Você está na página 1de 6

TINJAUAN PUSTAKA

Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntingia calabura Linn) Sebagai


Antidiabetik
Airlangga Damara1 , Asep Sukohar2
1Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulinmaupun keduanya. Diperkirakan
terdapat 171 juta orang penderita DM tipe 2 pada tahun 2000, dan akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030.
Diagnosis DM tipe 2 ditegakkan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah dan gejala-gejala DM, yaitu (1) adanya gejala khas
DM, seperti polifagia, poliuria dan polidipsia dan (2) adanya gejala tambahan seperti lemas, kesemutan, disfungsi ereksi,
dan pruritus vulva. Patofisiologi DM tipe 2, berhubungan dengan terjadinya resistensi insulin pada otot dan hepar, juga
kegagalan sel beta pankreas dalam menyekresi insulin. Diabetes melitus ditangani dengan obat antihiperglikemik oral, dan
terapi insulin. Penatalaksanaan dengan efek samping yang besar, mendorong adanya penelitian untuk membuat obat dari
tanaman herbal. Salah satunya adalah penelitian mengenai efek daun kersen (Muntingia calabura Linn) sebagai
antidiabetik. Daun tanaman kersen (Muntingia calabura Linn), dipilih karena mudahnya tanaman ini ditemukan dan
senyawa aktifnya, seperti flavonoid, chalcone, dan tanin. Pemberian infusa daun kersen memiliki efektivitas yang baik
dalam menurunkan kadar glukosa darah,beberapa penelitian menunjukkan penurunan kadar glukosa darah dengan rerata
72,75 mg/dL pada mencit Mus musculus yang diberikan infusa daun kersen. Adanya penurunan kadar glukosa darah tikus
diabetes dengan rerata sampai 75,1 mg/dL, pada pemberian infusa daun kersen selama 14 hari. Kandungan flavonoid,
chalcone dan tanin pada infusa daun kersen, merupakan zat potensial sebagai obat anti diabetik di masa depan.

Kata kunci: antidiabetik, daun kersen, diabetes melitus

Effectivity of Jamaican Cherry Leaf (Muntingia calabura Linn) Infusain


as Antidiabetics

Abstract
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by chronic hyperglycemia and carbohydrate metabolism, lipid
and protein caused by abnormalities in insulin secretion and insulin work or both. It is estimated that there are 171 million
people with type 2 diabetes in the year 2000, and increasing to 366 million by 2030. The diagnosis of type 2 diabetes is
confirmed by examining blood glucose levels and DM symptoms, (1) the presence of typical symptoms of DM, such as
polyphagia, polyuria and polydipsia and (2) the presence of additional symptoms such as weakness, tingling, erectile
dysfunction, and vulvar pruritus. Pathophysiology of type 2 diabetes, is associated with the occurrence of insulin resistance
in muscle and liver, as pancreatic beta cell fails in secreting insulin. Diabetes mellitus is treated with oral antihyperglycemic
drugs, and insulin therapy. Side effects that may occur, encouraging more research to make medicines herbally. One of
them is research on leaf effect of Jamaican cherry (Muntingiacalabura Linn) as antidiabetic. Jamaican cherry leaf
(Muntingiacalabura Linn), were chosen because this plant can be found easily and its active compounds, such as flavonoids,
chalcone, and tannins. Infusion of Jamaican cherry leaf has a good effectiveness in lowering blood glucose level, some
research reported decrease of blood glucose level up to 72,75 mg / dL in mice Mus musculus given Jamaican cherry leaf
infusain. Decrease of blood glucose level of diabetic rat with average until 75,1 mg / dL, on giving of Jamaican cherry leaf
infusain for 14 days. Flavonoids, chalcone and tannin in Jamaican cherry leaf infusa, is potential for anti diabetic drug in the
future

