serebral mungkin juga didapatkan
visual dan sensorik. Aura motorik dan gangguan
riwayat keturunan dalam keluarga.1,2,3,4
berbahasa jarang terjadi. Aura visual dan sensorik
Dari penggalian riwayat ini dokter akan memiliki terdiri dari gejala positif atau negatif. Gejala visual
gambaran umum tentang tingkat disabilitas yang positif berupa pola terang atau kompleks, seperti
diakibatkan oleh nyeri kepala pasien. Dokter akan skotoma zigzag yang gemilang, atau berupa bintik-
mengetahui bagaimana dampak nyeri kepala pada bintik dan seperti cahaya senter. Gejala visual
kehidupan keluarga, sekolah atau pekerjaan, dan negatif berupa gangguan lapang pandang,
kehidupan sosial. Untuk menghemat waktu dokter, skotoma kosong, atau kabur. Aura sensorik dapat
pasien seyogyanya diminta terlebih dahulu berupa hipersensitivitas atau parestesia.1,2
menuliskan semua riwayat tersebut secara rinci
Serangan neuralgia trigeminal berupa serangan
sebelum pertemuan awal dengan dokter.1
paroksismal sesaat seperti nyeri kesetrum. Nyeri
Site (Tempat) seperti terbakar atau berdenyut pada mata atau
nyeri periorbital juga dapat menunjukkan adanya
Lokasi dan sisi nyeri kepala dapat mengarahkan
iskemia di daerah vertebrobasilar, perluasan
dokter pada diagnosis tertentu. Sisi nyeri kepala
aneurisma pada dasar tengkorak, diseksi
pada migren atau sakit kepala klaster dan sefalgia
pembuluh darah ekstrakranial atau intrakranial,
trigeminal-otonomik yang lain adalah pada satu
oklusi sinus dural, atau inflamasi pada sinus
sisi kepala (unilateral), sedangkan pada TTH sisi
kavernosus. Penyebab nonvaskular termasuk sakit
nyerinya bilateral atau di seluruh kepala
kepala klaster, short-lasting unilateral
(holocephalic). Nyeri pada migren bisa muncul di
neuralgiform headache with conjunctival injection
kanan mapupun di kiri. Daerah yang terkena
and tearing (SUNCT), gangguan mata, dan
biasanya di daerah frontal dan temporal kepala,
inflammatory meningeal syndromes.1,2
namun kadang juga melibatkan daerah kepala lain
dan leher. Tidak jarang nyeri kepala pada migren Penyebab vaskular pada kasus nyeri kepala seperti
juga muncul di daerah occipitonuchal dan perdarahan subarachnoid aneurismal, apopleksi
frontotemporal.1,2,4,6 pituitari, dan reversible cerebral vasoconstriction
syndrome biasanya muncul dengan gambaran
Nyeri kepala dengan serangan berulang dan
nyeri kepala seperti tersambar petir (thunderclap
"terkunci pada satu sisi" mungkin juga merupakan
headache). 1
gejala akibat penyakit organik yang mendasari.1
Radiation (Penjalaran)
Origin (Tempat Asal)
Nyeri pada TTH menjalar dari dahi menuju kepala
Nyeri pada migren bisa muncul di kanan mapupun
belakang atau menuju ke temporomandibular
di kiri. Daerah yang terkena biasanya di daerah
joint. Nyeri kepala infratentorial, occipitonuchal,
frontal dan temporal kepala, namun kadang juga
dan tulang belakang servikal dapat memberikan
melibatkan daerah kepala lain dan leher. Tidak
nyeri rujuk (menjalar) pada dahi atau mata. Hal ini
jarang nyeri kepala pada migren juga muncul di
terjadi karena adanya konvergensi aferen
daerah occipitonuchal dan frontotemporal. Rasa
nosiseptif servikal pada servikal ke dua dan ke tiga
nyeri pada nyeri kepala tipe tegang (TTH) berasal
dengan aferen trigeminal dalam nukleus trigeminal
dari dahi.1,4
kaudal dari batang otak. Nyeri rujuk lain terjadi

