Você está na página 1de 17

Lampiran 1

MATERI AJAR

I. Daftar Konsep Esensial


a. Getaran
b. Gelombang Elektromagnetik
c. Gelombang Mekanik
d. Gelombang Transversal
e. Gelombang Longitudinal
f. Panjang Gelombang
g. Amplitudo
h. Cepat Rambat
i. Frekuensi
j. Superposisi
k. Pembiasan
l. Pemantulan
m. Interferensi
n. Difraksi
o. Polarisasi
p. Arah getar
q. Medium perambatan
r. Bukit
s. Lembah
t. Rapatan
u. Renggangan
v. Gelombang Tali
w. Gelombang Bunyi
x. Gelombang Cahaya
II. Peta Konsep

Superposisi satuan
Amplitud meter
Getaran
o
Pembiasan satuan
Ditimbulkan Perioda sekon

satuan
Pemantulan GELOMBANG Frekuensi hertz

Mengalami parameter
Interferensi Cepat satuan
gejala Meter/seko
Rambat
n
Difraksi
Klasifikasi Panjang satuan
Berdasarkan meter
Polarisasi Gelombang

Medium Amplitudo Arah Getar


Perambatan

meliputi meliputi

Gelombang Gelombang Gelombang Gelombang


Elektromagnetik Mekanik Transversal Longitudinal

contoh contoh Terdiri dari


Terdiri dari
Gelombang Gelombang
Cahaya Laut Bukit Lembah

Sinar X Gelombang
Tali
Rapatan Renggangan
Gelombang
Gelombang
Radio
Bunyi
III. Bagan Materi

Pengertian
gelombang Berdasarkan medium perambatan

 Gelombang mekanik
 Gelombang elektromagnetik

Jenis-jenis
gelombang Berdasarkan arah getaran
KARAKTERISTIK
 Gelombang Transversal
GELOMBANG  Gelombang Longitudinal
Besaran-besaran
pada gelombang 1. Pemantulan
Gelombang
2. Pembiasan
Gelombang
Karakteristik 3. Difraksi
Gelombang Gelombang
4. Interferensi
Gelombang
5. Dispersi
Pemanfaatan Gelombang
Gelombang 6. Polarisasi
Gelombang

IV. Konsep Prasyarat

Sebelum mempelajari bab pada materi ini adapun materi prasyarat yang harus
dikuasai oleh siswa untuk mempermudah dalam memahami materi gelombang yaitu siswa
memahami getaran harmonis sederhana yang berhubungan dengan gaya (hukum II
Newton) yang telah dipelajari saat kelas X.