Keywords: antidiabetics, diabetes melitus, jamaican cherry leaf

Korespondensi: Airlangga Damara, alamat Jln. Abdul Muis 8 No.46 Kel. Gedung Meneng Kec. Rajabasa Bandar Lampung
35145, HP 082122392512, email airlanggadamara@gmail.com

Pendahuluan

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 534


Airlangga Damara | Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntigia calabura Linn) Sebagai Anti-Diabetik

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit seperti ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
kelainan metabolik yang dikarakteristikkan darah.7 Secara garis besar, DM tipe 2 dapat
dengan hiperglikemia kronis serta kelainan disebabkan oleh dua faktor yaitu (1) Faktor
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein genetik, meliputi adanya riwayat DM tipe 2
yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, pada keluarga dan kemungkinan abnormalitas
kerja insulin maupun keduanya.1 World Health genetik regulasi glukosa, (2) faktor lingkungan,
Organization (WHO) memperkirakan kebiasaan mengonsumsi makanan berlebih,
prevalensi global penderita DM tipe 2 akan konsumsi alkohol, merokok dan hal-hal yang
meningkat dari 171 juta orang pada tahun dapat menyebabkan disfungsi insulin di dalam
2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Menurut tubuh.8
WHO, Indonesia menduduki peringkat ke-4 di Diagnosis DM tipe 2 ditegakkan dengan
dunia dalam hal jumlah penderita Diabetes pemeriksaan kadar glukosa darah dan gejala-
Mellitus setelah Tiongkok, India dan Amerika gejala DM, Perkumpulan Endokrinologi
Serikat.2 Prevalensi DM tipe 2 di Indonesia Indonesia (PERKENI), membagi alur diagnosis
berkisar di antara 1,5-2,1%, dan di Provinsi DM, menjadi (1) adanya gejala khas DM,
Lampung prevalensi kejadian DM berada di seperti polifagia (rasa ingin makan berlebih),
kisaran angka 0,7-0,8%.3Keadaan poliuria (rasa ingin berkemih berlebih) dan
hiperglikemia, dapat ditangani dengan terapi polidipsia (rasa haus yang berlebih) dan (2)
farmakologi, seperti pemberian metformin, adanya gejala tambahan seperti lemas,
glibenklamid, dan terapi insulin secara injeksi, kesemutan, gatal, penglihatan kabur, disfungsi
dan terapi nonfarmakologi, berupa terapi ereksi pada pria, dan pruritus vulva pada
nutrisi medis, untuk memperlambat laju wanita.9
berkembangnya komplikasi dari diabetes Menurut PERKENI, kriteria diagnosis DM
melitus tipe 2.4 dibagi menjadi 4 (empat), yaitu (1) gejala
