Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan Prodi DIII Kebidanan
Angkatan VI STIKes Eka Harap Palangka Raya
Disusun Oleh :
ADITYA ZELINA FIFIE
2015.A.06.0542
Disusun oleh :
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan/Kebidanan
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Lapangan (PKL) "Asuhan Keperawatan/Kebidanan Keluarga Di Kelurahan Pahandut
Seberang RT 04/ RW 01 Kota Palangka Raya Tahun 2018".
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Desi Kumala F.P., SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Eka Harap Palangka Raya yang telah memberi kebijakannya.
3. Bapak Haryadi, Amd.Kep selaku pembimbing lahan praktik dari Puskesmas
Pahandut Kota Palangka Raya yang telah meluangkan waktu serta dengan sabar
memberi bimbingan dan sarannya.
4. Ibu Ana Paramita P., S.Tr., Keb selaku pembimbing praktik kerja lapangan yang
telah meluangkan waktu serta dengan sabar memberi bimbingan dan sarannya.
5. Segenap masyarakat RT 04/ RW 01 Kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka
Raya yang telah berpartisipasi dan meluangkan waktu dalarn kegiatan praktik
lapangan ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa laporan akhir Asuhan Keperawatan/Kebidanan Komunitas ini
masih jauh dari sempurna, maka dari ini penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini
3
4
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan Prodi DIII Kebidanan
Angkatan VI STIKes Eka Harap Palangka Raya
Disusun Oleh :
ADITYA ZELINA FIFIE
2015.A.06.0542
Disusun oleh :
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan/Kebidanan
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat dan sejahtera.
1.3.2 Tujuan Khusus
3
1.4 Manfaat
Dari asuhan kebidanan dalam komunitas dan konteks keluarga bermanfaat
untuk:
1. Bagi Keluarga
a. Meningkatan pengathuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan
keluarga yang bahagia, sejahtera dan berkualitas.
2. Bagi Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas
perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pemikahan anak-anaknya,
melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali hubungan
perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan stri.
7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga dimulai ketika orang
tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat pasangan pensiun. Tugas
perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang sehat, mempertahankan
hubungan yang memuaskan dan penuh arah dengan lansia dan anak-anak,
memperoleh hubungan perkawinan yang kokoh.
8. Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama
berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lain
meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskara menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan
hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan dan
mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.
6. Jaringan keluarga besar, terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
anggota yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah geografis.
b. Keluarga Non Tradisional
1. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah
(biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).
2. Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak.
4. Keluag komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu pasangan
monogami dengan anak-anak, secara bersama menggunakan fasilitas,
sumber dan mempunyai pangalaman yang sama.
7. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan,
keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk lehidupan
dewasa mendidikan anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya.
1. Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat
membahayakan bagi ibu dan anak.
6. Zat anti dibuat dihati, limfa, kelenjar ismus dan kelenjar getah bening.
3. Mencegah epidemic pada generasi yang akan datang selain itu imunisasi
dapat mengahambat biaya kesehatan yang digunakan untuk mengobati
penyakit tersebutpun akan berkurang.
10
a. Imunisasi Rutin
b. Imunisasi Tambahan
Bayi dan anak
2. Sasaran berdasarkan tingkat kekebalan yang ditimbulkan
a. Imunisasi Dasar
b. Imunisasi Lanjutan
2. Bayi baru lahir yang menunjukan tanda dan gejala AIDS, pemberian vaksin
BCG adalah kontraindikasi. Namun vaksin yang lain sebaiknya diberikan.
3. Jika orang tua sangat berkeberatan dengan pemberian imunisasi kepada bayi
yang sakit, lebih baik tidak diberikan vaksin.
a. Pengertian
A. DPT
a. Pengertian
Reaksi imunisasi ini adalah timbul efek lokal kemerahan, bengkak, nyeri
pada lokasi penyuntikan, demam ringan dan bayi / anak menangis terus
menerus beberapa jam pasca penyuntikan vaksin DPT ini.
Reaksi yang paling serius adalah bayi menangis hebat karena kesakitan
selama ≤ 4 jam, kesadaran menurun, terjadi kejang dan syok.
