Você está na página 1de 9

ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Analisis Potensi Desa Marikurubu dalam


Pembangunan Perdesaan yang Adil dan Merata
Kasus Desa Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah,
Provinsi Maluku Utara

Analysis of the Potential of Marikurubu Village in


Equitable and Equitable Rural Development
The Case of Makurirubu Village, Central Ternate District,
Nnorth Maluku Province

Fazry Abdillah1)Nurul Huda1),


Ode Sofyan Hardi2).

1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta


2)Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta

E-mail :fazryabdillah18@gmail.com, Sofyan_Hardi@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to study and analyze the potential of the village of Sawarna. By
using descriptive analysis method, which is analyzing data collected from BPS and other
literature studies. Village Marikurubu is one of the villages is on Ternate central district, the
North Maluku.Marikurubu village is an important part of the world history as origin clove
tree the world oldest.His name cloves afo, before finally fallen trees around 2000, clove tree
afo age of more than four centuries and it is been since the or era of colonialism by the
european first.Even ternate being central spices on his times.It is also interesting traders
spanish, portuguese and the netherlands scrambling to the area.Although cloves afo 1
collapsed, but this time the local government has developed generation cloves varieties the
same cloves afo 2, afo 3, and afo 4.

Keywords: Marikurubu, Central Spices, Cloves Afo

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis potensi dari desa
Marikurubu. Dengan menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

melakukananalisis melalui data yang dikumpulkan dari podes BPS dan studi
pustaka lainnya.Desa Marikurubu merupakan salah satu desayang terletak di
Kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Desa Marikurubu menjadi
bagian penting sejarah dunia sebagai daerah asal pohon cengkeh tertua di
dunia.Namanya cengkeh Afo, sebelum akhirnya pohonnya tumbang sekitar tahun
2000-an, pohon cengkeh Afo berusia lebih dari empat abad dan sudah ada sejak
masa kolonialisme atau zaman penjajahan oleh bangsa eropa dulu. Bahkan Ternate
menjadi pusat rempah-rempah pada jamannya. Ini pula yang menarik para
pedagang asal Spanyol, Portugis dan Belanda berebut ke daerah ini.Meskipun
Cengkeh Afo 1 sudah punah, namun saat ini pemerintah setempat telah
mengembangkan generasi cengkeh varietas yang sama yakni Cengkeh Afo 2, Afo 3,
dan Afo 4.
Kata Kunci : Marikurubu, Pusat Rempah-rempah, Cengkeh Afo

PENDAHULUAN

Desa Marikurubu merupakan salah satu desa yang menjadi ikon Ternate.
Desa Marikurubu terletak di kaki Gunung Gamalama yang notabene menjadi ikon
Ternate, Maluku Utara Desa ini berada di ketinggian kurang lebih 700 meter di atas
permukaan laut (DPL) dengan udara sejuk di sekelilingnya.Keindahan alam
tropisyang natural berpadu dengan budaya masyarakat yang masih terjaga,
membuat desa Marikurubu menjadi desa penghasil cengkeh terbaik di Indonesia.
Desa Marikurubu terletak tidak kurang 5 kilometer dari pusat kota. Desa ini
bisa dicapai dengan berbagai moda transportasi seperti sepeda motor dan mobil.
Namun, jalan yang menjadi masalah untuk menuju desa Marikurubu.

Data BPS 2016-2017 menunjukkan bahwa Pertanian atau Perkebunan


merupakan sektor ekonomi utama Desa Marikurubu. Hal tersebut membuktikan
bahwa masyarakat desa Makrikurubu sangat bergantung dari sektor Pertanian atau
Perkebunan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Ternate merupakan pusatnya
rempah-rempah di Indonesia.

Dengan label pusat rempah-rempah, tidak membuat daerah ini menjadi


daerah yang berkembang maju, karena berdasarkan data BPS 2016-2017 didapatkan
sebanyak 2,67 persen penduduk ternate berada di bawah garis kemiskinan 489.810
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

rupiah. Garis kemiskinan ini meningkat 6,58 persen dari tahun sebelumnya 459.551
rupiah.