Kersen (Muntingia calabura), klasik DM dengan glukosa plasma sewaktu
merupakan tanaman yang tersebar di belahan diatas 200mg/dl atau, (2) gejala klasik DM
dunia dengan iklim tropis, contohnya dengan glukosa plasma puasa 8 jam tanpa
Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara asupan kalori diatas 126mg/dl, atau (3)
lainnya, juga daerah tropis benua Amerika. glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi
Tanaman ini menyebar di seluruh Indonesia glukosa oral diatas 200mg/dl dan (4) gejala
dan di belahan Asia Tenggara lainnya, cukup klasik DM dengan pemeriksaan nilai HbA1c
sering ditanam sebagai tanaman rumah dan diatas 6,5% dengan metode yang
tanaman peneduh jalan raya, dan rebusan terstandarisasi National Glycohaemoglobin
daripada daun tanaman ini, biasa digunakan Standarization Program (NGSP).9
untuk mengobati sakit kepala pada Patofisiologi DM tipe 2, berhubungan
masyarakat melayu, seperti Indonesia, dengan terjadinya resistensi insulin pada otot
Malaysia dan Singapura.5 dan hepar, juga kegagalan sel beta pankreas
Kersen (Muntingia calabura), adalah dalam proses sekresi insulin. Peningkatan
tanaman yang mengandung berbagai senyawa lipolisis, juga defisiensi hormon inkretin pada
flavonoid, tanin dan chalcone. Hasil riset organ gastrointestinal, dapat menyebabkan
menyatakan, daun kersen mengandung terjadinya gangguan metabolisme glukosa
berbagai macam jenis senyawa flavonoid yang pada DM tipe 2. Resistensi insulin adalah
berpotensi untuk dijadikan berbagai macam sebuah keadaan dimana insulin di dalam
jenis obat, seperti antidiabetik, anti-inflamasi, tubuh, yang diproduksi oleh sel beta pankreas,
antikanker dan antipiretik.6 tidak dapat menjalankan fungsinya terhadap
glukosa di dalam darah. Pada keadaan normal,
Isi insulin berperan dalam proses utilisasi glukosa
Diabetes Melitus adalah adalah suatu oleh hampir seluruh jaringan tubuh, terutama
penyakit metabolik dengan karakteristik pada otot, lemak dan hepar. Namun pada
hiperglikemia, yang terjadi karena sekresi pasien dengan DM tipe 2 terjadi resistensi
insulin, kerja insulin ataupun keduanya. insulin, dimana insulin tidak dapat berikatan
Hiperglikemia kronis pada diabetes dengan reseptor-reseptor di perifer sehingga
berhubungan dengan kerusakan jangka proses utilisasi glukosa terganggu,
panjang, disfungsi beberapa organ tubuh menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah.10

