Você está na página 1de 137

PENGARUH MEDIA SPELLING PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VII. 1 DI MTs NEGERI PRABUMULIH


PADA MATERI SHALAT FARDHU

SKRIPSI SARJANA S. 1
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:
ANIS ANITASIA
NIM: 1221 0028

Program Studi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2017

i
Hal : Persetujuan Pembimbing Kepada Yang Terhormat
Lampiran : - Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah
UIN Raden Fatah Palembang
Di-
Palembang

Assalamu’alaikum Wr.. Wb..


Setelah kami periksa dan dilakukan perbaikan maka skripsi yang berjudul
PENGARUH MEDIA SPELLING PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR
KELAS VII.1 DI MTS NEGERI PRABUMULIH PADA MATERI SHALAT
FARDHU, yang ditulis saudari Anis Anitasia, dengan NIM. 1221 0028 telah dapat
diajukan pada sidang Munaqosyah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Fatah Palembang. Demikian harapan kami dan atas perhatianya di ucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.. Wb..

Palembang, Februari 2017


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Abdurrahmansyah, M.Ag Drs. Kemas Mas’ud Ali, M.Pd.I


NIP. 19730713 199803 1003 NIP. 19600531 200003 1001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul:
PENGARUH MEDIA SPELLING PUZZLE TERHADAP HASIL
BELAJAR KELAS VII DI MTs NEGERI PRABUMULIH PADA MATERI
SHALAT FARDHU
yang ditulis oleh saudari ANIS ANITASIA NIM 1221 0028
telah dimunaqasyahkan dan dipertahankan
di depan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal 8 Februari 2017

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Palembang, 8 Februari 2017


Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Sekretaris

Dr. Ermis Suryana, M. Pd. I Mardeli, MA


NIP. 197308141998032001 NIP. 197510082000032001

Penguji Utama : Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag. M.Si (


)
NIP. 197008251995032001

Anggota Penguji : Nurlaila, S.Ag M. Pd. I ( )


NIP. 19731029200710 2001

Mengesahkan
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. H. Kasinyo Harto, M. Ag


NIP: 19710911 199703 1 004

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka

mengubah keadaan mereka sendiri ”.

(Q.S Ar-Ra’du: 11)

PERSEMBAHAN:

Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang terkasih yang tempatnya di dalam

hatiku takkan pernah tergantikan, karena mereka aku bisa seperti sekarang.

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Syukur alhamdulilah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan,

kekuatan, kelancaran, dan kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini

 Ayahanda H. As Diqi, S.Pd dan Ibunda Hj. Nasriani, S.Pd tercinta, yang telah

rela meluangkan waktunya dalam mendoakan saya di dalam menyelesaikan

skripsi ini dan berkorban secara moril dan materil serta saudara-saudaraku

serta sanak keluarga yang telah banyak memberikan bantuan, dan motivasi

dalam penyelesaian skripsi ini.

 Kakak An Najmi dan ayuk ipar ku Ella Faurine dan ke ponakan tercinta

terimakasih telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

 Keluarga besar PAI Fiqih 02 Angkatan 2012 dan almamater tercinta

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbil’alamin segala puji bagi Allah SWT. Tuhan seluruh alam

semesta, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kuasa yang diberikan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Media Spelling Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII di Mts Negeri

Prabumulih Pada Materi Shalat Fardhu”. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada junjungan kita dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang selalu istiqomah di jalannya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden

Fatah Palembang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan yang ada, agar skripsi ini dapat selesai dengan baik dan

memuaskan. Namun, penulis sangat menyadari bahwa, berkat bantuan berbagai

pihak-pihak yang terkait skripsi ini dapat terselesaikan. Karena itu, pada kesempatan

ini penulis menyaampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, M.A., Ph.D. Selaku Rektor UIN Raden Fatah

Palembang.

2. Bapak Prof. Dr. H Kasinyo Harto, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.

3. Bapak H. Alimron M. Ag. dan Ibu Mardeli. MA Selaku Ketua Jurusan dan

Seketaris Jurusan PAI yang telah memberikan arahan kepada saya selama

kuliah di UIN Raden Fatah Palembang.

v
4. Bapak Dr. Abdurrahmansyah, M. Ag selaku Pembimbing I dan Bapak Drs.

Kemas Mas’ud Ali, M. Pd. I. Selaku Pembimbing II yang selalu sabar, tulus

dan ikhlas membimbing dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Ayahanda (H. Asdiqi, S.Pd) dan Ibunda (Hj. Nasriani, S.Pd) yang telah banyak

berkorban baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi strata satu.

6. Kakanda An Najmi , Ayunda (Ipar) Ella Faurine dan Ponaan tersayang

Yumna Kamila yang tak pernah lelah mendukungku baik materi dan moril

memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikkan studi strata satu ini.

7. Sahabat-sahabat terdekatku dan seperjuangan yang telah mendoakan,

memberikan semangat serta mengigatkan kesehatanku agar tetap terjaga hingga

skripsi ini cepat selesai, diantaranya (Teteh Jayanti, Trisna, Awal Ayuk Mona,

Nur dan Raihan).

8. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan agama Islam Konsentrasi

Fiqih dan almamater kebanggaan. Yang turut memberikan inspirasi dalam

skripsi ini.

vi
Semoga bantuan mereka dapat menjadi amal shaleh dan diterima oleh Allah

SWT sebagai bekal di akhirat dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin Ya

Rabbal’Alamin. Akhirnya, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat

konstruktif untuk penyempurnaan skripsi ini dan semoga hasil penitian ini dap;at

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Palembang, Febuari 2017


Penulis

ANIS ANITASIA
NIM. 1221 0028

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Batasan Masalah .............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah............................................................................ 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6
F. Kajian Kepustakaan ......................................................................... 7
G. Kerangka Teori ................................................................................ 9
H. Variabel Penelitian ......................................................................... 11
I. Definisi Operasional ........................................................................ 12
J. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 13
K. Metodologi Penelitian...................................................................... 13
L. Sistematika Pembahasan.................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Speliing Puzzle .................................................................... 23
1. Pengertian Speliing Puzzle ...................................................... 23
2. Manfaat Media Spelling Puzzle . .............................................. 28
3. Kelebihan dan Kelemahan Speliing Puzzle ............................. 31

B. Hasil Belajar ................................................................................... 32


1. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 32
2. Ciri-ciri Hasil Belajar ............................................................ 34
3. Indikator dan Penilaian Hasil Belajar ..................................... 36
a. Indikator Hasil Belajar ....................................................... 36
b. Penilaian Hasil Belajar ....................................................... 36
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Indikator dan
Penilaian Hasil Belajar ............................................................ 37

BAB III KEADAAN MTs NEGERI PRABUMULIH

A. Sejarah MTs Negeri Prabumulih ..................................................... 42


B. Struktur Kurikulum ......................................................................... 43

viii
1. Kompetensi Inti ....................................................................... 43
2. Visi dan Misi MTs Negeri Prabumulih ................................... 44
a. Visi ..................................................................................... 44
b. Misi ..................................................................................... 45
3. Tujuan MTs Negeri Prabumulih ............................................. 45
4. Analisis Swot .......................................................................... 46
a. Strenght ( Kekuatan ) ......................................................... 46
b. Weaknesses ( Kelemahan ) ................................................. 47
c. Opportunities ( Peluang ) ................................................... 47
d. Threats ( Tantangan ) ......................................................... 47
5. Strategi Pengembangan Kurikulum ........................................ 48
a. Menyusun Kurikulum 2013 / Kurikulum Nasional ............ 48
b. Sosialisasi Kurikulum 2013 / Kurikulum Nasional ............ 48
c. Implementasi Kurikulum 2013 / Kurikulum Nasional ....... 48
6. Strategi Pengembangan Madrasah .......................................... 49
a. Menyusun Rencana Pengembangan Kegiatan ................... 49
b. Mengawal dan Mengimplementasi Program ...................... 49
c. Evaluasi .............................................................................. 49
7. Standar Kompetensi Kelulusan ............................................... 49
a. Pengertian Standar Kompetensi Kelulusan ........................ 49
b. Tujuan ................................................................................. 50
c. Ruang Lingkup ................................................................... 50
d. Monitoring dan Evaluasi .................................................... 50
8. Sasaran MTs Negeri Prabumulih ............................................ 51
9. Sasaran Program ...................................................................... 52
C. Keadaan dan Potensi Madrasah ...................................................... 54
1. Sarana dan Prasarana ............................................................... 54
a. Tanah dan Halaman ............................................................ 54
b. Gedung Madrasah ............................................................... 55
2. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Negeri Prabumulih ............ 56
a. Nama-Nama yang Pernah Menjabat Menjadi
Kepala Madrasah ................................................................ 56
b. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Negeri Prabumulih ....... 57
3. Keadaan Peserta Didik ............................................................ 61
a. Jumlah Peserta Didik............................................................ 61
b. Keadaan Orang tua............................................................... 62
4. Kerjasama Madrasah................................................................. 63
a. Kerjasama dengan orang tua................................................. 63
b. Prestasi yang pernah diraih/dicapai....................................... 63
D. Struktur Dan Muatan Kurikulum...................................................... 64
1. Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih 64
2. Muatan Kurikulum..................................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ix
A. Deskripsi Pelaksanaan Peneltian....................................................... 72
B. Pengaruh Media Gambar Speliing Puzzle Terhadap Hasil Belajar
Kelas VII di MTs Negeri Prabumulih Pada Materi Shalat Fardhu... 81
1. Pengajuan Persyaratan Analisis Data........................................ 81
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Post test ......................... 81
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol Post test ............................... 85
c. Uji Homogenitas Post test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol................................................................. 89
d. Pengujian Hipotesis.............................................................. 90
C. Pembahasan...................................................................................... 92

BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan...................................................................................... 95
B.Saran ................................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rincian Populasi ............................................................................ 18

Tabel 1.2 Rincian Sampel .............................................................................. 19

Tabel 2.1 Keadaan Gedung MTs Negeri Prabumulih ................................ 55

Tabel 2.2 Nama-nama Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat ................. 55

Tabel 2.3 Keadaan Guru dan Pegawai MTs Negeri Prabumulih .............. 56

Tabel 2.4 Jumlah Peserta Didik ................................................................... 61

Tabel 2.5 Keadaan Orangtua Peserta Didik ................................................ 62

Tabel 2.6 Struktur Kurikulum MTs Negeri Prabumulih .......................... 65

Tabel 2.7 Ekstra Kurikuler Sekolah ........................................................... 71

Tabel 2.8 Ekstra Kurikuler Kesenian ........................................................... 71

Tabel 3.1 Nilai Hasil Pre-Test Kelompok Kelas Kontrol dan

Kelompok Kelas Eksperimen ....................................................... 77

Tabel 3.2 Nilai Hasil Post-Testt Kelompok Kelas Kontrol dan

Kelompok Kelas Eksperimen ....................................................... 80

Tabel 3.3 Chi Kuadrat .................................................................................... 85

Tabel 3.4 Chi Kuadrat .................................................................................... 89

Tabel 3.5 Chi Kuadrat .................................................................................... 93

Tabel 3.6 Chi Kuadrat .................................................................................... 97

xiI
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: Pengaruh Media Spelling Puzzle Terhadap Hasil Belajar
Kelas VII Di MTs N Prabumulih Pada Materi Shalat Fardhu. Penelitian ini di latar
belakangi dengan melihat kemajuan teknologi yang sangat pesat dan proses
pembelajaran yang terus mengalami perkembangan menuntut guru agar dapat
membuat suatu inovasi-inovasi baru, salah satunya yaitu media gambar, bagaimana
media gambar tidak hanya dapat memperjelas materi saja tetapi dapat menarik
perhatian siswa, membuat siswa aktif di dalam kelas dan dapat membuat materi yang
diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana hasil belajar siswa MTs Negeri Prabumulih, apakah ada pengaruh
media gambar spelling puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri
Prabumulih pada materi salat fardhu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil
belajar siswa MTs Negeri Prabumulih, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
media gambar Spelling Puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri
Prabumulih pada materi salat fardhu.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangangan (Field Risearch) yang
berbentuk eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, tes dan
dokumentasi, dengan teknik analisis uji-t. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
siswa kelas VII dengan jumlah 368 siswa dan yang diambil sebagai sampel hanya 46
siswa denga menggunakan teknik random sampling clustur.
Hasil penelitian ini adalah: pertama, hasil belajar siswa kelas VII di MTs
Negeri Prabumulih dikategori sedang. Kedua, setelah dilakukan perhitungan dan
analisis data, dilihat dari rumus uji-t pada soal post test diperoleh 4,384 kemudian
dikonsultasikan dengan ttabel dengan Df = (N1+N2)-2 = (38+38)-2 = 74 (Konsultasi
tabel nilai “t”). Ternyata dalam tabel tidak ditemukan df sebesar 74 karena itu
dipergunakan df yang terdekat yaitu df = 70 diperoleh ttabel Pada taraf yang
signifikan 5% = 1,97 dan Pada taraf yang signifikan 1% = 2,50 setelah
dikonsultasikan thitung > ttabel hal ini berarti h0 ditolak dan ha diterima. Dengan
demikian pembelajaran yang menggunakan media gambar speliing puzzle
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs
Negeri Prabumulih pada materi shalat fardhu

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk membantu peserta didik

dengan maksud terciptanya proses pembelajaran yang efesien dan efektif.

Pembelajaran dapat juga dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru,

sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Proses

pembelajaran terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya,

keberhasilan suatu proses pendidikan sangat ditentukan oleh guru, siswa dan

lingkungan sekolah ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan karena ketiganya saling

terkait satu sama lain. Kegiatan belajar-mengajar merupakan sesuatu yang

membutuhkan sarana dan prasarana seperti alat praga yang membantu terlaksananya

proses belajar-mengajar.

Penggunaan media dalam pendidikan dan pengajaran sangat dibutuhkan dalam

proses belajar-mengajar karena akan lebih mempermudah penyampaian pengetahuan

kepada peserta didik, sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan antara

komunikasi guru dan siswa sehingga proses belajar-mengajar dapat terarah dan

terpimpin karena, indera siswa terfokus pada media yang digunakan oleh guru.1

Pembelajaran terdiri dari berbagai komponen salah satunya yaitu media, media

tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam
1
Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar baru, 2011 ), hlm. 3

1
2

proses pembelajaran. Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting sebab

media dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, bahkan kalau dikaji lebih

jauh media tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya.

Media dapat juga menggantikan sebagaian tugas guru dalam penyajian materi

pelajaran, dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dapat

berlangsung mencapai hasil yang optimal. Guru dan siswa sama-sama bisa belajar

dan menguasai materi dengan bantuan media yang telah ditentukan sesuai isi dan

tujuan materi pembelajaran.2

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-

upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para

guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan di dalam

sekolah dan tidak menutup kemungkinan alat-alat tersebut disesuaikan dengan

tuntunan perkembangan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan media

di dalam pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.3

Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut pada saat ini pembelajaran terus

mengalami perkembangan, sehingga menuntut guru agar dapat membuat suatu

inovasi-inovasi baru di dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu media. Media

merupakan suatu alat komunikasi di dalam menyampaikan materi pelajaran. Jadi,,

begitu pentingnya kehadiran media karena memberikan corak atau warna dan

sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di dalam proses belajar-mengajar yang

2
Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya,
2012), hlm. 35-36
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 2
3

pada akhirnya akan memberikan pengaruh pula pada siswa. Dengan menggunakan

media komunikasi bukan saja mempermudah dan mengefektifkan proses

pembelajaran akan tetapi juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.

Guru yang berhasil dalam menciptakan media yang kreatif inovatif membuat siswa

termotivasi untuk belajar dan dapat menggunakan media yang bervariasi maka akan

memungkinkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa

Macam-macam media sudah beragam jenisnya salah satunya yang sering kita

jumpai yaitu media gambar namun, media gambar sering digunakan maka diperlukan

media lain untuk digunakan untuk menunjang proses pembelajaran untuk guru dalam

menerapkan suatu media pembelajaran yang baru seperti halnya media speliing

puzzle yang merupakan bagian media audiovisual yang hanya mengandalkan indra

penglihatan dan untuk merasakan manfaatnya, selain dapat menggunakan media

tersebut guru dituntut untuk dapat memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas.

Berdasarkan observasi awal di MTs Negeri Prabumulih pada tanggal 18

September 2016, terlihat bahwa penggunaan media di dalam kelas pembelajaran fiqih

masih belum berjalan dengan baik, disebabkan kurangnya kreativitas guru dalam

membuat media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, kurangnya

pemahaman guru tentang pengetahuan akan teknologi yang berkembang dalam dunia

pendidikan dan kurangnya waktu menjadi salah satu penghambat media tidak di pakai
4

dalam proses pembelajaran serta penguasaan guru dalam kelas kurang baik sehingga

membuat anak didik kurang dapat mengerti materi yang diajarkan oleh guru.4

Dalam hal ini, guru diharapkan dapat memilih media pembelajaran yang tepat

agar dapat membuat siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut,

bila dilihat dari pencapaian hasil belajarnya kurang memenuhi nilai kriteria

ketentasan minimal. Hal ini disebabkan rendahnya penguasaan materi yang di ajarkan

kepada anak didik, kurangnya keterlibatan anak didik secara aktif dalam

pembelajaran, penggunaan media dalam kelas tersebut kurang efektif.5

Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses

pembelajaran maka dalam melakukan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut

untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program

pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran

dapat berjalan dengan efektif dan efisien yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat di

kuasai oleh semua peserta didik. Dalam rangka pencapaian tujuan ini setiap guru

dituntut untuk benar-benar memahami media pembelajaran yang akan diterapkan

dengan melihat kondisi dan situasi yang dihadapi yang akan berdampak pada tingkat

penguasaan peserta didik dan hasil belajar peserta didik.

Melihat permasalahan yang terjadi di atas, dapat dilakukan perbaikan dengan

menggunakan media yang tepat dengan materi pembelajaran. untuk dapat

memberikan inovasi baru kepada guru di dalam membuat media yang kreatif agar

4
Observasi Peneliti, MTs Negeri Prabumulih, Pada Tanggal 18-19 September 2016
5
Ibid., Observasi Peneliti
5

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat

tema yang berkaitan dengan media, yaitu, “Pengaruh Media Spelling Puzzle

Terhadap Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Prabumulih Pada Materi Shalat

Fardhu”.