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


Hidayati. 93
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

pada saat darah atau nanah menuju ruang Timing (Waktu)


subarachnoid. Darah atau nanah dalam ruang
Nyeri kepala primer dengan durasi singkat: detik
subarachnoid akan menimbulkan nyeri kepala
sampai menit mengarah pada sefalgia trigeminal-
akut. Nyeri kepala akut ini dapat bergerak ke
otonomik lain. Nyeri kepala primer dengan durasi
bawah menyusuri kolumna spinalis menuju daerah
hitungan jam sampai hari mengarah pada nyeri
interskapula atau punggung bawah.1,4
kepala migren dan tension-type headaches, pada
Associated Symptoms (kumpulan gejala yang migren yaitu selama 4-72 jam dan pada TTH
terkait) selama setengah jam sampai 7 hari. Migren dan
tension-type headaches bisa berlangsung selama
Mual, muntah umum terjadi pada nyeri kepala berhari-hari atau mungkin berevolusi menjadi
migren. Adanya mual dan muntah ini membantu bentuk yang kronis (misalnya: lebih dari 15 hari per
konfirmasi diagnosis migren, namun bukan bulan) atau berlangsung terus menerus. Frekuensi
merupakan gejala yang patognomonik untuk sakit kepala dalam sebuah episode bisa berkali-kali
migren. Muntah merupakan gejala yang per hari seperti pada sefalgia trigeminal-otonomik
patognomonik pada pada peningkatan tekanan lain, berkali-kali selama seminggu seperti pada
intrakranial. Muntah ini juga bisa menyertai nyeri kepala klaster, atau beberapa kali per minggu
gangguan pada daerah postrema dari medula atau atau bulan seperti pada serangan migrain atau
pada infeksi sistemik. Fotofobia, fonofobia dan tension type headache. Waktu nyeri kepala pada
osmofobia atau olfaktofobia sering menyertai klaster berada dalam dalam siklus diurnal,
migren, meskipun gejala-gejala ini juga mungkin bulanan, atau tahunan.1,2,6
terjadi pada meningitis.1,2,3,6
Exacerbating & Relieving (Hal yang Memperparah
Pasien dengan migren sering dapat memprediksi
dan Memperingan)
akan datangnya serangan nyeri kepala karena
adanya gejala pertanda yang terjadi beberapa jam Exacerbating (Hal yang Memperparah)
atau hari sebelum nyeri kepala. Gejala pertanda ini
Nyeri kepala pada migren bertambah berat dengan
meliputi perubahan suasana hati, nafsu makan,
aktivitas fisik yang rutin (seperti berjalan atau naik
konsentrasi, dan pola tidur.1
tangga) sedangkan TTH tidak diperberat dengan
Gejala visual sesaat mendukung diagnosis migren. aktivitas fisik yang rutin.1,2,3,4,6
Namun, gangguan visual sesaat yang disertai
Nyeri kepala migren berhubungan dengan
dengan gangguan ketajaman visual progresif
menstruasi, ovulasi, stres, hormonal, kelelahan,
(dengan atau tanpa gangguan lapang pandang
kurang tidur, depresi, atau lapar. Demikian pula
atau papil edema) dapat terjadi pada pasien
faktor lingkungan seperti asap, cahaya silau atau
dengan peningkatan tekanan intrakranial.
cahaya berkelap-kelip, parfum atau bau kimia juga
Amaurosis terjadi pada pasien dengan neuropati
dapat mencetuskan migren.1,2,6
optik iskemik anterior sekunder akibat vaskulitis
(misalnya: giant cell arteritis) atau emboli retina Anggur merah merupakan penyebab klasik
dari aterosklerosis atau diseksi arteri karotis.1,2 migrain. Alkohol adalah pemicu nyeri kepala
Diplopia pada nyeri kepala dapat merupakan klaster. Perubahan dalam kebiasaan tidur
manifestasi dari migren tipe basilar atau massa berhubungan dengan eksaserbasi nyeri kepala baik
parasellar atau aneurisma arteri komunikans pada klaster maupun migren. Sleep apnea dapat
posterior. Gangguan lapang pandang dapat menyebabkan nyeri kepala pagi hari. Postur tegak
disebabkan oleh adenoma hipofisis atau hipertensi memperburuk nyeri kepala akibat hipotensi
intrakranial idiopatik.1,6 Gejala dari infeksi saluran intrakranial, yang dapat terjadi secara spontan
pernapasan atas atau sakit gigi mungkin atau iatrogenik. Posisi telentang, atau perubahan
menunjukkan sinusitis akut sebagai penyebab sakit posisi, mungkin memperburuk nyeri kepala
kepala.1 hipertensi intrakranial. Nyeri kepala karena
peningkatan tekanan intrakranial, kista koloid
Parestesia yang berasal dari tangan ke wajah biasa
ventrikel ke tiga, dan malformasi Arnold-Chiari
terjadi pada migren. Selain migren parestesia dari
khas diperburuk oleh batuk atau manuver valsava.
tangan ke wajah juga dapat merupakan
Batuk atau manuver valsava dapat memicu nyeri
manifestasi dari kejang parsial sensorik atau
kepala primer migren. Nyeri kepala terkait dengan
transient ischemic attack.1