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 535


Airlangga Damara | Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntigia calabura Linn) Sebagai Anti-Diabetik

Pada tahun 2014, WHO memperkirakan dengan indikasi DM tipe 2 tidak dapat diatasi
prevalensi global penderita DM tipe 2 akan dengan obat antihiperglikemik oral, DM tipe 2
meningkat dari 171 juta orang pada tahun dengan ketoasidosis, atau komplikasi lain.13
2000 menjadi 366 juta di tahun 2030, dengan Penatalaksanaan DM yang masih cukup
Indonesia berada di peringkat ke-4 negara mahal, dan cukup besarnya efek samping yang
terbanyak setelah Tiongkok, India, dan ditimbulkan, mendorong diadakannya banyak
Amerika Serikat.2 Prevalensi DM tipe 2 di penelitian untuk menurunkan kadar gula
Indonesia sendiri berkisar pada persentase darah dari tanaman herbal, yang diharapkan
1,5-2,1%, atau sekitar 5 juta penduduk dari dapat membuat terapi hiperglikemia dapat
total keseluruhan jumlah penduduk Indonesia, menjadi lebih terjangkau, dengan efek
yang diperkirakan akan terus mengalami samping yang lebih minimal. Salah satunya
peningkatan.3 adalah penelitian mengenai efek daun kersen
Peningkatan jumlah penderita DM tipe (Muntingia calabura Linn) sebagai
2, berkaitan dengan beberapa faktor risiko antidiabetik. Daun tanaman kersen
yang tidak dapat diubah, dapat diubah, dan (Muntingia calabura Linn), dipilih karena
faktor lain. Faktor yang tidak dapat diubah berkaitan dengan mudahnya tanaman ini
seperti faktor riwayat keluarga dengan DM, ditemukan dan senyawa aktif yang terkandung
usia diatas 45 tahun, dan riwayat DM didalamnya, seperti flavonoid, chalcone, dan
gestasional.8 Faktor yang dapat diubah Tanin.5
meliputi, obesitas, kurangnya aktivitas fisik Tanaman kersen merupakan tanaman
dan diet, sementara faktor lain meliputi kaya akan antioksidan, yang dapat
riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau memperlambat atau mencegah proses
glukosa darah puasa terganggu (GDPT) oksidasi dari molekul lain.6 Tanaman kersen
sebelumnya, memiliki riwayat penyakit (Muntingia calabura) termasuk tanaman
kardiovaskular seperti stroke, PJK, atau PAD dengan klasifikasi sebagai berikut14
(peripheral arterial diseases), konsumsi Kingdom : Plantae
alkohol, faktor stress, kebiasaan merokok, Divisio : Spermatophyta
jenis kelamin, dan konsumsi kafein.11 Kelas : Dycotiledoneae
Tujuan utama dari pengobatan DM Ordo : Malvales
adalah menghilangkan keluhan, pencegahan Genus : Muntingia
timbulnya komplikasi, menurunkan angka Spesies : Muntingia calabura Linn
kematian, dan meningkatkan kualitas hidup.
Pengobatan DM meliputi terapi farmakologis
seperti antihiperglikemik oral atau injeksi
insulin untuk mengontrol kadar gula darah,
dan terapi nutrisi medis seperti modifikasi
gaya hidup dan latihan jasmani yang rutin
sebagai terapi non farmakologis.12 Obat-obat
antihiperglikemik oral, umumnya bekerja
dengan dua mekanisme, dengan meningkatan
sekresi insulin, dan meningkatkan sensitasi
insulin. Obat-obat antihipergikemik oral
memiliki beberapa mekanisme, seperti
peningkatan aktivasi AMP activated protein Gambar 1. Daun kersen
kinase (Metformin), agonis Peroxisome (Muntingia calabura Linn)14
Proliferator Activated Receptor Gamma
(PPAR-Gamma) (Rosglitazone, Pioglitazon), Daun kersen, memiliki kandungan
dan merangsang sel beta pankreas untuk senyawa flavonoid terdiri dari 2,4-dihydroxy-3-
melepaskan insulin yang tersimpan methoxydihydrochalconedan8-hydroxy-6-
(Glibenklamid dan golongan Sulfonilurea methoxyflavone.6 Penelitian sebelumnya
lainnya). Serta memperlambat pembentukan menunjukkan adanya efek hipoglikemik yang
monosakarida intraluminal dengan signifikan pada percobaan pemberian ekstrak
menghambat enzim alpha glukosidase daun kersen pada mencit Mus musculus L,
(Acarbose). Serta terapi insulin secara injeksi, setelah pemberian selama 2 jam.15 Hasil