V. Materi

Sebelum mempelajari tentang gelombang mekanik, terlebih dahulu kita harus


memahami pengertian dari getaran dan gelombang, dimana getaran merupakan suatu
gerakan bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Sedangkan gelombang adalah gejala
getaran yang merambat atau usikan yang merambat.
A. Pemahaman tentang Gelombang
Terdapat perbedaan antara gelombang dengan materi. Gelombang selama
menjalar (merambat) hanya memindahkan energi. Sedangkan materi, selama
berpindah selalu memindahkan massa dan energi. Ketika rumput diam di permukaan
air yang datar, kemudian sebuah batu dijatuhkan tidak jauh dari rumput itu, apa yang
terjadi ? batu jatuh dipermukaan air yang berperan sebagai penggangan (pemberi
usikan) maka akan muncul gelombang permukaan air yang merambat menjauhi
tempat usikan itu. Gelombang merupakan gejala perpindahan usikan atau gangguan.
Gelombang yang merambat itu hanya memindahkan energi saja, tanpa menggeser
medium gelombangnya (yaitu air). Ini dibuktikan rumput yang semula diam kemudian
bergerak naik turun, namun tidak hanyut.
Gelombang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, berdasarkan : (1) keperluan
adanya medium (2) arah getar relatif terhadap arah jalar gelombang (3) kemenjalaran
gelombang. Dengan pengelompokan itu dapat dibedakan gelombang mana yang untuk
merambat memerlukan medium dan gelombang mana yang tidak. Selain itu juga
bagaimana arah getar relatif terhadap arah jalar gelombang, yaitu sejajar ataukah
tegak lurus. Apakah gelombang itu merambat atau tidak ?
Berdasarkan keperluan gelombang terhadap keberadaan medium, gelombang
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu gelombang mekanis dan gelombang
elektromagnetik (gem). Gelombang mekanis merupakan gelombang yang bisa
menjalar hanya jika ada medium untuk menjalar. Contoh dari gelombang mekanis
adalah bunyi, gelombang air, gelombang pegas, gelombang tali, dll. Adapun
gelombang elektromagnetik merupakan sebuah spektrum pada beragam energi dan
panjang gelombang. Cahaya merupakan satu-satunya komponen spektrum gem
dimulai dari energi terendah.
Pengelompokan gelombang menurut arah getar relatif terhadap arah perambatan
gelombang dibedakan menjadi 2, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longirudinal. Gelombang transversal memiliki arah getar tegak lurus terhadap arah
perambatannya, tertampil dalam bentuk perut dan simpul gelombang. Contohnya dari
gelombang ini adalah gelombang permukaan air dan gem termasuk cahaya.
Gelombang longitudinal memiliki arah getar sejajar dengan arah perambatannya, dan
ditampilkann oleh adanya regangan dan rapatan. Contoh gelombang ini adalah
gelombang bunyi dan gelombang pegas.
1. Istilah pada Gelombang Transversal
Jika anda memfoto sebuah gelombang transversal yang dihasilkan slinki atau
seutas tali pada saat tertentu, foto akan memberikan grafik simpangan partikel
terhadap posisi (posisi adalah jarak mendatar dari titik asal getaran), seperti pada
gambar 1.1. berikut akan dijelaskan istilah-istilah pada gelombang transversal :

Gambar 1.1 Grafik simpangan Posisi.


Puncak gelombang adalah titk-titik tertinggi pada gelombang (b dan f).
Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang (d dan h)
Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg.
Lembah gelombang adalah cekungan cde dan ghi.
Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel
((𝑏𝑏1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑑1 ).
Panjang gelombang (𝜆) adalah jarak antara dua puncak berurutan (bf) atau jarak
antara dua dasar berurutan (dh)
Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh dua puncak
yang berurutan atau dua dasar yang berurutan.

2. Istilah pada Gelombang Longitudinal


Taruhlah sebuah slinki (kumparan pegas yang terbuat dari bahan baja pipih)
mendatar diatas lantai. Minta teman anda menahan salah satu ujung slinki agar tidak
dapat bergerak, kemudian getarkan ujung satunya lagi dengan satu kali dorongan dan
tarikan maka Anda akan amati bentuk rapatan dan renggangan yang merambat
sepanjang slinki seperti pada gambar 1.2
Gambar 1.2 Gelombang Longitudinal berupa rapatan dan Renggangan.

Berikut akan didefinisikan istilah-istilah pada gelombang longitudinal. Oleh


karena panjang rapatan dan panjang renggangan tidak sama, maka panjang gelombang
didefiniskan dengan menggunakan istilah pusat rapatan dan pusat renggangan.
Panjang gelombang didefinisikan sebagai jarak antara dua pusat rapatan yang
berdekatan (jarak AC) atau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan (jarak
BD). Adapun jarak antara pusat rapatan dan pusat renggangan yang berdekatan (AB
atau BC) adalah setengah panjang gelombang.
Pada gelombang transversal, yang merambat adalah bentuk bukit dan bentuk
lembah. Perambatan bukit atau lembah hanya dapat terjadi pada zat yang kenyal
(elastis). Oleh karena itu, gelombang transversal hanya dapat merambat melalui zat
padat.
Pada gelmbang longitudinal, yang merambat adalah bentuk rapatan dan
renggangan. Rapatan dan renggangan dapat terjadi pada semua zat. Oleh karena itu,
gelombang longitudinal dapat merambat pada semua wujud zat (zat padat, cair dan
gas).