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


94 Hidayati.
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

aktivitas seksual harus dicurigai sebagai red flags segera merujuk pasien ke neurolog. Apabila dokter
aneurisma intrakranial, meskipun bisa jadi hanya neurolog yang menemukan tanda bahaya (red
merupakan nyeri kepala benigna berulang.1,6 flags), maka tindakan selanjutnya adalah segera
melakukan pemeriksaan penunjang dan memberi
Relieving (Hal yang Memperingan)
terapi sesuai dengan diagnosis yang telah
Biasanya penderita migren berkurang rasa nyeri ditetapkan.1,6
kepalanya saat dipakai tidur atau beristirahat di
Pemeriksaan Fisik Umum
sebuah ruangan gelap dan tenang. Pasien dengan
nyeri kepala klaster dapat menggunakan berbagai Perubahan kulit dapat dikaitkan dengan berbagai
teknik untuk meringankan nyeri kepala mereka, etiologi nyeri kepala. Bintik café-au-lait merupakan
mulai dari pengobatan rumahan seperti kompres tanda neurofibromatosis. Neurofibromatosis ini
dingin, hangat, teknik relaksasi, obat herbal, obat terkait dengan meningioma intrakranial dan
resep, dll.1,2,3 schwannoma. Kulit kering, alopesia (kebotakan),
dan pembengkakan terlihat pada hipotiroidisme.
Severity (Derajat Keparahan/ Intensitas)
Lesi melanotik ganas mungkin berhubungan
Derajat keparahan (intensitas) nyeri dapat dengan penyakit metastasis ke otak.1
digunakan untuk membedakan jenis nyeri kepala
Pemeriksaan Fisik Neurologi
primer. Dokter dapat meminta pasien untuk
menggambarkan intensitas nyeri kepala yang Auskultasi bising di daerah karotis dan arteri
dirasakan pasien. Pasien diminta menunjuk skala vertebral dan orbit dapat memperingatkan klinisi
dia antara skala 1 sampai 10. Skala 1 mewakili rasa akan potensi stenosis arteri atau diseksi, atau
nyeri yang hampir tidak terasa nyeri, dan 10 malformasi arteriovenous.1
sebagai nyeri yang paling hebat.1
Pemeriksaan saraf kranial dapat menjadi petunjuk
Intensitas nyeri kepala pada migren adalah sedang etiologi nyeri kepala. Gangguan penciuman
sampai berat, pada nyeri kepala tipe tegang (TTH) tersering disebabkan oleh trauma kepala.
adalah ringan sampai sedang, sedangkan pada Gangguan penciuman menunjukkan adanya
klaster adalah berat sampai sangat berat (tidak gangguan pada alur penciuman (olfactory groove),
tertahankan).1,2,3,4,5 misalnya tumor frontotemporal. Pada
pemeriksaan funduskopi, adanya perdarahan atau
State of Health Between Attacks (Kondisi
papilledema mengharuskan dilakukannya imejing
Kesehatan di Antara Serangan)
yang cepat untuk menyingkirkan kemungkinan lesi
Pada nyeri kepala migren kondisi kesehatan di desak ruang. Pemeriksaan lapang pandang yang
antara serangan adalah bebas nyeri (free of pain). menunjukkan defek lapang pandang bitemporal
Pada klaster kondisi kesehatan di antara serangan ditemukan pada tumor hipofisis.1
juga bebas nyeri (free of pain). Klaster bisa
Selama serangan nyeri kepala klaster, dokter dapat
mengalami remisi spontan. Pada nyeri kepala tipe
menemukan adanya lakrimasi ipsilateral,
tegang kondisi kesehatan di antara serangan
rhinorrhea, ptosis, miosis, dan wajah berkeringat
pasien TTH hanya merasakan penurunan nyeri
pada pasien. Kelainan gerakan mata bisa
kepala, namun tidak bebas sam sekali dari rasa
disebabkan oleh gangguan saraf okulomotor akibat
nyeri kepala yang ada.6
peningkatan tekanan intrakranial. Saraf kranial
lainnya dapat dipengaruhi oleh berbagai
PEMERIKSAAN FISIK
penyebab. Jika keterlibatan bersifat tidak
Sebagian besar pasien dengan nyeri kepala pada menyeluruh, asimetris, dan progresif, maka
pemeriksaan fisiknya ditemukan normal. Hanya penyebab infiltratif seperti neoplasma, meningitis
sebagian kecil saja yang tidak normal. Apabila TB, dan sarkoidosis harus dipertimbangkan.1,5,6
ditemukan ketidaknormalan pada pemeriksaan
fisik pasien dengan nyeri kepala, maka hal ini RED FLAGS
merupakan tanda bahaya (red flags) (Tabel 3.).
Red flags adalah tanda bahaya atau kondisi yang
Adanya tanda bahaya (red flags) mewajibkan
harus diwaspadai. Beberapa hal yang terkategori
dokter melakukan tindakan lebih lanjut.1
sebagai red flags pada kasus nyeri kepala
Apabila dokter umum menemukan tanda bahaya terangkum dalam Tabel 31.
(red flags), maka tindakan selanjutnya adalah
MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016
Hidayati. 95
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

