Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
17.MEGAWATI YUNUS
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang dapat membangun dari pembaca sangat kami mengharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang mendukung dan memungkinkan makalah ini bisa diselesaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang mendukung
bagi pembaca.
Penyusun
(kelompok 1)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Medis............................................................................
B. Konsep Asuhan Keperawatan..........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................
B. Saran ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan cairan dan elektorlit dalam jumlah dan proporsi
kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang 60% berat orang
dewasa pada umumnya terdiri dari cairan( air dan elektrolit). Hal ini juga
dipengaruhi oleh faktor yaitu, usia pada seseorang, jenis kelamin, dan
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep teori pada masalah kebutuhan cairan dan
elektrolit?
C. Tujuan umum
dalam tubuh
kebutuhan cairan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.KONSEP TEORI
1. Definisi
Cairan tubuh dalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut. Cairan
partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
(Asmadi, 2008)
2. Klasifikasi
CIS adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun
atau 2/3 dari TBW. Sisanya, yaitu 1/3 TBW atau 20% berat
ekstraselular (CES).
antara CIS dan CES. Elektrolit yang berperan adalah: anion dan
kation.
(Ambarwati, 2014)
3. Etiologi
a. Usia
cairan yang besar yang diimbangi dengan haluaran yang besar pula,
ginjal, paru-paru, dan proses penguapan. Pada orang tua atau lansia
urine.
b. Temperatur lingkungan
garam/hari.
c. Kondisi stres
d. Keadaan sakit
cairan dan elektrolit antara lain luka bakar, gagal ginjal, dan payah
jantung.
e. Diet
(Widianti, 2011)
4. Patofisiologi
Sirkulasi cairan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, plasma darah begerak
yaitu :
a. Difusi.
rendah.
b. Osmosis
(Ambarwati, 2014)
anoreksia)
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan laboratorium
(Heriana, 2014)
7. Komplikasi
8. Prognosis
a. Dehidrasi
Jika terjadi kekurangan cairan ekstra sel dalam waktu yang lama,
d. Infark miokard
(Ambarwati, 2014)
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
cairan
cairan
pengobatan
b. Pengukuran Klinis
1) Berat badan
keseimbangan cairan :
dan IWL
5) Ukur keseimbangan cairan dengan akurat: normalnya sekitar +
200 Ml
c. Pemeriksaan fisik
bunyi jantung
kesadaran
2. Diagnosa keperawatan
cairan adalah:
Keperawatan
1. Kekurangan
Kriteria Hasil: 1. Pertahankan 1. Kondisi
volume cairan
1. Mempertahan catatan intake dehidrasi
Definisi:
Penurunan cairan kan urine dan output dapat
untuk meningkatkan
pasien dan
makan. menyebabkan
9. Mengatur dehidrasi.
kemungkinan
transfusi
10. Mempersiapk
an untuk
transfusi
9. Memonitor Retensi
adanya natrium
penambahan ekstraselular
BB dengan
setelah cairan
ekstraselular
yang
meningkat
memasuki
ruang
interstisial dan
darah
sehingga
volume cairan
interstisial dan
darah
meningkat.
4. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan tubuh adalah air pelarut, substansi terlarut/ zat terlarut. Cairan
sangat diperlukan bagi tubuh dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan didalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Cairan terbagi atas dua yaitu cairan intraselular dan
cairan ekstraselular.
B. Saran
Kebutuhan cairan tubuh tak hanya berasal dari konsumsi air putih saja,
Meskipun begitu akan jauh lebih baik jika kita mengonsumsi air putih