B. Identifikasi Masalah

Melihat permasalahan di atas, penelitian ini dapat dianalisis dan diidentifikasi

sebagai sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi peserta didik dan daya serap terhadap materi

pembelajaran.

2. Masih kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang dilakukan ini bertujuan agar masalah yang dibahas

dapat lebih jelas dan juga mencegah penjelasan-penjelasan yang menyimpang dari

masalah yang sebenarnya akan diteliti. Penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media spelling puzzle.

2. Kelas yang diambil untuk penelitian kelas eksperimen adalah kelas VII.1 dan

kelas kontrolnya adalah kelas VII.2 di MTs Negeri Prabumulih pada

pelajaran Fiqih materi shalat fardhu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:


6

1. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas VII di MTs Negeri Prabumulih pada

materi shalat fardhu ?

2. Apakah ada pengaruh media spelling puzzle terhadap hasil belajar siswa

kelas VII di MTs Negeri Prabumulih pada materi shalat fardhu ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas VII di MTs Negeri

Prabumulih pada materi shalat fardhu.

b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media spelling puzzle terhadap

hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Prabumulih pada materi

shalat fardu.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi guru: Menjadi alternatif bagi guru ketika proses pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan

media guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran

sehingga dapat membantu siswa memahami materi yang disampaikan

selain itu, guru dapat lebih kreatif dalam membuat media yang lebih

bervariasi dan tepat untuk proses pembelajaran materi shalat fardhu.

b. Bagi siswa: dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran dan dapat membuat siswa aktif di dalam proses

pembelajaran.
7

c. Peneliti: Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti

sebagai bekal untuk menjadi calon guru yang profesional.

F. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa tinjauan pustaka sebagai acuan sebagai acuan kerangka

berfikir dan sebagai sumber informasi penelitian yang pernah dilakukan. Beberapa

tinjauan pustaka tersebut di antaranya adalah:

Rendra Ari Prabowo, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Skripsi

yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 1 Jatipurwo”.6 Dalam Skrpsi

tersebut membahas tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar

puzzle pada mata pelajaran IPA. Perbedaannya dengan peneliti adalah meneliti

pelajaran fiqih kelas VII sedangkan penulis meneliti kelas V SD (Sekolah Dasar)..

Persamaannya sama-sama menggunakan media gambar puzzle dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

Sri Rahayu, Universitas Muhammadiyah Surakarta skripsi yang berjudul

“Perbandingan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Spelling Puzzle dan

Crossword Puzzle Kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Sragen”.7 Dalam skripsi ini

membahas proses membandingkan strategi pembelajaran spelling puzle dan

crossword puzzle untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaannya dengan


6
Rendra Ari Prabowo, “Penggunaan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 1 Jatipurwo”, (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah, 2012), hlm. 9, t.d
7
Sri Rahayu, “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Speliing Puzzle
dan Crossword Puzzle Kelas VII SMP Negeri 2 Gondang Sragen”, (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah, 2013), hlm. 27, t.d
8

penulis adalah menggunakan media spelling puzzle saja untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dan tidak menggunakan crossword puzzle seperti skripsi tersebut.

Persamaannya dengan peneliti sama-sama menggunakan spelling puzzle untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Angga Wahyu, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta skripsi yang berjudul

“Efektivitas Penggunaan Media Gambar Puzzle dalam Pembelajaran Keterampilan

Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Bantul”.8 Dalam skripsi ini

membahas tentang keefektivitasan media gambar puzzle dalam pembelajaran

keterampilan berbicara bahasa Prancis sedangkan perbedaannya terletak pada hasil

belajar siswa yang digunakan sedangkan penulis lebih ke efektivitas medianya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan kemampuan seorang guru untuk memilih

media yang tepat dalam proses pembelajaran sangatlah diperlukan, agar siswa dapat

dengan mudah memahami pembelajaran dengan baik, selain itu dapat menarik minat

belajar siswa baik melalui media ataupun metode yang digunakan oleh seorang guru

di dalam proses pembelajaran sehingga kualitas hasil belajar ini bergantung dengan

kemampuan guru itu sendiri.

G. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan suatu landasan pemikiran untuk memperkuat

penjelasan dalam pembahasan judul penelitian.

8
Angga Wahyu, “Efektivitas Penggunaan Media Gambar Puzzle dalam Pembelajaran
Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Bantul”, (Yogyakarta:
Universitas Yogyakarta, 2014), hlm. 12, t.d
9

1. Media Spelling Puzzle

Puzzle menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya yaitu teka-teki.9

Menurut Muh Syukron spelling puzzle terdiri atas gambar dan huruf yang belum

tersusun bentuknya, dan disusun menjadi sebuah gambar dan kosakata. spelling

puzzle memudahkan proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah

memahami pembelajaran, penggunaan spelling puzzle dapat mengeksplorasi pikiran

peserta didik.10 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan spelling puzzle merupakan

sebuah alat permainan yang berbentuk potongan-potongan puzzle gambar dan huruf

lalu disusun menjadi sebuah gambar. Tujuan dari spelling puzzle ini antara lain dapat

menumbuhkan rasa kebersamaan antar anak, dapat melatih strategi dalam kelompok,

dapat melatih memecahkan masalah bersama-sama dapat memiliki di antara siswa,

dapat menumbuhkan sikap saling menghargai sesama siswa dan dapat menghibur

siswa di dalam kelas.11

2. Hasil Belajar

Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku.

Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu, meliputi tiga aspek

yaitu pertama aspek kongnitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan,

pengetahuan dan perkembangan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk

menggunakan pengetahuan tersebut, kedua aspek afektif meliputi perubahan-


9
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka), hlm. 540
10
Muh Syukron, Upaya Penggunaan Media Games Puzzle Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa, (Jakarta: Balai Pustaka, 2011), hlm. 57
11
Aurelia Prima, Aneka Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak, (Yogyakarta: Diva
Press, 2016), hlm. 111-112
10

perubahan dalam segi mental, prasaan dan kesadaran, ketiga aspek Psikomotorik

meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk tindakan motorik.12 Hasil belajar

seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang

menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar

tersebut diperlukan serangkaian pengukuran dengan cara memberikan soal evaluasi

yang memenuhi syarat.13

Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi setelah mengikuti proses

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.14 Dari pemaparan di atas dapat

disimpulkan hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi setelah mengikuti

proses pembelajaran di kelas yang sedang berlangsung dan sebagai alat ukur siswa di

dalam memahami materi pembelajaran yang diajarkan.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.15 Penelitian ini terdapat dua variabel

untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar sketsa berikut:

12
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran,
(Jakarta: Prasada, 2005), hlm. 77
13
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Alfabet, 2008), hlm. 44
14
Ibid, hlm. 54
15
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dsn R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 61
11

Mempengaruhi Dipengaruhi

Media Spelling Hasil Belajar


Puzzle Siswa

Keterangan :

X : Media Spelling Puzzle

Y : Hasil Belajar Siswa

I. Definisi Operasional

Fungsi dari media yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran

merupakan salah satu faktor pendukung di dalam hasil belajar siswa sehingga peserta

didik diharapkan dapat menerima pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran, di sinilah letak pentingnya media dalam proses pembelajaran yang

akan berlangsung.

1. Media spelling puzzle merupakan alat komunikasi penyampaian pesan

kepada peserta didik melalui spelling puzzle yang berbentuk potongan-

potongan gambar dan kata-kata yang belum tersusun dengan benar, namun

telah membentuk suatu objek yang masih terpisah-pisah untuk dijadikan

sebuah gambar.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya, kemampuan-kemampuan tersebut

meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.


12

J. Hipotesis Penelitian

Sumardi mengemukakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

masalah penelitian, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.16 Jadi

hipotesis merupakan suatu anggapan yang mungkin benar atau salah dengan kata lain

hipotesis merupakan dugaan yang masih lemah kebenarannya dan masih memerlukan

pembuktian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara media gambar spelling puzzle

terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri Prabumulih pada

materi salat fardhu.

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara media spelling puzzle

terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri Prabumulih pada

materi salat fardhu.

K. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh treatment (Perlakuan) tertentu, dalam penelitian ini ada kelas yang

diambil sebagai kelas pelakuan (eksperimen) dan satunya sebagai kelas (kontrol).

Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang berupa langkah-langkah dan analisis

menggunakan angka-angka atau statistik dalam penyajiannya.

16
Sumardi Suryabrata, Metodologi Peneliti, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), hlm. 21
13

2. Desain Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling

berhubungan sebab akibat dengan cara menggunakan pada satu atau lebih perlakuan

dan membandingkan hasil dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak

dikenai kondisi kontrol.17

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada model desain penelitian Pretest-

Posttest Control Group Design, yakni salah satu macam design eksperimen. Dalam

design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara cluster random

sampling. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang tidak diberikan perlakuan kelompok kontrol. 18

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Dipilih dua sampel secara cluster random sampling.

b. Menentukan kelas dari dua sampel yang dipilih, kelas yang diberi perlakuan

disebut kelas eksperimen dan kelas yang tidak diberikan perlakuan adalah

kelas kontrol.

c. Kelas eksperimen diterapkan media spelling puzzle sedangkan kelas kontrol

diterapkan media power point.

d. Dilakukan tes akhir (post-test) pada kedua kelas tersebut, untuk mengetahui

adakah perbedaan yang singnifikan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

17
Ibid, hlm. 88
18
Ibid, hlm. 112
14

E O1 X O2

K O3 O4

Keterangan :

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

X :Perlakuan yang diberikan

O1 : O3 : Pre-test

O2 : O4 : Post-Test

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun

suatu informasi.19 Yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam

dua jenis yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

1) Jenis Kualitatif

Data dalam penelitian kualitatif adalah data yang dituangkan berbentuk

data dari hasil serangkaian observasi atau pengukuran yang terdapat

dalam sampel kelas yang menggunakan media bagan organisasi dan

kemungkinan tidak dapat dinyatakan dengan angka-angka. Hal ini

dimaksudkan adalah proses belajar-mengajar penggunaan media spelling

19
Suharsimi Ari Kunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 161
15

puzzle terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Prabumulih

pada materi salat fardu.

2) Jenis Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif adalah data-data yang dinyatakan dalam

bentuk angka-angka. Data kuantitatif di sini adalah jumlah guru, jumlah

siswa, sejarah berdirinya, letak geografis penelitian dan sarana dan

prasarana di sekolah yang menjadi objek penelitian tepatnya di MTs

Negeri Prabumulih.

b. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data itu diperoleh. Adapun sumber

data dalam penelitian ini adalah :

1) Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data

melalui responden. Sumber data primer dalam penelitian ini diambil

langsung oleh peneliti dari guru dan siswa di MTs Negeri Prabumulih.

2) Sumber data sekunder data yang diperoleh dari kepala sekolah, arsip-arsip

yang tersimpan di sekolah. Data jenis ini meliputi fasilitas pendidikan,

jumlah siswa, sarana dan prasarana pendidikan serta data yang diperoleh

dari pengamatan atau observasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh media spelling puzzle terhadap

hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Prabumulih pada materi salat

fardu.
16

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Observasi

Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan objek

secara langsung untuk mengetahui proses belajar-mengajar siswa di MTs

Negeri Prabumulih. Observasi dengan cara melihat langsung fenomena

yang ada seperti kejenuhan dalam belajar sehingga peneliti tertarik untuk

meneliti di sekolah tersebut.

b. Teknik Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah siswa,

guru, sejarah berdirinya MTs Negeri Prabumulih dan tenaga admintrasi,

sarana dan prasarana, serta arsip yang berkenaan dengan penelitian di

sekolah.

c. Teknik Wawancara

Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang visi misi dan

tujuan MTs Negeri Prabumulih dan proses kegiatan pembelajaran yang ada

di MTs Negeri Prabumulih.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah orang atau objek yang diteli. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri Prabumulih
17

yang terdiri dari sepuluh kelas 368 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki 185 dan

perempuan 183 siswi.

Menurut Arikunto “jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang maka

sampelnya dapat diambil 100%, jika populasinya lebih dari 100 orang maka dapat

diambil sampel penelitian antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.20

Tabel 1.1
Rincian Populasi
L/P
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan

1. VII. 1 17 18 38

2. VII. 2 17 18 38

3. VII. 3 18 19 37

4. VII. 4 20 17 37

5. VII. 5 18 20 38

6. VII. 6 19 19 38

7. VII.7 18 18 36

8. VII. 8 18 19 37

9. VII. 9 18 19 37

10. VII. 10 21 16 36

Jumlah 36 36 368

20
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 108
18

b. Sampel

Maka sampel yang dipilih dalam sampel penelitian ini kelas VII. 1 yang dipilih

secara acak dengan random sampling clustur dengan rincian 17 orang laki-laki dan

18 perempuan sehingga dapat dilihat pada sampel berikut ini:

Tabel 1.2
Rincian Sampel
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah Keterangan
Laki-laki Perempuan

Digunakan media
1. VII. 1 17 18 38
Spelling Puzzle

Yang tidak

2. VII. 2 17 18 38 menggunakan media

Spelling puzzle

6. Teknik Analisis Data

Semua data yang terkumpul akan diadakan pemeriksaan seperlunya maka

diadakan uji analisis statistik. Analisis uji statistik ini untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh media spelling puzzle terhadap hasil belajar siswa di MTs N

Prabumulih pada materi salat fardu.

Dalam hal ini, dilakukan analisis data pada penelitian ini menggunakan rumus

statistik test “T” untuk dua sampel besar yang satu sama lain tidak mempunyai

hubungan adapun rumus yang digunakan yaitu:


19

a. Rumusnya

b. Langkah perhitungannya

1) Mencari mean variabel I (Variabel X) :

2) Mencari mean Variabel II (Variabel Y) :

3) Mencari Deviasi Standar Variabel I :

4) Mencari Deviasi Standar Variabel II :

5) Mencari standar error mean Variabel I :

6) Mencari standar error mean Variabel II :

7) Mencari koefisien korelasi “r” product moment (rxy atau r12) yang

menunjukkan kuat lemahnya hubungan (korelasi) antara variabel I


20

(variabel X) dan variabel II (Variabel Y) dengan bantuan peta

korelasi (Scatter Diagram) :

( )( )
atau
( )( )

8) Mencari standard error perbedaan mean antara sampel I dan sampel

II :

√ ( )( )( )

9) Mencari dengan rumus :

L. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan dalam bab ini dijelaskan latar belakang masalah,

permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan kepustakaan,

kerangka teori, variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis

penelitian, metodelogi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II Landasan teori berisikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai

landasan berfikir dan menganalisis data yang bertuliskan pengertian, ciri-

ciri dan tujuan media spelling puzzle, pengertian hasil belajar, kelemahan

dan kelebihan.
21

Bab III Deskripsi obyek penelitian yang menjelaskan gambaran lokasi

penelitian yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan guru

dan siswa, serta sarana dan prasarana di MTs Negeri Prabumuilh.

Bab IV Analisis data merupakan analisis tentang hasil penelitian dan

pembahasan data tentang media spelling puzzle terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Shalat Fardhu.

Bab V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Spelling Puzzle

1. Pengertian Media Spelling Puzzle

Sebagai guru pendidikan agama Islam tentu kita tidak asing lagi dengan

namanya media. Media merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh guru dalam

menyampaikan pesan materi pelajaran ke peserta didik dan peserta didik sebagai

penerima pesan tersebut, Guru yang profesional harus bisa memilih media yang tepat

sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Kata media berasal dari bahasa

latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantaa atau pengantar. Dalam

bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. 1

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori

penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience (kerucut

pengalaman Dale).

1
Azhar, Arsyad. Op.,Cit. hlm. 1

22
23

Gambar. 1

Dari gambar di atas terlihat bahwa kerucut pengalaman tersebut terdiri dari

sebelas macam klasifikasi media pengajaran yang digunakan yakni:2

a. Pengalaman langsung dan bertujuan, pengalaman ini diperoleh dengan

berhubungan secara langsung dengan benda, kejadian, atau obyek yang

sebenarnya. Disini siswa secara aktif bekerja sendiri, memecahkan masalah

sendiri yang kesemuanya didasarkan atas tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

b. Pengalaman tiruan, pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau

kejadian-kejadian tiruan yang sebenarnya.

c. Pengalaman melalui dramatisasi, pengalaman semacam ini diperoleh dalam

bentuk drama dari berbagai gerakan.

2
Nunu Mahnun, Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-Langkah Pemilihan dan
Implementasinya dalam Pembelajaran ), http://digilib.uinsby.ac.id/1506/5/Bab%202. Pdf, Vol 37 No 1
hlm 27, di akses tanggal 25 Oktober 2016
24

d. Demonstrasi, yaitu pengalaman melalui percontohan atau pertunjukan

mengenai suatu hal atau sesuatu proses, misalnya cara membuat panganan,

sabun, deterjen, dan sebagainya.

e. Pengalaman melalui karya wisata, pengalaman semacam ini diperoleh dengan

mengajak siswa ke obyek diluar kelas dengan maksud memperkaya dan

memperluas pengalaman siswa.

f. Pengalaman melalui pameran (Study Display), pengalaman ini diperoleh

melalui pertunjukan hasil pekerjaan siswa perkembangan dan kemajuan

sekolah.

g. Pengalaman melalui televisi, pengalaman ini diperoleh melalui program

pendidikan yang ditayangkan melalui televisi.

h. Pengalaman melalui gambar hidup atau film, gambar hidup merupakan

rangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan kelayar dengan kecepatan

tertentu, bergerak secara kontinyu sehingga benar-benar mewujudkan gerakan

yang normal dari apa yang diproyeksikan.

i. Pengalaman melalui radio, pengalaman di sini diperoleh melalui siaran radio,

dalam bentuk ceramah, wawancara dan sandiwara.

j. Pengalaman melalui lambang visual, pengalaman di sini diperoleh melalui

lambang-lambang visual, seperti hasil lukisan dan bentuknya lengkap atau

tidak lengkap (sketsa) lengkap dengan garis-garis gambar yang dijelmakan

secara logis untuk meragakan antara fakta dan ide (bagan).