Tabel 2. Red Flags (Tanda Bahaya) untuk Nyeri Kepala: dalam red flags. Kejang bisa diakibatkan oleh
“SNOOP”. 1 penyakit yang mendasari. Penyakit yang mendasari
S  Systemic symptoms (simptom terjadinya kejang bermacam-macam, misalnya:
sistemik) tumor, vaskular, trauma kepala, dll.1
S  Secondary headache risk Neurologic Symptoms or Abnormal Signs
factors (faltor risiko nyeri
kepala sekunder) Simptom neurologis atau tanda abnormal bisa
S  Seizures (kejang) muncul bermacam-macam. Contoh simptom
N  Neurologic symptoms or neurologis atau tanda abnormal adalah:
abnormal signs (symptom kebingungan, gangguan kewaspadaan, penurunan
neurologi/ tanda abnormal) kesadaran, atau adanya tanda-tanda fokal. Apabila
O  Onset (onset) didapatkan nyeri kepala dengan simptom
O  Older (usia tua) neurologis atau tanda abnormal maka dokter wajib
P  Progression of headache berhati-hati (red flags). Harus curiga ada sebab
(nyeri kepala progresif) yang mendasari terjadinya nyeri kepala. Nyeri
P  Positional change kepala yang disertai dengan simptom neurologis
(perubahan posisi) atau tanda abnormal kemungkinan diagnosisnya
P  Papilledema (papil edema) adalah diseksi servikal, stroke, SDH, EDH, apopleksi
P  Precipitated factors (faktor pituitari, abses, thrombosis vena, tumor, AVM,
pencetus) meningitis karsinomatosa/ infeksiosa, hipertensi
intrakranial.1
Systemic Symptoms
Onset
Systemic symptoms (simptom sistemik) yang
Onset yang harus diwaspadai sebagai tanda
merupakan tanda bahaya pada kasus nyeri kepala
bahaya (red flags) adalah: nyeri kepala yang
antara lain: demam, kaku leher, penurunan berat
datang secara tiba-tiba, yang bersifat mendadak,
badan, ruam, menggigil, berkeringat di malam hari.
yang baru pertama kali muncul, atau yang dipicu
Kemungkinan diagnosis Apabila kasus nyeri kepala
oleh manuver valsava atau perubahan posisi.
disertai dengan adanya simptom sistemik, maka
Apabila disertai onset tersebut maka diagnosis
nyeri kepala masuk dalam kategori red flags
yang mungkin adalah: SAH, AVM, tumor primer,
(bendera merah). Hati-hati mungkin nyeri kepala
tumor metastasis, SAH, ICH, abses, meningitis,
yang ada bukan nyeri kepala primer. Kemungkinan
thrombosis vena, hipertensi intrakranial, dll.1
diagnosis nyeri kepala yang disertai dengan
simptom sistemik bisa bermacam-macam, antara Onset dan perjalanan nyeri kepala dari waktu ke
lain meningoensefa-litis, gangguan vaskuler, waktu memiliki implikasi diagnostik dan
arteritis, atau penyebab sekunder yang lain.1 terapeutik. Nyeri kepala dengan onset cepat
berhubungan dengan nyeri kepala klaster,
Secondary Headache Risk Factors
sindrom SUNCT, dan trigeminal neuralgia. Nyeri
Beberapa penyakit seperti HIV, kanker, meningitis, kepala dengan onset mendadak mengarah pada
tumor metastasis, dan gangguan intra kranial lain dugaan adanya mekanisme vaskular yang
dapat mengakibatkan terjadinya nyeri kepala. mendasari seperti perdarahan subarachnoid.
Nyeri kepala karena adanya gangguan struktural Onset nyeri kepala akibat gangguan oftalmologik
seperti HIV, kanker, meningitis, tumor metastasis, dan infeksi juga mendadak. Biasanya, pemeriksaan
dan gangguan intra kranial lain terkategori dalam fisik dapat membantu dalam membedakan kondisi
nyeri kepala sekunder. Bila didapatkan kasus nyeri yang serius. Nyeri kepala lain meskipun onsetnya
kepala pada orang dengan penyakit-penyakit yang dahsyat, bisa jadi prognosisnya jinak. Contohnya
berisiko untuk terjadi nyeri kepala maka nyeri adalah nyeri kepala yang berhubungan dengan
kepala ini masuk dalam (secondary headache risk aktivitas seksual, batuk, dan mengejan.1
factors.1
Older
Seizures
Usia tua pada kasus nyeri kepala merupakan tanda
Setiap nyeri kepala yang disertai dengan kejang bahaya (red flags). Nyeri kepala yang dimulai
maka dokter wajib berhati-hati karena terkategori setelah usia 50 tahun mungkin disebabkan oleh

