Você está na página 1de 8

STUDI TENTANG KEADAAN SANITASI DI RUANG RAWAT

INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN


KLUNGKUNG TAHUN 2013

Ni Kadek Darmayanti Andriani1, Anysiah Elly Yulianti2, D.A. A Posmaningsih3

Abstrack The hospital is facility health efforts in conducting health services and can
serve as a health education and research. One cause considerable role in creating the
conditions that the hospital is convenient for visitors be seen of hospital sanitation.
Sanitation is a hospital surveillance efforts various environmental factors such a
physical, chemical and biological at the hospital, which cause or may cause adverse
effects on physical health, spiritual and social welfare for staff, patients, visitors and
the community around the hospital. Regional General Hospital (Hospital) Klungkung
regency is a regional hospital that has been established since 1963, where the
hospital is classified as type C. The result was overview of each sanitary conditions in
inpatient wards of first grade unit, second grade unit and third grade unit: water
supply in the inpatient first grade unit, second grade unit and third grade unit (score
= 9; category was good) , solid waste disposal (score = 8; category was good), waste
water disposal facilities for second grade unit and third grade unit (score 8; category
was good) and for and third grade unit (score 6; category was moderate). Human
Excreta disposal facilities in the first unit and second grade unit (score = 8; category
was good), third grade unit (score of 6; category was moderate).The sanitation
facilities condition in inpatient room at RSUD Klungkung Regency for the first class
was 100% into good category, second class was 40% and 60% was in a middle
category, for third grade 100% was included to middle category.