25

k. Pengalaman melalui lambang kata, pengalaman semacam ini diperoleh dalam

buku dan bahan bacaan.

Kerucut pengalaman Dale di atas merupakan elaborasi yang rinci dari konsep

tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Burner sebagaimana diuraikan

sebelumnya. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung

(kongkret), kenyataan yang ada dalam lingkungan kehidupan seseorang kemudian

melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di

puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan atau informasi. Pengalaman

langsung tersebut akan memberikan kesan paling utuh dan bermakna mengenai

informasi dan gagasan yang tekandung dalam pengalaman itu, oleh karena itu

melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini

juga dikenal dengan Learning By Doing.3

Dalam pembelajaran setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Ada yang unggul dalam aspek verbal dan ada yang unggul dalam aspek non-verbal.

Oleh karena itu, Edgar Dale dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan bahwa

prosentase keberhasilan pembelajaran sebesar 75% berasal dari indera pandang,

melalui indera dengar sebesar 13% dan melalui indera lainnya sebesar 12%.4

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan media adalah suatu alat bantu

dalam perantara penyampaian pesan dari guru ke peserta didik sebagai penerima

3
Azhari Arsyad, Op.,Cit. hlm. 10-11
4
Ibid., hlm. 9
26

pesan dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung sehingga memungkinkan

peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.

Mengenai pengertian media spelling puzzle yang merupakan salah satu jenis

puzzle, spelling puzzle adalah puzzle yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-huruf

untuk dijodohkan menjadi suatu gambar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia Puzzle diartikan sebagai tebakan atau teka-teki. Menurut Wahyuni Yolanita

media puzzle adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan cara

menyabungkan bagian satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu gambar.5

Sedangkan menurut Astini Su’udi “puzzle merupakan suatu kegiatan yang merupakan

salah satu sarana yang dapat mencerdaskan kemampuan kognitif anak, sehingga dapat

meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas dari berfikir yang logis. 6 Jenis media ini

dapat membuat peserta didik senang peserta dan tidak diam saja melainkan bergerak

aktif untuk merangkai pengalaman kata tersebut, dan permainan yang membutuhkan

kesabaran dan ketekunan dalam merangkai sebuah gambar yang berbentuk potongan-

potongan gambar serta media ini mengajak anak didik untuk berfikir kreatif.7

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan puzzle adalah media permaianan yang

digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat

5
Ni Ketut Alit Suarti, 2015, Bermain Puzzle Memupuk Sikap Kemandirian Pada Anak Usia
Dini, http://fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/BERMAIN-PUZZLE-MEMUPUK-
SIKAP-KEMANDIRIAN-PADA-ANAK-USIA-DINI-Oleh-Ni-Ketut-Alit-Suarti.pdf, Vol 2 No 2,
hlm. 144, di akses 2 Oktober 2016
6
Fahtul. Media Pembelajaran Puzzle Pada Pelajaran Ke-Muhammadiyahan. (http://fathul-
sdmuh-spj.blogspot.co.id/2011/06/media-pembelajaran-puzzle-pada.html,2011). 12 Oktober. Hlm 2
7
Elfina Sari Harahap, 2014, Efektivitas Metode Permainan Puzzle Terhadap Kemampuan
Menulis Surat Dinas Oleh Siswa Kelas VIII Smp N 35 Medan,
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/basastra/article/view/1457, Vol 3 No 3, hal 5, di akses 2
Oktober 2016
27

termotivasi dalam belajar dan mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang

diharapkan. Media ini berupa potongan-potongan gambar yang belum tersusun lalu

disusun dengan benar. Sedangkan spelling puzzle merupkan media yang berupa

gambar dan huruf yang akan dijadikan sebuah gambar.

2. Manfaat Media Spelling Puzzle

Pemanfatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar

sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dan siswa

dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi utama dari media pembelajaran

adalah alat bantu mengajar yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang

digunakan guru. Melalui penggunaan media penbelajaran diharapkan dapat

mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

kualitas belajar. Menurut Dzakiah Drajat bahwa fungsi media sebagai berikut:

1) Mengatasi keterbatasan yang dimiliki peserta didik

2) Dapat mengatasi batasan ruangan kelas

3) Menghasilkan kesenangan pengamatan

4) Membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa

5) Memotivasi dan merangsang anak untuk belajar

6) Menanamkan konsep dasar yang benar, kongkret dan realistis.8

8
Dzakiah Drajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.
185
28

Secara umum manfaat Media Spelling Puzzle sebagai berikut:


1) Meningkatkan keterampilan kognitif.

Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk

belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik,

dengan bermain puzzle siswa akan mencoba memecahkan masalah.

2) Meningkatkan keterampilan motorik halus.

Keterampilan motorik halus (fine motor skill) berkaitan dengan kemampuan

siswa mengunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan.

Dengan bermain puzzle tanpa disadari siswa akan belajar secara aktif. Dengan

bermain puzzle tanpa disadari siswa akan belajar secara aktif menggunakan

jari-jari tangannya. Supaya puzzle dapat tersusun membentuk bagian-bagian

puzzle harus disusun secara hati-hati. Meningkatkan keterampilan sosial

Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang

lain. Puzzle yang dilakukan oleh siswa secara kelompok akan meningkatkan

interaksi sosial siswa. Dalam kelompok siswa akan saling menghargai, saling

membantu dan berdiskusi satu sama lain.

3) Melatih koordinasi mata dan tangan.

Anak belajar mencocokkan kepingan-kepingan puzzle dan menyusunnya

menjadi satu gambar. Ini langkah penting menuju pengembangan ketrampilan

membaca.
29

4) Melatih logika Membantu melatih logika anak.

Misalnya puzzle bergambar manusia. Anak dilatih menyimpulkan di mana

letak kepala, tangan, dan kaki sesuai logika.

5) Melatih kesabaran.

Bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu

untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan.

6) Memperluas pengetahuan.

Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, angka, huruf. Pengetahuan yang

diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak dibandingkan yang

dihafalkan. Anak dapat belajar konsep dasar, binatang, alam sekitar, buah-

buahan, alfabet dan lain-lain. Tentu saja dengan bantuan ibu dan ayah. 9

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan puzzle

mempunyai banyak sekali manfaatnya di antaranya memperluas pengetahuan, melatih

kesabaran, melatih logika, melatih koordinasi mata dan tangan, meningkatkan

keterampilan sosial, meningkatkan keterampilan motorik halus, meningkatkan

keterampilan kognitif. Penggunaan puzzle diharapkan dapat meningkatkan pemaha

man dan respons siswa. Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada

hasil belajar siswa karena penyajian materi melibatkan agar siswa aktif dalam belajar

dan bermain bersama kelompoknya sehingga memberikan konstribusi pada

9
Nita Wulandari. Keefektivan Penggunaan Media Pembelajaran Puzzle Games Dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Bahasa Prancis Siswa Program Akomodasi
Perhotelan Kelas XI SMK Wiyasa Magelang, (http://eprints.uny.ac.id/2
0036/1/Nita%20Wulandari%2008204241015. Pdf, 2014). 12 Oktober. Hlm. 49-54
30

peningkatan respons siswa dalam belajar. Selain itu, media spelling puzzle

bermanfaat dalam proses pembelajaran agar dapat membawa kesegaran dan variasi

bagi pengalaman belajar siswa serta memberikan umpan balik yang diperlukan yang

dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak yang mereka pelajari.

3. Kelebihan dan Kelemahan dari Spelling Puzzle

a. Kelebihan Media Spelling Puzzle

1) Siswa dapat berpartisifasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Siswa menjadi terarah kemampuannya.

3) Siswa dapat dengan mudah mempelajari materi pelajaran yang sulit.

4) Media ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan

mengabungkan interaksi-interaksi yang ada di kelas.

5) Dapat meningkatkan minat belajar siswa.

6) Dapat digunakan secara berkelompok dan tes individu.

7) Dapat memperjelas suatu masalah kesalahpahaman dalam bidang apa saja

sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahapahaman.10

b. Kelemahan media Spelling Puzzle

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Menuntun kreativitas pengajar.

3) Kelas menjadi kurang terkendali.

10
Nurhidayati, 2012, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Menggunakan
Strategi Pembelajaran Games Puzzle pada Siswa Kelas VII Smp Ta’Mirul Surakarta,
http://eprints.ums.ac.id/19305/24/JURNAL_PUBLIKASI.pdf, Vol 2 No 2, hlm. 2, di akses 2 Oktober
2016
31

4) Hanya menekankan pada persepsi indera mata11

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan media gambar di atas dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media gambar haruslah sesuai dengan materi yang

akan diajarkan sehingga proses pembelajaran fiqih di kelas dapat terlaksana dengan

baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya

yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat

dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input

secara fungsional. Hasil produksi merupakan perolehan yang didapatkan karena

adanya kegiatan mengubah bahan menjadi bahan jadi. Sedangkan dalam pandangan

behavioristik, belajar merupakan sebuah prilaku membuat hubungan antara stimulasi

dan respons dapat diperkuat dengan menghubungkannya secara berulang-ulang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar dan menghasilkan perubahan yang

diinginkan. Para behavioris meyakini bahwa hasil belajar akan lebih baik dikuasai

kalau dihafalkan secara berulang-ulang.

Sedangkan belajar menurut Slameto dalam buku Tutik Rachmawati dan

Daryanto belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan dan menurut

Tutik Rachmawati dan Daryanto belajar merupakan suatu proses untuk merubah
11
Elfina Sari Harahap, Op. Cit., hlm. 7
32

tingkah laku sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi lebih

baik dari sebelumnya.12 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan belajar merupakan

suatu proses untuk mendapat pengetahuan dan keterampilan seseorang di dalam

mendapat ilmu melalui belajar.

Pada umumnya tujuan pendidikan dapat dimaksudkan ke dalam tiga ranah yaitu

kongnitif, afektif dan psikomotorik. Belajar dimaksudkan untuk menimbulkan

perubahan perilaku yaitu perubahan dalam aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik,

perubahan-perubahan inilah yang menjadi hasil dari proses pembelajaran.13 Menurut

Winkel dalam buku Purwanto hasil belajar adalah proses yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, aspek perubahan itu mengacu

kepada taksonomi pengajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.14

Menurut Ahmad Susanto secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar

siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar

karena, belajar itu sendiri merupakan suatu proses seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan

pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan

pembelajaran anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-

12
Tutik Rachmawati, Teori Belajar Dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik, (Yogyakarta:
Gava Media, 2015), hlm. 35
13
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm. 40-41
14
Ibid, hlm.44
33

tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.15 Dari penjelasan diatas dapat

disimpulkan hasil belajar merupakan hasil perubahan akibat belajar dari kemampuan

yang diperoleh siswa setelah menerima pengalaman-pengalaman belajarnya yang

diwujudkan dengan perubahan tingkah laku baik dalam segi kongnitif, afektif dan

psikomotorik.

2. Ciri-ciri Hasil Belajar

Ciri-ciri hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dala diri individu.

Artinya seseorang yang telah mengalami proses belajar itu akan berubah tingkah

lakunya, perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:16

a. Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses

pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan keterampilannya telah

bertambah, ia lebih percaya pada dirinya, dan sebagainya. Jadi orang yang

berubah tingkah lakunya karena mabuk tidak termasuk dalam pengertian

perubahan karena pembelajaran yang bersangkutan tidak menyadari apa

yang terjadi dalam dirinya.

b. Perubahan yang bersifat berkesinambung, perubahan tingkah laku sebagai

hasil pembelajaran akan berkesinambungan artinya suatu perubahan yang

telah terjadi menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang lain,

misalnya seorang anak yang belajar membaca ia akan berubah tingkah

15
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenada Group, 2013), hlm. 5
16
Tutik Rachmawati. Op. Cit., hlm. 37-38
34

lakunya dari tidak dapat membaca menjadidapat membaca. Kecakapannya

dalam membaca menyebabkan ia dapat membaca lebih baik lagi dan dapat

belajar yang lain, sehingga ia dapat memperoleh perubahan tingka laku hasil

pembelajaran yang lebih banyak dan luas.

c. Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh

sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang

bersangkutan, misalnya kecakapan dalam bervicara bahasa Inggris

memberikan manfaat untuk belajar hal-hal yang lebih luas.

d. Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan

perubahan dalam individu.

e. Perubahan yang diperoleh itu senantiasa bertambah sehingga berbeda

dengan keadaan sebelumnya. Orang yang telah belajar akan merasakan ada

sesuatu yang lebih banya, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih luas

dalam dirinya. Misalnya ilmunya menjadi lebih banyak, prestasinya

meningkat, kecakapannya lebih baik dan sebagainya.

f. Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan

sendirinya akan tetapi melalui aktivitas individu. Perubahan yang terjadi

karena kematangan, bukan hasil pembelajaran karena terjadi

dengansendirinya meskipun tidak ada usaha pembelajaran misalnya, seorang

anak sudah sampai pada usia tertentu akan dengan sendirinya dapat berjalan

meskipun belum belajar.


35

g. Perubahan yang bersifat permanen atau menetap, artinya perubahan yang

terjadi sebagai hasil pembelajaran akan akan berada secara kekal pada diri

individu, setidak-tidaknya untuk masa-masa tertentu. Ini berarti bahwa

perubahan sebagai hasil belajar karena bersifat sementara saja, sedangkan

kecakapan kemahiran menulis misalnya adalah perubahan hasil

pembelajaran karena bersifat menetap dan berkembang terus.

h. Perubahan yang bertujuan dan terarah artinya perubahan itu terjadi karena

ada seesuatu yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran semua aktivitas

terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu.

3. Indikator dan Penilaian Keberhasilan Belajar

a. Indikator Hasil Belajar

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil

adalah hal-hal sebagai berikut:

1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual ataupun kelompok.

2) Prilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau intruksional khusus

telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

b. Penilaian Hasil Belajar.

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat

dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes
36

prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian yaitu tes formatif, tes

subsumatif dan tes sumatif yang dijelaskan sebagai berikut: 17

1) Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan

tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa

terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2) Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan

dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap

siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini

dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan di perhitungkan dalam

menentukan nilai rapor.

3) Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-

pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun

pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar

siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan

untuk kenaiikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah.

17
Syaiful Bahri Djamarah,Op,.Cit, hlm105-107
37

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam belajar banyak sekali faktor yang mempengaruhi, dari sekian banyak

faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar menurut Wasty Soemanto dalam

buku Rohmalina Wahab dapat dikatagorikan menjadi tiga hal yaitu:

a. Faktor-faktor stimulasi belajar

b. Faktor-faktor metode belajar

c. Faktor-faktor individual.

Sedangkan menurut Dalyono dalam buku Rohmalina Wahab mengemukakan

dua faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sebagai berikut:

a. Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam)

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap kemampuan belajar karena jika seseorang sakit ataupun kurang sehat akan

mengakibatkan menurunnya gairah belajar. Dalam keadaan kurang sehat seseorang

tidak akan konsentrasi dalam belajar, dengan demikian kondisi badan yang sehat

sangat membantu dalam belajar oleh karena itu, kesehatan sangat berperan dalam

aktivitas belajar karena itu pemiliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang

baik fisik maupun mental agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat

dalam melaksanakan kegiatan belajar.

2) Intelegensi dan Bakat

Intelegensi dan bakat merupakan aspek kejiwaan (psikis), memiliki pengaruh

yang sangat besar terhadap kemampuan belajar, seseorang yang memiliki


38

intelengensi yang baik umumnya mudah dalam belajar dan hasil yang dicapainya

cenderung baik. Sedangkan orang yang memiliki intelegensi yang rendah cenderung

mengalami kesulitan dalam belajar, lambat berpikir dan prestasi yang dicapainya

rendah. Kecerdasan dan intelegensi mempunyai peranan yang besar dalam ikut

menentukan berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti

suatu program pendidikan dan pengajaran. Dan orang yang lebih cerdas pada

umumnya akan lebih mampu belajar dari pada orang yang cerdas.

Di lain pihak bakat juga memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan

keberhasilan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi yang tinggi dan bakat yang

sesuai dengan bidangnya dalam belajar, maka akan mendapatkan hasil dan prestasi

yang baik pada bidangnya masing-masing.

3) Minat dan Motivasi

Minat menurut Slameto dalam buku Rohmalina Wahab adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh.minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat. Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis adalah sangat besar

pengaruhnya dalam pencapaian prestasi belajar minat dapat timbul karena adanya

daya tarik dari luar dan juga dari diri sendiri. Timbulnya minat belajar disebabkan

berbagai hal antara lain karena adanya keinginan yang tinggi. Sedangkan motivasi

agak berbeda dengan minat, karena motivasi adalah daya penggerak atau pendorong

untuk melakukan sesuatu karena pengaruh dari dalam diri atau luar diri.
39

Motivasi yang berasal dari dalam diri disebut motivasi intrinsik sedangkan yang

berasal dari luar diri kita disebut motivasi eksterinsik yaitu motivasi yang datang dari

lingkungan, misalnya orang tua, guru, teman dan anggota masyarakat. Kuat lemahnya

motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya karena itu motivasi

perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri dengan senantiasa

memikirkan masa depan untuk mencapai cita-cita dengan belajar giat.

4) Cara Belajar

Cara belajar mempengaruhi pencapaian belajar seseorang karena tanpa

memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan akan

memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Maka yang perlu diperhatikan adalah

teknik-teknik belajar yang baik dengan cara membaca, mencatat, mengaris bawahi,

membuat ringkasan atau kesimpulan dan juga perlu diperhatikan adalah penyesuaian

waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pengajaran dan penyesuian

terhadap bahan pelajaran.

b. Faktor Eksternal
1) Keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan saudara-saudara serta para famili yang

menjadi penghuni rumah tempat kita tinggal. Faktor keluarga sangat berpengaruh

dalam keberhasilan belajar utamanya orang tua dalam memberikan bimbingan kepada

anaknya serta ketenangan dan kerukunan antara ayah dan ibu akan memberikan

motivasi dalam belajar kepada anak. Faktor keluarga dalam rumah yaitu faktor besar

kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidaknya peralatan atau media belajar seperti
40

papan tulis, gambar, peta ada atau tidaknya kamar atau meja belajar dan sebagainya

semuanyaitu turut mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.