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


96 Hidayati.
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

kondisi serius, seperti: giant cell arteritis, lesi edema maka perlu dicurigai akan adanya
massa, atau penyakit serebrovaskular. Nyeri penyebab sekunder yang mendasari nyeri kepala,
kepala atau nyeri wajah pada usia lanjut bisa misalnya: tumor, IIH (Gambar 1), meningitis, atau
diakibatkan oleh obat-obatan, penyakit sistemik, ensefalitis.1,7
postherpetic neuralgia (PHN), trigeminal neuralgia,
atau gangguan pada kepala, leher, mata, telinga,
atau hidung. Untuk itu, pemeriksaan tambahan
dilakukan saat nyeri kepala muncul pada pasien
usia tua baru dengan onset baru, terdapat
perubahan pola nyeri kepala dibandingkan dengan
yang sudah ada, atau pemeriksaan fisik didapatkan
kelainan. Pada keadaan ini, MRI kepala dan laju Gambar 1. papil edema pada pasien dengan IIH
endap darah diperlukan untuk membantu (a) pada mata kanan (b) pada mata kiri.7
mengidentifikasi atau mengeksklusi gangguan
struktural dan giant cell arteritis.1 Precipitated Factors
Progression of Headache Faktor pencetus nyeri kepala misalnya: batuk,
Nyeri kepala yang semakin lama semakin tenaga, aktivitas seksual, manuver valsava, atau
memberat (progresif) merupakan tanda bahaya tidur). Nyeri kepala yang diperberat oleh batuk,
(red flags). Pemberatan pada nyeri kepala bisa tenaga, aktivitas seksual, maneuver valsava, atau
dilihat dari adanya perubahan frekuensi serangan, tidur tumor curiga akan Arterio Venous
tingkat keparahan, atau gambaran klinis. Malformation (AVM), Sub Arachnoid Hemorrhage
Perubahan frekuensi nyeri kepala bisa menjadi (SAH), atau penyakit vaskuler.1
penyebab kunjungan ke dokter, misalnya ketika Jika pada anamnesis atau pemeriksaan didapatkan
serangan migren meningkat frekuensinya menjadi red flags, maka pemeriksaan diagnostik mungkin
nyeri kepala harian atau hampir setiap hari terjadi. diperlukan untuk mengeksklusi penyebab
1
Apabila ada nyeri kepala yang semakin lama sekunder nyeri kepala.
semakin memberat (progresif) maka dokter perlu
mencurigai bahwa nyeri kepala yang terjadi bukan SIMPULAN
nyeri kepala primer. Nyeri kepala yang terjadi
Nyeri kepala adalah kondisi umum yang selalu
tersebut mungkin disertai kelainan yang
mengganggu. Gangguan yang diakibatkan oleh
mendasari, seperti: perdarahan sub dural (SDH),
nyeri kepala mulai dari yang ringan seperti
tumor, atau Medication Overuse Headache (MOH).
gangguan fungsional sampai yang berat
Apabila nyeri kepala progresif terjadi dalam
(mengancam nyawa). 1
hitungan minggu atau bulan maka kecurigaan
mengarah pada: peningkatan Tekanan Intra Kranial Ada banyak penyebab nyeri kepala. Dokter perlu
(TIK), Medication Overuse Headache (MOH), atau melakukan pendekatan yang fokus dan sistematis