Keywords: hospitals, sanitation, sanitation facilities

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung khususnya diruang


Kabupaten Klungkung merupakan rumah rawat inap kelas tiga, toilet/kamar mandi ada
sakit daerah yang telah berdiri sejak tahun diluar ruangan, selain itu kamar mandi
1963, yang beralamatkan di Jln Plamboyan antara pasien dan pengunjung menjadi satu,
No.40 Semarapura Kecamatan Klungkung adanya genangan air dilantai, berbau pesing,
Kabupaten Klungkung, dimana RSUD dan untuk kamar mandi pria dan wanita
Klungkung diklasifikasikan sebagai rumah tidak terpisah.
sakit tipe C. Berdasarkan data yang didapat
di RSUD Kabupaten Klungkung pada tahun Sarana pembuangan sampah, pada
2012 untuk jumlah tempat tidur yang tempat sampah ada beberapa yang tidak
terdapat di RSUD Kabupaten Klungkung memiliki tutup, adanya sampah berserakan
pada ruang rawat inap adalah sebanyak 150 disekitar lingkungan ruang rawat inap,
tempat tidur (TT), yang terdiri dari paviliun terutama didepan kamar ruang rawat inap
sebanyak 17 TT, kelas satu sebanyak 28 TT, yaitu bekas canang. Penyediaan air bersih,
kelas dua sebanyak 42 TT dan untuk kelas tersedia secara berkesinambungan dan
tiga sebanyak 63 TT. cukup untuk memenuhi semua kebutuhan
dan yang ada dirumah sakit dengan keadaan
Berdasarkan hasil survey observasi yang fisik air, jernih, tidak berasa, tidak berbau
telah dilakukan didapatkan permasalahan dan tidak bewarna. Sarana pembuangan air
pada keadaan sanitasi sebagai berikut, untuk limbah, seluruh ruangan yang menghasilkan
sarana pembuangan tinja, di RSUD limbah dibuang kesaluran induk Instalasi
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar
2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar 21
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 21 - 28
Pengelolaan Air Limbah (IPAL) tetapi ada Menteri Kesehatan RI No:
beberapa ruangan seperti ruangan lab 1204/Menkes/SK/X/2004. Data yang
pemeriksaan patologi dan ruangan diperoleh melalui wawancara dan observasi
cuci/laundry terlebih dahulu melalui tangki menggunakan formulir terlebih dahulu
PTB (pre treatmen basin), kemudian baru diedit, kemudian dikelompokkan, data yang
kesaluran induk IPAL. Limbah yang berasal telah dikelompokkan disusun dalam bentuk
dari instalasi gizi atau dapur terlebih dahulu tabel (tabulasi) dan narasi. Dan untuk
melalui tahap pemisahan lemak pada bak analisis data dilakukan dengan
penangkap lemak, sehingga air yang terpisah menggunakan tiga katagori yaitu keadaan
dari lemak dan sisa-sisa makanan, akan sanitasi baik, keadaan sanitasi sedang dan
mengalir ke tangki PTB yang kemudian keadaan sanitasi kurang, sedangkan skor
akan mengalir ke induk IPAL. untuk menentukan katagori dengan
menggunakan rumus sturges.
Metode
g Dalam penelitian ini jenis penelitian Hasil dan Pembahasan
yang digunakan adalah jenis penelitian Dari hasil observasi dan wawancara
deskriftif, dimana penelitian meneliti suatu kepada kepala IKLRS yang telah dilakukan
objek dan menggambarkan mengenai didapatkan gambaran tentang masing-
kondisi atau kejadian yang ada dengan masing keadaan fasilitas sanitasi diruang
melakukan pengamatan secara langsung atau rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD
observasi dengan menggunakan formulir Kabupaten Klungkung, yang dapat dilihat
penilaian pemeriksaan keadaan fasilitas pada tabel 1 dan tabel 2.
sanitasi di rumah sakit yang mengacu pada
pada keputusan menteri kesehatan Republik Tabel 1
Indonesia nomor 1204/MENKES/SK/X/ Gambaran Masing-Masing Keadaan
2004 (Notoatmodjo, 2010). Jenis data yang Fasilitas Sanitasi (Penyediaan Air bersih,
dikumpulkan adalah data primer diperoleh Pembuangan Sampah, dan Sarana
melalui penelitian dan observasi secara Pembuangan Air Limbah) di Ruang Rawat
langsung menggunakan formulir penilaian Inap Kelas Satu, Dua dan Tiga RSUD
pemeriksaan keadaan fasilitas sanitasi yang Kabupaten Klungkung
ada di ruang rawat inap kelas satu, dua dan
tiga RSUD Kabupaten Klungkung yang Kategori
meliputi penyediaan air bersih, sarana Nama Sarana
No Kelas Penyediaan Pembuangan
Ruangan Pembuangan
pembuangan tinja, sarana pembuangan air Air Bersih Sampah
Air Limbah
limbah dan pembuangan sampah. Dan data I Baik Baik Baik
sekunder diperoleh dengan cara melakukan 1 Ruang A II Baik Baik Baik
wawancara kepada kepala IKLRS RSUD III Baik Baik Sedang
Kabupaten Klungkung dan mengutip data I Baik Baik Baik
meliputi gambaran umum RSUD Kabupaten 2 Ruang B II Baik Baik Baik
Klungkung, kepadatan pengunjung, jumlah III Baik Baik Sedang
I Baik Baik Sedang
ruang rawat inap, jumlah tempat tidur di 3 Ruang D II Baik Baik Sedang
ruang rawat inap, jumlah fasilitas sanitasi III Baik Baik Sedang
diruang rawat inap. I Baik Baik Sedang
4 Ruang E II Baik Baik Sedang
Pengumpulan data dilakukan dengan III Baik Baik Sedang
cara melakukan wawancara kepada kepala I Baik Baik Sedang
5 Ruang F II Baik Baik Sedang
IKLRS RSUD Kabupaten Klungkung dan
III Baik Baik Sedang
mengadakan pengamatan langsung
menggunakan formulir pemeriksaan fasilitas
sanitasi yang mengacu pada Keputusan