2) Sekolah

Sekolah sebagai tempat belajar mempunyai pengaruh terhadap tingkat

keberhasilan belajar, dalam sekolah kualitas seorang guru, metode mengajarnya,

kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas sekolah keadaan

ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah semuanya

meempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik. Perhatian sekolah terhadap tata

tertib sekolah utamanya tentang disiplin akan meningkatkan prestasi belajar karena,

sekolah yang tidak disiplin mengakibatkan proses belajar mengajar terhambat dengan

sering bolosnya anak didik dan jarangnya guru masuk mengajar sangat

mempengaruhi hasil belajar.

3) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga merupakan salah satu komponen yang menentukan

prestasi belajar siswa, bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri

dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya bersekolah tinggi dan

moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Sebaliknya apabila

tingga di lingkungan banyak anak yang nakal dan tidak bersekolah hal ini akan

mengurangi semangat anak di dalam proses belajar sehingga motivasi belajar

berkurang.18

18
Rohmalina, Wahab, Psikologi Pendidikan, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006),
hlm. 126-129
BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Prabumulih pada tahun 1980 merupakan wilayah kabupaten Lematang Ilir

Ogan Tengah yang ibukotanya Muara Enim. MTs N ketika itu bernama MTs

Negeri Muara Enim II kelas jauh yang terletak di Prabumulih. Pada awal mulanya

MTs Negeri kelas jauh ini belum mempunyai gedung sendiri sehingga masih

menumpang pada Madrasah Ibtidayah Nurul Islam yang beralamat di jalan Nusa

Indah Prabumulih sampai dengan tahun 1981. Kemudian pindah ke gedung STM

Patra di jalan A. Yani Kecamatan Prabumulih Timur.

Pada tahun 1984 Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih menepati

gedung sendiri yang sudah permanen yang memiliki tiga ruang belajar dan satu

ruangan Kepala Sekolah, tata usaha dan guru. Gedung tersebut didirikan di atas

tanah wakaf dari masyarakat yang luas tanahnya 7.136 m2, terletak di jalan Raja

Basa. Belakangan ini diubah namanya menjadi jalan Angkatan 45 No. 283

Kecamatan Prabumulih Timur.

Adapun jalan Angkatan 45 merupakan lokasi yang sangat strategis terletak

di pusat kota Prabumulih dan berada di lintasan alternatif kota Prabumulih.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama tanggal 31 Mei 1980 Nomor 27

MTs Negeri Muara Enim 2 kelas jauh resmi menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri

Prabumulih. Sejak saat itu sampai sekarang sudah ada 7 orang Kepala Madrasah

41
42

yang silih berganti bertugas memimpin Madrasah Tsanawiyah Negeri hingga saat

ini dan dibantu 4 orang kepala urusan tata usaha yang membantu kepala Madrasah

yang mengatur urusan ketatausahaan Madrasah Tsanawiyah Negeri ini.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Madrasah Tsanawiyah

Negeri Prabumulih pada tahun 1980 bernama Madrasah Tsanawiyah Negeri Muara

Enim II kelas jauh. Pada awal mulanya Mts ini belum mempunyai gedung sendiri

dan masih berpindah-pindah dari Madrasah Ibtidayah Nurul Islam yang beralamat

di jalan Nusa Indah Prabumulih sampai dengan tahun 1981. Kemudian pindah lagi

ke gedung STM Patra di jalan A. Yani Kecamatan Prabumulih Timur. Pada tahun

1984 Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih menepati gedung sendiri yang

sudah permanen yang memiliki tiga ruang belajar dan satu ruangan Kepala Sekolah,

tata usaha dan guru. Gedung tersebut didirikan di atas tanah wakaf warga dari

masyarakat yang luas tanah 7.136 m2.

B. Struktur Kurikulum

1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menegah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Negeri

(SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik SMP/MTs pada

setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui

kompetensi inti, sinkronisasi horisontal kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
43

kelas yang sama dapat dijaga selain itu, sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi

dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti Pengetahuan.

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti Keterampilan.

Dari penjelasan diatas kompetensi inti pada Madrasah Tsanawiyah Negeri

Prabumulih lebih menekankan pada tingkat kemampuan untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki oleh peserta didik dan dirancang

untuk setiap kelas yang meliputi KI-1 kompetensi inti sikap spritual, KI-2

kompetensi inti sikap sosial, KI-3 kompetensi inti pengetahuan dan KI-4 kompeensi

inti keterampilan.

2. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Adapun visi misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

adalah sebagai berikut:

a. Visi

Taat beragama, unggul dalam prestasi, terampil dalam berbahasa Iptak dan

peduli lingkungan.
44

b. Misi

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

2) Mempersiapkan siswa untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut yang

berkualitas.

3) Mempersiapkan siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Mempersiapkan siswa mampu bersaing di Era Globalisasi.

5) Meningkatkan keterampilan siswa.

6) Membiasakan siswa bersih diri dan bersih lingkungan.

7) Menciptakan lingkungan tertata hijau dan Asri.

8) Menyiapkan SDM pelurus para pemakai teknologi.

Dari penjelasan visi dan misi di atas dapat disimpulkan, visi misi Madrasah

Tsanawiyah Negeri Prabumulih lebih menekankan pada Keagamaannya

sepertikeimanan dan ketakwaannya, menguasai Iptek, peduli pada lingkungannya,

dapat bersaing di Era Globalisasi, dapat menguasai tiga bahasa seperi bahasa Arab,

Indonesia dan Inggris dalam meningkatkan keterampilan siswa.

3. Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih (MTsN) adalah

menghasilkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan

berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan

rohani, berikut kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggungjawab

kemasyarakat, bangsa dan lingkungan. Secara khusus, Madrasah Tsanawiyah

Negeri (MTsN) Prabumulih sebagai pendidik dasar bertujuan:


45

a. Menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

b. Menumbuhkan sikap beretika (sopan santun dan beradab).

c. Menumbuhkan penalaran yang baik ( mau belajar, ingin tahu senang

membaca, memiliki inovasi dan berinisiatif dan bertanggungjawab).

d. Memiliki lulusan yang dapat melanjutkan ke SLTA favorit/unggulan.

e. Menumbuhkan kembangkan kemampuan berkomunikasih dengan berbagai

bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris).

f. Menghasilkan lulusan pendidikan di bidang pengetahuan agama Islam,

berakhlak memiliki kemandirian, disiplin dan memiliki semangat

kebangsaan.

g. Memiliki lulusan pendidikan yang memiliki keunggulan di bidang Iptek.

h. Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan.

4. Analisis Swot

a. Strenghts (Kekuatan)

a) Tingginya keinginan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke

madrasah.

b) Lingkungan yang mendukung terhadap keberadaan madrasah.

c) Lokasi madrasah yang strategis.

d) Menejemen dan kelembagaan madrasah yang kuat.

e) Sarana dan prasarana cukup mendukung.

f) Dukungan pemerintah pusat dalam bidang keuangan.


46

b. Weaknesses (Kelemahan)

a) Kurangnya inovasi tenaga pendidik dan kependidikan.

b) Kurangnya dukungan pemerintah daerah.

c) Kurangnya tenaga keperpustakaan profesional.

d) Belum ada tenaga teknisi dan laboran.

e) Minat meneliti di kalangan guru belum tumbuh walaupun meneliti bukan

tugas utama.

f) Siswa berprestasi dan siswa less prestasi belum terorganisir secara baik

dalam pembinaannya.

g) Partisipasi orangtua masih lemah.

c. Opportunities (Peluang)

a) Kerjasama internal dan pendidik dan tenaga kependidikan dapat terjalin

dengan baik dan dapat ditingkatkan.

b) Kerjasama eksternal antara madrasah, orangtua, lembaga lain dapat

ditingkatkan.

c) Sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai.

d) Sumber daya peserta didik dengan latar potensi yang bervariasi antara

akademik dan non akademik.

d. Threats (Tantangan)

a) Persaingan yang ketat antar lembaga sejenis dan setingkat.

b) Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.


47

5. Strategi Pengembangan Kurikulum

a. Menyusun Kurikulum 2013 / Kurikulum Nasional meliputi kegiatan :

1) Menjabarkan kalender pendidikan.

2) Menyusun pembagian dan tugas dan jadwal mengajar guru.

3) Mengatur dan menyusun program pembelajaran.

4) Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler.

5) Menyusun jadwal kegiatan penyusunan program tahunan, program

semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, kriteria ketuntasan

minimal.

6) Mengatur program program penilaian dan kemajuan belajar siswa.

7) Mengatur program pengayaan / remedial.

8) Menyusun pengurusan MGMP tingkat MTs Negeri Prabumulih.

9) Mengatur pengembangan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

b. Sosialisasi Kurikulum 2013 / Kurikulm Nasional

c. Implementasi Kurikulum 2013 / Kurikulum Nasional

6. Strategi Pengembangan Manejemen Madrasah

a. Menyusun Rencana Pengembangan Kegiatan yang yang dilakukan

meliputi :

1) Pembagian Tugas Kepala Madrasah, Wakil Kepala, Wali Kelas, Pembina

dan Kelengkapan madrasah lainnya.

2) Penyusunan Renstra, RAPBM, RPM dan KTSP.


48

3) Penyusunan Rencana Kerja Kepala Madrasah Wakil Kepala, Wali Kelas,

Pembina dan Kelengkapan madrasah lainnya.

b. Mengawal dan Implementasi Program

1) Penunjukkan kepanitiaan dan melakukan kegiatan.

2) Mengawal kegiatan kepala madrasah, wakil kepala madrasah, wali kelas,

pembina dan kelengkapan madrasah lainnya.

3) Melaporkan kegiatan kepada kepala madrasah.

c. Evaluasi

1) Analisis keberhasilan program.

2) Laporan tahunan.

7. Standar Kompetensi Lulusan

a. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi kelulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3

menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam

rangka mencerdaskan potensi bangsa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Maha Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu ,
49

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil

kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.

Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan

bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus

dipenuhinyo atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah.

b. Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pngembangan

standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar

pembiayaan.

c. Ruang Lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri dari kriteria kualifikasi kemampuan

peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya

di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar menengah.

d. Monitoring dan Evaluasi

Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara standar kompetensi

lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang

digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi
50

secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari

monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan sebagai bahan masukan

bagi penyempurnaan standar kompetensi lulusan di masa yang akan datang.

8. Sasaran MTs Negeri Prabumulih

Sasaran yang ingin dicapai Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Prabumulih meliputi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Sasaran yang ingin dicapai 4 (empat) tahun depan :

a. Pembenahan menejemen Madrasah.

b. Pembenahaan menejemen perpustakaan, persiapan perpustakaan digital.

c. Pengembangan Teknologi Informasi.

d. Pengembangan kelas unggulan mencapai 30%.

e. Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Tenaga Kependidikan persiapan

proses pembelajaran dengan terbiasa berbasis penelitian. .

Sasaran yang ingin dicapai 8 (delapan) tahun kedepan :

a. Pengembangan madrasah model, 50% kelas model

b. Membangun pelayanan sebagai madrasah model

c. Persiapan pengembangan madrasah kelas boarding

d. Persiapan Rencana Madrasah Berstandar Internasional

e. Era Perpustakaan Digital

f. Memiliki pembinaan riset/ penelitian

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran yang ingin

dicapai oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih 4 tahun ke depan meliputi


51

perbaikan menejemen Madrasah dan perpustakaan, pengembangan teknologi

informasi, mempunyai kelas unggulan mencapai 30% dan mengembangkan sumber

Daya Pendidikan Tenaga Kependidikan persiapan proses pembelajaran dengan

terbiasa berbasis penelitian. Sedangkan sasaran pada 8 tahun ke depan lebih

mengembangkan madrasah model sampai 50%, mengembangkan kelas boarding,

membuat rancangan madrasah berstandar Internasional dan memiliki pembinaan

riset / penelitian.

9. Sasaran Program

Kepala Madrasah dan para Guru serta dengan persetujuan komite madrasah

menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menegah dan

jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan Visi dan Misi

Madrasah.

SASARAN PROGRAM 1 TAHUN (2016 / 2017)

(Program Jangka Pendek)

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 95%

2. Target pencapaian rata-rata Nilai Ujian Akhir 5,0

3. 60 % peserta didik yang beragama Islam dan dapat membaca Al-Qur’an

dengan baik, benar serta hafal minimal 10 surat-surat pendek

4. 25% peserta didik dapat aktif berbahasa inggris

5. 70% peserta didik dapat mengoperasikan Program Microsoft word dan Excel
52

SASARAN PROGRAM 4 TAHUN (2016 / 2020)

(Program Jangka Menengah)

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 97%

2. Target pencapaian rata-rata UAN lulusan 6,0

3. 90% peserta didik yang beragama Islam dan dapat membaca Al-Qur’an dengan

baik, benar serta hafal minimal 20 surat-surat pendek

4. Extrakulikuler unggulan dapat menjuarai tingkat nasional

SASARAN PROGRAM 8 TAHUN KEDEPAN

(Program Jangka Panjang)

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 98%

2. Target pencapaian Uan lulusan 7,0

3. 50% lulusan dapat diterima SMAN lainnya dan (sekolah favorit)

4. 100% peserta didik beragama Islam membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar serta hafal juz-30

5. Ekstrakurikuler unggul dapat meraih prestasi tingkat provinsi / kota

6. 60% peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris

7. 70% Peserta didik dapat mengoperasikan 4 program komputer (Microsoft

Word, Excel, Power point dan internet)


53

Sasaran dan program tersebut selanjutnya ditindak lanjuti dengan strategi

pelaksanaan yang wajib dilaksanakan seluruh warga madrasah sebagai berikut:

1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara

berkelanjutan

2. Mengadakan jam tambahan dari pelajaran tertentu

3. Mengadakan tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan jama’ah yasin

dan hari jumat, peringatan hari besar Islam

4. Menjalin komunikasi yang baik dengan dinas pendidikan kota Prabmulih

5. Perbaikan laboratorium bahasa

6. Membentuk kelomopok gemar bahasa Inggis

7. Membentuk kelompok belajar Matematika, Biologi dan Fisika

8. Pengadaan buku penunjang

9. Pengadaan komputer

10. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orangtua

11. Pelaporan kepada orantua secara berkala

12. Mengaktifkan kelompok belajar dirumah.

C. Keadaan dan Potensi Madrasah

1. Sarana dan Prasarana

a. Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara, Luas areal seluruh 7.136 M2

sekitar sekolah dikelilingi pagar 360 m.


54

Keadaan Tanah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Status : Wakkaf

Luas Tanah : 3,078 M2

Pagar : 360 M

b. Gedung Madrasah

Kondisi bangunan gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

bangunanya cukup memadai, begitu pada fasilitas pendukung dalam

kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini, sehingga sangat mendukung

kesuksesan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ini,

Tabel 2.1

Keadaan Gedung Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang Baik

2. Ruang Guru 2 ruang Baik

3. Ruang Belajar Sisws/Kelas 26 ruang Baik

4. Perpustakaan 1 ruang Baik

5. Ruang UKS 1 ruang Baik

6. WC Guru dan Murid 4 ruang Baik

7. Mushola 1 ruang Baik

8. Ruang Tata Usaha 1 ruang Baik

9. Ruang Lab. IPA 1 ruang Baik


55

10. Ruang Lab. Bahasa 1 ruang Baik

11. Ruang Osis 1 ruang Baik

12. Ruang Olaraga 1 ruang Baik

Sumber data:Dok. Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih Tahun 2015/2016

Selain keadaan Gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Memiliki sarana prasarana lain diantaranya:

2. Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri

Prabumulih

a. Nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah

Tabel 2.2

Nama Perode Tugas

A. Lawi, BA Tahun 1982-1993

Drs. Zamri Paris Tahun 1993-1998

Drs. Kamil Tarmizi Tahun 1998-2003

Drs. Imam Suryadi Tahun 2003-2007

Drs. M Taher Tahun 2007-2011

Drs. Syamsul Arifin, M.Pd.I Tahun 2011-2012

Drs. Masyani Tusin, MM Tahun 2013-sekarang


56

b. Keadaan Guru dan Pegawai

Guru dan Pegawai sangat membantu dalam Proses kegiatan pembelajaran.