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 536


Airlangga Damara | Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntigia calabura Linn) Sebagai Anti-Diabetik

penelitian juga menunjukkan adanya meningkatkan ambilan glukosa sekaligus


pengurangan yang signifikan, hingga 24 % menghambat adipogenesis.19
penurunan kadar glukosa darah pada tikus Beberapa penelitian menunjukkan
yang diberikan infusa daun kersen. adanya efek anti diabetik infusa daun kersen.
Ayu 2015, melaporkan penurunan kadar
glukosa darah hingga 72,75 mg/dL pada
mencit Mus musculus yang diberikan infusa
daun Kersen.20 Sementara itu, Aruna 2015,
melaporkan adanya penurunan kadar glukosa
darah dengan rerata sampai 75,1 mg/dL,
dengan pemberian infusa daun kersen selama
14 hari, dan adanya penurunan glukosa darah
yang signifikan dengan penambahan dosis
infusa daun kersen.21

Ringkasan
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit
kelainan metabolik yang dikarakteristikkan
dengan hiperglikemiakronis serta kelainan
Gambar 2. Struktur kimia IUPAC senyawa metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
flavonoid dan chalcone pada daun kersen yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin,
(Muntingia calabura L)6
kerja insulin maupun keduanya. Prevalensi
DM tipe 2 diperkirakan akan meningkat
Senyawa flavonoid, menurut penelitian
menjadi 366 juta orang pada tahun 2030,
memiliki efek hipoglikemik dengan beberapa
dengan Indonesia menduduki peringkat
mekanisme, yaitu dengan menghambat
keempat di dunia dengan penderita
absorpsi glukosa, merangsang pelepasan dan
terbanyak. Penderita diabetes melitus
sensitasi dari insulin, dan meningkatkan
diperkirakan akan terus meningkat.
ambilan glukosa oleh jaringan perifer, dan
Peningkatan jumlah penderita DM tipe 2,
berperan dalam pengaturan enzim-enzim
berkaitan dengan beberapa faktor risiko yang
dalam metabolisme karbohidrat.16
tidak dapat diubah, seperti faktor riwayat
Penelitian lain juga menyebutkan,
keluarga dengan DM, usia diatas 45 tahun,
bahwa subkelas flavonoid, senyawa flavonol,
dan riwayat DM gestasional, faktor yang dapat
memiliki potensi menghambat enzim alfa-
diubah meliputi, obesitas, kurangnya aktivitas
amilase yang berperan dalam pemecahan
fisik dan diet, sementara faktor lain meliputi
karbohidrat. Flavonol, juga memiliki potensi
riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau
menginhibisi kerja Glucose Transporter-2
glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
(GLUT-2) sebagai transporter glukosa pada
sebelumnya, memiliki riwayat penyakit
organ gastrointestinal.17
kardiovaskular seperti stroke, penyakit
Chalcone, adalah senyawa aromatik
jantung koroner, atau PAD (peripheral arterial
keton yang membentuk inti dari senyawa-
diseases), konsumsi alkohol, faktor
senyawa biologis. Chalcone menurut
stress,kebiasaan merokok, jenis kelamin,
penelitian dapat menurunkan kadar glukosa
konsumsi kopi dan kafein.
darah, melalui mekanisme menaikkan
Patofisiologi DM tipe 2, berhubungan
sensitasi insulin, menurunkan
dengan terjadinya resistensi insulin pada otot
glukoneogenesis oleh hepar, dan menaikkan
dan hepar, juga kegagalan sel beta pankreas
kadar hormon Glucagon-like Polypeptide-1
dalam proses sekresi insulin. Peningkatan
sebagai regulator glukosa pada usus halus.18
lipolisis, juga defisiensi hormon inkretin pada
Tanin mampu menurunkan kadar
organ gastrointestinal, dapat menyebabkan
glukosa darah dengan cara meningkatkan
terjadinya gangguan metabolisme glukosa
ambilan glukosa melalui aktivasi MAPK
pada DM tipe 2. Insulin sebagaimana
(Mitogen-Activated Protein Kinase) dan PI3K
diproduksi di sel beta pankreas, tidak
(Phosphoinositide 3-Kinase). Tanin terhidrolisis
dapatmenjalankan fungsinya sebagai utilisator
menjadi gallotanin. Gallotanin dapat

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 537


Airlangga Damara | Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntigia calabura Linn) Sebagai Anti-Diabetik

