Você está na página 1de 22

MANAJEMEN KEUANGAN 1

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh :

Yunita Mega Silvia 1714290070

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan
makalah ini dengn sebaik-baiknya.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang. Karena penulis menyadari bahwa
makalah ini baik dari isi maupun mutu masih jauh dari sempurna.

Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak terkait.
Adapun makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan 1. Penulis berharap makalah ini sesuai dengan tugas yang diberikan oleh
dosen pengajar.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


penelitian ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Ekonomi
dan Bisnis.

Jakarta, 29 Oktober 2018

Penulis

Fakultas Manajemen dan Bisnis 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
2.1 APA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN? .............. 6
2.2 PROSES PSIKOLOGIS KUNCI .............................................................. 7
2.3 PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN: MODEL 5 TAHAP .................. 11
2.4 TEORI LAIN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN .................. 16
2.5 TEORI LAIN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTU .......................... 16
2.6 TEORI LAIN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN .................. 16
2.7

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19


3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 19
CONTOH SOAL PILIHAN GANDA .................................................................. 20

Fakultas Manajemen dan Bisnis 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Laporan


keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan manajerial internal maupun bagi pihak eksternal perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan dapat dianalisis menggunakan beberapa rasio
keuangan, dengan adanya analisis laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan
dan perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh perusahaan diwaktu yang lalu
maupun diwaktu yang sedang berjalan baik itu badan usaha swasta maupun badan
usaha milik negara. Laporan keuangan yang telah dianalisis tersebut dapat digunakan
sebagai dana pembantu untuk pengambilan keputusan manajerial perusahaan.
Menurut Kasmir (2011 :7) menjelaskan laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu. Laporan keuangan perusahaan yang disajikan harus menggambarkan posisi
keuangan yang sebenarnya, relevan dan dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat
mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang
akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-
rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio
laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan
rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi.
Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan
tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan
diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio manajemen
utang, rasio manajemen aktiva, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 4


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa maksud Analisis Laporan Keuangan?
2. Apa saja jenis-jenis Analisis Laporan Keuangan?
3. Bagaimana cara membuat Analisis Laporan Keuangan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui cara membuat Analisis Laporan Keuangan.
2. Untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi Analisis
Laporan Keuangan.
3. Untuk mengetahui apa fungsi Analisis Laporan Keuangan.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan 1.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisis laporan keuangan adalah proses meninjau dan menganalisis laporan
keuangan perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik.
Pernyataan-pernyataan ini termasuk laporan laba rugi, neraca, laporan arus
kas, dan pernyataan perubahan ekuitas. Berikut pengertian analisis laporan
keuangan menurut para ahli:

1. Menurut Irawati (2005 : 22),


Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang
manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi
keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-
hasil usaha dari suatau perusahaan pada satu periode tertentu
dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari
laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.

2. Menurut Kasmir (2012:104),


Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau
antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.

3. Menurut Samryn (2011),


Analisis Rasio Keuangan adalah suatu cara yang membuat
perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih arti. Rasio
keuangan menjadi dasar utk menjawab beberapa pertanyaan
penting mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan.

4. Menurut Munawir (2004:37),


Analisis rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 6


2.2 ARTI PENTING ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena


ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio
keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat membantu
dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa mendatang.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk
menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak – pihak lain yang
berkepentingan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen : Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,


kompensasi, pengembangan karir.
2. Bagi pemegang saham : Untuk mengetahui kinerja perusahaan,
pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor : Untuk mengetahui kemampuan perusahaan
melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah : Pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan : Penghasilan yang memadai, kualitas hidup,
keamanan kerja.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 7


2.3 JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Unsur-unsur
laporan laba rugi terdiri dari:

 Pendapatan dari penjualan

 Dikurangi Biaya penjualan

 Laba rugi kotor

 Dikurangi Biaya operasi

 Laba rugi operasi

 Ditambah atau dikurangi pendapatan/pengeluaran lain

 Laba rugi sebelum pajak

 Dikurangi Biaya pajak

 Laba rugi bersih

B. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Manfaat informasi arus kas :

Fakultas Manajemen dan Bisnis 8


 Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang
akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
yang telah dibuat sebelumnya.
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan
arus kas keluar selama periode pelaporan.
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam
mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan
dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

C. Laporan Neraca

Neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan akun-akun aktiva,


kewajiban, dan modal dalam satu periode. Neraca biasanya terdiri dari dua
bentuk, yaitu bentuk skontro/horizontal (account form) dan bentuk
vertikal/stafel (report form). Nilai modal pada neraca merupakan nilai yang
tercatat pada Laporan Perubahan Modal. Keseimbangan pada neraca dapat
tercapai karena pada Laporan Perubahan Modal sudah terdiri dari pendapatan
dan biaya yang tercatat pada Laporan Laba-Rugi.

