Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada tanggal 7 s/d 11 Agustus 2018 tim audit internal melakukan audit
pelayanan laboratorium. Kriteria yang digunakan adalah standar akreditasi Bab
8.1. Dari wawancara dan observasi di laboratorium, ditemukan hasil sebagai
berikut: jenis-jenis pelayanan lab yang disediakan belum ditetapkan,
pemeriksaan lab dilakukan oleh tenaga analis yang berjumlah 3 orang. Prosedur
pemeriksaan lab tidak lengkap tersedia di laboratorium, petugas melakukan
pemeriksaan sesuai dengan yang mereka ketahui. Dijumpai reagen yang
kadaluwarsa yaitu reagen yang digunakan untuk pemeriksaan BTA. Reagen
diletakkan di lantai ruang laboratorium. Rentang nilai hasil laboratorium belum
ditetapkan, ukuran kinerja pelayanan laboratorium belum ditetapkan. Tidak
dapat ditemukan bukti pelaksanaan kalibrasi maupun validasi instrument.
Spesimen yang diambil dari pasien tidak diberi identitas yang jelas. Dalam
rencana audit yang disusun, juga digunakan target jumlah pemeriksaan
laboratorium, yaitu 20 % dari jumlah pasien rawat jalan. Data pasien rawat jalan
pada bulan Mei 2018, Juni 2018, dan Juli 2018 adalah sebagai berikut: 2500,
2300, dan 2450, sedangkan data pemeriksaan laboratorium bulan Mei, Juni, dan
Juli 2018 adalah sebagai berikut: 450 pasien, 460 pasien, dan 350 pasien. Ketika
dilakukan wawancara, mengapai target tidak tercapai, ternyata ada keengganan
dokter untuk meminta pemeriksaan laboratorium karena pasien banyak, dan
hasil laboratorium tidak cepat diperoleh, dan sering kali permintaan tidak bisa
dilayani karena reagen tidak tersedia, sehingga pemeriksaan dirujuk ke
laboratorium yang bekerjasama dengan puskesmas dan membutuhkan waktu
yang lebih lama. Dari data pemeriksaan yang dirujuk, ternyata pemeriksaan
yang dirujuk antara 50 sampai dengan 75 jenis pemeriksaan. Auditor juga
melakukan audit terhadap proses pelayanan laboratorium dengan menggunakan
daftar tilik yang disusun berdasar SOP pemeriksaan laboratorim. Dari hasil
pengamatan terhadap 12 pasien didapatkan hasil sebagai berikut: 4 pasien tidak
dilakukan identifikasi dengan cara yang benar, pada waktu melakukan
pengambilan sampel darah pada 12 pasien tersebut, petugas menggunakan
sarung tangan, tetapi diamati pada 3 pemeriksaan petugas tidak mengganti
sarung tangan untuk pasien berikutnya. Ketika dilakukan wawancara mengapa
identifikasi tidak dilakukan dengan benar,, petugas menjawab mereka kurang
paham tentang prosedur identifikasi pasien,. Petugas laboratorium juga
menyampaikan bahwa jumlah sarung tangan terbatas, dan sering tidak tersedia.