3. Fase pada Gelombang


Fase dapat dikatakan sebagai keadaan getaran suatu benda yang berkaitan
dengan simpangan dan arah geraknya. Pada gelombang pun berlaku konsep fase yang
sama seperti pada getaran. Ditinjau dari gerak partikel-partikel medium, seperti
ditunjukkan pada gambar 1.3 berikut
Gambar 1.3 Fase pada Gelombang.

Titik P dan R berjarak satu panjang gelombang. Simpangan P sama dengan


simpangan R, arah gerak P searah dengan arah gerak R, yaitu ke atas. Oleh karena itu
dikatakan bahwa P sefase dengan R. Perhatikan P dan T yang berjarak dua panjang
gelombang juga memiliki fase sama (sefase). Jadi, titik-titik yang berjarak
1𝜆, 2𝜆, 3𝜆, … . 𝑛𝜆 memiliki fase yang sama.

B. Besaran-Besaran pada Gelombang


Di kelas X kalian telah belajar tentang getaran, masih ingat besaran-besaran yang
dimiliki? Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode. Frekuensi
gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkan periode
adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.
𝑁
a. 𝑓= 𝑡
𝑡
b. 𝑇=𝑁
1
c. 𝑓=𝑇
Dimana :
f = Frekuensi (Hz)
T = Perioda (s)
N = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak
terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk gelombang longitudinal
satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau dari rapatan ke
rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat rambat. Gelombang merupakan bentuk
rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka
cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut :

𝑠
𝑣=
𝑡

Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu diketahui
adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang gelombang yang
disimbulkan 𝜆 merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuh untuk
satu kali gelombang.
𝜆
𝑣= atau 𝑣 = 𝜆 .𝑓
𝑇

C. Karakteristik Gelombang
Ada beberapa karakteristik gelombang yang berlaku umum, baik untuk gelombang
mekanik maupun gelombang elektromagnetik. Gejala-gejala gelombang tersebut :
1. Pemantulan Gelombang
Dalam subbab ini akan dipelajari tentang pemantulan gelombang pada
ujung bebas dan ujung tetap seutas tali (gelombang satu dimensi). Superposisi dari
gelombang pantul dengan gelombang datang menghasilkan gelombang tegak. Dalam
bagian ini dipelajari pemantulan dari gelombang dua dimensi, yaitu gelombang
permukaan air. Gelombang permukaan air mudah diamati dengan menggunakan
tangki riak atau tangki gelombang.
a. Pemantulan Gelombang Permukaan Air
Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau
gelombang lingkaran, kita hanya akan mengamati pemntulan gelombang lurus
ketika mengenai suatu bidang.
Apa yang terjadi jika dalam tangki riak dipasang sebuah bidang datar dari logam
sehingga merintangi sinar-sinar gelombang dengan muka gelombang lurus ?
bagaimana sifat umum pemantulan gelombang ?.
Gambar 2.2 Pemantulan Gelombang Lurus oleh Bidang Datar

Dari gambar 2.2, kita dapat menggambarkan muka gelombang datang


dan muka gelombang pantul. Kita gambar sinar datang yaitu garis tegak lurus
muka gelombang pantul. Kemudian digambar garis normal yaitu garis tegak lurus
bidang datar. Selanjutnya sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal
disebut sudut datang, dan sudut yang di yang dibentuk oleh sinar pantul dan garis
normal disebut sudut pantul. Dengan mengukur besaran kedua sudut ini,
diperoleh bahwa sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). Pernyataan itulah
yang disebut hukum pemantulan gelombang yang berlaku untuk semua jenis
gelombang.
b. Pemantulan Gelombang Tali

Pemantulan atau biasa disebut dengan


refleksi biasanya terjadi ketika gelombang yang
sedang berjalan dari satu tempat ke tempat
yang lain menabrak suatu penghalang. Contoh
pemantulan gelombang paling sederhana
adalah pemantulan gelombang tali .