1. Aktiva
Merupakan harta yang dimiliki perusahaan dengan nilai manfaat di masa depan
(future economic benefit). Contohnya seperti truk, mobil kargo, dan mobil
pengangkat barang, untuk perusahaan ekspedisi. Aktiva terdiri dari Aktiva
Lancar (Current Assets) dan Aktiva Tetap Berwujud (Tangiable Fixed Assets).

2. Kewajiban
Terdiri dari Utang Lancar (Current Liabilities) dan Utang Jangka Panjang
(Long Term Liabilities).

3. Modal
Adalah harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.
Modal akan bertambah jika pemilik perusahaan menambahkan investasinya ke
dalam perusahaan dan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya,
modal akan berkurang jika pemilik perusahaan mengambil dana investasinya
(prive) dan jika perusahaan mengalami kerugian. Modal pada perusahaan
perseorangan hanya berupa modal pribadi, sedangkan dalam perusahaan yang

Fakultas Manajemen dan Bisnis 9


telah go public, modalnya terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan
cadangan.

D. Laporan Perubahan Modal

Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang


ditanam akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus
digunakan dalam menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya
penambahan dari laba yang didapat, penggunaan modal untuk kepentingan
pemilik perusahaan, atau hal lainnya.

Laporan perubahan modal atau yang biasa disebut Capital Statement dalam
istilah akuntansi merupakan jenis laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai perubahan modal atau ekuitas perusahaan dalam periode
tertentu. Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa
besar perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan
tersebut terjadi.

2.4 ANALISIS RASIO KEUANGAN

Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio
keuangan. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-
item pada laporan keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat
dibedakan menjadi:

1. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio –


rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lain.

2. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan


rasio – rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya
yang sejenis pada saat yang bersamaan atau membandingkannya dengan rasio
rata – rata industri pada saat yang sama.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 10


2.5 JENIS JENIS RASIO KEUANGAN

Rasio Rasio
Rasio
Manajemen Manajemen
Likuditas
Aktiva Utang

Rasio Rasio Nilai


Profitabilitas Pasar

A. Rasio likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya saat jatuh tempo. Jenis-jenis Rasio Likuiditas:
 Rasio Lancar (Asset Ratio)
Rasio Lancar atau Current Rasio adalah ukuran kinerja neraca
keuangan terhadap likuiditas perusahaan. Rasio lancar menunjukan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka
pendek. Rasio Lancar ini mengukur apakah perusahaan memiliki
sumber daya yang cukup untuk membayar hutangnya selama 12 bulan
kedepan. Rasio Lancar atau Current Ratio ini dihitung dengan
membagikan aktiva lancar (current asset) dengan kewajiban lancar
(Current Liabilities).

Fakultas Manajemen dan Bisnis 11


 Rasio Cepat (Quick Ratio Acid Test)
Rasio Cepat atau juga dikenal dengan Quick Ratio atau Acid Test Ratio
ini adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
pendeknya dengan menggunakan aset yang paling likuid (paling cair)
atau aset yang mendekati uang tunai (aset cepat). Aset cepat termasuk
aset lancar atau aktiva lancar yang mungkin dapat dengan cepat
dikonversi menjadi uang tunai yang mendekati nilai bukunya. Rasio
Cepat ini dipandang sebagai tanda kekuatan atau kelemahan keuangan
suatu perusahaan karena dapat memberikan informasi tentang
likuiditas jangka pendek perusahaan. Rasio Cepat atau Quick Ratio ini
dapat
memberitahu
kepada kreditur berapa banyak hutang jangka pendek perusahaan yang
dapat dipenuhi dengan menjual semua aset likuid (aset cair) dalam
waktu yang paling singkat.

 Rasio Kas (Cash Ratio)


Rasio Tunai atau Rasio Kas Cash Ratio adalah perbandingan atau rasio
antara total tunai (cash) dan setara kas perusahaan dengan kewajiban
lancar. Rasio ini untuk menentukan apakah perusahaan dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Kas ini pada umumnya
merupakan pandangan yang lebih konservatif terhadap kemampuan
perusahaan untuk menutupi kewajibannya dari rasio likuiditas lainnya
karena aset-aset lain dan piutang usaha tidak dimasukan kedalam
perhitungan Rasio kas ini.

