Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian andrologi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup andrologi
3. Untuk mengetahui masalah yang menyangkut andrologi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah:
7. Kelainan genetik
Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria memiliki dua
kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak memproduksi
sperma. Dalam penyakit Cystic fibrosis, beberapa pria penderitanya tidak dapat
mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang
cukup. Hal ini karena mereka tidak memiliki vas deferens, saluran yang menghubungkan
testis dengan saluran ejakulasi.
8. Infeksi
Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual
seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar yang
memblokir jalannya sperma.
9. Masalah seksual
Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi, ejakulasi
prematur, sakit saat berhubungan (disparunia). Demikian juga dengan penggunaan minyak
atau pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantung kemih,
bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat
menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau uretra,
dan pengaruh obat-obatan tertentu.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan
masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur
seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan
bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan
pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami
impotensi. Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa
terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang
menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
Cedera Diabetes melitus
Sklerosis multiple
Stroke
Obat-obatan
Alkohol
Penyakit tulang belakang bagian bawah
Pembedahan rektum atau prostat.
Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia
lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
Anti-hipertensi
Anti-psikosa
Anti-depresi
Obat penenang
Simetidin
Litium
C. Andropause
Andropause adalah kondisi mental, fisik dan seksualitas pria yang berhubungan
dengan tingkat testosteron yang rendah. Semakin rendah tingkat testosteron diyakini
meningkatkan gejala adropause. Gejala andropause pada pria terjadi secara rutin. Hal ini
terjadi ketika ada perubahan dalam tubuh yang mempengaruhi kualitas hidup. Selain itu,
tidak bisa disamakan antara efek dari terapi penggantian hormon wanita saat menopause
dengan efek penggantian testosteron pada pria. Andropause pada pria sangat jelas berarti
bahwa sel-sel kelenjar kelamin sudah tidak lagi diproduksi. Pada kondisi penuaan adalah,
penurunan tingkat testosteron atau bisa juga terjadi ejakulasi dini, tapi tidak nol. Selain itu,
penurunan produksi testosteron dengan usia tidak sama di semua orang, karena tidak semua
orang mengalami penurunan produksi testosteron. Keadaan masing-masing orang berbeda,
dengan gejala yang berbeda juga.
D. Hipogonadisme
Para ahli menyebutnya dengan istilah SLOH atau gejala hipogonadisme, yang berarti
bahwa gejala defisiensi sistem reproduksi yang mengakibatkan penurunan fungsi seks atau
sel gonad (rahim atau testis). Setiap orang tahu bahwa kita sedang mengalami penurunan
sesuai dengan usia kita masing2. Sekitar 50 persen dari orang mengalami gejala ini pada usia
55 tahun. Namun, hipogonadisme pada pria sering tidak dilaporkan dan didiagnosa lebih
lanjut. Yang pertama, yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang mulai bermasalah dengan
stamina adalah dengan mengenali gejala SLOH. Jadi, dengan memeriksa kadar testosteron
bisa untuk mendapatkan diagnosis yang definitif. Pengobatan apapun dapat dioptimalkan
sesuai dengan kebutuhan.
E. Kontrasepsi Pria
Yang dalam hal ini adalah vasektomi. Vasektomi adalah prosedur bedah minor
dimana deferentia vasa manusia terputus, dan kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti
itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi). Biasanya dilakukan dalam
pengaturan rawat jalan, vasektomi tradisional melibatkan mati rasa (anestesi lokal) dari
skrotum setelah 1 atau 2 sayatan kecil dibuat, memungkinkan ahli bedah untuk mendapatkan
akses ke vas deferens. Di "tabung" dipotong dan disegel oleh mengikat, menjahit, kauterisasi
(membakar), atau dijepit untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani. Variasi dari
prosedur saat ini dalam praktek dapat mengurangi waktu pemulihan, sementara mengurangi
nyeri pasca-operasi dan / atau sindrom nyeri . Metode No-pisau bedah (diciptakan-Lubang
Kunci), di mana hemostat tajam, bukan pisau bedah, digunakan untuk tusuk skrotum dapat
mengurangi waktu penyembuhan serta menurunkan kemungkinan infeksi (sayatan). Sebuah
"terbuka" menghalangi vasektomi (segel) hanya salah satu ujung vas deferens, yang
memungkinkan streaming terus sperma (berdasarkan un-disegel vas deferens-) ke dalam
skrotum. Metode ini dapat menghindari penumpukan tekanan dalam epididimis. Nyeri testis
(dari "tekanan cadangan") juga dapat dikurangi dengan menggunakan metode ini. The "Vas-
Clip" metode tidak memerlukan pemotongan vas deferens, melainkan menggunakan klip
untuk menekan menutup aliran sperma. Metode ini dapat memfasilitasi kesempatan yang
lebih baik / prospek untuk pembalikan, serta mengurangi rasa sakit (pasca-prosedur). Yang
mengatakan, statistik menunjukkan tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah secara
keseluruhan dibandingkan dengan metode tradisional.