22
Studi Tentang Keadaan Sanitasi ...... ( Andriani, Yulianti, Posmaningsih )
Tabel 2 Kabupaten Klungkung untuk jumlah
Gambaran Masing-Masing Keadaan kunjungan rawat inap pada tahun 2012
Fasilitas Sanitasi (Sarana Pembuangan adalah 18.831 orang. dengan jumlah
Tinja) di Ruang Rawat Inap Kelas Satu, Dua kunjungan rawat inap setiap harinya adalah
dan Tiga RSUD Kabupaten Klungkung 52 orang. Jadi untuk jumlah pengunjung
setiap harinya yang ada di ruang rawat inap
Kategori kelas satu, dua dan tiga RSUD Kabupaten
Nama
No Kelas Sarana Pembuangan Klungkung adalah 156 orang, dimana untuk
Ruangan
Tinja satu tempat tidur diasumsikan tiga orang,
I Baik yang terdiri dari satu pasien dan dua orang
1 Ruang A II Baik penunggu pasien.
III Sedang
g 1. Penyediaan air bersih
I Baik
2 Ruang B II Baik Berdasarkan dari hasil wawancara yang
III Sedang dilakukan kepada kepala IKLRS RSUD
I Baik Kabupaten Klungkung, untuk penyediaan air
3 Ruang D II Baik bersih di RSUD Kabupaten Klungkung
III Sedang menggunakan dua sumber air bersih yaitu
dari sumur bor dan PDAM. Rata-rata
I Baik
kebutuhan air setiap hari berdasarkan
4 Ruang E II Baik
seluruh jenis kegiatan yang ada di RSUD
III Sedang
Kabupaten Klungkung adalah 126.348
I Baik
liter/hari dan untuk kebutuhan air bersih
5 Ruang F II Baik setiap harinya di ruang rawat inap adalah
III Sedang 50.500 liter/hari.
Dari hasil observasi untuk keadaan
Dari hasil observasi dan wawancara fasilitas sanitasi (penyediaan air bersih) di
kepada kepala IKLRS yang telah dilakukan ruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga
tentang keadaan fasilitas sanitasi diruang RSUD Kabupaten Klungkung termasuk
rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD kedalam katagori keadaan sanitasi baik
Kabupaten Klungkung, dapat dilihat pada dengan skor 9. Dalam penilaian keadaan
tabel 3. fasilitas sanitasi untuk penyediaan air bersih
ada tiga komponen yang dilihat yaitu :
Tabel 3 a. Kuantitas
Keadaan Fasilitas Sanitasi di Ruang Rawat Dari segi kuantitas untuk penyediaan air
Inap Kelas Satu, Dua dan Tiga RSUD bersih yang ada di ruang rawat inap kelas
Kabupaten Klungkung satu, dua dan tiga RSUD Kabupaten
Klungkung sudah memenuhi persyaratan
Jumlah rawat inap perkelas menurut Keputusan Menteri Kesehatan
No Kriteria Kelas I Kelas II Kelas III Republik Indonesia nomor 1204/MENKES/
n % n % n % SK/X/2004 yaitu tersedianya pada setiap
1 Baik 5 100 2 40 - - tempat kegiatan dan sesuai dengan
2 Sedang - - 3 60 5 100 kebutuhan, tersedianya air bersih > 500
3 Kurang - - - - - - liter/tempat tidur/hari, dimana untuk
penggunaan air bersih yang digunakan di
Berdasarkan data yang didapatkan dari ruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga
kepala IKLRS RSUD Kabupaten adalah 50.500 liter/hari, sudah memenuhi
Klungkung untuk diruang rawat inap kelas persyaratan, dimana untuk kebutuhan air
satu, dua dan tiga terdapat 150 tempat tidur. diruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga
Dari data yang dikutif dari profil RSUD RSUD Kabupaten Klungkung adalah 45.000