B. Rasio Manajemen Aktiva

Fakultas Manajemen dan Bisnis 12


Rasio manajemen aktiva digunakan untuk mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola aktivanya. Rasio manajemen aktiva atau Rasio Efisiensi
ini sangat bermanfaat bagi manajemen Perusahaan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerja perusahaannya. Bagi Investor dan Kreditor, Rasio
Aktivitas ini sangat bermanfaat untuk menilai dan mengukur Efisiensi dan
Profitabilitas perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan Rasio
Aktivitas ini akan berjalan seiring dengan Rasio Profitabilitas. Ketika sebuah
perusahaan lebih efisien dengan sumber dayanya, maka perusahaan tersebut
akan cenderung menjadi perusahaan yang menguntungkan atau perusahaan
yang memiliki profitabilitas yang tinggi. Jenis-jenis Rasio Manajemen Aktiva:
 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)
Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) adalah jenis
rasio aktivitas yang menunjukan seberapa efektif persediaan dikelola
dengan membandingkan harga pokok penjualan dengan persediaan
rata-rata untuk suatu periode. Dengan kata lain, Rasio Perputaran
Persediaan ini adalah rasio yang menilai efisiensi pengendalian
persediaan barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.

 Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover Ratio)


Rasio Perputaran Total Aktiva atau Total Assets Turnover Ratio adalah
rasio efisiensi yang mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan
terhadap penjualan produk. Dengan kata lain, Rasio Perputaran Total
Aktiva ini adalah pengukuran kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan membandingkan
penjualan bersih dengan total aset rata-rata.

 Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)

Fakultas Manajemen dan Bisnis 13


Seperti namanya, Rasio Perputaran Aktiva Tetap atau Fixed Assets
Turnover Ratio ini membandingkan penjualan perusahaan dengan aset
tetapnya. Rasio ini dapat menunjukan seberapa efektif dan efisien
perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan
pendapatan.

C. Rasio Manajemen Utang


Rasio Manajemen Utang atau sering juga disebut dengan Rasio Leverage
(Leverage Ratio) adalah suatu rasio keuangan yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti
pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan
kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Hutang Jangka Panjang biasanya
didefinisikan sebagai kewajiban membayar yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Jenis-jenis Rasio Manajemen Utang:
 Rasio Hutang (Debt Ratio)
Debt Ratio atau Rasio Hutang adalah Rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk
membiayai asetnya. Debt Ratio atau Rasio Hutang ini dihitung dengan
membagikan total hutang (total liabilities) dengan total aset yang
dimilikinya. Debt Ratio ini sering juga disebut dengan Rasio Hutang
Terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets Ratio).

 Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Times Interest Earned Ratio)


Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga atau Times Interest Earned adalah
rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau
menutupi beban bunga di masa depan. Times Interest Earned Ratio
ini juga sering disebut juga Interest Coverage Ratio. Cara

Fakultas Manajemen dan Bisnis 14


menghitungnya adalah dengan membagi laba sebelum pajak dan bunga
dengan Biaya Bunga.

 Rasio Cakupan EBITDA (EBITDA Coverage Ratio)


EBITDA singkatan dari Earning Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortisation. Adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi. EBITDA merupakan indikator kinerja keuangan
perusahaan yang tidak didefinisikan dalam GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles) atau di indonesia disebut juga dengan
PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

D. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas atau Profitability Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas.
Rasio Profitabilitas ini pada dasarnya digunakan untuk menunjukan seberapa
baiknya perusahaan dapat memperoleh laba atau keuntungan dari operasi
mereka. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas:
 Margin Laba Atas Penjualan (Profit Margin On Sales)
Margin Laba Atas Penjualan atau Profit Margin On Sales digunakan
untuk mengukur jumlah laba bersih per nilai dolar penjualan; yang
dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan, yang akan
menunjukkan laba per nilai dolar penjualan.

 Rasio Kemampuan Dasar Untuk Menghasilkan Laba (Basic Earning


Power)

Fakultas Manajemen dan Bisnis 15


Rasio Kemampuan Dasar Untuk Menghasilkan Laba, lebih sering
disebut dengan Basic Earning Power (BEP). ini mengindikasikan
kemampuan dari aktiva – aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba
operasi. Yang dihitung dengan membagi keuntungan sebelum beban
bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva.

 Tingkat Pengembalian Total Aktiva (Return On Total Assets)


Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa atau Return On
Common Ratio yang biasanya disingkat dengan ROE adalah rasio
profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan
tersebut. ROE dinyatakan dalam persentase (%).

 Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa (Return On Common


Equity)
Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa atau Return On
Common Ratio yang biasanya disingkat dengan ROE adalah rasio
profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan
tersebut. ROE dinyatakan dalam persentase (%).