Pasangan yang memilih vasektomi termotivasi oleh, antara faktor-faktor lain:
Biaya yang lebih rendah dari vasektomi
Kesederhanaan prosedur bedah
Angka kematian lebih rendah dari vasektomi (misalnya 0,1 per 100.000 vasektomi vs 4
per 100.000 ligations tuba di negara-negara industri)
Takut efek samping pada wanita
Takut operasi besar pada perempuan
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Andrologi (dari bahasa Yunani andros yang berari laki-laki dan logia ) adalah spesialisasi
medis yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara khusus kepada masalah-masalah
yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan sistem urin pria.
Kromosom - pertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan sebagai chroma
yang berarti warna dan soma yang berarti badan.
Dari asal katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang
berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna.
Di dalam tubuh makhluk hidup di mana letak kromosom itu?
Kromosom terdapat dalam inti sel berupa benang-benang tipis yang disebut kromatin
Dalam kromosom terdapat gen. Gen merupakan unit pembawa informasi genetik
Kromosom pada makhluk hidup berukuran panjang 0,2–50 mikron dan diameter 0,2–
20 mikron.
Pada manusia ukuran kromosom kurang lebih 6 mikron.
Kromosom berfungsi membawa sifat individu dan membawa informasi genetika,
karena di dalam kromosom mengandung gen.
Gen gen pada kromosom terdapat pada tempatnya yang disebut dengan lokus.
Gen merupakan bagian dari molekul DNA.
Seperti yang sudah dijelaskan dengan suatu per-umpamaan di atas.
Agar lebih jelas memahami tentang hubungan dari masing-masing bagian penyusun
kromosom kromosom dapat diamati dengan menggunakan alat bantu mikroskop pada
waktu sel membelah, yaitu berupa kromatin.
Pada saat sel membelah kromatin dapat menebal dan memendek.
Susunan Kromosom
Kromosom sel tubuh terdapat sepasang-pasang (alelik) sehingga kromosom tubuh terdiri dari
dua set. Dua set kromosom pada sel tubuh adalah diploid (2n). Pada sel kelamin (gamet)
tidak terdapat pasang-pasangan atau hanya terdapat satu set kromosom. Satu set kromosom
pada sel kelamin adalah haploid (n).
Struktur Kromosom
1. Sentromer
2. Lengan dilengkapi telomer
1. Sentromer
2. Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen.
Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya
berjumlah satu.
Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi
cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan.
Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.
Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi
untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer
merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata.
Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari
kromonemata.
Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus
Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit
merupakan tambahan pada ujung kromosom.
Sentromer = bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2
bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus
Pada sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam
pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel.
Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada
benang spindel
PEMBAGIAN KROMOSOM
1. Telosentrik Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu,
memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung.
2. Metasentrik Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama
panjang, dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.
3. Akrosentrik Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak
sama panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf J.
4. Submetasentrik Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di
tengah, memiliki bentuk seperti huruf L.