B. Hib
a. Pengertian
Sesuai dengan jadwal imunisasi terbaru dari IDAI (Ikatan Dokter Anak
Indonesia) imunisasi HiB diberikan sejak bayi berumur 2 bulan dengan
jumlah ulangan sebanyak 4 kali.
d. Cara Pemberian dan dosis
e. Efek Samping
14
3. Campak
a. Pengertian
Gejala yang tampak pada penderita campak diawali dengan flu berat, batuk
dan mata berair, kemudian diikuti dengan timbulnya bercak putih di mulut.,
lalu terjadi demam tinggi (±38⁰). Ruam akan muncul pada hari ke 3 atau ke
4. Bintik – bintik akan memerah dan makan banyak, tetapi tidak
menimbulkan gatal.
imunisasi MMR, imunisasi ulang campak pada usia 5 tahun tidak perlu
diberikan.
e. Efek samping imunisasi campak
4. Polio
a. Pengertian
e. Efek samping
Pada umumnya tidak ada efek samping. Tetapi ada hal yang perlu
diperhatikan setelah imunisasi polio yaitu setelah anak mendapatkan
imunisasi polio maka pada feses anak terdapat virus selama 6 minggu sejak
pemberian imunisasi. Karena itu, untuk mereka yang berhubungan dengan
bayi yang baru saja di imunisasi polio supaya menjaga kebersihan dengan
mencuci tangan setelah mengganti popok bayi.
5. Hepatitis B
a. Pengertian
d. Kontraindikasi
6. Jadwal Imunisasi
7. Umur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 **12+
(Bulan)
Vaksin Tanggal Pemberian Imunisasi
HB-0 (0-7 hari)
BCG
Polio 1
DPT-HB-Hib 1
*Polio 2
*DPT-HB-Hib 2
*Polio 3
*DPT-HB-Hib 3
*Polio 4
*IPV
Campak
** Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus
diberikan imunisasi dasar lengkap. Sakit ringan seperti batuk, pilek, diare,
demam ringan, dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
Jadwal tepat pemberian imunisasi dasar lengkap
Waktu yang masih diperbolehkan untuk pemberian imunisasi dasar lengkap
Waktu yang tidak diperbolehkan untuk pemberian imunisasi dasar lengkap
Waktu pemberian imunisasi bagi anak diatas 1 tahun yang belum lengkap
*** Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan debrikan minimal 12 bulan
setelah pemberian imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan dapat debrikan dalam rentang
usia 18-36 bulan
**** Pemberian imunisasi campak lanjutan diberikan minimal 6 bulan setelah
pemberian imunisasi campak terakhir dan dapat diberikan dalam rentang usia 24-
36
***** Anak diatas 3 tahun (36 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap
harus diberikan imunisasi dasar lengkap.
a) Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
b) Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang
lebih enam minggu.
c) Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau
waktu persalinan mengalami komplikasi.
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam
keadaan baik.
Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus
berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
6 hari Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
II post
Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan
partum
cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak
ada tanda-tanda kesulitan menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
2 minggu
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang
III post
diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
partum
6 minggu Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa
IV post nifas.
partum Memberikan konseling KB secara dini.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk
memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga dilakukan untuk
mencapai rumah tangga BerPHBS.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
a) Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
b) Memberi bayi asi ekslusif.
c) Menimbang balita setiap bulan.
d) Menggunakan air bersih.
e) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
f) Menggunakan jamban sehat.
g) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
h) Makan buah dan sayur setiap hari.
i) Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
j) Tidak merokok di dalam rumah (Departemen Pekerjaan Umum, 2007:113)
BAB III
ASUHAN KEPERWATAN/KEBIDANAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Juli 2018
1. DATA UMUM
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
28
: Perempuan
: Hubungan Keluarga
: Tinggal serumah
Tipe Keluarga :
a. Kewarganegaraan/suku bangsa : Indonesia/ Banjar
b. Agama : Islam
3. Keadaan Lingkungan
4. Struktur Keluarga
5. Fungsi Keluarga
30
a. Stestor yang dimiliki : Klien mengatakan pada saat kondisi keluarga klien
mengalami masalah, klien dan keluarga mencarikan jalan keluar tanpa harus
menggunakan emosi.
7. Pemeriksaan Fisik
Ny.L
TD : 110/70 mmHg
S : 36,80C
RR : 20 x/menit
N : 85x/menit
Tn.R
TD : 120/90 mmHg
S : 36,2 0C
RR : 22 x/ menit
N : 86 x/ menit
An.A
N : 125x/menit
RR : 35 x/menit
S : 36,80C
b. Pemeriksaan fisik khusus : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Kepala :-
Rambut :-
8. Harapan Keluarga
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Faktor ketidaktahuan Anak tidak
Klien mengatakan bahwa menimbulkan pernah di
An.A tidak pernak di ketidakmampuan keluarga imunisasi
imunisasi dalam mengatasi masalah
Data Objektif : kesehatan dari faktor ini
Tidak nampak bekas anak tidak di imunisasi oleh
imunisasi di tangan sebelah kurangnya informasi tentang
kanan anak efek samping imunisasi.
