Você está na página 1de 9

RESUME

METODE ANALISIS PERENCANAAN


“METODE ANALISIS SARANA DAN PRASARANA”

DISUSUN OLEH :
A.TENRI ANGKUMALA
F 231 17 136

PROGRAM STUDI S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
ANALISIS SARANA DAN PRASARANA
Ketersediaan fasilitas sosial pada suatu wilayah perlu disesuaikan dengan standar kebutuhan
sarana parasana umum wilayah untuk melayani kebutuhan penduduk. Evaluasi ketersediaan dan
kebutuhan fasilitas sosial penting dilakukan guna mendukung pengembangan wilayah. Resume ini
akan membahas mangenai penelitian yang dilakukan oleh Mohammad isnaini Sadali, dkk analisis
ketersediaan fasilitas social di Kabupaten Banjarnegara, sebagai pendukung kondisi darurat
bencana, dan pengembangan wilayah ditetapkan secara nasional. Pada penelitian ini, analisis
ketersediaan dan kebutuhan sarana prasarana umum ditekankan pada 3 sarana utama, yaitu sarana
pendidikan dan pembelajaran, kesehatan, serta peribadatan.
Analsisi sarana pendidikan
Analisis nsarana pendidikan didasarkan pada table 1. Adapun rumus untuk menghitung standar
sarana pendidikan adalah sebgai berikut :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
Jumlah standra sarana pendidikan = 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
(1)
Tabel 1. Analisis sarana pendidikan
Berdasarkan table 1 dan rumus (1), maka dapat dibuat analisin ketersediaan dan kebutuhan
fasilitas pendidikan di kabupaten Banjarnegara tahun 2015 yang dapat dilihat di table 2. Tabel 2
merupakan hasil pengolahan data dari penelitian Isnaini, dkk.

Table 2. Analisis ketersediaan dan kebutuhan fasilitas pendidikan di Kabupaten Banjarnegara


tahun 2015, menurut Isnaini, dkk.
Analisis sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk
pencegahan dan perlindungan masyarakat terhadap penyakit untuk dapat dirawat secara medis.
Standar kebutuhan sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 3. Adapun cara menghitung standar
sarana kesehatan yaitu :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 (2)
Berdasarkan table 3 dan rumus (2) maka Isnaini, dkk memperoleh hasil ketersediaan dan
kebutuhan fasilitas kesehatan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2015, dapat dilihat ditabel 4.
Tabel 4.
Analisis sarana peribadatan
Fasilitas peribadatan merupakan tempat untuk menjalankan ibadah umat beragama secara
berjamaah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Pendekatan perencanaan yang dianut adalah
dengan memperkirakan komunitas dan jenis agama serta kepercayaan dan kemudian
merencanakan lokasi bengunan peribadatan secara planologis dan religius.
 Masjid

Fasilitas peribadatan ini lokasinya berdasarkan skala tingkat pelayanan. Apabila merupakan
masjid lingkungan lokasinya disesuaikan dengan lingkungan dan didukung penduduk minimum
3.000 jiwa. Sedangkan untuk masjid skala pelayanan tingkat kecamatan lokasi menyesuaikan
berdasarkan pertimbangan wilayah kecamatan dan minimum didukung oleh 30.000 jiwa
penduduk.

 Musholla

Untuk musholla lokasi sebaiknya di lingkungan RW dengan minimum didukung oleh 2500
penduduk.

 Gereja

Fasilitas ini sebaiknya berlokasi di pusat lingkungan atau menyesuaikan dengan jumlah komunitas
penganutnya, didukung minimum oleh 2500 penduduk pemeluk agama bersangkutan.

Adapun Ketersediaan dan Kebutuhan Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun


2015 Menuru isnaini, dkk. Dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Ketersediaan dan Kebutuhan Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun
2015

Você também pode gostar