Keadaan guru dan Pegawai di Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih dapat

dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2.3

Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

No Nama Jabatan Status

1. Drs. Masyani Tusin, MM Kepala Sekolah PNS

2. Dewi Perhati, S.Pd Waka Kurikulum PNS

3. M. Umar, S.Pd Waka Kesiswaan PNS

4. Asali, S.Pd Waka Prasarana PNS

5. Jakfarudin, S.Pd Waka Humas PNS

6. Albert Susanto, M.Pd.I Waka Keagamaan PNS

7. Zul Andri, S.Ag Guru Bahasa Arab PNS

8. Nasiroh, S.Pd Guru Matematika PNS

9. Hj. Huzaimah Hakim, S.Pd.I Guru Fiqih PNS

10. Hj. Yusnidar Taher, S.Pd.I Guru Alquran Hadits PNS

11. Dra. Zuria Athena Guru Ips PNS

12. Hj. Eki Yeni, M.Pd.I Guru Fiqih PNS

13 Heryani, S.Pd Guru Bahasa Inggris PNS

14. Ernalis, S.Pd.I Guru Matematika PNS


57

15. Toto Alwi, S.Pd.I Guru Aqidah Akhlah PNS

16. Nihlah, S.Pd Guru bahasa Indonesia PNS

17. Nili Ilyana, S.Pd Guru Bahasa Inggris PNS

18. Dwi Agustin, S.Pd Guru Matematika PNS

19. Kasmawati,S.Pd Guru Bahasa indonesia PNS

20. Drs. Nurul’ain Guru BK PNS

21. Yati Maryati, S.Ag Guru Bahasa Arab PNS

22. Joko Susilo, S.Pd Guru Matematika PNS

23. Dra. Maryam Guru IPA PNS

24. Megawati, S.Pd.I Guru Aqidah Akhlak PNS

25. Seriyani, S.Pd Guru Ips PNS

26. Dra. As’Adi Guru Biologi PNS

27. Iswadi, M,Pd.I Guru Alquran Hadits PNS

28. Hasmi Ermiyani, S.Pd.I Guru SKI PNS

29. Habibah, S.Pd.I Guru SKI PNS

30. Destriyati, S.Pd.I Guru Bahasa Arab PNS

31. Dra. Neliyana Guru BP PNS

32. Yuliarti, S.Pd.I Guru Matematika PNS

33. David Erwin, S.Pd Guru Bahasa Indonesia PNS

34. Puspita Syaftianah, S.Pd.I Guru bahasa Inggris PNS

35. Yessi Arnila, s.Pd Guru IPA PNS


58

36. Yuyun AM, S.Pd Guru Bahasa Inggris PNS

37. Juminawati Guru Seni Budaya PNS

38. Yuli Sudarti, S.Pd Guru Ips PNS

39. Elvi Juniarti, S.Pd Guru Ipa PNS

40. Heni Rahma Munawaroh, S.Pd.I Guru Fiqih PNS

41. Anita, S.Pd Guru IPA PNS

42. Herliani S.Pd Guru Matematika PNS

43. Dewi Murni, S.Pd Guru IPS GTT

44. Suhardi, S.Pd Guru Bahasa Inggris GTT

45. Leni Hartati, S.Pd.I Guru Al-Quran Hadits GTT

46. Nita Eryanti, s.Pd.I Guru Prakarya GTT

47. Ratih Ristiantari, S.Pd Guru Bahasa Inggris GTT

48. Marwoto.M.Kom Guru Seni Budaya GTT

49. Endang Sastra, SPd.I Guru Bahasa Arab GTT

50. Riki Dekas, MM Guru Ips GTT

51. Yuliani, S.Pd Guru Bahasa Indonesia GTT

52. Firmansyah, SH.I Guru Prakarya GTT

53. Islah, S.Pd Guru Bahasa Inggris GTT

54. Yuni Indah Raahmaini, S.Pd Guru Bahasa Inggris GTT

55. Martharina, S.Pd Guru IPA GTT

56. Ade Pratama, S. Pd Guru PJOK GTT


59

57. Efan Arifin, S.Pd Guru PJOK GTT

58. Indri Pratiwi, S.Pd Guru IPA GTT

59. Drs. Edy Apriadi Guru Matematika GTT

60. Handriyanto, S.Pd Guru PJOK GTT

61. Srili Astuti, S.Pd Guru IPA GTT

62. Rukiyah, S.Pd Guru PKN GTT

63. Rani Lucia, S.Pd Guru Bahasa Inggris GTT

64. Liska Apriani, SS Guru Bahasa Arab GTT

65. Karno Tamdullah Kaur Tata Usaha PNS

66. A. Safuan, S.Pd Pegawai PNS

67. Oganie Putra, S.Pd Pegawai PNS

68. Susilayana Pegawai PNS

69. Herlisa, A.Md Pegawai Honorer

70. Amisita, SE Pegawai Honorer

71. Sri damaiyanti Pegawai Honorer

72. Muhammad Afsan Rinaldi Pegawai Honorer

73. Eko Saputra Pegawai Honorer

74. Wawan Rachman Saputra Pegawai Honerer

75. Buana Wijaya Pegawai Honorer

76. Yogika Pegawai Honorer

77. Weni Maryati, SE Pegawai Honerer


60

78. Mediaz Andariana A, Am. Keb Pegawai Honorer

79. Putri Haryani, Am, Keb Pegawai Honorer

80. Elliyana Pegawai Honorer

Sumber data: Dok. Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih Tahun Pelajaran 2016/2017

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru dan pegawai

Madrasah Tsanawiyah berjumlah 80 0rang diataranya 46 guru PNS dan guru tidak

tetap berjumlah 12 guru serta guru honor berjumlah 11 guru,

3. Keadaan Peserta Didik

a. Jumlah Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2016/2017 seluruhnya

berjumlah 999 peserta didik, terdiri dari 28 Kelas, persebaran peserta didik antar

kelas merata. Peserta didik di kelas VII sebanyak 10 Kelas, kelas VIII sebanyak 9

kelas dan IX seanyak 9 kelas sebagian peserta didik berasal dari kota Prabumulih.

Tabel. 2.4

Jumlah Peserta Didik Tahun 2016/2017

Jumlah Siswa
No Kelas Total
Laki-laki Perempuan
1 Kelas VII 146 182 368
2 Kelas VIII 155 163 318
3 Kelas IX 148 165 313
Jumlah 489 510 999
Sumber data: Dok. Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih Tahun Pelajaran 2016/2017
61

b. Orangtua Peserta Didik

Wilayah kota Prabumulih yang terdiri atas daerah yang memiliki kekayaan

yang beragam, sebagai sumber kehidupan kota Prabumulih memiliki kekayaan

pertambangan minyak, pertanian yang tentunya sangat mempengaruhi pola

kehidupan masyarakat daerah itu dan sekitarnya.

Tabel 2.5

Keadaan Orangtua Peserta didik

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1. Buruh 749 75%

2. PNS 100 10%

3. Petani 50 5%

4. Pegawai 50 5%

5. Pedagang 50 5%

Jumlah 999 100%

Sumber data: Dok. Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih Tahun Pelajaran 2016/2017

Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (80%) memiliki mata

pencaharian sebagai buruh. Sebagian kecil orang tua peserta didik (10%) sebagai

pegawai negeri dan hanya bebeerapa orang tua (5% sebagai pedagang, sebagian

kecil lagi pencaharian petani dan sisanya (5%) sebagai pegawai swasta.
62

4. Kerjasama Madrasah

a. Kerjasama dengan orang tua

Peserta didik dilaksanakan melalui komite sekolah. Ada 4 peran orang tua

dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:

1) Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;

2) Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;

3) Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan

4) Sumber belajar

b. Prestasi yang pernah diraih / dicapai

1) Bidang akademis

2) Non akademis

a. Juara 2 lomba badminton ganda putri tingkat provinsi tahun 2011

b) Juara 2 lomba badminton (expo) Madrasah Tingkat provinsi 2011

c) Juara 1 Madrasah berprestasi se-Provinsi SUMSEL tahun 2012

d) Juara 2 Sekolah sehat tingkat Provinsi se-Sumatera Selatan Tahun 2013

e) Juara 1 Kejorda Catur Tingkat Kota Prabumulih tahun 2014

f) Juara 2 MTQ Tingkat kota Prabumulih Tahun 2014

g) Juara 1 MTQ Tingkat kota Prabumulih Tahun 2014

h) Juara 1 lomba kaligrafi tingkat kota tahun 2014

i) Juara 1 LTBB (Putri) tingkat kota tahun 2014

j) Juara 1 lomba pidato bahasa inggris (Putra) tingkat kota tahun 2014

k) Juara 3 lomba tekhnologi tepat guna kota prabumulih tahun 2014


63

l) Juara 2 Madrasah Singing AKSIOMA TAHUN 2015

m) Juara 2 KSM bid. Matematika tahun 2016

D. Struktur Dan Muatan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih

Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas kurikulum 2013 yang telah

ditetapkan pemerintah.

a. Pengelolaan kelas sebagai berikut:

1) Peserta didik yang mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah

diprogramkan dalam struktur kurikulum

2) Jumlah rombongan belajar berjumlah 28 rombongan belajar

b. Struktur kurikulum madrasah

1) Kurikulum terdiri dari :

a) 14 mata pelajaran .

b) Praja muda karana (pramuka).

2) Madrasah tidak menambah alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran, jam

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.

3) Alokasi waktu satu jam pembela


64

Tabel 2.6

STRUKTUR KURIKULUM MTS NEGERI PRABUMULIH

SEMESTER GAZAL DAN GENAP

TAHUN 2016/2017

KELAS
NO MATA PELAJARAN KETERANGAN
VII VIII IX

KELOMPOK A

1 Al qur’an Hadists 2 2 2

2 Aqidah Akhlak 2 2 2

3 Fiqih 2 2 2

4 SKI 2 2 2

KELOMPOK B

5 Pendidikan Pancasila dan 3 3 3

Kewarganegaraan

6 Bahasa Indonesia 6 6 6

7 Bahasa Arab 3 3 3

8 Matematika 5 5 5

9 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

10 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

11 Bahasa Inggris 4 4 4

12 Seni Budaya 3 3 3
65

13 Pendidikan Jasmani 3 3 3

,Olah raga dan kesehatan

14 Prakarya dan 2 2 2

kewirausahaan

Jumlah 46 46 46

Sumber data: Dok. Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih Tahun Pelajaran 2016/2017

Keterangan:

a. Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan

dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b. mata pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan

dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan

muatan/konten lokal

c. Mata pelajaran kolompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang

berdiri sendiri

d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

e. Satu jam peljaran beban belajar tetap muka adalah 40 menit

f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50%

dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, pemerintah

maksimal 2 (dua) jam/minggu.


66

h. Untuk mata pelajaran seni budaya dan mata pelajaran prakarya, satuan

pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang

disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk

setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

i. Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur kurikulum dapat dikembangan

sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementrian Agama

j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha

kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai

dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

2. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri meliputi sejumlah mata

pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum 2013

a. Mata Pelajaran

Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran Agama dan Mata pelajaran umum

Mata pelajaran agama terdiri dari : Bahasa arab, sejarah kebudayaan Islam, aqidah

akhlak dan fiqih.

1) Mata pelajaran Agama terdiri dari : Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan

Islam, Aqidah Akhlak dan Fiqih.

2) Mata pelajaran umum


67

Mata pelajaran umum terdiri dari: pendidikan kewarganegaraan, bahasa

indonesia, bahasa inggris, matematika, IPA, IPS, seni budaya, PJOK,

prakarya dan kewirausahaan. Metode pembelajaran diarahkan berpusat

pada peserta didik, guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar

mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun mental, selain dalam

pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata pelajaran

diberikan secara konstektual dengan memperhatikan perkembangan

kekinian dari berbagai aspek kehidupan.

b. Kegiatan Pramuka

Kegiatan pramuka merupakan bagian dari kurikulum 2013, peserta didik

diwajibkan mengikutinya. Kegiatan pramuka ini dilaksanakan setelah jam pelajaran

selama 2 jam dan dilakukan satu minggu sekali, serta penilaian terhadap siswa

dilakukan dengan melihat keaktifan siswa.

c. Kegiatan Ekstra Kurikuler Sekolah

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan yang diarahkan untuk

pengembangan kemampuan, keahlian dan keterampilan peserta didik. Sekolah

memfasilitasi kegiatan Ekstrakurikuler seperti berikut ini:

1) Bimbingan konsling, mencakup hal yang berkenaan dengan pribadi,

kemasyarakatan belajar dan karier peserta didik, bimbingan konseling

diasuh oleh guru yang ditugaskan.

2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas yang

diasuh oleh guru pembina, pelaksanaannya sebagai berikut :


68

1) Eskul Ekstra Kurikuler Sekolah.

Tabel 2.7

No Nama Kegiatan Hari Jam Instruktur

1. Bola Volly Senin 15.00-17.00 Handriyanto,

2. Athletik Kamis 15.00-17.00 S.Pd

3. Futsal Senin 15.00-17.00 Efan Arifin,

4. Bulu Tangkis Kamis 15.00-17.00 S.Pd

5. Basket Selasa 15.00-17.00 Ade Pratama,

6. Tenis Rabu 15.00-17.00 S.Pd

2) Eskul Kesenian

Tabel 2.8

No Nama Kegiatan Hari Jam Instruktur

1. Vocal Yan Afrizal, S.Pd

2. Tari Yusriadi
Selasa 02.00-04.00
3. Drama Nihla, S.Pd

4. Nasyid Nasiroh, S.Pd

3) Eskul PMR (Palang Merah Remaja)

Program eskul yang dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu
69

Jam : 14.30-17.30

Dalam kegiatan ini ada beragam kegiatan yang dilaksanakan diantaranya

LTBB, Pelatihan kesehatan dan Games agar anak-anak semangat.

4) Eskul Pramuka

Eskul pramuka merupakan eskul yamg diwajibkan dalam kurikulum

2013dan dalam pelaksanaannya pada MTs N Prabumulih dilaksanakan dengan

melibatkan guru pembinaan-pembinaan yang memiliki keahlian di bidangnya :

Kegiatan pelatihan Pramuka dilaksanakan pada :

Hari : Rabu

Jam : 14.00-16.00 WIB

d. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter

peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan.

Rutin Spontan Keteladanan

Upacara Membiasakan Antri Berpakaian Rapi

Senam Memberi Salam Memberi Pujian

Sholat Berjamaah Membuang sampah pada Tepat Waktu

tempatnya

Pembacaan Yasin Sopan kepada Guru Jujur

Kunjungan Perpustakaan Musyawarah Hidup Sederhana


70

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh

guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh

sekolah, penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif potensi, ekspresi,

prilaku dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portopoli yang digunakan

untuk penilaian.

e. Ketuntasan Belajar

Berdasarkan ketentuan dari kurikulum 2013 maka ketuntasan minimal

untuk setiap mata pelajaran, baik mata pelajaran bidang keagamaan maupun mata

pelajaran umum adalah 75.

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin

meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk

lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan dapat meningkatkan dari tahun ke

tahun.

f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dan Kelulusan diatur oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri

Prabumulih dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan.

1) Peserta Didik yang dinyatakan naik kelas apabila :

a) Mengikuti ujian semester genap tahun pelajaran 2016/2017

b) Memiliki kehadiran minnimal 90%

c) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

d) Memperoleh nilai sikap / prilaku minimal baik


71

e) Memperoleh nilai ujian sekolah ? hasil belajar memenuhi KKM untuk

semua mata pelajaran atau maksimal NK 3

2) Peserta didik dinyatakan lulus apabila :

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b) Memperoleh nilai sikap / prilaku minimal baik

c) Mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2016 / 2017.1

1
Lembaran Observasi (Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Prabumulih), hlm. 8-28.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Prabumulih terhitung tanggal 22

Oktober 2016 sampai dengan tanggal 26 November 2016, penelitian ini adalah

penelitian eksperimen yang merupakan metode tes untuk mendapatkan data yang

diperlukan.

Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari dari siswa pada

sub pokok bahan materi shalat fardhu, baik itu pada kelas eksperimen yang

menggunakan media pembelajaran gambar spelling puzzle maupun pada kelompok

kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran gambar spelling puzzle

dalam proses penyampaian materi pada materi shalat fardhu. penelitian ini dilakukan

dengan tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pada tahap perencanaan yang dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 22 Oktober

2016, penelit melakukan observasi sekaligus mohon izin kepada pihak sekolah untuk

melakukan penelitian di MTs Negeri Prabumulih dari hasil observasi tersebut

diperoleh populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Prabumulih

tahun ajaran 2016/2017, sampel penelitian ini yaitu kelas VII.1 dan kelas VII.2. Kelas

VII.1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 38 siswa dan VII.2 sebagai kelas

kontrol yang berjumlah 38 siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 76 siswa.

Selanjutnya peneliti menemui guru mata pelajaran fiqih yang bersangkutan

yaitu Ibu Hj. Huzaimah, M.Pd. dan berkonsultasi mengenai jadwal penelitian,

72
73

perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan lembaran soal tes (Pree-test dan Post-test) yang telah dibuat

oleh peneliti. Sekaligus memvalidasi soal post-test dan pre-test yang akan digunakan

dalam penelitian dengan menunjukkan guru yang bersangkutan yaitu Ibu

Hj.Huzaimah, M.Pd sebagai validator

Pada tahap kedua adalah tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran

berdasarkan pada RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran

dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan setiap pertemuan terdiri dari 2x45 menit, baik

pada kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran gambar spelling

puzzle, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran

gambar spelling puzzle.

a. Kelas Eksperimen

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 Oktober 2016

sebagai berikut:

1) Pada tahap awal

a) Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen siswa

b) Guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan maksud tujuan dari

kedatangan peneliti ke kelas tersebut.

c) Selanjutnya itu peneliti menyampaikan apersepsi pada siswa.

d) Sebelum masuk penjelasan mengenai materi, peneliti memberikan soal

pre test sebanyak 16 soal, selama 1x45 menit yang sesuai dengan

indikator pembelajaran. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dan


74

berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen

mendapatkan nilai rata-rata 68,07.

2) Pada Tahap Kedua, setelah siswa selesai mengerjakan soal pre test, peneliti

menyampaikan materi tentang shalat fardhu secara singkat baik pengertian,

syarat, rukun, pada saat menjelaskan tata cara shalat fardhu peneliti melihat

keadaan yang siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, peneliti

mengajak siswa untuk belajar sambil bermain dengan menayangkan media

gambar spelling puzzle dan selanjutnya peneliti menjelaskan cara

menyusun potongan-potongan gambar spelling puzzle kepada siswa yang

nantinya akan disusun oleh siswa interaksi siswa di dalam menyusun

gambar spelling puzzle tersebut sangat antusias seperti semua siswa ingin

menyusun potongan-potongan gambar spelling puzzle tetapi kurangnya

waktu peneliti memilih beberapa siswa saja untuk menyusun potongan-

potongan gambar spelling puzzle, selain itu siswa tidak hanya

menyaksikan, mengamati dan menyusun media tersebut, tetapi ikut serta

memberikan respon yang aktif sehingga menimbulkan interaksi antara

siswa dengan media gambar speliing puzzle dan respon inilah yang

menentukan tersampai atau tidaknya materi pembelajaran kepada siswa.

Dan diakhir penayangan media, guru menjelaskan materi shalat fardhu

mengenai susunan tata cara shalat fardhu.

3) Setelah peneliti melakukan penjelasan kepada siswa, peneliti kembali

memberikan soal yang dinamakan soal post test sebanyak 16 soal pilihan
75

ganda yang sesuai dengan indikator pembelajaran. Berdasarkan hasil post

test diperoleh nilai siswa rata-rata 96,18 ini menunjukkan bahwa adanya

peningkatan hasil belajar.

b. Kelas Kontrol

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis 27 Oktober 2016 selama 2

jam sebagai berikut:

1) Pada tahap awal

a) Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen siswa

b) Guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan maksud tujuan dari

kedatangan peneliti ke kelas tersebut.

c) Selanjutnya itu peneliti menyampaikan apersepsi pada siswa.

d) Sebelum masuk penjelasan mengenai materi, peneliti memberikan soal

pre test sebanyak 16 soal, selama 1x45 menit yang sesuai dengan

indikator pembelajaran. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dan

berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen

mendapatkan nilai rata-rata 66,55.

2) Pada Tahap Kedua, setelah siswa selesai mengerjakan soal pre test, peneliti

menyampaikan materi tentang shalat fardhu secara singkat baik pengertian,

syarat, rukun, dan tata cara dengan menggunakan metode ceramah dan

kondisi siswa pada saat peneliti menjelaskan materi tersebut cenderung


76

kaku dan monoton membuat siswa kurang dapat memahami sepenuhnya

materi yang diajarkan.

3) Setelah peneliti melakukan penjelasan kepada siswa, peneliti kembali

memberikan soal yang dinamakan soal post test sebanyak 16 soal pilihan

ganda yang sesuai dengan indikator pembelajaran. Berdasarkan hasil post

test diperoleh nilai siswa rata-rata 76,18.

Pada bagian ini disajikan data yang terkumpul dari soal tes yang telah diberikan

peneliti baik itu dari pree-test maupun post-test dari kelompok kelas eksperimen dan

kelompok kontrol. Maka dapat diperoleh data mentah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Nilai Hasil Pre-Test Kelompok Kelas Kontrol Dan Kelompok

Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1. Ailiya Nur M 75 1. Ahmad Nugroho 70

2. Aldi Saputra 42 2. Angga Kurniawan 75

3. Bayu Pratama 70 3. Anggi Saputra 65

4. Dea Salfitri 70 4. Al-Fazrin Agustian 70

5. Deva Indriyani 75 5. Arlinda Salsabila 70

6. Dewi Sri Hartati 68 6. Ayu Agustina 81

7. Dian Permana P 45 7. Bella Agustina 50


77

8. Dienda Khairunisa 81 8. Chita Aliya Dwinka 60

9. Faisal Ridho A 68 9. Dara Ayu Putri R 70

10. Febri Rian S 56 10. Dicky Santoso 69

11. Fisa Baniyah 50 11. Dimas Juliansyah 70

12. Fitra Gyinastiar 62 12. Diyah Apriliani 65

13. Gistina Mardini 50 13. Dona Aliya Puspita 85

14. Hariani Susila D 75 14. Eko Prasetyo 60

15. Inne Delvia 75 15. El Amin 70

16. Intan Melasari 75 16. Faadhila Sumayah 75

17. Jerry Prayogi 62 17. Farah Fadilah 85

18. Linda Heryani 75 18. Fitri Yanalia 75

19. M. Raihan P 75 19. Gilang 80

20. Nanda Soraya 68 20. Haikal Septian H P 56

21. Nur Asri H 75 21. Ilham Nuramdan 87

22. Rani Agustin 45 22. Jaya Satria 80

23. Reno Pranata 68 23. M. Aria saputra 68

24. Restin Marliana 81 24. M. Fariz 68

25. Reyndra H 90 25. M. Hijran Rahman 68

26. Rika Mita K 42 26. M. Rizky 70

27. Robi Maulana 75 27. M. Fajri Ansyah 75

28. Rio Febrian 35 28. Meli Margareta 40


78

29. Rizky Ayu S 81 29. Nabila Safira Indri 80

30. Sinta Permata 70 30. Novicha Salsabila 60

31. Santi 68 31. Octa Br. Galung 75

32. Safitri Ayu W 56 32. Pratiwi Ayu Lestari 68

33. Sahril Ahmad H 40 33. Rahmadana 80

34. Sifa Putri S 75 34. Salman Syekhan 62

35. Siska Amelia 81 35. Sabila Aulia 80

36. Sultan Mahmud 75 36. Tri Lestari 50

37. Wulandari 85 37. Tri Indah P 46

38. Yeni Puspitasari 75 38. Wisnu Tri Angga 45

Untuk data nilai hasil post-test siswa pada kelompok kelas eksperimen yang

menggunakan media spelling puzzle dan kelompok kelas kontrol yang tidak

menggunakan media gambar spelling puzzle diperoleh data mentah nilai post-test

sebagai berikut:
79

Tabel 3.2

Nilai Hasil Post-test Kelompok Kelas Kontrol yang tidak menggunakan

media gambar spelling puzzle Dan Kelompok Eksperimen yang menggunakan

media gambar speliing puzzle

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai

1. Ailiya Nur M 80 1. Ahmad Nugroho 80

2. Aldi Saputra 81 2. Angga Kurniawan 80

3. Bayu Pratama 62 3. Anggi Saputra 75

4. Dea Salfitri 62 4. Al-Fazrin A 75

5. Deva Indriyani 75 5. Arlinda Salsabila 85

6. Dewi Sri Hartati 75 6. Ayu Agustina 85

7. Dian Permana P 70 7. Bella Agustina 75

8. Dienda K 70 8. Chita Aliya D 70

9. Faisal Ridho A 62 9. Dara Ayu Putri R 75

10. Febri Rian S 62 10. Dicky Santoso 81

11. Fisa Baniyah 81 11. Dimas Juliansyah 70

12. Fitra Gyinastiar 75 12. Diyah Apriliani 93

13. Gistina Mardini 75 13. Dona Aliya P 70

14. Hariani Susila D 75 14. Eko Prasetyo 81

15. Inne Delvia 75 15. El Amin 75


80

16. Intan Melasari 85 16. Faadhila S 80

17. Jerry Prayogi 75 17. Farah Fadilah 80

18. Linda Heryani 69 18. Fitri Yanalia 87

19. M. Raihan P 81 19. Gilang 93

20. Nanda Soraya 70 20. Haikal Septian H 81

21. Nur Asri H 87 21. Ilham Nuramdan 75

22. Rani Agustin 97 22. Jaya Satria 68

23. Reno Pranata 69 23. M. Aria saputra 68

24. Restin Marliana 87 24. M. Fariz 80

25. Reyndra H 81 25. M. Hijran R 81

26. Rika Mita K 70 26. M. Rizky 60

27. Robi Maulana 87 27. M. Fajri Ansyah 70

28. Rio Febrian 87 28. Meli Margareta 65

29. Rizky Ayu S 87 29. Nabila Safira I 81

30. Sinta Permata 87 30. Novicha Salsabila 75

31. Santi 75 31. Octa Br. Galung 75

32. Safitri Ayu W 75 32. Pratiwi Ayu L 81

33. Sahril Ahmad H 75 33. Rahmadana 68

34. Sifa Putri S 65 34. Salman Syekhan 85

35. Siska Amelia 75 35. Sabila Aulia 80

36. Sultan Mahmud 75 36. Tri Lestari 60


81

37. Wulandari 87 37. Tri Indah P 63

38. Yeni Puspitasari 86 38. Wisnu Tri Angga 60

B. Pengaruh Media Spelling Puzzle Terhadap Hasil Belajar Kelas VII di MTs

Negeri Prabumulih Pada Materi Shalat Fardhu.

1. Pengajuan Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdtribusi normal atau tidak. Data yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi diuji

kenormalannya dengan menggunakan uji kemiringan data berdistribusi normal

apabila harga Km terletak antara -1 dan +1dalam sedang (-1< Km +1). Hasil Post

Test

Dari hasil post test yang terkumpul dari sampel yang berjumlah 38 siswa, maka

diperoleh datah mentah sebagai berikut:

80 80 75 75 85 85 75 70 75 81

70 93 70 81 75 80 80 87 93 81

75 68 68 80 81 60 70 65 81 75

75 81 68 85 80 60 63 60

(1) Rentang = Data terbesar – Data terkecil

= 93 – 60

= 33
82

(2) Banyak Kelas = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) 1,54

= 1 + 5,082

= 6, 082 di bulatkan menjadi 6

(3) Panjang Kelas =

= 5,5 dibulatkan menjadi 5

(4) Tabel Frekuensi

Interval F Xi Fxi (xi-x) (xi-x)2 f(xi-x)2

60 – 64 4 62,5 250 -33,6 1128,9 4515,6

65 – 69 4 67,5 270 -28,6 817,6 3270,4

70 – 74 4 72,5 290 -23,6 556,9 2227,6

75 – 79 8 77,5 620 -18,6 345,6 2764,8

80 – 84 12 82,5 990 -13,6 184,9 2218,8

85 – 89 12 87,5 1050 -8,6 73,9 886,8

90 – 94 2 92,5 185 -3,6 12,9 25,8

∑ 38 N 3655 15909,8

(5) Rata – rata


X = ∑
83

= 96,18

(6) Modus

b = 75 – 0,5 = 74,5

p=5 b1 = 8 – 4 = 4

b2 = 8 -12 = -4

Mo = b + p ( )

= 79,44 + 6 ( )

= 79,44 + (18)

= 79,44

(7) Simpang Baku :


=

= 429,9

= 20,7

(8) Kemiringan

Km =

= = 0,80
84

Tabel 3.4

Chi Kuadrat

Interval ( )

59,5 -0,44 0, 1700 0,33


60 – 64 4 -0,03 -1,05 -1,02
63,5 -0,35 0,1368 0,36

64,5 -0,33 0,1293 0,37


65 – 69 4 -0,30 0,09 3
68,5 -0,23 0,0910 0,40

69,5 -0,21 0,0832 0,41


70 – 74 4 0,39 13,6 -0,66
73,5 -0,12 0,0478 0,02

74,5 -0,10 0,0398 0,46


75 – 79 8 -0,03 -1,05 8
78,5 -0,01 0,0040 0,49

79,5 -0,00 0,0000 0,5


80 – 84 12 0,36 12,6 0,04
83,5 -0,09 0,0359 0,14

84,5 -0,12 0,0478 0,45


85 – 89 12 0,04 1,4 1,85
88,5 0,21 0,0832 0,41

89,5 0,23 0,0910 0,40


90 – 94 2 0,03 1,05 0,90
93,5 0,32 0,1225 0,37
∑ 38 13,43
85

Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut, didapat nilai = 13,43

sedangkan dalam Chi-Kuadrat untuk = 0,05 dan dk = 14 di dapat nilai =

26,30. Karena nilai < , maka H0 diterima dan disimpulkan data atau

sampel berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdtribusi normal atau tidak. Data yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi diuji

kenormalannya dengan menggunakan uji kemiringan data berdistribusi normal

apabila harga Km terletak antara -1 dan +1dalam sedang (-1< Km +1).

Dari hasil post test yang terkumpul dari sampel yang berjumlah 38 siswa, maka

diperoleh datah mentah sebagai berikut:

80 81 62 62 75 75 70 70 62 62

81 75 75 75 75 85 75 69 81 70

87 87 69 87 81 70 87 87 87 87

75 75 75 65 75 75 87 85

(1) Rentang = Data terbesar – Data terkecil

= 87 – 62

= 25

(1) Banyak Kelas = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) 1,54

= 1 + 5,082
86

= 6, 082 di bulatkan menjadi 6

(2) Panjang Kelas =

= 4,1dibulatkan menjadi 4

(3) Tabel Frekuensi

Interval F Xi Fxi (xi-x) (xi-x)2 f(xi-x)2

62 – 65 5 63,5 317,5 -12,6 158,7 793,5

66 – 69 2 67,5 113 -8,6 73,9 147,8

70 – 73 2 71,5 143 66,9 4475,6 8951,2

74 – 77 14 75,5 1057 -0,6 0,3 4,2

78 – 81 5 79,5 397,5 2.9 8,4 42

82 - 85 2 83,5 167 90,9 8262,8 16525,6

86 – 89 8 87,5 700 11,4 129,9 1039,2

∑ 38 2895 12588,5

(4) Rata – rata


X = ∑

= 76.18
87

(5) Modus

b = 74 – 0,5 = 73,5

p=4 b1 = 14 – 2 = 12

b2 = 14 -7 = 7

Mo = b + p ( )

= 73,5 + 4 ( )

= 76

(6) Simpang Baku :


=

= 340,2

= 9,1

(7) Kemiringan

Km =

= 0.01
88

Tabel 3.6

Chi Kuadrat

Interval ( )

61,5 -0,05 0, 0199 0,0995


62 – 65 5 -0,0195 0,68 6,3
64,5 -0,04 0,0160 0,08

65,5 -0,04 0,0080 0


66 – 69 0 0 0 0
68,5 -0,03 0,0040 0

69,5 -0,02 0,0040 0,056


70 – 73 2 0,056 1,96 6,1
72,5 -0,01 0,0000 0

73,5 -0,01 0,0000 0,4761


74 – 77 14 -0,0199 -0,74 6,1
76,5 -0,00 0,0040 0,0496

77,5 -0,00 0 0
78 – 81 7 -0,028 -0,98 7,9
80,5 -0,01 0,0040 0,028

81,5 -0,01 0,0040 0,0008


82 - 85 2 0,0008 -0,28 6,1
84,5 0,02 0,0080 0,0016

85,5 0,02 0,0080 0,064


86 – 89 8 0,064 -2,24 -4,5
88,5 0,04 0,0160 0,468
∑ 38 N 28
89

Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut, didapat nilai = 28

sedangkan dalam Chi-Kuadrat untuk = 0,05 dan dk = 28 di dapat nilai =

28,86. Karena nilai < , maka H0 diterima dan disimpulkan data atau

sampel berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesetaraan data atau

kehomogenan data jika kedua kelompok mempunyai varian yang sama, maka

kelompok tersebut dinyatakan homogen. Uji ini untuk mengetahui kehomogenan data

pre-test dan post test hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol.

Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji F. Data dapat

dikatakan homogen jika nilai Fhitung memiliki signifikan yang lebih besar dari taraf

5%. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

Fhitung =

= 1,26

Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada analisis data post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol didapat Fhitung = 1,26 dan dari daftar Ftabel dengan dk

pembilang 38-1 = 37 dan dk penyebut 38-1 = 37 dengan taraf signifikan 5% = 1,78

maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung Ftabel (1,26 1,78). Hal ini berarti Ha,

diterima dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan

sampel yang homogen.


90

d. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t-test berikut:

t0 =

(1) Mencari Mean variabel I dan II

∑ ∑
M1 = M2 =

= =

= 96,18 = 76,18
(2) Mencari Deviasi Standar mean variabel I dan II :

∑ ∑
SD1 = √ SD2 = √

=√ =√

= 20,459 = 18,200
(3) Mencari Standar eror mean variabel I dan II

S = S =
√ √

= =
√ √

= =
√ √

= =

= 3,409 = 3,033
(4) Mencari Standar eror perbedaan antara mean variabel I dan II

S =√ =√

=√
91

=√
= 4,562
(5) Mencari t0

t0 =

= = 4, 384

Ha : Ada peningkatan hasil belajar yang signifikan siswa kelas eksperimen

dengan menggunakan media spelling puzzle kelas VII di MTs Negeri

Prabumulih pada materi shalat fardhu.

H0 : Tidak ada peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas

eksperimen dengan menggunakan media spelling puzzle kelas VII di MTs

Negeri Prabumulih pada materi shalat fardhu.

Menarik Kesimpulan

Df = (N1+N2)-2 = (38+38)-2 = 74 (Konsultasi tabel nilai “t”). Ternyata dalam

tabel tidak ditemukan df sebesar 74 karena itu dipergunakan df yang terdekat yaitu df

= 70 diperoleh ttabel sebagai berikut:

Pada taraf yang signifikan 5% = 1,97

Pada taraf yang signifikan 1% = 2,50

Karena ”t” yang kita peroleh yaitu t0 = 4,384 adalah lebih besar dari ttabel baik

pada taraf 5% maupun 1 % maka hipotesis nihil yang diajukan di bab I ditolak dan

Ha diterima. Ini berarti adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan siswa kelas

eksperimen yang menggunakan media spelling puzzle pada materi shalat fardhu.
92

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil uji “t” tersebut

dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen post test

mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol post-test

yang tidak menggunakan media spelling puzzle.

C. Pembahasan

Penelitian ini, total kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali

pertemuan setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2x45 menit). Dari deskripsi

penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas, yaitu kelas VII. 1 sebagai kelas

eksperimen dengan menggunakan media spelling puzzle dan kelas VII.2 sebagai

kelas kontrol dengan menggunakan media lain. Media ini dikembangkan untuk

memudahkan siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan cenderung tidak bosan

karena mereka bisa bermain sambil belajar. Dalam media ini siswa dituntut untuk

aktif untuk menyusun potongan-potongan spelling puzzle sehingga siswa akan

termotivasi untuk semangat dalam belajar dan tidak bersifat monoton.

Setiap pertemuan dilakukan proses pada kedua kelas kemudian dianalisis data

pre-test berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen dan didapatkan hasil

bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kontrol sama. Setelah

diberikan perlakuan yang berbeda, maka diadakan post-test pada akhir proses

pembelajaran setiap pertemuan. Analisis data post-test bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh spelling puzzle terhadap hasil belajar siswa pada materi shalat
93

fardhu, apakah lebih baik dari pada siswa yang tidak menggunakan media spelling

puzzle atau sebaliknya.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus uji-t pada soal post test

diperoleh 4,384 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel dengan Df = (N1+N2)-2 =

(38+38)-2 = 74 (Konsultasi tabel nilai “t”). Ternyata dalam tabel tidak ditemukan df

sebesar 74 karena itu dipergunakan df yang terdekat yaitu df = 70 diperoleh ttabel

Pada taraf yang signifikan 5% = 1,97 dan Pada taraf yang signifikan 1% = 2,50

setelah dikonsultasikan thitung > ttabel hal ini berarti h0 ditolak dan ha diterima. Dengan

demikian pembelajaran yang menggunakan media spelling puzzle memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri

Prabumulih pada materi shalat fardhu.

Secara umum pembelajaran yang telah dilakukan dengan baik, sehingga hasil

dari analisis yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah diutarakan

sebelumnya. Keberhasilan media pembelajaran spelling puzzle terbukti dengan nilai

rata-rata post-test kelompok eksperimen setelah menggunakan media spelling puzzle

dalam proses pembelajaran dan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen yang

menggunakan dan kelas kontrol yang tidak menggunakan media spelling puzzle

sehingga penerapan media ini dapat digunakan sebagai alat bantu pengajar dalam

proses pembelajaran saat proses pembelajaran yang berlangsung.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat

disimpulkan

1. Hasil belajar siswa kelas VII. 2 MTs Negeri Prabumulih yang tidak

diterapkan media spelling puzzle yaitu siswa dengan nilai tinggi (80 ke atas)

yang diperoleh 26 orang siswa, sedang (79-70) yang diperoleh 12 orang

siswa, rendah (65 ke bawah) yang diperoleh oleh 8 orang siswa dan hasil

belajar siswa kelas VII.1 di MTs Negeri Prabumulih yang diterapkan media

gambar spelling puzzle yaitu siswa dengan nilai tinggi (80 ke atas) yang

diperoleh 15 orang siswa, sedang (79-70) yang diperoleh 16 orang siswa (69

ke bawah) yang diperoleh oleh 7 orang siswa.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang tidak diterapkan

media spelling puzzle dengan kelas yang diterapkan media spelling puzzle.