33
DIAGNOSIS KEPERAWATAN/KEBIDANAN
1. Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi
terhadap anak berhubungan dengan tingkat pengetahuan yang rendah.
manfaat imunisasi
3. Beriakan pujian atas
kemampuan keluarga
d. Keluraga mampu menyebutkan manfaat
mengidentifikasi imunisasi
1. Jelasknan pada keluarga
efek samping yang
tentang efek samping
timbul dan cara
imunisasi.
mengatasinya
2. Dorong keluarga untuk
mengidentifikasi efek
samping yang timbul dan
cara mengatasinya
3. Berikan pujian postifif atas
usaha yang dilakukan
e. Keluarga mampu
keluarga
mampu
1. Dorong keluarga untuk
mengidentifikasi
megidentifikasi masalah
masalah yang akan
yang akan timbul jika anak
timbul jika tidak
tidak di imunisasi
dilakukan imunisasi 2. Berikan pujian positif atas
kemampuan keluarga
mengidentifikasi masalah
yang akan timbul jika anak
36
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Hari/ tanggal Catatan Perkembangan Evaluasi
PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Juli 2018
1. DATA UMUM
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
: Hubungan Keluarga
: Tinggal serumah
41
Tipe Keluarga :
a. Kewarganegaraan/suku bangsa : Indonesia/ Banjar
b. Agama : Islam
c. Status Sosisal Ekonomi keluarga: Tn.Y bekerja sebagai buruh dengan penghasilan
Rp.1.000.000,- s.d Rp.5.000.000,-/bulan. Ny.N istri dari Tn.Y sebagai ibu rumah
tangga. Tn.Y mampu menabung. Keluarga Tn.Y menggunakan BPJS.
f. Keadaan Lingkungan
g. Struktur Keluarga
d. Nilai dan norma keluarga : Klien mengatakan didalam keluarga klien memiliki
aturan di dalam keluarga yang sesuai dengan nilai keluarga dengan masyarakat
sekitar.
h. Fungsi Keluarga
a. Stestor yang dimiliki : Klien mengatakan pada saat kondisi keluarga klien mengalami
masalah, klien dan keluarga mencarikan jalan keluar tanpa harus menggunakan
emosi.
c. Strategi Koping yang digunakan : Klien mengatakan didalam keluarga klien pada saat
ada masalah klien dan keluarga mampu berdiskusi dan tidak menggunkan emosi pada
saat adanya masalah dan mampu mengatasinya dengan baik.
d. Strategi adaptasi disfungsional : Klien mengatakan pada saat kondisi keluarga pasien
mengalami masalah, klien dan keluarga tidak menggunakan emosi dan perilaku
kekerasan di dalam keluarga.
j. Pemeriksaan Fisik
Ny.N
TD : 90/60 mmHg
44
S : 36,80C
RR : 20 x/menit
N : 85x/menit
Tn.Y
TD : 110/70 mmHg
S : 36,2 0C
RR : 22 x/ menit
N : 86 x/ menit
An.A
N : 130 x/menit
RR : 35 x/menit
S : 36,80C
k. Pemeriksaan fisik khusus : Tidak dilakukan Pemeriksaan
Kepala :-
Rambut :-
l. Harapan Keluarga
Harapan keluarga yaitu petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
pada masyarakat serta dirinya dan bayinya tetap sehat.
45
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Faktor ketidaktahuan keluarga Ketidakefektifa
Klien mengatakan merasa pegal tentang perawatan masa nifas n pemeliharaan
– pegal dan belum pernah kesehatan pada
mendapatkan penyuluhan ibu nifas
mengenai perawatan pada masa
nifas
Data Objektif :
Saat ini merupakan kelahiran
pertama anak Ny.N
46
DIAGNOSIS KEPERAWATAN/KEBIDANAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada ibu nifas
CATATAN PERKEMBANGAN
49
PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Juli 2018
1. DATA UMUM
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
: Hubungan Keluarga
: Tinggal serumah
52
Tipe Keluarga :
a. Kewarganegaraan/suku bangsa : Indonesia/ Banjar
b. Agama : Islam
c. Status Sosisal Ekonomi keluarga: Tn.H bekerja sebagai swasta dengan penghasilan
Rp.1.000.000,-Rp.5.000.000,-/bulan. Ny.R istri dari Tn.H sebagai ibu rumah tangga.