23
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 21 - 28
liter/hari. Diasumsikan untuk satu tempat kedua khusus melayani ruang VIP dan
tidur terdiri dari dua orang yaitu satu pasien Hemodialisa.
dan penunggu pasien dimana untuk satu 2. Sarana pembuangan tinja
orang membutuhkan air sebanyak 150 Dari hasil observasi untuk keadaan
liter/hari dengan jumlah tempat tidur fasilitas sanitasi (sarana pembuangan tinja)
sebanyak 150 tempat tidur, jadi untuk di ruang rawat inap dari sal A, sal B, sla D,
kebutuhan air yang ada di ruang rawat inap sal E dan sal F, pada kelas satu, dan dua
RSUD Kabupaten Klungkung adalah 45.000 RSUD Kabupaten Klungkung termasuk
liter/hari. kedalam katagori keadaan sanitasi baik
b. Kualitas (fisik) dengan skor 8, sedangkan untuk kelas tiga
Dilihat dari segi kualitasnya untuk termasuk kedalam katagori keadaan sanitasi
penyediaan air bersih yang berada diruang sedang dengan skor 6. Dalam penilaian
rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD keadaan fasilitas sanitasi untuk sarana
Kabupaten Klungkung sudah memenuhi pembuangan tinja ada 4 komponen yang
g
persyaratan. Observasi yang telah dilakukan dilihat yaitu :
kualitas fisik air yaitu tidak berasa, tidak a. Kuantitas
berwarna dan tidak berbau. Hasil wawancara Dari hasil observasi yang telah
yang dilakukan kepada Kepala IKLRS dilakukan diruang rawat inap kelas satu, dua
RSUD Kabupaten Klungkung untuk kualitas dan tiga RSUD Kabupaten Klungkung
bakteriologis dilakukan setiap enam bulan sudah memenuhi persyaratan menurut
sekali. Unit-unit yang dianggap cukup Keputusan Menteri Kesehatan Republik
rawan seperti ruang operasi, unit IGD, Indonesia nomor 1204/MENKES/
ICCU, serta dapur (tempat pengolahan SK/X/2004, yaitu tersedia toilet khusus
makanan dan minuman) dilakukan untuk unit rawat inap. Untuk kelas satu dan
pemeriksaan bakteriologis setiap seminggu dua, toilet berada didalam ruang rawat inap
sekali. Pemeriksaan parameter kimia, itu sendiri sedangkan untuk ruang rawat inap
dilakukan setiap enam bulan sekali. kelas tiga berada diluar ruangan. Toilet yang
Pegambilan sampel dilakukan oleh petugas ada diruang rawat inap kelas satu, dua dan
yang berwewenang yaitu petugas dari Dines tiga RSUD Kabupaten Klungkung tidak
Kesehatan. terpisah antara pria dan wanita, melainkan
c. Sarana menjadi satu. Toilet untuk pasien, penunggu
Dari hasil observasi dan wawancara pasien dan pembesuk jadi satu.
yang telah dilakukan kepada Kepala IKLRS Toilet pria dan wanita seharusnya
RSUD Kabupaten Klungkung untuk sarana terpisah, hal ini dikarenakan dapat
penyediaan air bersih adalah, sudah mempengaruhi tingkat kenyamanan dari
memenuhi persyaratan menurut Keputusan pengunjung baik pasien, penunggu pasien
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan pembesuk. Toilet pria seharusnya
nomor 1204/MENKES/SK/X/2004. Sumber terdapat urinoir. Jumlah toilet dan kamar
air bersih berasal dari sumur bor dan mandi yang ada di ruang rawat inap RSUD
PDAM. Sarana penampungan air bersih Kabupaten Klungkung sudah memenuhi
tertutup dan pendistribusian tidak bocor. persyaratan menurut Keputusan Menteri
Pendistribusian diawasi langsung oleh Kesehatan Republik Indonesia nomor
petugas pengawas berasal dari IKLRS 1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu untuk
RSUD Kabupaten Klungkung. Sistem setiap 10 tempat tidur sudah terdapat 1 toilet
pendistribusian memiliki 2 jaringan dan 1 kamar mandi.
perpipaan induk dengan diameter 5 cm dari b. Lantai
reservoar ke unit pelayanan. Jaringan pipa Dari hasil observasi yang telah
induk yang pertama untuk melayani seluruh dilakukan untuk lantai toilet yang berada
ruangan yang ada di RSUD Kabupaten diruang rawat inap RSUD Kabuapeten
Klungkung, sedangkan jaringan pipa yang Klungkung sudah memenuhi persyaratan

