Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok 5 :
Program Studi
SEMARANG
TAHUN 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
Vibrasi atau getaran yang ditimbulkan oleh peralatan yang berputar semisal motor,
pompa, fan dan sejenisnya akan memberikan petunjuk tentang kondisi dari peralatan tersebut,
apakah berada dalam kondisi yang baik ataukah sebaliknya. Sehingga dengan adanya
fenomena ini melalui peralatan yang disebut dengan vibrometer maka akan dapat diketahui
detail penyebab terjadinya anomali getaran, tentunya setelah dilakukan analisa gelombang
pada data yang telah ditangkap oleh vibrometer.
Motor CBR150R 2016 ini diluncurkan pada tanggal 14 februari 2016 oleh PT Astra Honda
Motor (AHM).Motor ini Dilengkapi dengan mesin DOHC 4 langkah dengan kecepatan 6 speed
yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 17,1 PS dan torsi 13,7 Nm.
Dalam penggunaannya sering kali pengguna melupakan prawatan motor dan hanya
memacu cepat motor yang dimilikinya. Padahal tak jarang kerusakan pada komponen motor
disebabkan oleh getaran erlebih yang ditimbulkan dari putaran mesin yang tingi dalam waktu
yang lama.
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan, maka dalam penulisan tugas diadakan
batasan – batasan masalah yang diuaikan, antara lain :
2
1. Objek penelitian mesin motor Honda CBR 150R 2016
2. Mengtahui efek yang ditimbulkan dari getaran motor terhadap keadaan motor
3
BAB II
Dasar Teori
Motor CBR150R 2016 ini diluncurkan pada tanggal 14 februari 2016 oleh PT Astra
Honda Motor (AHM). Motor ini dilengkapi mesin DOHC 4 langkah dengan kecepatan 6 speed
yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 17,1 PS dan torsi 13,7 Nm. Untuk spesifikasi
detailnya anda bisa melihat pada tabelnya dibawah ini :
4
PxLxT : 1.983 x 694 x 1.o38 mm
Berat : 135 Kg
Battery : MF 12V – 5 Ah
Kelistrikan
Tipe Busi : NGK MR9C-9N atau ND U27EPR-
N9
Vibrasi atau getaran yang ditimbulkan oleh peralatan yang berputar semisal motor,
pompa, fan dan sejenisnya akan memberikan petunjuk tentang kondisi dari peralatan tersebut,
apakah berada dalam kondisi yang baik ataukah sebaliknya. Sehingga dengan adanya
fenomena ini melalui peralatan yang disebut dengan vibrometer maka akan dapat diketahui
5
detail penyebab terjadinya anomali getaran, tentunya setelah dilakukan analisa gelombang
pada data yang telah ditangkap oleh vibrometer. Secara umum penyebab terjadinya anomali
getaran pada sebuah peralatan yang berputar adalah sebagai berikut :
Unbalance adalah terjadinya pergeseran titik pusat massa dari titik pusat putarnya sehingga
akan menimbulkan getaran yang tinggi. Besarnya amplitudo getaran sebanding dengan
besarnya putaran (merupakan kuadrat dari putaranya).
b. Misalignment
Vibrasi yang disebabkan oleh penyambungan poros yang tidak simetris dan besarannya
tergantung dari ketidaksimetrisan penyambunganya, semakin tidak simteris penyambungan
poros pada sebuah peralatan maka menyebabkan vibrasi akan semakin tinggi. Gejala vibrasi
yang diakibatkan oleh misalignment hampir sama dengan gejala unbalance akan tetapi dengan
menggunakan vibrimeter yang memadai akan lebih mudah membedakan antara unbalance dan
misalignment yaitu dari analisa sudut fasanya. Terdapat beberapa jenis misalignment seperti
misalignment pada sambungan kopling, sabuk, rantai, roda gigi dan lain-lain.
c. Variasi beban
Beban besar (overload) pada mesin dapat menyebabkan vibrasi yang tinggi. Untuk melakukan
analisa dari fenomena ini maka karakstristik pengoperasian mesin harus difahami, sehingga
dalam mengukur getaran dasar (baseline vibration) sangat penting untuk memperhatikan
variasi getaran terhadap beban, tekanan dan temperatur.
d. Clearance
Kelonggaran clearance (over clearance) mempunyai karakter penampilan vibrasi yang khusus
yaitu ketika dilakukan analisa spectrum akan muncul pada 1 x rpm serta harmonic yang tinggi.
e. Resonansi
6
Instalasi suatu mesin biasanya terdiri dari rangka, pipa, duct, dan sebagainya, dimana
komponen-komponen tersebut mempunyai frekuensi diri (natural frequency), yang didesain
besarnya tidak boleh ada yang sama dengan putaran mesin. Jika salah satu atau beberapa
komponen yang ada pada mesin itu mempunyai frekuensi diri yang sama besar dengan putaran
mesin, maka vibrasi akan menjadi tinggi atau disebut dengan resonansi.
f. Mechanical looseness
Disebabkan oleh kerenggangan pada suatu mesin yang terjadi karena adanya kerenggangan
baut, kerenggangan bearing, keretakan di pondasi, kerenggangan antara rotor dengan poros,
dan sebagainya. Pada motor listrik dan generator, kerenggangan dapat terjadi pada rotor bar
atau gulungan rotor maupun stator.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
berikut :
1.Pencarian referensi.
4.Pengujian.
Pengujian RPM dengan RPM meter Pengujian RPM dengan spido meter pada motor
Untuk mencari nilai kekakuan suspensi depan dan belakang serta nilai viskositas oli suspensi.
5.Pengolahan data.
6. Menganalisis data.
Menggunakan software MATLAB 6.5 untuk menentukan respon kekakuan dan redaman dari
suspensi sepeda motor CBR 150R.
8
Proses ini melakukan penarikan kesimpulan dari analisa getaran pada suspensi sepeda motor.