glukosa dalam tubuh, yang berakibat pada glukosa darah, melalui mekanisme menaikkan
kenaikan glukosa darah. sensitasi insulin, menurunkan
Menurut PERKENI, kriteria diagnosis DM glukoneogenesis oleh hepar, dan menaikkan
dibagi menjadi 4 (empat), yaitu (1) gejala kadar hormon Glucagon-like Polypeptide-1
klasik DM dengan glukosa plasma sewaktu sebagai regulator glukosa pada usus halus.
diatas 200mg/dl atau, (2) gejala klasik DM Sementara itu, daun kersen juga
dengan glukosa plasma puasa 8 jam tanpa mengandung senyawa tanin, yang mampu
asupan kalori diatas 126mg/dl, atau (3) menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi meningkatkan ambilan glukosa melalui
glukosa oral diatas 200mg/dl dan (4) gejala aktivasi MAPK (Mitogen-Activated Protein
klasik DM dengan pemeriksaan nilai HbA1c Kinase) dan PI3K (Phosphoinositide 3-Kinase).
diatas 6,5 % dengan metode yang Tanin yang dapat terhidrolisis terbagi menjadi
terstandarisasi National Glycohaemoglobin gallotanin dan ellagitanin. Gallotanin dapat
Standarization Program (NGSP). meningkatkan ambilan glukosa sekaligus
Diabetes melitus dapat ditangani menghambat adipogenesis. Ayu 2015
dengan pemberian obat antihiperglikemik melaporkan penurunan kadar glukosa darah
oral, dan terapi injeksi insulin. Obat-obat hingga 72,75 mg/dL pada mencit Mus
antihiperglikemik oral, umumnya bekerja musculus yang diberikan infusa daun kersen.
dengan dua mekanisme, dengan meningkatan Sementara itu, Aruna dkk 2015, melaporkan
sekresi insulin, dan meningkatkan sensitasi adanya penurunan kadar glukosa darah
insulin, namun penatalaksanaan DM yang dengan rerata sampai 75,1 mg/dL, dengan
masih cukup mahal, dan cukup besarnya efek pemberian infusa daun kersen selama 14 hari,
samping yang ditimbulkan, mendorong dan adanya penurunan glukosa darah yang
diadakannya banyak penelitian untuk signifikan dengan penambahan dosis infusa
membuat obat dari tanaman herbal, yang daun kersen.
diharapkan akan membuat terapi lebih
terjangkau. Salah satunya adalah penelitian Simpulan
mengenai efek daun kersen (Muntingia Infusa daun kersen (Muntingia calabura
calabura Linn) sebagai antidiabetik. Daun Linn) efektif dalam menurunkan kadar glukosa
tanaman kersen (Muntingia calabura Linn), darah dan hal ini didukung oleh beberapa
dipilih karena berkaitan dengan mudahnya penelitian dan publikasi. Kandungan senyawa
tanaman ini ditemukan dan senyawa aktif flavonoid, chalcone dan tanin pada infusa
yang terkandung di dalamnya, seperti daun kersen, merupakan zat yang berpotensi
flavonoid, chalcone, dan Tanin. sebagai obat anti diabetik di masa depan.
Daun kersen (Muntingia calabura Linn),
memiliki kandungan senyawa flavonoid terdiri Daftar Pustaka
dari 2,4-dihydroxy-3-methoxydihydrochalcone 1. Purnamasari D. Diagnosis dan Klasifikasi
dan 8-hydroxy-6-methoxyflavone. Senyawa Diabetes Melitus. Dalam: Buku Ajar Ilmu
flavonoid, menurut penelitian memiliki efek Penyakit Dalam. Edisi ke-6. Jakarta:
hipoglikemik dengan beberapa mekanisme, Interna Publishing; 2014.
yaitu dengan menghambat absorpsi glukosa, 2. World Health Organization. Global Report
merangsang pelepasan dan sensitasi dari on Diabetes [Internet]. WHO.
insulin, dan meningkatkan ambilan glukosa 2016;978:88. Tersedia dari:
oleh jaringan perifer, dan berperan dalam http://www.who.int/about/licensing/%5
pengaturan enzim-enzim dalam metabolisme Cnhttp://apps.who.int/iris/bitstream/106
karbohidrat, subkelas flavonoid, senyawa 65/204871/1/9789241565257_eng.pdf
flavonol, memiliki potensi menghambat enzim 3. Badan Penelitian dan Pengembangan
alfa-amilase yang berperan dalam pemecahan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar
karbohidrat. Flavonol, juga memiliki potensi (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional
menginhibisi kerja Glucose Transporter- 2013. 2013.
2(GLUT-2) sebagai transporter glukosa pada 4. Suherman SK. Insulin dan Antidiabetik
organ gastrointestinal. Daun kersen, juga Oral. Dalam: Farmakologi dan Terapi.
mengandung senyawa kimia chalcone, yang Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
menurut penelitian dapat menurunkan kadar 2012.