24
Studi Tentang Keadaan Sanitasi ...... ( Andriani, Yulianti, Posmaningsih )
menurut Keputusan Menteri Kesehatan memiliki tempat sampah. Dari hasil
Republik Indonesia nomor 1204/MENKES/ observasi toilet yang terdapat tempat
SK/X/2004, yaitu untuk lantai kamar toilet sampah ada yang memiliki tutup dan ada
terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, yang tidak memiliki tutup, dan mudah
tidak licin, berwarna terang, mudah dibersihkan.
dibersihkan dan tidak adanya genangan air Dari hasil observasi yang dilakukan pada
yang dapat menjadi perindukan vektor toilet yang berada diruang rawat inap RSUD
pembawa penyakit khususnya nyamuk. Kabupaten Klungkung, untuk kelas satu dan
Dari hasil observasi, ada beberapa lantai dua ada beberapa ruangan yang
kamar mandi yang bagian pojokan lantai menggunakan kloset duduk. Kloset duduk
masih kotor, hal ini dapat merusak estetika pada tombol untuk air pengglontornya tidak
dan memperlihatkan kesan kurang bersih macet, dan terdapat bak penampung air
pada lantai kamar mandi g itu sendiri kondisi bersih. Apabila terjadi kemacetan pada
lantai dapat mempengaruhi tingkat tombol pengglontor air yang ada pada kloset
kenyamanan dari pengunjung baik pasien, duduk, masing-masing kepala ruangan akan
penunggu pasien dan pembesuk dan melaporkan semua masalah tersebut kepada
menyebabkan mereka enggan untuk tidak Kepala IKLRS RSUD Kabupaten
menggunakan kamar mandi yang ada di Klungkung.
ruang rawat inap RSUD Kabupaten 3. Sarana pembuangan air limbah
Klungkung. Dari hasil data yang dikutip dari
c. Estetika dokumen yang terdapat di IKLRS RSUD
Dari segi estetika pada toilet yang berada Kabupaten Klungkung untuk limbah cair
di unit ruang rawat inap kelas satu, dua dan yang hasilkan setiap harinya dari seluruh
tiga RSUD Kabupaten Klungkung adalah, jenis kegiatan yang ada di RSUD Kabupaten
untuk kelas satu dan dua, tidak adanya bau Klungkung adalah sebanyak 88.444
pesing dan terdapat selogan atau peringatan liter/hari, sedangkan untuk limbah cair yang
untuk memelihara kebersihan toilet seperti, dihasilkan di ruang rawat inap kelas satu,
jangan membuang pembalut ke kloset dan dua dan tiga RSUD Kabupaten Klungkung
menyiram sampai bersih setelah buang air adalah 39.200 liter/hari. Jumlah sarana
besar dan buang air kecil. Untuk kelas tiga fasilitas sanitasi (sarana pembuangan air
ada beberapa toilet yang berbau pesing dan limbah) adalah washtafel 80 buah dan
ada beberapa toilet tidak ada selogan atau septick tank 48 buah.
peringatan untuk memelihara kebersihan Dari hasil observasi yang telah
toilet. Bau pesing yang terdapat dibeberapa dilakukan untuk keadaan fasilitas sanitasi
toilet khusus untuk kelas tiga ini disebabkan (sarana pembuangan air limbah) yang ada
karena, kurangnya kesadaran dari pada diruang rawat inap RSUD Kabupaten
pemakai untuk menjaga estetika terutama Klungkung berbeda-beda. Pada ruang A dan
dari bau pesing yang ditimbulkan. Dari B, terutama kelas satu dan dua, termasuk
observasi yang dilakukan pada toilet yang kedalam katagori keadaan sanitasi baik yaitu
ada di ruang rawat inap kelas satu, dua dan dengan skor 8 dan untuk ruang A dan ruang
tiga tidak terdapatnya sampah yang B kelas tiga, dan ruang D, ruang E dan
berserakan di lantai kamar mandi. ruang F termasuk kedalam katagori keadaan
d. Tempat pembuangan sampah sanitasi sedang yaitu dengan skor 6. Hasil
Hasil observasi yang telah dilakukan yang membedakan dari keadaan fasilitas
untuk tempat sampah pada toilet yang sanitasi (sarana pembuangan air limbah)
berada di ruang rawat rawat inap kelas satu, adalah ada beberapa ruangan yang tidak
dua tiga RSUD Kabupaten Klungkung memiliki Washtafel. Menurut Keputusan
adalah tidak semua toilet memiliki tempat Menteri Kesehatan Republik Indonesia
sampah, terdapat beberapa toilet memiliki nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, keadaan
tempat sampah dan beberapa toilet tidak fasilitas sanitasi (sarana pembuangan air