Tn.H mampu menabung. Keluarga Tn.H tidak menggunakan BPJS ataupun
JAMKESMAS.
d. Aktivitas rekreasi keluarga : Berlibur/ pulang kampung saat ada hari-hari
besar atau libur panjang
a. Keadaan keluarga saat ini : Klien mengatakan keluarga dalam keadaan sehat
d Keadaan Lingkungan
e Struktur Keluarga
d. Nilai dan norma keluarga : Klien mengatakan didalam keluarga klien memiliki
aturan di dalam keluarga yang sesuai dengan nilai keluarga dengan masyarakat
sekitar.
f Fungsi Keluarga
a. Strestor yang dimiliki : Klien mengatakan pada saat kondisi keluarga klien
mengalami masalah, klien dan keluarga mencarikan jalan keluar tanpa harus
menggunakan emosi.
h Pemeriksaan Fisik
Ny.R
TD : 100/70 mmHg
S : 36,80C
RR : 20 x/menit
N : 85x/menit
Tn.H
55
TD : 120/80 mmHg
S : 36,2 0C
RR : 22 x/ menit
N : 86 x/ menit
An.A
TD : 120/80 mmHg
S : 36,2 0C
RR : 22 x/ menit
N : 86 x/ menit
b. Pemeriksaan fisik khusus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kepala :-
Rambut :-
i Harapan Keluarga
Klien mengatakan ingin anggota keluarganya tetap dalam keadaan sehat dan terhindar
dari sakit penyakit.
56
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Faktor ketidaktahuan keluarga Kurangnya
Klien mengatakan tidak mengenai PHBS pengetahuan
mengerti tentang PHBS dan keluarga
selalu membuang sampah mengenai
disekitar rumah PHBS
Data Objektif :
Tampak sampah yang berserakan
disekitar rumah
57
DIAGNOSIS KEPERAWATAN/KEBIDANAN
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Hari/ tanggal Catatan Perkembangan Evaluasi
Pelaksanaan asuhan keperawatan secara murni mengacu pada konsep dan teori yang
sudah ada dan teruji. Dalam bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan pada
keluarga Tn.R, Tn.Y, dan Tn.H di kelurahan pahandut seberang RT 04/RW 01 Kota
Palangka pada tanggal 11Juli 2018 yaitu sebagai berikut.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
pada keluarga Tn.R, Tn.Y, dan Tn.H dari data pengkajian, yang penulis lakukan pada
keluarga Tn.R ditemukan di keluarga Tn.R sendiri mempunyai masalah utama yaitu bayi
tidak pernah di imunisasi, sedangkan data pengkajian yang penulis lakukan pada keluarga
Tn.H memiliki masalah utama yaitu pada keluarga Tn.H tidak menerapkan PHBS dengan
membuang sampah disekitar rumah, serta data pengkajian yang penulis lakukan pada
keluarga Tn.Y memiliki masalah utama yaitu istri Tn.Y yaitu Ny.N tidak tahu bagaimana
perawatan masa nifas. Hal ini disimpulkan berdasarkan data kunjungan keluarga binaan.
Adapun lingkungan yang dapat mempengaruhi keadaan pada keluarga tersebut adalah
Berdasarkan data yang didapatkan pada keluarga Tn.R yaitu : Anak tidak pernah di
imunisasi. Berdasarkan data yang didapatkan pada keluarga Tn.Y yaitu : Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada ibu nifas. Berdasarkan data yang didapatkan pada keluarga
Tn.H yaitu : Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai PHBS
Analisa Data
Pertama Data subjektif : Ny. L mengatakan selama ini tidak pernah memeriksakan diri
ke petugas kesehatan. Data Objektif : tidak tampak bekas imunisasi tangan anak yaitu
karena ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak
berhubungan dengan tingkat pengetahuan yang rendah.
Kedua Data Subjektif : Ny.N mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan masa
nifas. Data Objektif : saat ditanyakan apa saja yang ibu ketahui tentang perawatan masa
nifas ibu hanya diam yaitu karena ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada ibu nifas.
