Você está na página 1de 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Teknologi Pengemasan

“Mutu Kemasan Kertas dan Karton”

Disusun Oleh:

Kelompok III

Amelia Nurlaelasari B 1510140

Eka Nurul Agusta B 1310455

Kafi Triraharjo B 1310658

Uswatun Khasanah B 1310074

Rini Suhartani B 1510113

Firdha Rachmawati B 1510571

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS ILMU PANGAN DAN HALAL

UNIVERSITAS DJUANDA

BOGOR

2016
I. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat :


1. Mengenali berbagai jenis kertas, jenis kemasan kertas dan bentuk karton.
2. Mengukur secara kuantitas mutu kemasan kertas dan karton
3. Membandingkan bahan dan bentuk kemasan yang baik dan memenuhi syarat.

II. Alat dan Bahan


A. Alat : B. Bahan :
 Jangka Sorong  Kertas Roti
 Micrometer screw gauge  Kertas Krep
 Penggaris  Kertas Karton
 Neraca Analitik  Paper Board A
 Paper Board B

III. Cara Kerja

1. Diambil contoh karton atau kertas dengan ukuran 5x5cm sebanyak @ 3 pcs
2. Dilakukan pengukuran tebal dan berat
3. Dicatat hasilnya untuk selanjutnya dihitung volume dan berat jenisnya
4. Dicatat hasil terendah, tertinggi serta rata-rata dari setiap pengukuran.

IV. Data Pengamatan

1. Kertas Krep
Pengukuran Tebal (cm) Berat (g) Volume (cm3) Berat Jenis (g/cm3)
1 0,03 0,0606 0,75 0,0808
2 0,03 0,0572 0,75 0,0763
3 0,03 0,0599 0,75 0,0799
Rata-Rata 0,03 0,0592 0,75 0,0790
Maksimal - 0,0606 - 0,0808
Minimal - 0,0572 - 0,0763

2. Kertas Roti
Pengukuran Tebal (cm) Berat (g) Volume (cm3) Berat Jenis (g/cm3)
1 0,0050 0,0866 0,1250 0,6928
2 0,0045 0,0875 0,1125 0,7778
3 0,0043 0,0849 0,1075 0,7898
Rata-Rata 0,0046 0,0863 0,1150 0,7504
Maksimal 0,0050 0,0875 0,1250 0,7898
Minimal 0,0043 0,0849 0,1075 0,6928
3. Kertas Karton
Pengukuran Tebal (cm) Berat (g) Volume (cm3) Berat Jenis (g/cm3)
1 0,0152 0,3 0,38 0,7895
2 0,0175 0,3 0,44 0,6818
3 0,0165 0,3 0,42 0,7143
Rata-Rata 0,0164 0,3 0,41 0,7285
Maksimal 0,0175 - 0,44 0,7895
Minimal 0,0152 - 0,38 0,6818

4. Paper Board A
Pengukuran Tebal (cm) Berat (g) Volume (cm3) Berat Jenis (g/cm3)
1 0,119 1,1 2,975 0,3697
2 0,120 1,1 3,000 0,3667
3 0,121 1,2 3,025 0,3967
Rata-Rata 0,120 1,133 3,000 0,3777
Maksimal 0,121 1,2 3,025 0,3967
Minimal 0,119 1,1 2,975 0,3667

5. Paper Board B
Pengukuran Tebal (cm) Berat (g) Volume (cm3) Berat Jenis (g/cm3)
1 0,179 2,3 4,480 0,5134
2 0,179 2,3 4,480 0,5134
3 0,179 2,3 4,480 0,5134
Rata-Rata 0,179 2,3 4,480 0,5134
Maksimal - - - -
Minimal - - - -
V. Perhitungan
Rumus :
Volume : panjang*lebar*tinggi atau tebal
Berat Jenis : berat/volume