25
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 21 - 28
limbah) di RSUD Kabupaten Klungkung sampah) adalah sebagai berikut : untuk
sudah memenuhi persyaratan yaitu : tempat sampah ada sebanyak 180 buah dan
dilakukannya pengelolaan melalui instalasi satu buah TPS. Dari hasil observasi yang
pengelolaan limbah dan disalurkan melalui telah dilakukan untuk keadaan sanitasi
saluran tertutup, kedap air, dan lancar. pembuangan sampah termasuk kedalam
Dari wawancara yang dilakukan, kepada katagori baik yaitu dengan skor 8.
Kepala IKLRS mengatakan air limbah yang a. Tempat sampah
dihasilkan perhari dari seluruh jenis kegiatan 1) Limbah padat non medis
yang ada di RSUD Kabupaten Klungkung Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
adalah ± 88,444 m3 atau 88,444.000 liter Republik Indonesia nomor
perhari. Air limbah di RSUD Kabupaten 1204/MENKES/SK/X/2004, keadaan
klungkung berasal dari unit pelayanan fasilitas sanitasi (pembuangan sampah)
(rawat inap, rawat jalan, rawat darurat UGD, sudah memenuhi persyaratan yaitu : untuk
rawat intensif, hemodialisa, endoskopi, ICU, tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat,
kamar
g jenasah, bedah sentral), unit kedap air, memiliki tutup dan mempunyai
penunjang medis (laboratorium patologi, permukaan yang halus pada bagian
radiologi, farmasi, dapur/instalasi gizi, dalamnya sehingga mudah dibersihkan.
sterilisasi, anestesi), ruang pemeriksaan lab Hasil observasi beberapa tempat sampah
patologi, ruang pengolahan dapur/instalasi tidak memiliki tutup, hal ini dapat
gizi, unit penunjang non medis (menajemen, menimbulkan damapak negatif terhadap
IKLRS, laundry, IPSRS, logistik) dan ruang lingkungan dan kesehatan semua masyarakat
cuci/loundry. yang ada di lingkungan RSUD Kabupaten
Semua air limbah yang berasal dari Klungkung. Salah satu dampak yang dapat
seluruh ruangan yang ada di RSUD ditimbulkan apabila tempat sampah tidak
Kabupaten Klungkung akan dialirkan ke memiliki tutup adalah akan menjadi tempat
septick tank sebelum disalurkan ke induk dan sarang berkembang biak serangga, tikus,
IPAL. Beberapa ruangan seperti ruangan lab lalat, kecoa dan nyamuk, yang dapat
pemeriksaan patologi dan ruangan menularkan penyakit menular kepada
cuci/laundry terlebih dahulu melalui tangki pengunjung (pasien, penunggu pasien dan
PTB (pre treatmen basin), kemudian baru pembesuk) dan bisa menyebabkan infeksi
kesaluran induk IPAL. Limbah yang berasal nosokomial yang disebabkan dari
dari instalasi gizi atau dapur terlebih dahulu lingkungan yang tidak bersih dan sehat.
melalui tahap pemisahan lemak pada bak Selain itu juga dapat menimbulkan
penangkap lemak, sehingga air yang terpisah pencemaran udara baik secara langsung atau
dari lemak dan sisa-sisa makanan, akan tidak langsung.
mengalir ketangki PTB yang kemudian akan
mengalir keinduk IPAL. Pengawasan IPAL 2) Limbah padat medis
dilakukan oleh seluruh petugas IKLRS Sampah medis dapat dibagi dua yaitu
RSUD Kabupaten Klungkung. sampah medis tajam dan sampah medis non
tajam. Sampah medis yang dihasilkan dari
4. Pembuangan sampah seluruh kegiatan di RSUD Kabupaten
Dari hasil data yang dikutip dari Klungkung perharinya adalah 69 kg/hari.
dokumen yang terdapat di IKLRS RSUD Sampah medis berasal dari unit pelayanan
Kabupaten Klungkung untuk limbah padat medis dan unit penunjang medis. Yang
yang hasilkan setiap harinya dari seluruh termasuk dalam sampah medis tajam dapat
jenis kegiatan di RSUD Kabupaten seperti jarum hipodermik, perlengkapan
Klungkung adalah sebanyak 69 kg/hari intravena, pipet, pasteur, pisau bedah, gelas
limbah padat medis dan sebanyak 1.424 atau kaca, dan benda tajam yang
Kg/hari limbah padat non medis. Jumlah terkontaminasi oleh darah/cairan
sarana fasilitas sanitasi (pembuangan tubuh/mikrobiologi/bahan beracun.