Ketika gelombang merambat pada sebuah


medium bertemu penghalang maka gelombang
dapat mengalami transmisi (diteruskan) atau
dapat mengalami refleksi (pemantulan) atau juga dapat mengalami keduanya.
Tegangan pada kedua tali baik itu tali yang tipis maupun tali yang tebal itu
sama sehingga perbandingan kecepatan perambatan gelombang pada kedua
tali hanya ditentukan oleh massa jenis masing-masing tali.
Setelah pulsa menemui halangan yaitu titik batas antara tali tipis dan tali
tebal, pulsa tersebut ada yang dipantulkan dan ada pula yang diteruskan. Dari
pengamatan dapat diperoleh bahwa pulsa yang dipantulkan mengalami
perubahan sudut fase, sedangkan pulsa transmisi tidak mengalami peruabahn
fase. Peristiwa ini sama dengan pemantulan gelombang pada ujung tali terikat.
Kecepatan perambatan pulsa pada tali tebal yaitu kecepatan pulsa transmisi
lebih rendah dibandingkan kecepatan pulsa pada tali tipis, yaitu pulsa pantul.

2. Pembiasan Gelombang
Disini akan dibahas pembiasan gelombang permukaan air dan sekaligus
persamaan snellius. Persamaan snellius untuk persamaan gelombang bukan hanya
berlaku untuk gelombang cahaya, tetapi berlaku untuk semua gelombang. Pada
umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium tetap. Oleh karena frekuensi
gelombang selalu tetap, maka panjang gelombang juga tetap untuk gelombang yang
menjalar dalam satu medium.
Gelombang dapat saja menjalar pada dua medium yang jenisnya berbeda,
misalnya gelombang cahaya dapat merambat dari udara ke air. Disini, cepat rambat
cahaya berbeda, cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat rambat
𝑣
cahaya di air. Oleh karena 𝜆 = 𝑓 , maka panjang gelombang cahaya di udara juga

lebih besar daripada panjang gelombang cahaya di air. Anda juga dapat mengamati
perubahan panjang gelombang dalam tangki riak dengan cara memasang keping
gelas tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memilii dua kedalaman air yang
berbeda “ dalam dan dangal “. Seperti diperlihatkan pada gambar 2.4. Pada gambar
terlihat bahwa panjamg gelombang di tempat yang lebih dalam lebih besar daripada
panjang gelombang di tempat yang dangkal. Perubahan panjang gelombang
menyebabkan pembelokkan gelombang yang dinamakan pembiasan

Gambar 2.4 Muka Gelombang Lurus Lewat dari Air Dalam ke Air Dangkal.
a. Penurunan Persamaan Umum Pembiasan Gelombang
Untuk keperluan penurunan rumus ini, dibuat diagram skematik
pembiasan seperti pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Diagram Skematik Pembiasan Gelombang.


AP adalah suatu muka gelombang dalam medium 1 (tempat yang dalam)
yang memotong bidang batas di titik A. Dalam waktu Δ𝑡, gelombang dari P
menempuh jarak 𝑣1 Δ𝑡 dan tiba di titik B pada bidang batas yang memisahkan
kedua medium dengan sudut datang i. Pada waktu Δ𝑡 yang sama, gelombang dari
titik A menempuh jarak 𝑣2 Δ𝑡 masuk kedalam bidang medium 2 dan tiba di titik B’.
Muka gelombang baru BB’ tidak sejajar dengan muka gelombang AP semula
sebab cepat rambat 𝑣1 dan 𝑣2 berbeda.
Perhatikan ΔABP siku-siku:
𝐵𝑃 𝑣1 Δ𝑡
sin 𝜙 = =
𝐴𝐵 𝐴𝐵
𝑣1 Δ𝑡
𝐴𝐵 =
sin ϕ
𝑣1 Δ𝑡
𝜙1 = 𝑖, 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝐴𝐵 =
sin i

