Você está na página 1de 4

AMENORE SEKUNDER

A. DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI


Amenore sekunder adalah suatu keadaan dimana menstruasi berhenti selama kurang
lebih 3 siklus atau 6 bulan pada wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi. Kejadian
amenore sekunder biasanya berhubungan dengan proses anovulasi. Kejadian amenore sekunder
terjadi pada 3%-5% wanita.

B. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI


Pada wanita dengan kadar hormon steroid normal, amenore sekunder mungkin
disebabkan oleh kelainan struktural, sindrom ashmer (hilangnya lapisan desidua basalis), atau
pengangkatan rahim. Penyebab lain terjadinya amenore sekunder dengan kadar hormon normal
adalah :
 Penurunan berat badan / anoreksia
 Hipotalamic non-spesifik
 Anovulasi kronis temasuk PCOS
 Hipotiroidisme
 Sindrom cushing
 Tumor atau keganasan pada glandula pituitari
Pada wanita dengan peningkatan atau penurunan kadar hormon steroid, amenore
disebabkan oleh terhambatnya proses ovulasi. Pada keadaan dimana hormon meningkat, hubungan
umpan balik antara aksis HPO. Sementara pada keadaan dimana kadar hormon mengalami
penurunan, berhubungn dengan berbagai kelainan klinis yang lain. Lebih ringkas, penyebab dari
amenore sekunder terangkum dalam bagan berikut ini :
C. MANIFESTASI KLINIS
Beberapa manifestasi klinis yang dapat timbul dari amenore sekunder adalah :
1. Berhentinya menstruasi setelah sebelumnya pernah mengalami menstruasi
2. Infertilitas
3. Atrofi vagina
4. Jerawat
5. Hirsutisme

D. DIAGNOSIS

E. TATALAKSANA
F.
DAFTAR PUSTAKA

Klein DA dan Poth MA, 2013. Amenorrhea : an approach to diagnosis and management. American
Academy Family Physician, 87(11) : 781-8.

Kenneth MB, 2019. Amenorrhea. Medscape < https://emedicine.medscape.com/article/252928-


overview> - Diakses pada Februari 2019.

McCance VA, Huether SE, 2014. Patophysiology: The Biological Basis for Diseas in Adult and
Children. 7th Edition. Elsevier : Canada.

Você também pode gostar