Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAPORAN PRAKTIKUM
Genetika 1
Oleh :
Maret 2019
A. Judul
Kromosom raksasa kelenjar ludah Drosophila melanogaster
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui letak kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster
2. Mengetahui bentuk dan struktur kromosom raksasa pada Drosophila
melanogaster
3. Mengetahui perbedaan kromosom raksasa dengan kromosom biasa
4. Mengetahui fungsi dari kromosom raksasa
D. Dasar Teori
E. Alat dan Bahan
Alat :
Bahan :
F. Langkah Kerja
.
I. Pembahasan
Para praktikum pengamatan kromosom raksasa pada kelenjar ludah
Drosophila melanogaster, menggunakan larva instar III. Ada tiga alasan
mengapa menggunakan larva instar III. Pertama, karena tubuh larva instar III
Drosophila melanogaster transparan sehingga mudah untuk diisolasi. Kedua,
karena organ tubuh larva instar III Drosophila melanogaster telah lengkap.
Ketiga karena larva instar III Drosophila melanogaster memiliki banyak
kromosom politen (Wilkins, 1993: 85-86).
Hasil yang kelompok kami dapatkan adalah kami tidak menemukan
kromosom politen. Ini dikarenakan kekurang telitinya kami dalam melakukan
isolasi kelenjar ludah. Pada gambar kromosom politen yang ditemukan oleh
kelompok 4, hanya bisa diamati band dan interband saja. Bagian lain dari
kromosom tidak bisa diamati dengan baik, hal ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, salah satunya, kesalahan praktikan dalam membuat preparat.
Bagian yang banyak terkondensasi pada kromosom politen memiliki
banyak salinan sekuen DNA tetapi karena berada dalam kondisi terpadatkan,
DNA tidak bisa diakses oleh sel yang bertanggung jawab untuk
mengekspresikan informasi genetik yang dikodekan dalam DNA, bagian
tersebut bernama heterokromatin. Heterokromatin berwarna gelap karena
berada dalam kondisi yang terpadatkan. Heterokromatin tidak aktif dalam
melakukan transkripsi karena tidak mengandung gen-gen yang aktif (Klug &
Cummings, 1994: 321). Eukromatin adalah bagian yang tidak terkondensasi
dan terlihat berwarna terang. Hal tersebut terjadi karena eukromatin tidak
mengalami pemadatan. Eukromatin mengandung gen-gen yang aktif dan
hampir mengandung semua gen yang ditranskripsi sehingga menjadi bagian
yang aktif dalam melakukan replikasi (Wolfe, 1993: 553).
J. Kesimpulan
Kromosom politen adalah kromosom raksasa yang ukurannya bisa mencapai 100
kali dari kromosom biasa. Berdasarkan hasil praktikum kromosom politen
ditemukan pada kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster.
Berdasarkan hasil praktikum yang didapatkan dari kelompok 4 struktur
kromosom politen Drosophila melanogaster hanya dapat diamati bagian band
dan interband saja. Bagian kromosom politen Drosophila melanogasterterdiri
dari kromosenter, puff, band, dan interband. Kromosenter adalah tempat
bersatunya kelima lengan kromosom. Puff adalah bagian pada kromosom politen
yang tidak menggulung dan terlihat menggembung. Perbedaan antara kromosom
politen dan kromosom biasa terletak pada ukuran dan struktur kromosom.
K. Diskusi
1. Bagaimana kenampakan struktur kromosom raksasa? Sebutkan dan
jelaskan juga bagian-bagian dari kromosom raksasa!
Jawab : Bentukan kromosom ini linear dengan pita gelap terang
saling berselingan.
2. Analisislah fungsi dari pita terang dan pita gelap pada kromosom
raksasa Drosophila melanogaster!
Jawab :
3. Buatlah tabel yang membedakan kromosom raksasa pada kelenjar
ludah dengan kromosom tubuh yang lain!
Jawab :
4. Apakah fungsi khusus dari kromosom raksasa?
Jawab :
5. Mengapa pada praktikum menggunakan larva instar III?
Analisislah jawaban Anda secara logis!
Jawab :
6. Selain pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster, dimanakah
kita bisa menemukan kromosom raksasa?
Jawab :
L. Daftar Rujukan
Klug, W.S. & M.R. Cummings. 1994. Concepts of Genetics. 4th ed. Prentice Hall
Inc., Engelwood Cliffs: xvi + 779 hlm.
Wilkins, Adam. 1993. Genetic Analysis of Animal Development, 2nd ed. Willey-
Liss, Inc., New York: xv + 546 hlm.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth, Inc., California:
xviii + 1145 hlm
Lampiran