Você está na página 1de 13

BAB IX

KALORIMETER

9.1 TUJUAN
1. Mengetahui cara menentukan kalor jenis berbagai logam menggunakan
kalorimeter.
2. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi kalor jenis suatu benda.

9.2 TEORI DASAR


Kalorimeter adalah alat-alat yang sengaja dirancang untuk mengukur
kalor, pada dasarnya kalorimeter adalah wadah(bejana) dari logam yang
diselimuti atau diberi ajaket agar kalor sukar berpindah ke udara sekitar
bejana. Bejana ditutup dengan tutup yang terbuat dari bahan yang tidak
menghantarkan kalor dan kalor jenisnya kecil. Sehingga kalor yang
diambilnya dapat diabaikan.

Gambar 9.1 kalorimeter.


sumber https://oktetkimiacgmail.wordpress.com/2017/12/09/kalorimeter/

Kalorimeter merupakan aplikasi aplikasi dari asas black adalah suatu


prnsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh joseph black. Asas ini
menjabarkan :

XI-108
BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunnya dicampurkan, benda
yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya
sama. Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor
yang dilepas benda panas. Benda yang diinginkan melepas kalor yang sama
besar dengan kalor yan diserap bila dipanaskan.

Qlepas=Qterima
𝑚1. 𝑐1. ∆𝑇1 = 𝑚2. 𝑐2∆𝑡2
𝑚. 𝑐1(𝑇1 − 𝑇2) = 𝑚2. 𝑐2(𝑇𝑐 − 𝑇2)

Keterangan :
m1= massa benda1
c1= kalor jenis benda1
m2= massa benda2
c2= kalor jenis benda2
T1= suhu benda1
T2= suhu benda2
Tc= suhu campuran
Rumus tersebut menunjukan bahwa adanya perpindahan dari satu
sistem ke sistem lain. (T1-T2) menunjukkan bahwa benda 1 adalah benda
yang memiliki suhu lebih tinggi karena memberi kalor pada sistem (benda
lain). Sementara benda 2 (Tc-T2) menunjukkan bahwa benda 1 memiliki
suhu lebih rendah, yang berarti benda 2 menerima kalor dari benda 1.
Pada percobaan menentukan kalor jenis logam dengan menggunakan
kalorimeter, kalorimeter diisi dengan air. Benda yang kalor jenisnya rendah
ditentukan dimasukan kedalam kalorimeter (dicampurkan dengan
kalorimeter). Bila benda yang hendak ditentukan kalor jenisnya itu lebih
tinggi suhunnya daripada suhu kalorimeter. Hakikatnya suhu kalorimeter
beserta isinnya naik, sedangkan suhu benda yang dimasukkan kedalam
kalorimeter turun , suhu akhir benda dan kalorimeter menjadi sama.
Misalkan massa benda yang hendak ditentukan kalor jenisnya itu mb,
kalor jenisnya cb. Suhu awalnya 𝜃. Misalkan massa kalorimeter mk, kalori
jenisnya ck, massa pengaduk mp, kalor jenisnya cp, massa air didalam

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 109


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

kalorimeter ma, kalor jenisnya ca, misalkan suhu awal kalorimeter dan
isinya 𝜃𝑜, dan 𝜃𝑜 < 𝜃,setelah benda dan kalorimeter dicampurkan, misalkan
suhu akhirnya menjadi 𝜃𝜕, suhu kalorimeter beserta isinnya naik
sebesar(𝜃𝜕 − 𝜃𝑜). Suhu benda yang hendak ditentukan kalor jenisnya turun
(𝜃 − 𝜃𝜕). 𝑗𝑎𝑑𝑖 ∶
Kalorimeter beserta isinya menerima kalor sebesar :
Qk=(mk.ck+mp.cp+ma.C𝜕)( 𝜃2 − 𝜃𝑜)
Benda yang kalor jenisnya hendak ditentukan memberikan kalor sebesar :
Qb=mb.cb(𝜃- 𝜃2)
Dari hukum kekekalan energi(asass black)
Qk=Qb
(mk.ck+mp.cp+ma.ca)( 𝜃 − 𝜃𝑜) = 𝑚𝑏. 𝑐𝑏(𝜃 − 𝜃2)
mkck+mp cp+ma ca)(θa-θb)
Cb=
mb(θ-θa)