Dari gambar diatas maka penulisan Karyotipe kromosom manusia adalah 44 A XY
/44 A XX atau 22 AA XX /22AAXY . OK sehingga ketika nanti membentuk sel
kelamin setelah dewasa dengan cara Miosis karyotipe kromosom pada sel kelaminnya
menjadi 22 A X/ 22A Y untuk sperma dan 22 A x untuk Ovum.mudah kan
Dari gambar pula bisa kita analisa bahwa antara laki dan perempuan Jumlah Autosom
sama yaitu sama sama ada 22 pasang ( 44 Autosom) dan terlihat juga dipastikan isi
gen gen di kromosom tubuh / Autosom no 1 s/d 22 sama sehingga ekspresi sel
tubuhnya sama . misalnya sama mempunyai 2 tangan , 2 lubang hidung dll yang
berbeda di no 23 pada kromosom kelaminnya ( gonosom) yang menentukan jenis
kelamin XX = perempuan , XY untuk laki laki, karena pada gonosom ini gen gen
yang mengekspresikan sifaat beda OK
Pada lalat buah Autosom berjumlah 3 pasang = 6 dan Gonosom sepasang = 2 , sehingga
jumlah kromosom lalat buah ada 8 dengan penulisan Karyotipe 6 A XX / 6 A XY ( lihat
gambar) Pada No II , III dan IV menunjukkan kromosom tubuh ( Autosom) sedangkan pada
nomer I menunjukkan Gonosom ( X = lurus dan Y = bengkok)
Penentuan jenis kelaminnya adalah
Contoh
lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXY maka nilainya 1/2 = 0,5 yaitu jantan
lalat pada gambar sebelah kiri adalah 3 AAXX maka nilainya 2/2 = 1,0 yaitu betina
OK
Untuk
Manusia lebih mudah karena jika ada Y pasti laki laki , tidak ada Y perempuan
Belalang XO = jantan , XX = betina
pada Ayam ZZ = jantan , ZW = betina
UKURAN KROMOSOM
Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi sama
disebut kromosom homolog.
Hal ini dapat dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom
homolog, sedangkan manusia mempunyai 23 macam kromosom homolog
Makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran
lebih besar dari pada makhluk hidup dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Secara umum panjang kromosom berkisar 12 – 50 mikron, dan diameter antara 0,2 –
20 mikron
Perangkat kromosom disebut genom, pada sel tubuh terdapat sepasang kromosom
yang disebut diploid (2n),
sedangkan pada sel gamet hanya terdapat satu pasang kromosom saja yang disebut
dengan haploid (n).
Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka set kromosomnya lebih dari dua,
kemungkinan terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid.
Organisme yang memiliki jumlah kromosom diploid (2n) antara lain dapat dilihat pada Tabel
Tabel jumlah kromosom diploid pada berbagai mahkluk hidup
Dari uraian diatas kami akan Applikasikan untuk mengetahui jumlah kromosom ini ?
Tentu agar kita tahu suatu individu dikatakan 1 species .
Karena konsep species (Carollus Linnaeus) dikatakan suatu individu dikatakan satu
species jika mampu menurunkan keturunan yang fertil ( progres keturunan itu tetap
berlangsung).
POSISI KROMOSOM Bos taurus ( sapi) DI SEL AKHIR G2 AKAN MASUK MITOSIS
Kromosom yang sedang mengalami pengandaan, yakni pada tahap S di dalam daur
sel, terdiri atas dua buah kromatid kembar (sister chromatids), yang satu sama lain
dihubungkan pada daerah sentromer.
Letak sentromer berbeda-beda, dan perbedaan letak ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk klasifikasi struktur kromosom .
Simplicity
DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut
kromosom.
Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur
bentuk fisik tubuh.
Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda.
Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies,
karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel
telur.
Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil.
Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik.
Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk
pipih.
Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu
berhasil.
Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada
keturunan atau kematian pada induk.
Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:
Spesies Jumlah Kromosom
Hamster Siria - Mesocricetus auratus 44 pasang
Hamster Campbel - Phodophus 28 pasang
campbelli
Hamster Winter White - Phodophus 28 pasang
sungorus
Hamster Roborovski - Phodophus 34 pasang
roborovskii
Hamster Cina - Cricetulus griceus 22 pasang
Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster
campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang.
Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin
silangkan?
Jawabannya bisa.
Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis
hamster ini.
Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter white
sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati).
Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral.
Pemaksaan suatu kunci yang tidak sesuai dengan gemboknya dibantu dengan
menggunakan Obeng
Sifat Gen
1. Mengandung informasi genetik.
2. Dpt. Menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
3. Setiap gen mempunyai tugas & fungsi tertentu.
4. Sifat tersebut ditentukan oleh kombinasi susunan basa nitrogen.
Genotipe ?