penyakit sistemik. Apabila nyeri kepala progresif agar mendapatkan diagnosis nyeri kepala dengan
terjadi subakut maka kemungkinan penyebabnya tepat. Dengan melakukan anamnesis menyeluruh,
adalah: Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH), pemeriksaan terfokus, dan pengetahuan kriteria
Sub Dural Hemorrhage (SDH) bilateral, lesi diagnostik, jenis nyeri kepala biasanya dapat
obstruktif midline, atau sindroma meningitis teridentifikasi dengan tepat. Setelah diagnosis
kronik.1,2 nyeri kepala ditetapkan, pilihan terapi yang dipilih
disesuaikan dengan diagnosis pasien. Dengan
Positional Change
memperhatikan nyeri kepala pasien, frekuensi
Nyeri kepala yang memburuk dengan perubahan serangan nyeri kepala, gangguan fungsional yang
posisi perlu diwaspadai (red flags). Perubahan terkait dengan nyeri kepala, kondisi medis
posisi yang memperburuk nyeri kepala misalnya komorbid, frekuensi penggunaan obat akut,
adalah: berdiri tegak atau berbaring.1 kualitas kesehatan pasien dan pengobatan, maka
Papil edema dokter dapat dapat merencanakan pengobatan
yang optimal untuk setiap pasien.1
Papil edema merupakan tanda bahaya (red flags).
Nyeri kepala yang disertai dengan adanya papil

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016


Hidayati. 97
The Clinician’s Aprroach to the Management of Headache

Harapan yang realistis harus ditetapkan, karena BM, Lipton RB (Eds), Headache. Hong Kong,
kadang rencana awal tidak sesempurna yang Wiley Blackwell: 2013. p. 57-61.
diharapkan. Kunjungan perlu dijadwalkan untuk 4. Magazi DS, Manyane DM. Tension Type
memodifikasi terapi dan jika perlu untuk meninjau Headaches: A Review. South African Family
ulang diagnosis yang telah ada. Practice 57 (1): 2015. p. 23-28.
5. Zakrzewska JM. Cluster Headache: Review of
DAFTAR PUSTAKA the Literature. British Journal of Oral and
Maxillofacial Surgery 2001: 39, 103–113.
1. Grosberg BM, Friedman BW, Solomon S.
6. Friedman BW, Grosberg. Diagnosis and
Approach to the Patient with Headache in
Management of the Primary Headache
Robbins MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds),
Disorders in the Emergency Department
Headache. Hong Kong, Wiley Blackwell: 2013.
Setting. Emerg Med Clin N Am 2009 27: 71–87.
p. 16-25.
7. Friedman DI. Secondary Headache Disorders
2. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI.
Encountered in Clinical Practice. in Robbins
Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala.
MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds), Headache.
Airlangga University Press : 2013. p. 1 – 44
Hong Kong, Wiley Blackwell 2013: 16-25.
3. Solomon S, Grosberg BM. Diagnosis and
Subtypes of Migraine in Robbins MS, Grosberg

MNJ, Vol.02, No.02, Juli 2016

Você também pode gostar