Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengampu:
Prof.Drs.Bambang Kuswandi,M.Sc.,Ph.D.
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Kata Pengantar
PENDAHULUAN
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cemaran air
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk
diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan
listrik negara.
Nilai PH air normal adalah antara pH 6 sampai 8. Sedangkan untuk air yang
terpolusi oleh bungan pH nya kisaran antara 6,2 sampai 7,6. Adanya
eningkatan keasaman pada air terpolusi menyebabkan terganggunya
kehidupan biota air dan sekitarnya. Selain itu air buangan yang mempunyai
pH rendah bersifat korosif.
2. Suhu
Bau air tergantung dari sumbernya. Bau air dapat diakibatkan oleh
bahan-bahan kimia,ganggang,plankton maupun tumbuhan air dan hewan
air. Air yang mamiiki bau sulfit dapat disebabkan oleh adanya reduksi
sulfat dengan adanya bahan-bahan organik dan mikroorganisme aerobik
4. Jumlah padatan
Padatan atau Sedimen merupakan tempat tinggal tumbuhan dan hewan
yang ada di dasar. Sedimen terdiri dari bahan organik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan yang membusuk kemudian tenggelam ke dasar dan
bercampur dengan lumpur dan bahan anorganik yang umumnya berasal
dari pelapukan batuan (Anonim, 2004). Karakteristik sedimen akan
mempengaruhi morfologi, fungsional, tingkah laku serta nutrien hewan
5. Kandungan Pencemar Anorganik
Unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya dari unsur-
unsur zat pencemar. Seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg).
Logam-logam ini mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang
sehingga dapat menyerang ikatan-ikatan belerang dalam enzim sehingga
enzim yang diserang menjadi tidak berfungsi. Unsur metaloid, yaitu Arsen
(As), Selenium (Se), dan Antimon (Sb) juga merupakan zat pencemar air
yang berbahaya. Jika kandungan pencemar anorganik dalam air tinggi
maka dipastikan air tersebut bahaya untuk dikonsumsi. Tidak hanya
airnya, biota yang hidup dalam air tersebut bahaya untuk
dikonsumsi,karena terkadung bahan logam yang tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3 Metode
Bau air
Bau air yang berada di sungai Bedadung di bawah jembatan
kecamatan Kebonsari ini tidak spesifik. Tetapi, kita dapat mencium bau
sampah di sekitar sungai karena adanya tumpukan sampah di bibir sungai
tersebut.
Warna Air
Warna air yang kita peroleh pada analisis cemaran lingkungan
yang kita amati adalah jernih kekeruhan sedikit hijau. Warna tersebut
kemungkinan terjadi akibat limbah rumah tangga seperti sampah-sampah
organic maupun anorganik di dasar, tengah, dan pinggir sungai serta
adanya lumpur di dasar sungai.
Polusi Udara
Untuk penentuan indek kualitas air pada analisis cemaran ini tidak bisa
dilakukan karena keterbatasan pengetahuan mengenai paremeter yang bisa
digunakan. Selain itu untuk mengetahui indek kualitas air kita juga harus
melakukan beberapa pengujian, sehingga sangat sulit untuk kami lakukan. Karena
kami hanya melakukan pengamatan secara langsung dan hanya terbatas pada
pengamatan organoleptis saja ( pengamatan secara fisik, tetapi tidak secara
kimia). Indeks polusi udara umumnya skala naik, sedangkan indek polusi air
(atau kualitas air) berbentuk skala turun. Data kualitas air diperoleh dari data
sekunder hasil pengamatan maupun studi yang pernah dilakukan oleh beberapa
instansi.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada analisis cemaran lingkungan yang kami lakukan di sungai Bedadung
di bawah jembatan kecamatan kebonsari, kami memperoleh beberapa data
diantaranya pH yang didapatkan adalah 7 (netral). Bau air dari sungai tersebut
yang kami amati masih terlihat sama seperti bau air pada semestinya. Warna air
sungai adalah jernih kekeruhan sedikit hijau dikarenakan adanya lumpur dan
sampah di dasar serta pinggir sungai. Ada beberapa bagian dari sungai tersebut
yang mengalami penumpukan sampah khususnya dekat perumahan warga Bisa
diindikasikan bahwa sedikit terjadi pencemaran air di daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Azwir. 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri
Kelapa Sawit PT. Peputra Masterindo di Kabupaten Kampar. Semarang :
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro