Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Moekijat)
BAB I
a. Pengertian
b. Aliran etika:
1. Hedonisme
2. Utilitarisme
3. Vitalisme
4. Sosialisme
5. Religiosisme
6. Humanisme
1. Etika Minus
Perintah dan ajaran etika pada umumnya berawal dengan “jangan”.
a. Jangan membunuh!
b. Jangan mencuri!
c. Jangan bersaksi dusta!
Akan tetapi tidak ada seorang pun yang ingin selau diatur dengan
“jangan begini jangan begitu”. Apabila dapat dicegah orang membunuh,
mencuri atau bersaksi dusta, maka semua orang akan merasa lebih aman.
Masyarakat dan bangsa juga akan lebih senantiasa bahagia.
2. Etika Nol
Ada orang yang mengambil jalan tengah. Ia tidak beruat jahat, tetapi
tidak pula berbuat baik. Mereka mengartikan “baik” sebagai “tidak berbuat
jahat”. Ada orang mengatakan “aku tak mau merugikan orang lain, itu
sudah baik bukan?”
Persoalannya apakah hal itu mungkin? Seandainya mungkin hidup tanpa
merugikan orang lain, lalu bagaimana pendapatmu tentang definisi “baik”
di atas ini?
Seorang wanita diserang dan dirampas perhiasannya. Sepuluh orang
yang duduk dalam bus yang sama melihat perampokan itu. Ada yang
berpikir: “Aku sebaiknya diam saja, karena aku tak mau terlibat. Aku perlu
memikirkan urusanku sendiri. Begitulah paling aman”.
3. Etika Plus
Bangsa Mesir kuno sudah mengerti, bahwa belumlah cukup hanya
engatakan tak pernah berbuat jahat. Lebih dari empat ribu tahun yang
lalu mereka berpandangan, bahwa orang pada hari kiamat harus dapat
berkata bahwa ia telah banyak berbuat baik.
a. Aku telah member roti kepada orang yang lapar dan memberi minum
kepada yang haus.
b. Aku telah member pakaian kepada yang telanjang.
c. Aku telah menyembuhkan yang sakit dan menghibur yang berduka
cita.
Diantara 613 perintah Taurat terdapat juga yang berisi perintah dan
ajaran yang bernada positif.
BAB II