Você está na página 1de 3

Nama : Khauna Salsabila

Nim : 1604109010029

Mata Kuliah : Analisa Cekungan

Dosen : Dr. Muhammad Irham, S.Si, M.Si

BASINS

Basins atau cekungan adalah topografi yang terbentuk secara alamiah dimana tempat
sedimen terakumulasi atau terkumpul. Tujuan utama klasifikasi cekungan yaitu untuk membantu
analisis evolusi struktur dan statigrafi cekungan dalam rangka mencari hidrokarbon.

Menurut Kingston et al (1983) cekungan di klasifikasikan berdasarkan jenis litosfer dan


gaya struktur (structural style ) :

1. Continental interior sag


Merupakan posisi di dalam kontinen, dan Sag artinya Subsidence karena loading
tanpa tektonik.
2. Continental Interior Fracture
Merupakan posisi di dalam kontinen, Fracture artinya rekah (patahan
Ekstensional).
3. Passive Continental Margin
Merupakan cekungan yang letaknya di pinggir kerak benua Margin sarg yaitu
didaerah passive margin.

4. Oceanic sag
Terletak di laut atau kerak samudra. Cekungan ini merupakan subsidence tanpa
proses tektonik.
5. Basins related to collisions

Merupakan cekungan yang terbentuk akibat tabrakan antar lempeng. Biasanya di


daerah pegunungan atau lembah bukit baik di darat maupun di laut.
6. Basins related to subductions
Merupakan cekungan yang terbentuk berkaitan dengan subduksi. Biasanya
letaknya di zona subduksi
7. Strike slip basin
Merupakan cekungan yang terbentuk akibat sesar mendatar.

Sebagai salah satu contoh basins atau cekungan yang berpotensi memiliki hidrokarbon
yang besar adalah Andaman Basin yang merupakan bagian dari samudra Hindia. Pada musim
panas 2010 para ahli berhasil memproses ulang data yang didapatkan dan mulai memahami
prospektivitas yang terdapat pada cekungan laut andaman. Dimana pada cekungan laut andaman
mengandung semua element yang berpotensi untuk dapat dilakukan eksplorasi hidrokarbon.
Cekungan laut andaman masih dianggap sebagai perbatasan sehubungan dengan eksplorasi
hidrokarbon, karena hanya terdapat 13 sumu yang telah di bor pada wilayah ini. Semua sumur
menargetkan pada daerah bagian perairan dangkal dari cekungan muka busur dan sebagian besar
dari mereka dekat dengan kepulauan andaman. Dari semua semur yang telah di bor, didapatkan
pada sumur pertama ditemukan gas di batu kapur miosen.

Cekungan laut Andaman memanjang kira-kira 1.250 km dari Myanmar ke Sumatra dan
membentuk batas-batas lempeng konvergen dari lempeng tektonik samudra hindia dan Asia
Tenggara yang bermula dari awal kapur hingga sekarang. Efek dari subduksi timur dari lempeng
samudra hindia di bawah lempeng asia tenggara menciptakan sistem busur pulau klasik. Di
indonesia busur pulau dan cekungan depan busur dan belakang busur (daratan dan lepas pantai)
adalah provinsi hidrokarbon matang, dan sejumlah tren eksplorasi hidrokarbon dieksploitasi dari
sana ke wilayah andaman.
Dari data seismik, menunjukkan pada daerah ini terkandung sedimen tebal lebih dari 7.000 m
terbentuk dari mulai akhir Cretaceous hingga sekarang. Tumpukan sedimen sangat tipis di
pusatpenyebaran vulkanik. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Direktur Jenderal
Hidrokarbon (DGH) mengenai cekungan andaman menunjukkan adanya sistem petroleum utama
dengan generasi hidrokarbon dan jebakan yang dikontrol oleh proses tektono- sedimen yang
berbeda. Yang mana terdiri dari sistem termogenik yang sangat dalam dan sistem gas dangkal
biogenik.

Menurut pemahaman saya Dapat kita lihat dalam menentukan potensi hidrokarbon yang
terpendam didasar paling bawah permukaan tanah membutuhkan data-data yang akurat. Dimana
data-data tersebut didapatkan ketika kita sudah dapat memahami mengenai geomarfologi daerah
tersebut sebelum dilakukan tahapan eksplorasi seperti pengklasifikasi berdasarkan jenis litosfer
dan gaya struktural berdasarkan Kingston et al (1983), pengklasifikasi menurut kingston sudah
sangat jelas dimana untuk dapat mengekplorasi suatu minyak atau gas terlebih dahulu kita harus
melihat geomarfologi pada daerah tersebut sehingga para ahli geologi dapat mengetahui pada
daerah tersebut terdapat potensi hidrokarbon atau tidak. Potensi hidrokarbon paling besar
terdapat pada daerah cekungan, salah satunya adalah cekungan laut Andaman. Sedimen-sedimen
yang terbentuk pada cekungan ini sangat kompleks dimana membuat Direktur Jendral
Hidrokarbon india tertarik untuk mengekplorasi minyak/gas yang ada disana.

Você também pode gostar