Você está na página 1de 4

ANALISA KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI

DISUSUN OLEH :

1. ALFINA AQILAH (1874201055)


2. RESI ALFANISA LISTRIANA (1874201123)
3. TASYA MITA MAULANA (1874201003)
4. TIFFANI REGITA PUSPA SCHEFFER (1874201001)
5. URSULA UBUNG (1874201038)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
2018/2019
Judul kegiatan
Pengamatan tentang persidangan tindak pidana korupsi(tipikor).
Tujuan penelitian
1. Mengetahui proses jalannya persidangan
2. Mengenal peran dan tugas dari para petugas dalam ruang persidangan
3. Menambah wawasan dalam bidang hukum khususnya dalam mata kuliah
pendidikan anti korupsi.
4. Dan meneyelesaikan tugas pendidikan anti korupsi

Jenis kegiatan

Mahasiswa fakultas hukum semester awal (1) tahun 2018/2019 universitas


widya gama Mahakam samarinda (UWGM) melakukan pengamatan proses
persidangan kasus tindak pidana korupsi (tipikor) di pengadilan negeri TIPIKOR
samarinda sebanyak 2 kali.

Tempat kegiatan

Pengadilan Negeri Samarinda. Jalan M. Yamin

Waktu kegiatan

Pengamatan mengenai proses jalannya persidangan tindak pidana korupsi


dilaksanakan pada :

Tanggal : 31 Oktober 2018

Suasana persidangan : cukup tenang

Ukuran ruang siding : 8 x 6 meter

Ruang siding : Prof.DR.MR.KUSUMAH ATMADJA


Pembahasan

1. Penyalahgunaan kekuasaan

Persidangan pada tanggal 31 oktober 2018 pukul 11.00 WITA. Dengan pembacaan
keputusan oleh hakim ketua terhadap terdakwa.

Susunan peserta yang mengikuti persidangan :

Terdakwa : Hj. Yunaning alias Bu Yuyun

Hakim ketua : IR. Abdul Rahman Karim, SH

Hakim anggota I : Maskur, SH

Hakim anggota II : Anggraini

Jaksa PU: MOH. Andy Sofyan, SH

Setelah hakim membuka persidangan hakim ketua mempersilahkan terdakwa duduk


di kursi dan menanyakan bahwa terdakwa sehat jasmani dan rohani. Setelah itu pembacaan
keputusan perkara oleh hakim ketua.

Terdakwa

Nama : Hj. Yunaning alias Bu Yuyun binti H. Pital

Alamat : Gg. Bumi Ayu No. 102 Rt.003 desa Sangatta Utara

Terdakwa menerima keputusan perkara yang dibacakan oleh hakim ketua dan
mengakui kesalahannya. Dakwaan yang diterimanya yaitu :

Pertama perbuatan terdakwa sabagaimana diatur dan diancam pidana didalam pasal 12 huruf
e Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas Undang- undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
Kedua perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 11 Undang-
Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

Terdakwa mengakui bahwa ia telah menyalahgunakan kekuasaan dimana ia telah melakukan


tidak pidana korupsi atas kepengurusan surat keterangan kepemilikan tanah. terdakwa
menerima uang sebesar 1.400.000,- diluar dari gaji yang diberikan oleh Negara.Terdakwa
mengakui bahwa ia bersalah. Terdakwa dijatuhi hukum 1 tahun penjara dengan denda 50 juta
rupiah dan apabila terdakwa tidak bisa memenuhi dendan makan akan ditambahi hukuman
selama 1 bulan.

Kesimpulan

Terdakwa mengakui bahwa ia telah menyalahgunakan kekuasaan dimana ia telah


melakukan tidak pidana korupsi atas kepengurusan surat keterangan kepemilikan tanah.
terdakwa menerima uang sebesar 1.400.000,- diluar dari gaji yang diberikan oleh Negara.
Terdakwa mengakui bahwa ia bersalah. Terdakwa dijatuhi hukum 1 tahun penjara dengan
denda 50 juta rupiah dan apabila terdakwa tidak bisa memenuhi dendan makan akan
ditambahi hukuman selama 1 bulan.

Você também pode gostar