Hal ini dapat dilihat dari rumus uji-t pada soal post test diperoleh 4,384

kemudian dikonsultasikan dengan ttabel dengan Df = (N1+N2)-2 = (38+38)-2

= 74 (Konsultasi tabel nilai “t”). Ternyata dalam tabel tidak ditemukan df

sebesar 74 karena itu dipergunakan df yang terdekat yaitu df = 70 diperoleh

ttabel Pada taraf yang signifikan 5% = 1,97 dan Pada taraf yang signifikan

1% = 2,50 setelah dikonsultasikan thitung > ttabel hal ini berarti h0 ditolak dan

ha diterima. Dengan demikian pembelajaran yang menggunakan media

94
95

spelling puzzle memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa kelas VII di MTs Negeri Prabumulih pada materi shalat fardhu.

B. Saran

1. Diharapkan kepada para guru terutama guru fiqih lebih memperhatikan

media pembelajaran agar proses pembelajaran dapat menarik perhatian siswa

untuk belajar sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

2. Kepada siswa MTs Negeri Prabumulih diharapkan dapat berpartisipasi dan

berperan aktif dalam proses belajar mengajar agar terjadi interaksi yang

positif antara guru dan siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Angga, Wahyu. 2014. “Egektivitas Penggunaan Media gambar Puzzle dalam


pembelajaran Keterampilan bicara Bahasa Prancis Siswa Kelas XII SMK
Negeri 1 Bantul”. YogyakartaA: Universitas Negeri Yogyakarta.

Azhar, Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful Djamarah. 2014. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejatera.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka.

Drajat, Dzakiah. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta:Bumi Aksara.

Ketut, Ni Alit Suarti. 2015. Bermain Puzzle Memupuk Sikap Kemandirian Pada Anak
Usia Dini,http://fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/BERMAIN-
PUZZLE-MEMUPUK-SIKAP-KEMANDIRIAN-PADA-ANAK-USIA-DINI-
Oleh-Ni-Ketut-Alit-Suarti.pdf, Vol 2 No 2. di akses 2 Oktober 2016

Kunto, Suharsimi Ari. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi


Pustakaraya.

Nashar. 2005. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan


Pembelajaran. Jakarta: Prasada.

Nunu Mahnun. 2016. Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-Langkah


Pemilihan dan Implementasinya dalam Pembelajaran ),
http://digilib.uinsby.ac.id/1506/5/Bab%202.pdf, Vol 37 No 1 hlm 27, di akses
tanggal 25 oktober 2016.

Nurhidayati. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi


Menggunakan Strategi Pembelajaran Games Puzzle pada Siswa Kelas VII Smp
Ta’Mirul Surakarta,
http://eprints.ums.ac.id/19305/24/JURNAL_PUBLIKASI.pdf, Vol 2 No 2. Di
akses 2 Oktober 2016.
Prima, Aurilia. 2016. “Aneka Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak”.
Yogyakarta: Diva Press.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Rachmawati Tutik. 2015. Teori Belajar Dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik.
Yogyakarta: Gava Media.

Rendra, Ari Prabowo. “Penggunaan Media Gambar Puzzle Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 1 Jatipurwo”. Surakarta:
Universitas Muhamadiyyah.

Rohani, Ahmad. 2014. Media Intruksional Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta.

Sadiman, S Arif Dkk.2014. Media Pendidikan : Pengertian Pengembangan dan


Pemanfaatan Jakarta:Raja Grafindo.

Sari, Elfina Harahap. 2014. Efektivitas Metode Permainan Puzzle Terhadap


Kemampuan Menulis Surat Dinas Oleh Siswa Kelas VIII Smp N 35 Medan,
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/basastra/article/view/1457, Vol 3 No
3. di akses 2 Oktober 2016.

Sri, Rahayu. 2013. “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran


Speliing Puzzle dan Crosword Puzzle Kelas VII Smp Negeri Gondang Sragen”.
Surakarta: Universitas Muhamadiyyah Surakarta.

Sudjana, Nana. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar baru.

Sudjana, Nana. Dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Sudjono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Grafindo Persada.

Sugiyono. 2014. Metodologi Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabet.

Suryabrata, sumardi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.


Jakarta:Kencana Prenada Group.

Syukron, Muh. 2011. Media Games Puzzle. Jakarta: Rineka cipta.


Wahab, Rohmalina. Psikologi Pendidikan. Palembang: IAIN Radeden Fatah Press

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi


Aksara
Dokumentasi Penelitian Kelas yang Menggunakan Media Gambar Speliing

Puzzle

1. Peneliti Menjelaskan materi shalat fardhu dan menjelaskan media gambar


speliing puzzle kepada peserta didik.

2. Media Gambar Speliing Puzzle


3. Siswa Menyusun Gambar Speliing Puzzle
SILABUS
Kompetensi Indikator Materi Pokok Kegiatan Penilaian Sumber Belajar
Dasar Pembelajaran
1.1. Menjelaskan 1. Ketentuan Mengamati 1. Prosedur  Al-Quran dan
tata cara shalat 1.1.1 Menjelaskan shalat fardhu. - Siswa mengamati penilaian :
terjemahan
lima waktu pengertian shalat guru yang sedan Soal pre test
wajib. menjelaskan tata dan post test Departemen
1.1.2 Menunjukkan cara shalat fardhu. 2. Teknik
Agama
dalil-dalil - Siswa membaca penilaian :
disyariatkannya materi tentang Tes tertulis  Buku Fiqih
syarat shalat shalat fardhu 3. Bentuk
kelas VII
fardhu. Menanya Pilihan ganda
1.1.3 Menjelaskan - Guru memotivasi 4. Alat  Lembar
waktu shalat siswa untuk penilaian
penilaian
fardhu mengajukkan Lembar soal
1.1.4 Menjelaskan pertanyaan. pre test dan
syarat-syarat - Siswa menanyakan post test
shalat. pertanyaan tentang
1.1.5 Menjelaskan materi shalat fardhu.
rukun shalat. Eksperimen/Eksplore
1.2.1 Mengidentifikasi - Guru menguatkan
Ketentuan waktu- dengan menjelaskan
waktu shalat hasil pengamatan
fardhu dan pertanyaan
siswa.
Mengasosiasikan
- Membuat bagan
tentang ketentuan
shalat fardhu.
- Memotivasi siswa
agar senantiasa
menjaga shalat
fardhu setelah
menyimak kisah
tersebut.
Mengkomunikasi
- Menjelaskan
gambar tata cara
shalat fardhu dan
memperagakan tata
cara shalat fardhu.
- Melaksanakan
tanya jawab
- Merefleksikan
terhadap
pembelajaran yang
telah dilaksanan
2.1 Melaksanakan 2.1.1 Memperaktikan 2. Tata cara Mengamati
tata cara tata cara shalat shalat fardhu - Siswa mengamati
shalat fardhu fardhu guru yang sedan
menjelaskan tata
cara shalat fardhu.
- Siswa membaca
materi tentang
shalat fardhu
Menanya
- Guru memotivasi
siswa untuk
mengajukkan
pertanyaan.
- Siswa menanyakan
pertanyaan tentang
materi shalat fardhu.
Eksperimen/Eksplore
- Guru menguatkan
dengan menjelaskan
hasil pengamatan
dan pertanyaan
siswa.
Mengasosiasikan
- Membuat bagan
tentang ketentuan
shalat fardhu.
- Memotivasi siswa
agar senantiasa
menjaga shalat
fardhu setelah
menyimak kisah
tersebut.
Mengkomunikasi
- Menjelaskan
gambar tata cara
shalat fardhu dan
memperagakan tata
cara shalat fardhu.
- Melaksanakan
tanya jawab
- Merefleksikan
terhadap
pembelajaran yang
telah dilaksanan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RRP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memhami Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknoloogi seni budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengelola menyaji dalam ranah kongkrit (menggunakan,
menggurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati ketentuan shalat lima waktu
2.2 Menghayati hikmah shalat lima waktu
3.3 Memahami waktu-waktu shalat lima waktu
4.3 Memperaktekan shalat lima waktu

C. Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian shalat lima 1. Merumuskan arti shalat lima
waktu. waktu.
2. Menjelaskan sunnah shalat. 2. Menyebutkan Macam-macam
3. Menjekaskan rukun shalat. sunnah shalat
4. Menjelaskan hal-hal yang 3. Menyebutkan rukun-rukun shalat.
membatalkan shalat. 4. Menyebutkan hal-hal yang
5. Menjelaskan waktu shalat lima membatalkan shalat
waktu. 5. Menjelaskan dalil ketentuan waku
6. Memperagakan shalat lima waktu. shalat lima waktu
6. Membedakan waktu-waktu shalat
fardhu
7. Memperagakan shalat yang baik
dan benar.

D. Materi Pokok
1. Shalat secara bahasa berarti doa. Secara istilah shalat adalah ibadah yang
terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam.
2. Adapun syarat shalat terdiri dari dua jenis yaitu syarat sah dan syarat wajib.
3. Sunah ab’ad adalah amalan dalam shalat yang apabila terlupakan harus
diganti dengan sujud sahwi , sedangkan sunah Hai’at adalah amalan sunah
dalam shalat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi.
4. Adapun yang membatalkan shalat, antara lain berbicara dengan se
bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau berturut-turut), berhadats,
meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja, terbuka auratnya,
merubah niat, membelakangi kiblat, makan dan minum, tertawa, dan murtad
5. Rukun shalat

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media Pembelajaran
1. Media Speliing Puzzle
G. Proses Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan dengan
melakukan kegiatan ringan seperti cerita motivasi, senam otak, berselawat.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi ketentuan shalat lima waktu.
6) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari
materi tersebut.

b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan penjelasan materi shalat
fardhu seperti pengertian, rukun, sunah, hal-hal yang dapat membatalkan
shalat.
2) Guru menanyakan kepada siswa adakah yang belum dimengerti dari
materi tersebut.
3) Setelah guru menjelaskan, guru mengajak siswa untuk bermain sambil
belajar dengan menggunakan media speliing puzzle sebagai alat bantu.
4) Guru menjelaskan kepada peserta didik cara bermain media speliing
puzzle.
5) Selanjutnya beberapa peserta didik mencoba bermain media tersebut.
6) Setelah beberapa peserta didik maju dan potongan-potongan gambar
speliing puzzle tersebut telah berbentuk gambar, guru menyuruh beberapa
siswa untuk memperaktikkan tata cara shalat fardhu berdasarkan potongan
puzzle yang telahdisusun menjadi gambar.
c. Kegiatan Penutup
1) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2) Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar peserta didik.
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4) Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta didik untuk benar-benar
menjaga shalat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari.
5) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.

H. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai
berikut :
a. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi :
No Masalah Hasil Diskusi
1. Iwan hanya mau melakukan shalat di
sekolah saja namun tidak dilaksanakan
apabila di rumah.
2. Boy mencuri sandal saat meninggalkan
masjid setelah shalat
3. Saat zuhur tiba, ketua osis menghentikan
rapat namun ditolak oleh anggota lain yang
meminta rapat tetap dilanjutkan
4. Susi enggan melaksanakan shalat karena
tergesa-gesa mengerjakan PR
5. Dody menjadi imam dengan menggunakan
celana jeans dan kaos ketat sehingga aurat
bagian belakangnya kelihatan saat sujud

Aspek rubrik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman Informasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
Siswa Skor Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
4 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
5 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
8 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
9 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
10 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
16 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
17 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0
18 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
19 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
20 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
21 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
23 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
24 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
25 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
27 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
28 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
29 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
30 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
31 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1
32 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
33 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
35 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
Jumlah 22 13 15 24 27 27 21 25 26 20 22 23 23 24 16 25 18 21
p 0,6286 0,3714 0,4286 0,6857 0,7714 0,7714 0,6 0,7143 0,7429 0,5714 0,6286 0,6571 0,6571 0,6857 0,4571 0,7143 0,5143 0,6
q 0,3714 0,6286 0,5714 0,3143 0,2286 0,2286 0,4 0,2857 0,2571 0,4286 0,3714 0,3429 0,3429 0,3143 0,5429 0,2857 0,4857 0,4
r hitung 0,4318 0,4707 0,3798 0,3962 0,517 0,429 0,338 0,2898 0,2798 0,4118 0,493 0,359 0,4369 0,3803 0,3599 0,6661 0,3537 0,3681
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No 1 No 2 No 3 No 4
Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa
1 0 17 0 1 1 17 17 1 1 17 17 1
2 1 17 17 2 1 17 17 2 0 17 0 2
3 0 12 0 3 0 12 0 3 0 12 0 3
4 0 10 0 4 0 10 0 4 0 10 0 4
5 1 15 15 5 0 15 0 5 0 15 0 5
6 1 16 16 6 1 16 16 6 1 16 16 6
7 1 16 16 7 0 16 0 7 1 16 16 7
8 0 11 0 8 1 11 11 8 1 11 11 8
9 1 15 15 9 0 15 0 9 1 15 15 9
10 1 8 8 10 0 8 0 10 0 8 0 10
11 1 17 17 11 1 17 17 11 0 17 0 11
12 0 13 0 12 1 13 13 12 0 13 0 12
13 1 13 13 13 0 13 0 13 1 13 13 13
14 1 16 16 14 0 16 0 14 1 16 16 14
15 1 17 17 15 0 17 0 15 1 17 17 15
16 0 8 0 16 0 8 0 16 0 8 0 16
17 1 11 11 17 1 11 11 17 0 11 0 17
18 0 8 0 18 0 8 0 18 1 8 8 18
19 1 13 13 19 0 13 0 19 1 13 13 19
20 0 7 0 20 0 7 0 20 1 7 7 20
21 1 12 12 21 1 12 12 21 0 12 0 21
22 1 15 15 22 1 15 15 22 1 15 15 22
23 1 13 13 23 0 13 0 23 0 13 0 23
24 0 7 0 24 0 7 0 24 0 7 0 24
25 0 16 0 25 0 16 0 25 1 16 16 25
26 1 3 3 26 0 3 0 26 0 3 0 26
27 1 15 15 27 1 15 15 27 0 15 0 27
28 0 8 0 28 0 8 0 28 0 8 0 28
29 1 14 14 29 1 14 14 29 0 14 0 29
30 0 8 0 30 0 8 0 30 0 8 0 30
31 0 5 0 31 0 5 0 31 0 5 0 31
32 1 16 16 32 1 16 16 32 1 16 16 32
33 1 15 15 33 1 15 15 33 0 15 0 33
34 1 7 7 34 0 7 0 34 0 7 0 34
35 1 12 12 35 0 12 0 35 1 12 12 35
Jumlah 22 426 296 Jumlah 13 426 189 Jumlah 15 426 208 Jumlah

Mp 13,455 Mp 14,538 Mp 13,867 Mp


Mt 12,171 Mt 12,171 Mt 12,171 Mt
SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD
12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655
p 0,6286 q 0,3714 p 0,3714 q 0,6286 p 0,4286 q 0,5714 p

rpbi 1,2831 1,6923 0,3319 rpbi 2,367 0,5909 0,6123 rpbi 1,6952 0,75 0,4386 rpbi
3,8655 1,3009 3,8655 0,7687 3,8655 0,866

0,4318 0,4707 0,3798

No 6 No 7 No 8 No 9
Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa
1 1 17 17 1 1 17 17 1 1 17 17 1
2 1 17 17 2 0 17 0 2 1 17 17 2
3 1 12 12 3 1 12 12 3 1 12 12 3
4 1 10 10 4 1 10 10 4 0 10 0 4
5 1 15 15 5 1 15 15 5 1 15 15 5
6 1 16 16 6 1 16 16 6 1 16 16 6
7 1 16 16 7 1 16 16 7 1 16 16 7
8 1 11 11 8 0 11 0 8 1 11 11 8
9 1 15 15 9 1 15 15 9 1 15 15 9
10 0 8 0 10 0 8 0 10 1 8 8 10
11 1 17 17 11 1 17 17 11 0 17 0 11
12 1 13 13 12 1 13 13 12 1 13 13 12
13 1 13 13 13 1 13 13 13 1 13 13 13
14 1 16 16 14 1 16 16 14 1 16 16 14
15 1 17 17 15 1 17 17 15 1 17 17 15
16 0 8 0 16 0 8 0 16 0 8 0 16
17 0 11 0 17 1 11 11 17 1 11 11 17
18 1 8 8 18 1 8 8 18 0 8 0 18
19 1 13 13 19 0 13 0 19 1 13 13 19
20 0 7 0 20 0 7 0 20 1 7 7 20
21 1 12 12 21 1 12 12 21 1 12 12 21
22 0 15 0 22 0 15 0 22 1 15 15 22
23 1 13 13 23 1 13 13 23 0 13 0 23
24 1 7 7 24 0 7 0 24 0 7 0 24
25 1 16 16 25 0 16 0 25 1 16 16 25
26 1 3 3 26 0 3 0 26 0 3 0 26
27 1 15 15 27 1 15 15 27 1 15 15 27
28 1 8 8 28 1 8 8 28 1 8 8 28
29 1 14 14 29 1 14 14 29 1 14 14 29
30 1 8 8 30 1 8 8 30 1 8 8 30
31 0 5 0 31 0 5 0 31 1 5 5 31
32 1 16 16 32 0 16 0 32 0 16 0 32
33 1 15 15 33 0 15 0 33 0 15 0 33
34 0 7 0 34 0 7 0 34 0 7 0 34
35 0 12 0 35 1 12 12 35 1 12 12 35
Jumlah 27 426 353 Jumlah 21 426 278 Jumlah 25 426 322 Jumlah