1. Kertas Krep
Volume 1 : 5cm*5cm*0,03 = 0,75 cm3
Volume 2 : 5cm*5cm*0,03 = 0,75 cm3
Volume 3 : 5cm*5cm*0,03 = 0,75 cm3
Berat Jenis 1 : 0,0606 g/0,75 cm3 = 0,0808 g/cm3
Berat Jenis 2 : 0,0572 g/0,75 cm3 = 0,0763 g/cm3
Berat Jenis 3 : 0,0599 g/0,75 cm3 = 0,0799 g/cm3

2. Kertas Roti
Volume 1 : 5cm*5cm*0.005 cm = 0,1250 cm3
Volume 2 : 5cm*5cm*0.0045 cm = 0,1125 cm3
Volume 3 : 5cm*5cm*0.0043 cm = 0,1075 cm3
Berat Jenis 1 : 0,0866 g/0,1250 cm3 = 0,6928 g/cm3
Berat Jenis 2 : 0,0875 g/0,1125 cm3 = 0,7778 g/cm3
Berat Jenis 3 : 0,0849 g/0,1075 cm3 = 0,7898 g/cm3

3. Kertas Karton
Volume 1 : 5cm*5cm*0.0152 cm = 0,38 cm3
Volume 2 : 5cm*5cm*0.0175 cm = 0,44 cm3
Volume 3 : 5cm*5cm*0.0165 cm = 0,42 cm3
Berat Jenis 1 : 0,3 g/0,38 cm3 = 0,7895 g/cm3
Berat Jenis 2 : 0,3 g/0,44 cm3 = 0,6818 g/cm3
Berat Jenis 3 : 0,3 g/0,42 cm3 = 0,7143 g/cm3

4. Paper Board A
Volume 1 : 5cm*5cm*0.119 cm = 2,975 cm3
Volume 2 : 5cm*5cm*0.120 cm = 3 cm3
Volume 3 : 5cm*5cm*0.121 cm = 3,025 cm3
Berat Jenis 1 : 1,1 g/2,975 cm3 = 0,3697 g/cm3
Berat Jenis 2 : 1,1 g/ 3,000 cm3 = 0,3667 g/cm3
Berat Jenis 3 : 1,2 g/3,025 cm3 = 0,3967 g/cm3

5. Paper Board B
Volume 1 : 5cm*5cm*0.179 cm = 4,480 cm3
Volume 2 : 5cm*5cm*0.179 cm = 4,480 cm3
Volume 3 : 5cm*5cm*0.179 cm = 4,480 cm3
Berat Jenis 1 : 2,3 g/4,480 cm3 = 0,5134 g/cm3
Berat Jenis 2 : 2,3 g/4,480 cm3 = 0,5134 g/cm3
Berat Jenis 3 : 2,3 g/4,480 cm3 = 0,5134 g/cm3
VI. Pembahasan

Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan
dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat membantu
mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta
gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi
sebagai perangsang atau daya tarik pembeli (Mimi Nurminah. 2002).

Beberapa jenis kemasan yang sering digunakan sebagai pembungkus produk pangan
(Azriani, Y. 2006) adalah sebagai berikut:
 Kemasan plastik, biasanya digunakan sebagai kemasan primer, sekunder dan
perkembanganya relatif stabil
 Kemasan kertas, karton, biasa digunakan sebagai kemasan primer dan sekunder,
perkembangan dari kemasan karton juga relatif stabil
 Kemasan fleksibel, digunakan sebagai kemasan primer dan perkembangannya meningkat
pesat
 Kemasan gelas, digunakan sebagai kemasan primer, perkembangan dari kemasan gelas ini
relatif stabil
 Kemasan logam, digunakan sebagai kemasan primer dan sekunder, perkembangannya
relatif menurun dengan pesat
 Kemasan karung dan kayu, digunakan sebagai kemasan primer dan sekunder,
perkembangan kemasannya relatif stabil