Istilah kalor sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Penting


bagi kita sebagai mahasiswa untuk untuk mendefinisikan kalor dengan jelas,
dan menjelaskan fenomena-fenomen yang berhubungan dengan kalor.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor.
Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
Kalor jenis zat dapat di hitung dengan menggunakan masa air dingin, masa
bahan cxontoh, masa calorimeter, dan mengukur suhu air dan bahan contoh
sebelum dan sesudah percobaan.
Ada beberapa jenis kalorimeter yaitu :
 Kalorimeter alumunium.
 Kalorimeter elektrik.
Hubungan antara kalor dengan energi listrik:
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi
listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor
dapat berubah menjadi energi listrik.
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari
satu tempat ke tempat lain disebut kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi yang
diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut
kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 110


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan


standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri
berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk
dari luar ke dalam kalorimeter.
Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 10oC
pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri. Dalam proses ini
berlaku azas Black, yaitu:
Qlepas = Qterima
Qair panas = Qair dingin+ Qkalorimetri
m1 c (Tp-Tc)= m2 c (Tc-Td)+ C (Tc-Td)
Keterangan:
m1= massa air panas
m2= massa air dingin
c = kalor jenis air
C = kapasitas kalorimeter
Tp = suhu air panas
Tc = suhu air campuran
Td = suhu air dingin
Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi
disebut termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang
kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan
kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.
Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi
dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada
sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Keenan, 1980).
Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan
tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh
luar. Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal
sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada
suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam
sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entropi
meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 111


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis
zat (c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
Q= jumlah kalor (Joule)
m= massa zat (gram)
ΔT= perubahan suhu (takhir-tawal)
C= kalor jenis
Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi
kimia atauperubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter.
Kata kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas.
Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada
makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen
(ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau
konsumsi oksigen.
Lavoisier (1780) menyatakan bahwa produksi panas dapat
diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. Hal
ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh makhluk
hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan langsung, di mana
makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan
pengukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur
harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah.
Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan panas
dan kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan
kapasitas dengan kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.
Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki
suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga
tingkat tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud,
seperti perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat
mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut akan
melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk
kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J)
dan kilojoule (kj).
1 kilokalori= 1000 kalori

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 112


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

1 kilojoule= 1000 joule


1 kalori = 4,18 joule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1
gram air sehingga suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalor
jenis Q=m.c. ΔT, satuan untuk kalor jenis adalah joule pergram perderajat
Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1oK-1) (Petrucci,
1987).
Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan
alat yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti:
kalorimeter termos, kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain-lain.
Kalorimeter yang lebih sederhana dapat dibuat dari sebuah bejana plastik
yang ditutup rapat sehingga bejana ini merupakan sistim yang terisolasi.
Banyaknya kalor yang dlepaskan oleh suatu benda dengan massa m1 dan
kapasitas kalor jenis zat c1 adalah sebanding dengan banyaknya kalor yang
diserap oleh air dengan dengan massa m2 :
ts adalah suhu setimbang setelah terjadinya pencampuran.
Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahui, suhu t1 sama dengan suhu
uap, kapasitas kalor jenis c1 dapat dihitung dengan mengukur besaran t2, ts,
dan m2 :
Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang
bersuhu tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter :
ck = c2 . NA
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campu
ran.Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya
diketahui.Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak
lebih besar.Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus
atau wol.Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar perukaran kalor
dengansekitar kalori meter dapat dikurangi.(Keenan. 1980. Fisika untuk
Universitas Jilid 1)
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu
zatdicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 113


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang
suhunya berbeda.
Azas penggunaan kalori meter adalah azas black. Setiap dua benda
atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang bersuhu lebih
tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang bersuhu lebih
rendah akan menyerap kalor hingga mencapai keseimbangan, yaitu suhunya
sama. Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus imbang. Kalor yang
dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum
kekekalan energi. Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini
dapat dituliskan sebagai berikut.
Qlepas= Qterima
Dengan Q = m . c . ∆t
keterangan:
Q= banyaknya kalor yang diperlukan (J)
m= massa suatu zat yang diberi kalor (kg)
c= kalor jenis zat (J/kgoC)
∆t = kenaikan/perubahan suhu zat (oC)
C= kapasitas kalor suatu zat (J/oC) Pertukaran energi kalor merupakan dasar
teknik yang dikenal dengan nama kalorimeter, yang merupakan pengukuran
kuantitatif dari pertukaran kalor. Untuk melakukan pengukuran kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat digunakan kalorimeter. Salah satu
kegunaan yang penting dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis
suatu zat. Kalor yang hilang pada sampel tersebut akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Dengan mengukur suhu akhir campuran tersebut, maka dapat
dihitung kalor jenis zat tersebut.(Petrucci, Ralph H. 1987.
Fisika Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid2)
Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanasi sampai suhu tertentu.
Dengan cepat zat itu dimasukkan kedalam kalori meter yang berisi air dengan
suhu dan massanya sudah diketahui. Kalori meter diaduk sampai suhunya
tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan energy, kalor
jenis yang dimasukkan dapat dihitung.(Syukri, S. 1999. Fisika Dasar 1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 114


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

9.3 Metodologi Praktikum


9.3.1 Skema Proses

Siapkan alat dan bahan

Timbang kalorimeter

Tempatkan termometer

Timbang benda ujji dan ikat benda


uji tersebut

Hitung kalor jenis

Gambar 9.2 Skema Proses

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 115


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

9.3.2 Penjelasan Skema Proses


1. siapkan alat dan bahan
2. Timbang` kalorimeter dalam kondisi konstan dan kalorimeter yang telah
diisi air, catat massanya dalam lembar kerja
3. tempatkan termometer pada kalorimeter yang telah diisi air, ukur
suhunnya kemudian dicatat
4. Timbang benda uji(tembaga, besi, kuningan) yang akan dihitung kalor
jenisnya ikat benda uji dengan tali nilon
5. jepit gelas kimia menggunakan klem universal, kemudian pasangkan pada
benda statif isi gelas kimia dengan air
6. panaskan air menggunakan pembakar spritus sampai mendidih, ukur suhu
dengan termometer, kemudian catat pada lembar kerja
7. masukkan benda kerja kedalam air yang telah mendidih, rendam sesama
waktu tertentu dan benda tidak boleh menyentuh dasar gelas kimia
8. angkat benda dari gelas kimia, pindahkan ke kalorimeter yang telah berisi
air dengan cepat agar tidak terjadi perpindahan kalor ke lingkungan
9. aduk-aduk dan lihat amati perubahan suhu hingga tercapai kesetimbangan,
kemudian catat hasilnya di lembar kerja
10. hitung kalor jenis benda kerja lakukan langkah 1-12 untuk benda kerja
berbeda dengan mengganti air dialam kalorimeter.

9.4 Alat dan bahan


9.4.1 Alat
1. termometer : 1 buah
2. kalorimeter + pengaduk : 1 buah
3. gelas kimia 250 ml : 1 buah
4. neraca teknis : 1 buah
5.klem universal : 1 buah
6. pembakar spirtus : 1 buah
7. dasar statif : 1 buah
8. kaki statif : 1 buah
9. batang statif : 1 buah
10. bosshead : 1 buah

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 116


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

9.4.2 Bahan
1. benang kasur : secukupnya
2. tembaga : 1 buah
3. kuningan : 1 buah
4. alumunium : 1 buah

9.5 Pengumpulan Dan Pengolahan Data


9.5.1 Pengumpulan Data
Tabel 9.1 menentukan kalor jenis kuningan
Pengukuran awal massa kalorimeter+pengaduk Mk=0,762 kg
kosong
Menentukan kalor jenis kuningan massa benda Mb=0,066kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi air Mk+a=068,6 kg
Massa air dalam kalorimeter Ma= 0,076 kg
Suhu awal kalorimeter + isi 𝜃𝑜=306
Suhu kuningan setelah dipanaskan 𝜃𝑏=370
Suhu akhir kalorimeter 𝜃𝜕=304
Kalor jenis air Ca=4,2 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis alumunium Cai=9,1 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis kuningan Ckuningan= 1663,31 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1

Tabel 9.2 Menentukan kalor jenis tembaga


massa benda Mb=0,714kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi air Mk+a=068,6 kg
Massa air dalam kalorimeter Ma= 0,076 kg
Suhu awal kalorimeter + isi 𝜃𝑜=296°𝑘
Suhu tembaga setelah dipanaskan 𝜃𝑏=371°𝑘
Suhu akhir kalorimeter 𝜃𝜕=301°𝑘
Kalor jenis air Ca=4,2 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis alumunium Cai=9,1 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis tembaga Ctembaga= 201,604 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1

Tabel 9.3 Menentukan kalor jenis alumunium


massa benda Mb=0,0216kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi air Mk+a=0,0686 kg
Massa air dalam kalorimeter Ma= 0,076 kg
Suhu awal kalorimeter + isi 𝜃𝑜=297°𝑘