E. Rasio Nilai Pasar


Satu kelompok rasio yang terakhir, rasio nilai pasar (Market Value Ratio),
akan menghubungkan harga saham perusahaan pada laba, arus kas, dan nilai
buku per sahamnya. Rasio ini dapat memberikan indikasi kepada manajemen
mengenai apa yang dipikirkan oleh para investor tentang kinerja masa lalu dan
prospek perusahaan di masa mendatang. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar:
 Rasio Harga / Laba (Price / Earning Ratio)

Fakultas Manajemen dan Bisnis 16


Rasio Harga/Laba (Price/Earning Ratio) digunakan untuk
menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang dikeluarkan oleh para
investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan.

 Rasio Harga / Arus Kas (Price / Cash Flow Ratio)


Rasio Harga / Arus Kas (Price / Cash Flow Ratio) adalah rasio harga
per saham dibagi dengan arus kas per saham, menunjukkan jumlah
dana yang akan dibayarkan investor untuk setiap dana arus kas. Di
beberapa industri, harga saham memiliki hubungan yang lebih erat
dengan arus kas daripada laba bersih. Karena itu, investor sering
melihat Rasio Harga/Arus Kas.

 Rasio Nilai Pasar / Nilai Buku (Market / Book Ratio)


Rasio Nilai pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan
indikasi pandangan investor atas perusahaan. Perusahaan yang
dipandang baik oleh investor, yang artinya perusahaan dengan laba dan
arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan dijual dengan
rasio nilaibuku yang lebih tinggi dibandingkn perusahaan dengan
pengembalian yang rendah. Selanjutnya, kita membagi harga pasar per
saham dengan nilai buku per saham untuk mendapatkan rasio nilai
pasar/nilai buku.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 17


2.6 Contoh Kasus
Dalam pembahasaan kali ini, kita akan menghitung rasio-rasio keuangan tahun
2002 untuk Allied Food Products, dengan menggunakan data neraca dan
laporan laba rugi dibawah ini.

Allied Food Products: Neraca per 31 Desember (dalam Jutaan Dolar)

Allied Food Products: Laporan Laba Rugi per 31 Desember (dalam Jutaan
Dolar, kecuali untuk data per saham)

Fakultas Manajemen dan Bisnis 18


Penyelesaian:
1. Likuiditas:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
$1.000 / $310 = 3,2

2. Manajemen Aktiva:
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan / Persediaan
$3.000 / $615 = 4,9 x

Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva


$3.000 / $2.000 = 1,5 x

Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap Bersih


$3.000 / $1.000 = 3,0 x

3. Manajemen Utang:
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (TIE) = Laba sebelum Pajak dan bunga /
Beban Bunga
$283,8 / $88 = 3,2 x

Fakultas Manajemen dan Bisnis 19


Rasio Hutang = Total Hutang / Total Aktiva
$1.064 / $2.000 = 53,2 %

Rasio Cakupan EBITDA = EBITDA + Pembayaran Sewa / Bunga +


Pembayaran Pokok + Pembayaran Sewa
$411,8 / $136 = 3,0 x

4. Profitabilitas:
Margin Laba Atas Penjualan = Laba Bersih / Penjualan
$113,5 / $3.000 = 3,8 %

BEP = EBIT / Total Aktiva


$283,8 / $2.000 = 14,2%

ROA = Laba Bersih / Total Aktiva


$113,5 / $ 2.000 = 5,7 %

ROE = Laba Bersih / Ekuitas Biasa


$113,5 / $896 = 12,7 %

5. Nilai Pasar:
Rasio Harga/Arus kas = Harga per lembar saham / Arus Kas per lembar
saham
$23,00 / $4,27 = 5,4 x

Rasio Harga/Laba = Harga per lembar saham / Laba per lembar saham
$23,00 / $2,27 = 10,1 x

Rasio Nilai Pasar / Nilai Buku = Ekuitas Saham Biasa / Jumlah Saham
Beredar
$23,00 / $17,92 = 1,3 x

Fakultas Manajemen dan Bisnis 20


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis dapat dari makalah “Analisis Laporan Keuangan”


adalah bahwa Analisis laporan keuangan adalah proses meninjau dan menganalisis
laporan keuangan perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik.
Jenis-jenis laporan keuangan sendiri dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Laporan laba rugi
2. Laporan neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan modal
Jenis-jenis rasio keuangan sendiri dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Rasio likuditas
2. Rasio manajemen aktiva
3. Rasio manajemen utang
4. Rasio profitabilitas
5. Rasio nilai pasar

Fakultas Manajemen dan Bisnis 21


Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk
menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak – pihak lain yang
berkepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

Eugene, F. Brigham and Joel, F. Houston. 2006. Fundamentals Of Financial


Management. Jakarta: Salemba Empat.

Fakultas Manajemen dan Bisnis 22

Você também pode gostar