Oleh karena nya, sungguh amat disayangkan bila desa yang menjadi ikon
kota Ternate dan dengan potensi perkebunan cengkeh desa Marikurubuyang sangat
baik harus tercoreng dengan warganya yang masih berada dibawah garis
kemisikinan. Untuk ituharus dikembangkan serta dibuat pengeolalan yang baik
guna menciptakan pembangunan yang merata bagi seluruh masyarakat desa, serta
menaikkan penghasilan warga sebagai suatu upaya peningkatan taraf hidup. Maka
dari itu, kita membutuhkan cara, bagaimana menggali potensi desa Marikurubu?
Kenapa begitu penting untuk menggali potensi yang ada di desa Marikurubu? Dan
bagaimana mengelola hasil potensi desa untuk pembangunan yang merata? Dalam
artikel ini, penulis akan mengkaji potensi yang ada di desa Marikurubu beserta
problematika nya untuk meningkatkan pembangunan desa yang adil dan merata.

METODE
Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode deskriptif analitik
Sugiono (2009). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
mengkaji fenomena dari data-data yang terkumpul guna menjawab suatu masalah
dan menemukan kesimpulan yang bersifat umum.

1. Analisis Data

Data primer diambil dari data podes BPS “Kecamatan Ternate Tengah dalam
Angka 2017 dan 2018”. Dari data tersebut, dapat dianalisis aspek fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi dari masing-masing desa di Kecamatan Ternate Tengah.
Analisis dilakukan dengan cara membaca dan memahami isi dari data podes BPS
tersebut, lalu hasil pemahaman dapat dirangkum dan dikelola sesuai kebutuhan
artikel.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka diperoleh dari internet maupun literatur dari buku. Penggunaan
studi pustaka ini adalah sebagai data sekunder yang mendukung dalam
penyusunan artikel.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Desa Marikurubu

Desa Marikurubu terletak di wilayah kecamatan Ternate Tengah, Provinsi


Maluku Utara. Luas wilayah Desa Marikurubu adalah 4,639 km2 yang berarti
wilayah terluas di Kecamatan Ternate Tengah, yakni 38,03% dari total 12,198
km2. Jumlah penduduk Desa Marikurubu adalah 6.597 dan terbanyak ketiga
setelah Desa Maliaro dan Makassar Timur.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah Sekolah di Desa Marikurubu yakni,
1 TK, 3 SD Negeri, 1 SD Swasta, dan 1 SMP Swasta. Sektor Pertanian didominasi
oleh tanaman perkebunan Cengkeh, selain Cengkeh juga terdapat tanaman
kelapa dan pala, namun didominasi oleh cengkeh. Desa Marikurubu merupakan
penghasil tanaman Cengkeh karena letak wilayahnya yang berada di tepi
Gunung Gamalama. Tanaman Cengkeh yang menjadi unggulan di desa
Marikurubu adalah Cengkeh Afo.

2. Cengkeh Afo Desa Marikurubu

Desa Marikurubu merupakan desa ikon Ternate yang terletak di Kecamatan


Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Desa Marikurubu terletak di kaki
Gunung Gamalama, karena letaknya yang sangat cocok untuk perkebunan maka
desa Marikurubu menjadi desa dengan penghasil tanaman perkebunan di
Ternate Tengah.

Perkebunan merupakan potensi besar yang dimiliki desa Marikurubu, salah


satunya adalah tanaman cengkeh. Tanaman cengkeh afo merupakan varietas
unggulan di desa Marikurubu. Menurut penelitian cengkeh Afo 1 masih ada
yang hidup dihutan gunung Gamalama hinga saat ini. Turunan dari cengkeh
Afo 1 adalah cengkeh Afo II, yang populasinya banyak ditemukan dilereng
Gunung Gamalama yaitu disebelah timur mulai dari ketinggian 100-800 m dpl.
Monumen Afo II ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang
terdapat pada ketinggian 400 m dpl dan berumur 100 tahun. Cengkeh Afo telah
terdaftar dikantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dengan Sertifikat no.
48/PVL/2010 tanggal 20 Agustus 2010.Cengkeh Afo I ditetapkan pada tahun
1987 dengan umur 370 Tahun, Cengkeh Afo II pada Tahun 2009 berumur 80-100
Tahun dan Cengkeh Afo III pada Tahun 2010 dengan umur 60-75
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tahun.Cengkeh (Zyzigium aromaticum) termasuk dalam family Myrtaceae.