Fenotipe ?
Homozigot ?
Heterozigot ?
Dominan ?
Resesif ?
Intermediet ?
CATATAN :
Kromosom adalah untaian material genetic yang terdapat didalam setiap sel mahkluk
hidup.
Setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang
kromosom non-sex (kromosom 1s/d kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex
(kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin.
Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari
ibunya,
Dengan kata lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh
sperma) dan 23 kromosom dari ibunya (dibawa oleh sel telur), yang kemudian total
menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah pembuahan.
Tiap untaian kromosom membawa informasi genetic yang sangat menentukan proses
pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untukkehidupan sehari-
hari.
Proses pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga
kelainan genetik atau struktur dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi
pembentukan protein-protein tubuh dan dapat mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin atau bayi yang tidak normal.
Kelainan kromosom pada janin bisa diturunkan dari salah satu orang tua yang
membawa kelainan kromosom, bisa juga terjadi secara spontan (dengan sendirinya)
pada saat proses reproduksi.
Usia ibu pada saat hamil juga salah satu faktor penyebab kelainan kromosom. resiko
terjadinya kelainan kromosom pada janin adalah 4 kali lebih besar jika ibu berusia 35
tahun atau lebih.
Ada 2 jenis kelainan kromosom, yaitu:
1. Kelainan pada jumlah kromosom, dimana terdapat jumlah kromosom yang berlebihan
(disebut dengan trisomi), seperti adanya kromosom yang berjumlah 3 untai
(seharusnya hanya 2 untai atau sepasang) atau jumlah kromosom yang berkurang
(disebut dengan monosomi), yaitu ada kromosom yang jumlahnya hanya 1 untai.
2. Kelainan pada struktur kromosom, diantaranya adalh delesi pada kromosom yang
menyebabkan kromosom lebih pendek dari kromosom normal, insersi pada
kromosom yang menyebabkan kromosom lebih panjang dari normal dan
berpindahnya bagian satu kromosom ke bagian kromosom yang lain atau yang disebut
dengan translokasi.
Kelainan kromosom yang paling sering diketemukan pada bayi adalah trisomi, yaitu
Definisi dan gejala daripada penyakitpenyakit kelainan kromosomal tersebut adalh sebagai
berikut:
Trisomi 13 atau sindroma Patau disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 13 pada
tiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47.
Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung,
ginjal, bibir dan rongga mulut (bibir sumbing) juga pertumbuhan jari tangan dan kaki.
Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 8000 sampai 10.000
bayi yang lahir dan biasanya jika gejalanya sangat berat dapat menyebabkan kematian
beberapa jam atau beberapa minggu setelah kelahiran.
Trisomi 18 atau sindroma Edward disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 18 pada
tiap sel penderita. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan
frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir dan gejalanya adalah retardasi mental berat,
gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, dan kelainan pada
tangan dan kaki.
Trisoma 21 atau yang disebut sindroma Down adalah kelainan kromosom yang paling
sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi
pada ibu yang hamil pada usia (>35 tahun).
Pada penderita sindroma Down terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom
21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan
jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan
berkurang, otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel
daerah putih (leukemia).
Salah satu kelainan kromosom seks yangpaling umum ialah terdapatnya kromosom X
ektsra pada seorang laki-laki., sehingga memiliki konstitusi kromosom seks XXY.
Pria dengan kombinasi kelainan ini biasanya memiliki testis kecil dan mandul.
Dalam kehidupannya kemudian merekamemperlihatkan tanda-tanda kemunduruan
intelektual. Kondisi ini, yang disebut sindrom Klinefelter, sindrom Klinefelter dapat
diakibatkan : gagalnya kedua kromosom X pada biang (precursor) sel benih diploid
maternal memisahkan diri dan masuk selsel berbeda pada meiosis; malah kedua
kromosom itu menuju ovum yang dibuahi spermatozoa yang membawa kromosom Y.