Mp 13,074 Mp 13,238 Mp 12,88 Mp


Mt 12,171 Mt 12,171 Mt 12,171 Mt
SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD
12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655
p 0,7714 q 0,2286 p 0,6 q 0,4 p 0,7143 q 0,2857 p

rpbi 0,9026 3,375 0,2335 rpbi 1,0667 1,5 0,2759 rpbi 0,7086 2,5 0,1833 rpbi
3,8655 1,8371 3,8655 1,2247 3,8655 1,5811

0,429 0,338 0,2898

No 11 No 12 No 13 No 14
Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa
1 0 17 0 1 1 17 17 1 1 17 17 1
2 1 17 17 2 1 17 17 2 1 17 17 2
3 1 12 12 3 1 12 12 3 0 12 0 3
4 1 10 10 4 1 10 10 4 0 10 0 4
5 1 15 15 5 1 15 15 5 1 15 15 5
6 1 16 16 6 1 16 16 6 0 16 0 6
7 1 16 16 7 0 16 0 7 1 16 16 7
8 0 11 0 8 0 11 0 8 1 11 11 8
9 1 15 15 9 1 15 15 9 1 15 15 9
10 1 8 8 10 1 8 8 10 0 8 0 10
11 1 17 17 11 1 17 17 11 1 17 17 11
12 1 13 13 12 0 13 0 12 0 13 0 12
13 0 13 0 13 0 13 0 13 1 13 13 13
14 1 16 16 14 1 16 16 14 1 16 16 14
15 1 17 17 15 1 17 17 15 1 17 17 15
16 1 8 8 16 1 8 8 16 0 8 0 16
17 1 11 11 17 0 11 0 17 0 11 0 17
18 0 8 0 18 0 8 0 18 1 8 8 18
19 1 13 13 19 0 13 0 19 1 13 13 19
20 1 7 7 20 1 7 7 20 0 7 0 20
21 0 12 0 21 1 12 12 21 1 12 12 21
22 0 15 0 22 1 15 15 22 1 15 15 22
23 1 13 13 23 1 13 13 23 1 13 13 23
24 0 7 0 24 1 7 7 24 0 7 0 24
25 1 16 16 25 1 16 16 25 1 16 16 25
26 0 3 0 26 0 3 0 26 0 3 0 26
27 1 15 15 27 1 15 15 27 0 15 0 27
28 0 8 0 28 0 8 0 28 1 8 8 28
29 1 14 14 29 0 14 0 29 1 14 14 29
30 0 8 0 30 0 8 0 30 0 8 0 30
31 0 5 0 31 0 5 0 31 1 5 5 31
32 1 16 16 32 1 16 16 32 1 16 16 32
33 1 15 15 33 1 15 15 33 1 15 15 33
34 0 7 0 34 1 7 7 34 1 7 7 34
35 0 12 0 35 1 12 12 35 1 12 12 35
Jumlah 22 426 300 Jumlah 23 426 303 Jumlah 23 426 308 Jumlah

Mp 13,636 Mp 13,174 Mp 13,391 Mp


Mt 12,171 Mt 12,171 Mt 12,171 Mt
SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD
12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655
p 0,6286 q 0,3714 p 0,6571 q 0,3429 p 0,6571 q 0,3429 p

rpbi 1,4649 1,6923 0,379 rpbi 1,0025 1,9167 0,2593 rpbi 1,2199 1,9167 0,3156 rpbi
3,8655 1,3009 3,8655 1,3844 3,8655 1,3844

0,493 0,359 0,4369

No 16 No 17 No 18 No 19
Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa X Y XY Siswa
1 1 17 17 1 1 17 17 1 1 17 17 1
2 1 17 17 2 1 17 17 2 1 17 17 2
3 1 12 12 3 0 12 0 3 0 12 0 3
4 0 10 0 4 0 10 0 4 0 10 0 4
5 1 15 15 5 0 15 0 5 1 15 15 5
6 1 16 16 6 0 16 0 6 0 16 0 6
7 1 16 16 7 0 16 0 7 1 16 16 7
8 0 11 0 8 0 11 0 8 1 11 11 8
9 1 15 15 9 0 15 0 9 1 15 15 9
10 0 8 0 10 0 8 0 10 0 8 0 10
11 1 17 17 11 1 17 17 11 1 17 17 11
12 1 13 13 12 1 13 13 12 0 13 0 12
13 1 13 13 13 0 13 0 13 1 13 13 13
14 1 16 16 14 0 16 0 14 1 16 16 14
15 1 17 17 15 1 17 17 15 1 17 17 15
16 0 8 0 16 1 8 8 16 1 8 8 16
17 1 11 11 17 0 11 0 17 0 11 0 17
18 0 8 0 18 0 8 0 18 1 8 8 18
19 1 13 13 19 1 13 13 19 1 13 13 19
20 1 7 7 20 0 7 0 20 0 7 0 20
21 1 12 12 21 1 12 12 21 0 12 0 21
22 1 15 15 22 1 15 15 22 0 15 0 22
23 1 13 13 23 1 13 13 23 0 13 0 23
24 1 7 7 24 0 7 0 24 0 7 0 24
25 1 16 16 25 1 16 16 25 1 16 16 25
26 0 3 0 26 0 3 0 26 0 3 0 26
27 1 15 15 27 1 15 15 27 1 15 15 27
28 0 8 0 28 0 8 0 28 1 8 8 28
29 1 14 14 29 1 14 14 29 1 14 14 29
30 0 8 0 30 1 8 8 30 1 8 8 30
31 0 5 0 31 1 5 5 31 1 5 5 31
32 1 16 16 32 1 16 16 32 1 16 16 32
33 1 15 15 33 1 15 15 33 1 15 15 33
34 1 7 7 34 0 7 0 34 0 7 0 34
35 0 12 0 35 1 12 12 35 0 12 0 35
Jumlah 25 426 345 Jumlah 18 426 243 Jumlah 21 426 280 Jumlah

Mp 13,8 Mp 13,5 Mp 13,333 Mp


Mt 12,171 Mt 12,171 Mt 12,171 Mt
SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD 163,09 163,09 14,942 SD
12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655 12,171 148,14 3,8655
p 0,7143 q 0,2857 p 0,5143 q 0,4857 p 0,6 q 0,4 p
rpbi 1,6286 2,5 0,4213 rpbi 1,3286 1,0588 0,3437 rpbi 1,1619 1,5 0,3006 rpbi
3,8655 1,5811 3,8655 1,029 3,8655 1,2247

0,6661 0,3537 0,3681


xt xt2
19 20 n= 35
1 1 17 289
1 1 17 289
1 1 12 144
0 1 10 100
1 0 15 225
1 0 16 256
1 1 16 256
0 0 11 121
1 0 15 225
0 0 8 64
1 0 17 289
1 0 13 169
1 0 13 169
1 1 16 256
1 0 17 289
0 1 8 64
0 1 11 121
0 0 8 64
0 0 13 169
1 0 7 49
0 0 12 144
1 1 15 225
1 0 13 169
1 0 7 49
1 1 16 256
0 0 3 9
1 0 15 225
1 0 8 64
0 0 14 196
0 0 8 64
0 0 5 25
1 1 16 256
1 0 15 225
1 0 7 49
1 0 12 144
23 11 426 5708
0,6571 0,3143
0,3429 0,6857
0,5459 0,3203
Valid Invalid

pengecekan
No 5
X Y XY Siswa X Y XY
1 17 17 1 1 17 17
1 17 17 2 1 17 17
1 12 12 3 1 12 12
1 10 10 4 1 10 10
1 15 15 5 1 15 15
1 16 16 6 1 16 16
1 16 16 7 1 16 16
1 11 11 8 1 11 11
0 15 0 9 1 15 15
1 8 8 10 0 8 0
1 17 17 11 1 17 17
1 13 13 12 1 13 13
1 13 13 13 1 13 13
1 16 16 14 1 16 16
1 17 17 15 1 17 17
0 8 0 16 1 8 8
1 11 11 17 1 11 11
1 8 8 18 1 8 8
1 13 13 19 1 13 13
0 7 0 20 1 7 7
1 12 12 21 1 12 12
1 15 15 22 1 15 15
1 13 13 23 1 13 13
1 7 7 24 0 7 0
1 16 16 25 1 16 16
0 3 0 26 0 3 0
0 15 0 27 0 15 0
0 8 0 28 0 8 0
0 14 0 29 0 14 0
1 8 8 30 0 8 0
0 5 0 31 0 5 0
1 16 16 32 1 16 16
0 15 0 33 1 15 15
0 7 0 34 1 7 7
0 12 0 35 1 12 12
24 426 317 Jumlah 27 426 358

13,208 Mp 13,259
12,171 Mt 12,171
163,09 163,09 14,9 SD 163,09 163,09 14,94
12,171 148,14 3,87 12,171 148,14 3,865
0,6857 q 0,31 p 0,7714 q 0,229

1,0369 2,1818 0,27 rpbi 1,0878 3,375 0,281


3,8655 1,48 3,8655 1,837

0,3962 0,517

No 10
X Y XY Siswa X Y XY
0 17 0 1 1 17 17
1 17 17 2 1 17 17
1 12 12 3 1 12 12
1 10 10 4 1 10 10
1 15 15 5 1 15 15
1 16 16 6 1 16 16
1 16 16 7 1 16 16
1 11 11 8 1 11 11
1 15 15 9 1 15 15
1 8 8 10 1 8 8
1 17 17 11 1 17 17
1 13 13 12 0 13 0
1 13 13 13 0 13 0
0 16 0 14 1 16 16
1 17 17 15 1 17 17
1 8 8 16 0 8 0
0 11 0 17 0 11 0
1 8 8 18 0 8 0
1 13 13 19 0 13 0
0 7 0 20 0 7 0
0 12 0 21 0 12 0
1 15 15 22 0 15 0
0 13 0 23 1 13 13
0 7 0 24 1 7 7
1 16 16 25 0 16 0
0 3 0 26 0 3 0
1 15 15 27 1 15 15
1 8 8 28 1 8 8
1 14 14 29 1 14 14
1 8 8 30 0 8 0
1 5 5 31 0 5 0
1 16 16 32 0 16 0
1 15 15 33 1 15 15
0 7 0 34 0 7 0
1 12 12 35 1 12 12
26 426 333 Jumlah 20 426 271

12,808 Mp 13,55
12,171 Mt 12,171
163,09 163,09 14,9 SD 163,09 163,09 14,94
12,171 148,14 3,87 12,171 148,14 3,865
0,7429 q 0,26 p 0,5714 q 0,429

0,6363 2,8889 0,16 rpbi 1,3786 1,3333 0,357


3,8655 1,7 3,8655 1,155

0,2798 0,4118

No 15
X Y XY Siswa X Y XY
1 17 17 1 1 17 17
0 17 0 2 1 17 17
0 12 0 3 0 12 0
1 10 10 4 0 10 0
1 15 15 5 0 15 0
1 16 16 6 1 16 16
1 16 16 7 0 16 0
0 11 0 8 1 11 11
1 15 15 9 0 15 0
1 8 8 10 0 8 0
1 17 17 11 1 17 17
1 13 13 12 1 13 13
1 13 13 13 0 13 0
1 16 16 14 0 16 0
1 17 17 15 0 17 0
1 8 8 16 0 8 0
1 11 11 17 1 11 11
0 8 0 18 0 8 0
1 13 13 19 0 13 0
0 7 0 20 0 7 0
0 12 0 21 1 12 12
1 15 15 22 1 15 15
1 13 13 23 0 13 0
0 7 0 24 1 7 7
1 16 16 25 1 16 16
1 3 3 26 0 3 0
1 15 15 27 1 15 15
0 8 0 28 0 8 0
1 14 14 29 1 14 14
1 8 8 30 0 8 0
0 5 0 31 0 5 0
0 16 0 32 1 16 16
1 15 15 33 1 15 15
0 7 0 34 1 7 7
1 12 12 35 0 12 0
24 426 316 Jumlah 16 426 219

13,167 Mp 13,688
12,171 Mt 12,171
163,09 163,09 14,9 SD 163,09 163,09 14,94
12,171 148,14 3,87 12,171 148,14 3,865
0,6857 q 0,31 p 0,4571 q 0,543

0,9952 2,1818 0,26 rpbi 1,5161 0,8421 0,392


3,8655 1,48 3,8655 0,918

0,3803 0,3599

No 20
X Y XY Siswa X Y XY
1 17 17 1 1 17 17
1 17 17 2 1 17 17
1 12 12 3 1 12 12
0 10 0 4 1 10 10
1 15 15 5 0 15 0
1 16 16 6 0 16 0
1 16 16 7 1 16 16
0 11 0 8 0 11 0
1 15 15 9 0 15 0
0 8 0 10 0 8 0
1 17 17 11 0 17 0
1 13 13 12 0 13 0
1 13 13 13 0 13 0
1 16 16 14 1 16 16
1 17 17 15 0 17 0
0 8 0 16 1 8 8
0 11 0 17 1 11 11
0 8 0 18 0 8 0
0 13 0 19 0 13 0
1 7 7 20 0 7 0
0 12 0 21 0 12 0
1 15 15 22 1 15 15
1 13 13 23 0 13 0
1 7 7 24 0 7 0
1 16 16 25 1 16 16
0 3 0 26 0 3 0
1 15 15 27 0 15 0
1 8 8 28 0 8 0
0 14 0 29 0 14 0
0 8 0 30 0 8 0
0 5 0 31 0 5 0
1 16 16 32 1 16 16
1 15 15 33 0 15 0
1 7 7 34 0 7 0
1 12 12 35 0 12 0
23 426 315 Jumlah 11 426 154

13,696 Mp 14
12,171 Mt 12,171
163,09 163,09 14,9 SD 163,09 163,09 14,94
12,171 148,14 3,87 12,171 148,14 3,865
0,6571 q 0,34 p 0,3143 q 0,686
1,5242 1,9167 0,39 rpbi 1,8286 0,4583 0,473
3,8655 1,38 3,8655 0,677

0,5459 0,3203

Você também pode gostar

  • Iset Kesehatan Dasar
    Iset Kesehatan Dasar
    Documento1 página
    Iset Kesehatan Dasar
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento8 páginas
    Cover
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Payudara
    Payudara
    Documento16 páginas
    Payudara
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Kie Keh
    Kie Keh
    Documento13 páginas
    Kie Keh
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • 319-924-1-PB (1) - Dikonversi
    319-924-1-PB (1) - Dikonversi
    Documento18 páginas
    319-924-1-PB (1) - Dikonversi
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • 105 Ismi Nurhafifah
    105 Ismi Nurhafifah
    Documento22 páginas
    105 Ismi Nurhafifah
    Rizqi Yuliantika Hidayati
    Ainda não há avaliações
  • DDM 2
    DDM 2
    Documento253 páginas
    DDM 2
    Yunia Lisdiansari
    Ainda não há avaliações
  • Riska
    Riska
    Documento7 páginas
    Riska
    Rhyskasariningsih Riska
    Ainda não há avaliações
  • 627 49 1672 1 10 20180322 PDF
    627 49 1672 1 10 20180322 PDF
    Documento10 páginas
    627 49 1672 1 10 20180322 PDF
    Rano Afrianja Sinaga
    Ainda não há avaliações
  • Askep DM
    Askep DM
    Documento30 páginas
    Askep DM
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Konsep Model Kep Jiwa
    Konsep Model Kep Jiwa
    Documento16 páginas
    Konsep Model Kep Jiwa
    risma
    Ainda não há avaliações
  • FaktorMerokok
    FaktorMerokok
    Documento11 páginas
    FaktorMerokok
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Askep BSK
    Askep BSK
    Documento19 páginas
    Askep BSK
    Oktaa Trianti
    Ainda não há avaliações
  • DAw BRFo
    DAw BRFo
    Documento11 páginas
    DAw BRFo
    erly indriani
    Ainda não há avaliações
  • Gerontik
    Gerontik
    Documento25 páginas
    Gerontik
    Yasinta Pratiwi
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento6 páginas
    Bab Iii
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan BBL
    Laporan Pendahuluan BBL
    Documento17 páginas
    Laporan Pendahuluan BBL
    SUJANA, S.Kep., Ns
    78% (41)
  • ASEPTIK
    ASEPTIK
    Documento13 páginas
    ASEPTIK
    Arif
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal
    Jurnal
    Documento12 páginas
    Jurnal
    Yuda Tri Junianto
    Ainda não há avaliações
  • 133 167 1 PB PDF
    133 167 1 PB PDF
    Documento11 páginas
    133 167 1 PB PDF
    ratnaummudzaky
    Ainda não há avaliações
  • Glu Kosa Abc
    Glu Kosa Abc
    Documento22 páginas
    Glu Kosa Abc
    Ullya Aisyafitri
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Man - Kep... 1
    Kuliah Man - Kep... 1
    Documento30 páginas
    Kuliah Man - Kep... 1
    Anggit Auliana
    Ainda não há avaliações
  • Terminal State. Seperti Pada Kasus Pada Agian Isna Nauli Yang Menderita Kerusakan
    Terminal State. Seperti Pada Kasus Pada Agian Isna Nauli Yang Menderita Kerusakan
    Documento2 páginas
    Terminal State. Seperti Pada Kasus Pada Agian Isna Nauli Yang Menderita Kerusakan
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • @ PPT TIPE, PERAN, TUGAS, FUNGSI Dan Komunikasi KELUARGA-1
    @ PPT TIPE, PERAN, TUGAS, FUNGSI Dan Komunikasi KELUARGA-1
    Documento123 páginas
    @ PPT TIPE, PERAN, TUGAS, FUNGSI Dan Komunikasi KELUARGA-1
    Arif
    Ainda não há avaliações
  • HGFH
    HGFH
    Documento3 páginas
    HGFH
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • JJJNK
    JJJNK
    Documento6 páginas
    JJJNK
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • Role Play Perilaku Kekerasan
    Role Play Perilaku Kekerasan
    Documento8 páginas
    Role Play Perilaku Kekerasan
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações
  • DM3 Fix
    DM3 Fix
    Documento24 páginas
    DM3 Fix
    Salsabilla Kimiko
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Man - Kep... 1
    Kuliah Man - Kep... 1
    Documento30 páginas
    Kuliah Man - Kep... 1
    Anggit Auliana
    Ainda não há avaliações
  • Gygu
    Gygu
    Documento11 páginas
    Gygu
    Mela Indriyani
    Ainda não há avaliações