Maluku Utara sebagai asal cengkeh, pusatnya terdapat di Ternate, Tidore,
Halmahera, makian dan Bacan (Purseglove et al, 1986).

3. Potensi Cengkeh Desa Marikurubu

Minyak cengkih merupakan salah satu minyak atsiri yang permintaannya


cukup tinggi di pasar internasional. Minyak cengkih dihasilkan dari distilasi uap
(penyulingan) bunga, tangkai, dan daun cengkih.

Pengembangan minyak daun cengkih di Maluku bertujuan untuk


mengoptimalkan sumber daya tanaman cengkih dan menjaga pengelolaannya
secara berkelanjutan dalam upaya membangun usaha agribisnis. Kebijakan
pengembangan lebih diarahkan pada upaya terwujudnya agribisnis minyak
daun cengkih, terutama pengolahan dan pemasaran agar dapat memberikan
manfaat yang optimal.

Beberapa langkah operasionalyang perlu dilakukan yaitu: 1) merevitalisasi


potensi sumber daya tanaman yang ada, 2) membangun agribisnis yang
terintegrasi mulai dari budi daya, pengolahan hingga pemasaran dalam berbagai
skala yang bernuansa corporate community, 3) memfasilitasi berkembangnya
investasi, 4) meningkatkan pemanfaatan minyak daun cengkih sebagai bahan
baku industri, dan 5) penguatan kelembagaan lokal. Pengembangan dimulai dari
skala kecil, koperasi hingga skala besar dan dilakukan secara bertahap sesuai
permintaan pasar dan keuntungan usaha.

Strategi pengembangan minyak daun cengkih didasarkan pada luas area


tanam di setiap kabupaten, kebutuhan lahan untuk mendukung agribisnis
cengkih, dan permasalahan yang dihadapi. Strategi dikelompokkan dalam tiga
kurun waktu, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Strategi jangka pendek difokuskan pada upaya mendapat data dan informasi
dasar yang mutakhir mengenai agroekologi cengkih (sebaran lahan dan
tanaman), sumber daya manusia (petani, kelompok tani, penyuluh, peneliti,
teknisi, dan aparatur pemerintah lainnya yang terkait dengan cengkih), serta
sarana dan prasarana pendukung usaha minyak daun cengkih (unit pengolahan,
unit produksi, pemasaran, unit pemurnian).

Strategi jangka menengah diarahkan pada program aksi pemberdayaan


petani cengkih, pengelolaan tanaman agar lebih produktif, peningkatan
kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang bergerak di bidang
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

cengkih, peningkatan infrastruktur untuk pengelolaan tanaman skala kecil


sampai menengah, diversifikasi produk olahan cengkih, dan aplikasi teknologi
pengolahan minyak cengkih untuk menguji tingkat efisiensi danefektivitasnya di
tingkat masyarakat.

Strategi jangka panjang diarahkan pada program pengembangan minyak


daun cengkih di setiap kabupaten/kota pada sentra produksi agar tercipta
agribisnis cengkih yang berkelanjutan. Membangun kerja sama dengan pihak
terkait (pola kemitraan) juga penting dalam upaya diversifikasi produk minyak
cengkih menjadi produk turunan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan
membutuhkan pengolahan dengan teknologi tinggi.