64
Ketiga yaitu Data Subjektif : istri Tn.H mengatakan malas mengumpulan sampah
sehingga iya membuang sampah disekitar rumah saja. Data Objektif : Tampak banyak
sampah disekitar rumah keluarga Tn.H yaitu karena kurangnya pengetahuan keluarga
tentang PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
Diagnosis Keperawatan/Kebidanan
Pertama yaitu ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi
terhadap anak berhubungan dengan tingkat pengetahuan yang rendah. Kedua yaitu
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada ibu nifas. Ketiga yaitu kurangnya
pengetahuan keluarga tentang PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perilaku hidup bersih dan sehat.
rokok dari : Pengertian rokok, Kandungan bahaya rokok, Fakta-fakta tentang rokok, Opini
salah tentang merokok, Dampak dari merokok, Cara pencegahan untuk tidak merokok dan
Cara meninggalkan kebiasaan merokok.
Ketiga yaitu tujuan umum Setelah dilakukan kunjungan selama 4 hari keluarga
khususnya Ny. Y dapat memahami mengenai penyakinya, tujuan khusus Setelah dilakukan
4 kali kunjungan : Keluarga dapat memahami tentang Tb paru, Tanda dan gejala, Cara
penularannya dan pencegahan dan Pengobatan.kriteria evaluasi kriterianya yaitu Verbal
Psikomotor, standarnya Keluarga dapat memahami :Pengertian Tb Paru, Tanda dan gejala,
Cara penularan, Pengobatan dan intervensinya Pendidikan Kesehatan Menjelaskan tentang
Tb Paru dari : Pengertian Tb Paru, Tanda dan gejala, Cara penularan, Pengobatan.
merokok, dampak dari merokok, cara pencegahan untuk tidak merokok dan cara
meninggalkan kebiasaan merokok. dan evaluasinya strukturnya yaitu waktu : ± 30 menit,
penkes menggunakan media : sap dan leaflet. alatnya timbang berat badan, tensi,
thermometer, jam tangan, prosesnya yaitu mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
memberikan tahu maksud dan tujuan, melakukan pemeriksaan umum dari tekanan darah,
nadi, suhu, respirasi dan berat badan, menjelaskan tentang bahaya rokok dari : pengertian
rokok, kandungan bahaya rokok, fakta-fakta tentang rokok, opini salah tentang merokok,
dampak dari merokok, cara pencegahan untuk tidak merokok, cara meninggalkan kebiasaan
merokok dan hasilnya tekanan darah : 120/80 mmhg, respirasi 19 x/m,n: 80x/m, suhu : 36,7
derajat celsius, bb : 30 kg, pada anak.s : berat badan : 9 kg.
Ketiga yaitu diagnosis keperawatannya resiko terjadinya penularan tb paru pada
anggota keluarga yang lain berhubungan dengankurang informasi dan keterbatasan
kemampuan keluarga Ny. Y khususnya Ny.Y dalam menerima informasi, pada tanggal 11
juli 2018, implementasinya mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memberikan tahu
maksud dan tujuan, melakukan pemeriksaan umum, menjelaskan tentang tb paru dari :
pengertian tb paru, tanda dan gejala, cara penularan, pengobatan dan evaluasinya yaitu
strukturnya yaitu waktu : ± 30 menit penkes menggunakan media : sap dan leaflet,
alat,timbang berat badan, tensi, thermometer, jam tangan. prosesnya yaitu mengucapkan
salam, memperkenalkan diri, memberikan tahu maksud dan tujuan, melakukan pemeriksaan
umum dari tekanan darah, nadi, suhu, respirasi dan berat badan, menjelaskan tentang tb
paru dari : pengertian tb paru, tanda dan gejala, cara penularan, pengobatan. hasilnya yaitu
ny.y td : 120/80 mmhg, nadi: 80x/m, suhu : 36,7 derajat celsius, berat badan : 30 kg.
67
68
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunita smemfocuskan pemberian pelayanan pada setiap
keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang pada
setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang
dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan dibidang kesehatan khususnya
kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegaiatan tersebut tentunya bertujuan untuk membantu
memecahkan masalah yang ada dalam keluarga. Dari berbagai penyuluhan yang diberikan
diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat megenai permasalahan
kesehatan mereka sehingga dihaarapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dilingkungannya.
1.2 Saran
1.2.1 Kepadamahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih mampu menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan
keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
1.2.2 Kepada keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat menggali lagi
masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesian secara mandiri.
1.2.3 Kepada institusi pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.