Lebih jarang konstitusi XXY terjadi bilal spermatozoa-XY (terjadi akibat gagalnya
pemisahan kromosom X dan Y sewaktu meiosis) membuahi ovum pembawa X
normal. Kromosom seks sel-sel ayah dapat pula gagal memisahkan diri pada kedua
pembelahan meiosis, dan hal ini menghasilkan konstitusi kromosom XXXY atau
XXXXY. Varian sindrom Klinefelter demikian ditandai perkembangan mental yang
sangat terbelakang
Kelainan lain pada pria ialah susunan XYY. Lakilaki dengan kombinasi khusus ini
cenderung bertubuh tinggi-tinggi, dan terdapat indikasih bahwa beberapa diantaranya
mempunyai predisposisi berkelakuan agresfi atau antisocial.
Tingkat inteligensianya dapat sub-normal, namun umumnya tetap dapat mempunyai
anak. Dalam hal ini pemisahan kromosom seks ayah yang kurang sempurna pada
pembelahan meiosis kedua selama spermatogenesis menghasilkan
spermatozoas YY yang pada pembuahan memberi dua kromosom Y dan bukannya
satu. Perempuan yang lahir dengan kromosom X tambahan (dengan kata lain
perempuan dengan XXX) dapat pula disertai retardasi mental dan sejumlah di
antaranya mandul. Kasus dengan kromosom X yang lebih banyak lagi (misalnya
XXXX dan XXXXX) hanya memperburuk keadaan.
Perempuan yang dilahirkan dengan satu kromosom X dan bukannya dua,
menampakkan kondisi yang leibh jarang yang disebut Sindrom Turner. Istilah umum
yang dipakai untuk menyatakan bahwa kurang satu pasang kromosom homolog pada
sel diploid adalah monosomi. (Yun, monos, tunggal). Selain beberapa bayi dengan
monosomi pada kromosom X dan sejumlah kasus monosomi 21,
monosomi tidak dapat bertahan hidup. Diperlukan dua kromosom X agar ovarium
dapat berkembang sempurna.
Benang kromatin 30
nm dalam nukleus selama interfase, yaitu periode antara pembelahan inti.
Ketika nukleus terbagi, DNA mengambil bentuk yang lebih padat dari pengemasan,
hasil akhir kromosom metafase dapat dilihat dengan mikroskop dan mempunyai
bentuk umum yang berhubungan dengan kromosom.
Kromosom pada metafase yaitu bentuk dari tahap siklus sel setelah replikasi DNA
dalam mengambil tempat dan masing-masing terdiri dari dua salinan molekul
kromosomal DNA.
Dua salinan tersebut bersama-sama menuju ke sentromer.
Sentromer adalah suatu daerah pada kromosom yang merupakan tempat melekatnya
benang-benang spindel dari sentriol selama berlangsungnya pembelahan sel.
Dilihat dari kedudukan sentromernya, dikenal ada 3 macam struktur kromosom
eukariot, yaitu metasentrik, sub metasentrik, dan akrosentrik.
Struktur kromosom ini dapat dilihat dengan jelas ketika pembelahan sel berada pada
tahap anafase.
Kromosom dapat diakui karena ukuran dan lokasinya dari sentromer.
Setelah itu yang membedakan fitur dinyatakan ketika kromosom itu tercemar.
Sebuah angka lah yang mencemari perbedaan tekniknya, masing-masing pola itu
memiliki karakteristik untuk partikuler kromosom.
Ini artinya seperangkat kromosom dimiliki oleh organisme yang dapat
dopresentasikan sebagai karyogam, yang berupa pita umum dari masing-masing yang
telah digambarkan dengan melihat karyotipenya
Kedua DNA daerah sentromer dan protein dempet itu, memiliki fitur khusus.
Sekuen nukleotida dari sentromer DNA yang paling baik pada tumbuhan Arabidopsis
thaliana,
Dengan beberapa ketelitian telah memungkinkan posisi sentromer pada sekuen DNA.
SekuenArabidopsis memiliki jangkauan DNA 0,9-1,2 Mb dan masing-masing dibuat
lebih besar 180-bp sekuen yang berulang.
Pada manusia sekuen ekuivalen 171 bp dan dinamakan alphoid DNA.
Akan tetapi, sentromer Arabidopsis juga terdiri dari berbagai salinan genom,
disepanjang daerah dengan sedikit gen, yang kepadatannya 7-9 per 100 kb dengan 25
gen per 100 kb untuk daerah non sentromer dari kromosom Arabidopsis.