26
Studi Tentang Keadaan Sanitasi ...... ( Andriani, Yulianti, Posmaningsih )
Sedangkan yang termasuk dalam sampah kemudian akan dibawa ke TPS sebelum
medis non tajam seperti jaringan tubuh, dibuang ke TPA.
perban, kapas botol infus, catheter, c. Pembuangan ke TPA
sitotoksik, farmasi, kimia, dan radioaktif. Pembuangan sampah dilakukan sesuai
Sampah medis sebelum dibakar di dengan jadwal yaitu setiap 3 hari sekali
incenerator terlebih dahulu dilakukan yaitu pada hari Senin dan Kamis. Sampah
pemilahan oleh petugas, dan yang non medis yang dihasilkan di RSUD
bertanggung jawab terhadap limbah-limbah Kabupaten Klungkung di buang ke TPA
medis di ruangan masing-masing adalah Sente yang berada di Kecamatan Dawan
kepala ruangan. Setelah dilakukan Kabupaten Klungkung. Lokasi
pemilahan kemudian sampah medis pengangkutan mudah dijangkau oleh
dilakukan pewadahan. Untuk pewadahan kendaraan pengangkut limbah padat
yang dilakukan di gRSUD Kabupaten domestik dan tidak menggangu kenyamanan
Klungkung adalah menggunakan kantong dari pada pasien, penunggu pasien,
plastik berwarna kuning. Untuk sampah pembesuk, petugas medis dan non medis
yang berasal dari Farmasi seperti obat- dan tidak mengganggu aktivitas yang lain
obatan kedaluarsa dikembalikan ke yang ada di RSUD Kabupaten Klungkung.
distributor/dimusnahkan di incinerator. Pada saat sore dan pagi hari, didepan
Botol impus dikumpulkan dimasing- masing-masing kamar yang ada di ruang
masing ruangan oleh petugas ruangan rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD
kemudian dipotong. Tujuan dilakukannya Kabupaten klungkung terdapat sampah sisa-
pemotongan pada botol impus adalah agar sisa upacara yang rutin dilakukan oleh
tidak terjadi penyalah gunakan botol impus keluarga pasien. Upaya yang dapat
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. dilakukan untuk menjaga kebersihan
Setelah dikumpulkan dan dilakukan lingkungan rumah sakit agar bersih dari
pewadahan kemudian botol impus di berikan sampah yang berserakan adalah,
kepada pengepul yang sudah memiliki ijin membudayakan membuang sampah pada
usaha penampungan sampah B3 yang tempatnya tidak hanya pengunjung (pasien,
ditunjuk oleh BLH Provinsi. penunggu pasien dan pembesuk) tetapi juga
b. Pengangkutan petugas medis dan non medis yang ada
Dari hasil wawancara yang telah dilingkungan RSUD Kabupaten Klungkung.
dilakukan kepada kepala IKLRS Kabupaten Dari hasil gambaran masing-masing
Klungkung, sampah non medis yang fasilitas sanitasi yang ada diruang rawat inap
dihasilkan diruang rawat inap kelas satu, dua RSUD Kabupaten Klungkung maka dapat
dan tiga RSUD Kabupaten Klungkung yang diperoleh gambaran tentang keadaan
dihasilkan setiap harinya adalah 243 kg/hari. fasilitas sanitasi secara keseluruhan yaitu
Sampah non medis berasal dari kegiatan sebagai berikut : untuk ruang rawat inap
rumah sakit, pengunjung, dan kelas satu RSUD Kabupaten Klungkung
halaman/taman rumah sakit, sampah yang 100% kedalam katagori baik, kelas dua
dihasilkan seperti daun pembungkus sebanyak 40% termasuk kedalam keadaan
makanan, kertas pembungkus makanan, sanitasi baik dan sebanyak 60% termasuk
plastik, kaleng, kulit buah, kertas dan daun kedalam keadaan sanitasi sedang, untuk
pertamanan. Sampah non medis yang kelas tiga 100% termasuk kedalam katagori
dihasilkan dimasing-masing ruangan sedang.
terlebih dahulu dilakukan pemilahan, Adanya tingkat perbandingan antara
kemudian dilakukan pewadahan yaitu keadaan sanitasi yang ada di ruang rawat
dengan dikumpulkan pada tempat sampah. inap kelas satu, dua dan tiga RSUD
Pengangkutan sampah non medis dilakukan Kabupaten Klungkung disebabkan oleh
oleh tukang kebun, dimana pengangkutan beberapa faktor yaitu jumlah tempat tidur
dimulai dari jam 07.30 – 09.00 wita yang tiap ruang rawat inap berbeda antara kelas