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 538


Airlangga Damara | Efektivitas Infusa Daun Kersen (Muntigia calabura Linn) Sebagai Anti-Diabetik

5. Singapore National Parks. Jamaican Tipe 2. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Cherry (Muntingia calabura) [Internet]. Dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna
Singapore Government. 2016 [disitasi 29 Publishing; 2014.
November 2017]. Tersedia dari: 14. Biosecurity Queensland. Weeds of
https://florafaunaweb.nparks.gov.sg/spe Australia - Biosecurity Queensland Edition
cial-pages/plant-detail.aspx?id=3036 Fact Sheet: Muntingia calabura. In
6. Mahmood ND, Nasir NLM, Rofiee MS, Biosecurity Queensland; 2016.
Tohid SFM, Ching SM, Teh LK, et al. 15. Stevani H, Base NH, Thamrin HA.
Muntingia calabura : A review of its Efektifitas rebusan daun kersen
traditional uses, chemical properties, and (Muntingia calabura L) terhadap
pharmacological observations. Pharm Biol penurunan kadar glukosa darah Pada
[Internet]. 2014 [disitasi 29 November mencit (Mus musculus). Jurnal Yamasi
2017];52(12):1598–623. Tersedia dari: 2017;1(3):1–5.
http://www.tandfonline.com/doi/full/10. 16. Upendra Rao M, Sreenivasulu M,
3109/13880209.2014.908397 Chengaiah B, Jaganmohan Reddy K,
7. Paputungan SR, Harsinen S. Peranan Madhusudhana Chetty C. Herbal
pemeriksaan hemoglobin A1c pada medicines for diabetes mellitus: A review.
pengelolaan diabetes melitus. Cdk-220 Int J PharmTech Res. 2010;2(3):1883–92.
[Internet]. 2014 [Tersedia 29 November 17. Wulandari CE. Pengaruh Pemberian
2017]; 41(9):650–5. Tersedia dari: Ekstrak Bawang Merah (Allium
http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_ ascalonicum) terhadap Penurunan Kadar
06_220Peranan Pemeriksaan Hemoglobin Glukosa Darah Pada Tikus Wistar Dengan
pada Pengelolaan Diabetes Melitus.pdf Hiperglikemia. Semarang: Universitas
8. Kaku K. Pathophysiology of Type 2 Diponegoro; 2010.
diabetes and its treatment policy. J Japan 18. Jamal H, Ansari WH, Rizvi SJ. Chalcones:
Med Association. 2010;60(5–6):361–8. Differential effects on glycogen contents
9. Pengurus Besar Perkumpulan of liver, brain and spinal cord in rats. Biol
Endokrinologi Indonesia. Konsensus Med. 2009;1(2):107–15.
Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes 19. Kumari M, Jain S. T: An antinutrient with
Melitus tipe 2 di Indonesia 2015 Vol. 1. positive effect to manage diabetes. Res J
Jakarta: Perkeni; 2015. Recent Sci. 2012;1(12):1–8.
10. Defronzo RA. From the triumvirate to the 20. Selvia A, Suhadiyah S, Johannes E, Hasyim
ominous octet: A new paradigm for the Z. Uji efektifitas ekstrak daun kersen
treatment of type 2 diabetes mellitus. Muntingia calabura L. terhadap
Diabetes. 2009;58(4):773–95. penurunan kadar glukosa darah pada
11. American Diabetes Association. mencit Mus musculus L. [internet]. 2015
Classification and Diagnosis. Dalam: [disitasi 29 November 2017]; (1):537–40.
Diabetes care. New York: American Tersedia dari :
Diabetes Association; 2013. http://repository.unhas.ac.id/handle/123
12. Tjokroprawiro A, Murtiwi S. Terapi 456789/19202
Nonfarmakologi pada Diabetes Melitus. 21. Aruna Sindhe M, Bodke YD,
Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Chandrashekar A. Antioxidant and in vivo
Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing; anti-hyperglycemic activity of muntingia
2014. calabura leaves extracts. Der Pharm Lett.
13. Soegondo S. Farmakoterapi pada 2013;5(3):427–35.
Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus

J Agromedicine | Volume 5 | Nomor 1 | Juni 2018 | 539

Você também pode gostar