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 117


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

Suhu alumunium setelah dipanaskan 𝜃𝑏=371°𝑘


Suhu akhir kalorimeter 𝜃𝜕=300°𝑘
Kalor jenis air Ca=4,2 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis alumunium Cai=9,1 × 102 𝑗 𝑘𝑔−1 𝑘 −1
Kalor jenis alumunium Calumunium= 658,333 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1

9.5.2 Pengolahan data


 Kuningan
[(mk,ck)+(ma.ca)+( θa-θo)]
Kalor jenis kuningan =
mb(θa-θo)

(0,762×9,1×103 )+(0,076×4,2×103 )+(304-296)


=[
0,066(370-304)
7245,4
=
4,35

= 1663,31 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1
 Tembaga
[(mk,ck)+(ma.ca)+( 𝜃𝑎−𝜃𝑜)]
Kalor jenis tembaga = 𝑚𝑏(𝜃𝑎−𝜃𝑜)

(0,762×9,1×102 )+(0,076×4,2×103 )+(301-296)


=[
0,0714(371-301)
1007,62
=
4,998

= 201,604 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1

 Aluminium
[(mk,ck)+(ma.ca)+( θa-θo)]
Kalor jenis alumunium =
mb(θa-θo)

(0,762×9,1×102 )+(0,076×4,2×103 )+(300-297)


=[
0,0216(371-301)
1009,62
=
1,5336

= 658,333 j𝑘𝑔−1 𝑘 −1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 118


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

 Diagram batang kalor jenis

Chart Title
1800
1600
1400
1200
Axis Title

1000
800
600
400
200
0
cuzn cu ai
Series1 1663.31 201.6 658.33

Gambar 9.3 Diagram Kalor Jenis

9.6 Analisa
Dalam percobaan kalorimeter ini bertujuan untuk menentukan besarnya
energi listrik yang dilepaskan dalam kalorimeter, menentukan besarnya nilai
kalor yang diterima kalorimeter, dan menentukan kesetaraan kalor .
Dari percobaan ini didapatkan massa kalorimeter, tembaga dan
alumunium. Masing-masing massa kalorimeter tersebut adalah 0,762 kg.
Massa campuran antara air dan kalorimeter yaitu 0,0686 kg. Sehingga massa
airnya dapat diketahui dengan perhitungan ma=mc-mk yaitu massa air=massa
campuran, massa kalorimeter massa air= 0,076 kg. Suhu awal didapatkan
23°𝑐 sampai 31°𝑐 digunakan untuk menghitung energi kalor(Q). Dengan
rumus :
Q=(mk.ck+m𝜕. 𝑐𝜕)𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒.
Untuk kalor jenis kalorimeter(ck) dan kalor jenis air(c𝜕)berbeda. Kalor
jenis kalorimeter yaitu 0,762 kg dan untuk kalor jenis air yaitu 0,076 kg, dari
perhitungan didapat energi kalor rata-rata yaitu sebesar
201,604,658,333,1663,31 joule.
Pembuktian dari asas black dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Qlepas=Qterima
W=Q

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 119


BAB 9 KALORIMETER KELOMPOK 5

v.i.t=(mk.ck+ 𝑚𝜕. 𝑐𝜕)


= tembaga7245,4
= kuningan1007,62
= alumunium1009,62
Pernyataan asas black yang berbunyi Qlepas=Qterima tidak terbukti
didalam percobaan ini ketidak terbuktian disebabkan karena beberapa faktor
antara lain :
kurang teliti dalam melakukan pengukuran(menimbang bejana kosong
kalorimeter, menimbang air, membaca termometer) pengadukan yang tidak
konsisten.
Pengadukan yang dilakukan pada percobaan ini awalnya dilakukan
terus menerus kemudian menjadi tidak teratur, dan diaduk-aduk kembali
secara terus menerus. Perlakuan yang tidak konsisten tentunya dapat
mempengaruhi data hasil percobaan.
Kesalahan penggunaan alat Ketidaktepatan dalam perhitungan waktu
menggunakan stopwatch Ketidaktelitian dalam perhitungan

9.7 Kesimpulan
1. Kalor jenis logam dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
Qlepas=Qterima
2. Hal-hal yang mempengaruhi kalor jenis suatu benda :
- Perubahan suhu suatu zat
- Perubahan wujud zat

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 120

Você também pode gostar