27
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 21 - 28
satu, dua dan tiga yang dapat mempengaruhi 40% termasuk kedalam keadaan sanitasi
jumlah pasien, pengunggu pasien dan baik dan sebanyak 60% termasuk kedalam
pembesuk. Tingkat pengetahuan dari keadaan sanitasi sedang, untuk kelas tiga
perseorangan yang ada diruang rawat inap 100% termasuk kedalam katagori sedang.
kelas satu, dua dan tiga RSUD Kabupeten Dari hasil penelitian yang penulis
Klungkung berbeda, sehingga tingkat lakukan maka saran yang diberikan kepada
kesadaran mereka dalam pemeliharaan IKLRS dan IPSRS RSUD Kabupaten
terhadap sarana fasilitas sanitasi yang ada Klungkung adalah sebagai berikut : (1)
diruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga Untuk menambahkan tempat sampah
RSUD Kabupaten Klungkung pun berbeda. disetiap toilet atau kamar mandi yang ada
Misalnya dalam pemakaian dan diruang rawat inap kelas satu, dua dan tiga
pemeliharaan sarana fasilitas sanitasi (sarana RSUD Kabupaten Klungkung. (2)
pembuangan tinja), adanya bau pesing hal Memasang slogan atau peringatan –
ini disebabkan dari kesadaran pemakai peringatan untuk menjaga kebersihan toilet
kurang
g dan terkadang mereka tidak dan kamar mandi. (3) Untuk tempat sampah
mengindahkan peraturan tau slogan-slogan harus memiliki tutup upaya ini dilakukan
yang tertempel ditempat tersebut, dan untuk mencegah terjadinya
mereka masih bersikap acuh dengan perkembangbiakan dari vektor-vektor
kenyamanan pemakai yang lain. pembawa penyakit. Dan saran untuk
pengunjung (pasien, penunggu pasien dan
Simpulan dan Saran pembesuk) adalah sebagai berikut : (1)
Dari hasil penelitian yang penulis Untuk menjaga kebersihan di kamar mandi
lakukan maka dapat ditarik kesimpulan atau toilet yang ada di ruang rawat inap
tentang keadaan fasilitas sanitasi diruang kelas satu, dua dan tiga RSUD Kabupaten
rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD Klungkung, sehingga tidak menimbulkan
Kabupaten Klungkung sebagai berikut : (1) bau pesing. (2)Untuk membuang sampah
Penyediaan air bersih yang ada di ruang pada tempatnya atau membuang sampah
rawat inap kelas satu, dua dan tiga RSUD pada tempat sampah yang telah disediakan
Kabupaten Klungkung termasuk kedalam dari pihak RSUD Kabupaten Klungkung.
katagori keadaan sanitasi baik dengan skor
9. (2) Sarana pembuangan tinja yang ada Daftar Pustaka
diruang rawat inap kelas satu, dan dua Depkes RI. 1995. Pedoman Sanitasi Rumah
Sakit Di Indonesia. Jakarta :
RSUD Kabupaten Klungkung termasuk Departemen Kesehatan R.I.
kedalam katagori keadaan sanitasi baik
dengan skor 8 dan untuk ruang rawat inap Menteri Kesehatan RI, Keputusan Menteri
kelas tiga RSUD Kabupaten Klungkung Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004,
termasuk kedalam katagori sedang dengan Tentang Persyaratan Kesehatan
skor 6. (3) Sarana pembuangan air limbah di Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta.
ruang rawat inap kelas satu dan dua RSUD
Kabupaten Klungkung termasuk kedalam Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
katagori baik dengan skor 8 dan untuk kelas Rineka Cipta.
tiga termasuk kedalam kategori dengan skor
6. (4) Pembuangan sampah di ruang rawat Undang-undang Republik Indonesia Nomor
inap kelas satu, dua dan tiga RSUD 44 Tahun 2009. Tentang Rumah
Sakit.
Kabupaten Klungkung termasuk kedalam
katagori baik dengan skor 8. (5) Keadaan
fasilitas sanitasi yang ada di ruang rawat
inap untuk ruang rawat inap kelas satu
RSUD Kabupaten Klungkung 100%
kedalam katagori baik, kelas dua sebanyak

28

Você também pode gostar