Dengan cara yang sama, dari ΔAB′B siku-siku diperoleh

𝐴𝐵′ 𝑣2 Δ𝑡
sin 𝜙2 = =
𝐴𝐵 𝐴𝐵
𝑣2 Δ𝑡
𝐴𝐵 =
sin ϕ2
𝑣2 Δ𝑡
ϕ2 = r maka𝐴𝐵 =
sin r
Dengan menyamakan ruas kanan kedua persamaan diatas , maka diperoleh
𝑣1 Δ𝑡 𝑣2 Δ𝑡
=
sin i sin r
sin 𝑟 𝑣1
= =𝑛
sin i 𝑣2
Itulah persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang.
b. Pengertian Indeks Bias
Besaran n pada persamaan sebelumnya, adalah indeks bias medium 2
relatif terhadap medium 1. Jika indeks bias medium 2 adalah 𝑛2 dan indeks bias
medium 1 adalah 𝑛1 , maka n dapat dituliskan sebagai
𝑛2
𝑛=
𝑛1

Jika n digantikan dengan n diatas, dan diambil sudut datang 𝑖 = 𝜃1 dan sudut bias
𝑟 = 𝜃2 , maka diperoleh

𝑛1 sin 𝜃1 = 𝑛2 sin 𝜃2

Tampak bahwa persamaan diatas persis sama dengan persamaan snellius untuk
pembiasan cahaya, yang telah dipelajari di kelas X.

3. Difraksi Gelombang
Di dalam suatu medium yang sama, gelombangmerambat lurus. Oleh karena
itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh edium dalam bentuk gelombang
lurus juga. Hal itu tidak berlaku jika pada medium diberi penghalang atau rintangan
berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur
setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.

4. Interferensi Gelombang
Gelombang–gelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium, pengaruh
yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang berpadu disebut interferensi
gelombang. Ketika mempelajari gelombang tegak yang dihasilkan oleh superposisi
antara gelombang datang dan gelombang pantul oleh ujung yang bebas, kita dapatkan
bahwa pada titik-titik tertentu yang disebut perut, kedua gelombang saling
memperkuat (interferensi konstruktif), dan dihasilkan amplitudo paling besar, yaitu 2
kli amplitudo semula. Sementara itu, pada titik-titik tertentu yang disebut simpul,
kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan (interferensi destruktif) dan
dihasilkan amplitudo nol.
Dengan menggunakan konsep fase, dapat kita katakan bahwa interferensi
konstruktif terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama.
Amplitudo gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang.
Interferensi deskruktif terjadi jika kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase.
Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol. Interferensi konstruktif dan
destruktif mudah dipahami dengan menggunakan ilustrasi pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Interferensi konstruktif dan Interferensi Destruktif.

5. Dispersi Gelombang
Ketika anda menyentakkan ujung tali
naik turun (setengah getaran), sebuah pulsa
transversal merambat melalui tali (tali
sebagai medium). Sesungguhnya, bentuk
pulsa berubah ketika ulsa merambat
sepanjang tali, pulsa tersebar atau
mengalami dispersi (gambar 2.1). Jadi,
disepersi gelombang adalah perubahan
bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui sebuah medium.
Apakah gelombang bunyi yang merambat melalui udara mengalami dispersi?
Udara adalah medium non dispersi untuk gelombang bunyi. Jika tidak, bentuk
gelombang yang dihasilkan oleh teman Anda akan beragam ketika gelombang ini
tiba di telinga Anda. Gelombang cahaya melalui vakum atau udara juga tidak
mengalami dispersi. Akan tetapi, gelombang cahaya putih yang melalui prisma kaca
mengalami dispersi sehingga terurai menjadi warna-warna pelangi.

6. Polarisasi gelombang
Gelombang tali, gelombang cahaya, dan gelombang permukaan air adalah
gelombang transversal. Sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu
polarisasi. Jadi polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal,
misalnya pada gelombang bunyi.
Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal ?

Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan


memperhatikan secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati
sebuah celah. Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu
gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi
dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi
ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali
lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar 2.7. Pasang celah dalam
posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal
yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi
celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus
celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di
titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang
vertikal, apa yang terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah
getaran gelombang yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang
dapat Anda pahami dari peristiwa tersebut?

Gambar 2.7. Polarisasi Gelombang

Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada gelombang tali


yang melewati sebuah celah sempit, dengan arah polarisasi gelombang sesuai arah
celahnya. Polarisasi dapat diartikan sebagai penyearah gerak getaran gelombang. Jika
gelombang bergetar ke segala arah, seperti pada gambar 2.7 setelah melewati sebuah
celah, arah getaran gelombang menjadi satu arah getar saja, yang disebut dengan
gelombang terpolarisasi linear.

Jadi, hanya gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran tegaklurus dengan


arah rambatannya saja yang disebut sebagai gelombang transversal, yang dapat
mengalami polarisasi. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnet termasuk
gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi.

D. Pemanfaatan Gelombang dalam Berbagai Bidang

1. Radar
Gelombang radar memiliki frekuensi sekitar 1010 Hz. Radar terdapat pada pesawat
militer atau pencarian yang digunakan untuk mencari dan menentukan jejak sebuah
benda. Kegunaan lain radar adalah mempelajari pola cuaca, badai, pembuatan peta
3D, permukaan bumi dan mengukur curah hujan.

2. Sinar tampak
Sinar tampak digunakan untuk penerangan di rumah-rumah , senter, pemutaran film
dibiosko dan sebagainya.

3. Inframerah
Sinar infamerah memiliki frekuensi 1011 − 1014 Hz. Sinar ini biasa digunakan untuk
pemanas klistrik dalam rumah tangga, mengeringkan cat mobil dengan cepat, alarm
pencuri dan remote control tv. Pancaran sinar inframerah dari tubuh dapat digunakan
untuk mendeteksi sirkulasi darah, radang sendi dan kanker.

4. Ultraviolet
Sinar ultraviolet memiliki frekensi 1015 − 1016 Hz. Sinar ini biasa digunakan untuk
membunuh bakteri maupun virus dan mensterilkan peralatan medis. Pada makhluk
hidup, sinar UV bisa digunakan untuk membantu proses asimilasi yang terjadi di
dalam tubuh tumbuhan dan dapat membunuh kuman penyakit kulit.
5. Sinar X
Sinar X memiliki frekuensi 1016 − 1020 Hz. Sinar X digunakan untuk memotret
bagian dalam tubuh manusia, membunuh sel kanker, menganalisis struktur kristal,
dan menentukan keretakan logam.

VI. Daftar Istilah Penting


No Istilah Penting Pengertian

1 Amplitudo Besar perpindahan atau simpangan maksimum dari titik


kesetimbangan pada gerak harmonik.

2 Cepat rambat Besaran yang menyatakan jarak tempuh dalam interval waktu
Gelombang tertentu.

3 Difraksi Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang


Gelombang berupa celah.

4 Dispersi Perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat


Gelombang melalui suatu medium.

5 Frekuensi Banyaknya rapatan atau renggangan yang terjadi tiap sekon.

6 Gelombang Gelombang yang arah rambatannya searah dengan usikan atau


Longitudinal getarannya.

7 Gelombang Gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan usikan


Transversal atau getarannya.

8 Interferensi Peristiwa yang terjadi ketika dua gelombang bertemu saat


Gelombang merambat pada medium yang sama.

9 Kisi Difraksi Suatu celah sempit yang banyak, sejajar, dan terpisah satu sama
lain dengan jarak yang sama.

10 Muka Gelombang Suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik gelombang


yang mempunyai fase yang sama.

11 Panjang Satu rapatan dan renggangan pada gelombang longitudinal.


No Istilah Penting Pengertian

Gelombang

12 Perioda Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak sepanjang


lintasan satu rapatan dan renggangan.

13 Polarisasi Peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga


gelombang tersebut kehilangan sebagian arah getarnya.

14 Superposisi Perpaduan beberapa sumber gelombang.

Você também pode gostar