Beberapa kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan untuk memfasilitasi


agribisnis minyak daun cengkih di Maluku adalah: 1) Bappeda dan Dinas
Pertanian Kabupaten/Provinsi membuat percontohan usaha minyak daun
cengkih pada area pertanaman cengkih rakyat dalam skala 5 10 ha serta
menyiapkan unit pengolahan (distilasi uap) manual di sentra produksi cengkih,
2) fasilitasi kelompok tani dalam menggunakan KUR dan dana PUAP untuk
usaha penyulingan minyak daun cengkih, 3) mendatangkan investor dengan
memberikan berbagai insentif kemudahan dan fasilitas kredit dengan bunga
rendah dari Bank Pemerintah Daerah Maluku (BPDM), dan 4) membuat regulasi
pemasaran cengkih dan minyak daun cengkih “satu pintu”.

4. Pengembangan Potensi Pariwisata

Desa Marikurubu memiliki tanaman cengkih tertua di dunia, tentu saja hal ini
dapat dijadikan potensi untuk mengembangkan sector pariwisata. Hal ini
menjadi keunikan tersendiri dari desa Marikurubu.

Diperlukan penyebarluasan informasi tentang keberadaan tanaman cengkeh


afo yang berusia lebih dari 400 tahun ini untuk diketahui keberadaannya oleh
orang-orang, agar menarik banyak wisatawan dari dalam negeri maupun luar
negeri untuk berkunjung ke tempat tersebut.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SIMPULAN

Maluku merupakan daerah penghasil rempah-rempah terbaik di Indonesia,


bahkan nama Maluku sudah terkenal keseluruh dunia sejak masa kolonialisme
bangsa barat sebagai pusatnya rempah-rempah.

Salah satu yang terkenal dari Maluku adalah keberadaan tanaman cengkih tertua
di dunia yang sudah ada sejak 400 tahun yang lalu, yakni Cengkih Afo. Cengkih Afo
berada atau tumbuh di sebuah desa yang bernama Desa Marikurubu.

Desa Marikurubu merupakan ikon Ternate dengan hamparan perkebunan


cengkeh yang indah. Bukan hanya indah, tapi tanaman cengkih ini menjadi potensi
yang benar-benar bisa menjadi andalan untuk pengembangan daerah.

Minyak daun cengkih merupakan komoditas ekspor dan dapat menjadi sumber
pendapatan asli daerah. Indonesia memasok lebih dari 60% minyak daun cengkih ke
pasar dunia dengan nilai jual yang cukup tinggi. Maluku memiliki areatanaman
cengkih 36.042 ha, potensi daun cengkih gugur 93.085 t/tahun atau setara dengan
minyak daun cengkih 1.861 t/ tahun.

Lahan yang tersedia untuk pengembangan perkebunan di Maluku seluas 871.656


ha. Dengan dukungan inovasi teknologi budi daya dan pascapanen, dimungkinkan
untuk melakukan pengembangan agribisnis cengkih, mulai dari hulu sampai hilir
(pengolahan minyak daun cengkih).

Tanaman Cengkeh Afo juga dapat menarik kunjungan wisatawan karena


keunikannya tersebut. Dengan adanya kunjungan dari wisatawan maka dapat
membuat desa Marikurubu menjadi terkenal keseluruh dunia.

Potensi tersebut dapat dijadikan pemasukkan untuk mengembangkan desa


Marikurubu jika dikelola degan baik dan benar, serta mementingkan kepentingan
rakyat dibanding kepentingan segelintir orang. Bukan tidak mungkin penghasilan
masyarakat di desa Marikurubu akan meningkat jika potensi tersebut benar-benar
dimanfaatkan.
ARTIKEL GEOGRAFI PERDESAAN
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Ternate. 2016. Kecamatan Ternate Tengah dalam
Angka 2016. BPS Kota Ternate, Maluku Utara.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Ternate. 2018. Kecamatan Ternate Tengah dalam
Angka 2018. BPS Kota Ternate, Maluku Utara.

Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan). 2009. Statistik Perkebunan Indonesia


2008 2010. Cengkeh. Ditjenbun, Jakarta.

Suryana, A., D. Allorerung, P. Wahid, D. Manohara, R. Pribadi, C. Indrawanto, dan


Sumaryanto. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Bustaman, Sjahrul. (2016). Potensi Pengembangan Minyak Daun Cengkih sebagai


Komoditas Ekspor Maluku.Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian
[158]

Você também pode gostar