Teknologi pengemasan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan


dan peradaban manusia. Revolusi industri yang telah mengubah tatanan hidup manusia ke arah
kehidupan yang lebih modern, telah pula mengubah teknologi kemasan hingga mencakup aspek
perlindungan pangan (mutu nutrisi, cita rasa, kontaminasi dan penyebab kerusakan pangan) dan
aspek pemasaran (mempertahankan mutu, memperbaiki tampilan, identifikasi produk, informasi
komposisi dan promosi) (Dewi Anggriani, 2010)
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu wadah utama atau
wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah kedua atau wadah yang tidak
langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non toksik dan inert
sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan
perubahan lainnya. Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu
bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi
kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi makanan dari sinar
matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan (Winarno, 1983).
Makanan merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. Oleh
karena itu, diperlukan bahan pangan yang memiliki kualitas tinggi baik dalam komponen-
komponennya maupun secara fisik serta visual. Selain itu, bahan pangan merupakan bahan
yang mudah mengalami kerusakan. Untuk melindungi kualitas, tekstur dan kandungannya,
maka diperlukan peran pengemas didalamnya.
Pengemas merupakan suatu bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi
bahan pangan. Selain untuk melindungi bahan pangan, pengemas juga merupakan sarana
promosi dan informasi mengenai bahan pangan yang dikemasnya ( produk ). Kemasan
juga merupakan salah satu alasan para konsumen untuk membeli suatu produk. Semakin
menarik desain suatu kemasan maka konsumen yang tertarik pun akan semakin banyak.
Namun pada faktanya, hampir 70% dari harga jual digunakan sebagai biaya produksi
untuk kemasan. Sedangkan biaya produksi produknya hanya sekitar 30% dari harga
jualnya. Untuk membuat kemasan yang baik, sebaiknya suatu kemasan harus memenuhi
beberapa faktor penting sebagai berikut:
a) Faktor pengamanan
b) Faktor ekonomi
c) Faktor pendistribusian
d) Faktor komunikasi
e) Faktor ergonomi
f) Faktor estetika
g) Faktor identitas
Dewasa ini banyak pengemas yang terbuat dari beberapa macam bahan seperti
plastik, styrofoam dan kertas. Dari kelas-kelas bahan pengemas tersebut, terdapat beragam
bentuk kemasan jadi. Salah satunya adalah kertas. Kertas merupakan struktur lembaran
yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu.
Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya
sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu (Setyowati, 2000).
Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan atau
kekuatan tarik kertas. Sifat ini berkaitan dengan daya tahan kemasan setelah diisi terutama
berhubungan dengan penanganan produk terkemas. Faktor- faktor yang mempengaruhi
kualitas fisik kemasan kertas adalah komposisi pulp serat yang pendek dan panjang,
metode pembuatan, kadar air, metode sizes dan filler.
Praktikum kali ini membahas mengenai pengenalan berbagai jenis kemasan kertas,
mengukur ketebalan berbagai jenis kemasan kertas, dan pengukuran berbagai jenis
kemasan kertas. Sampel yang digunakan diantaranya adalah kertas krep, kertas roti, kertas
karton, paper board A dan paper board B. Kertas digunakan untuk mengemas bahan pangan
disebabkan oleh alasan-alasan kemudahan pemakaian dan mudah pula diberi label (tulisan
periklanan). Kertas dengan ketebalan 0 – 3 mm digolongkan dalam kemasan lentur
(flexible). Kertas dibuat dari bahan-bahan berserat (kadar selulosa tinggi) dengan atau
tanpa bleaching, dengan atau tanpa diberi filler dari pelapis lilin. Sifat-sifat kertas
dipengaruhi oleh proses pembuburan, filler dan perlakuan akhir atau calendering
(Herudiyanto, 2012).
Hasil pengamatan mengenai jenis kemasan yang diamati memiliki karakteristik
yang telah dipaparkan dalam hasil pengamatan. Hasil tersebut sesuai dengan deskripsi
setiap jenis kertas pada literature yaitu (Herudiyanto, 2012),
Kertas roti mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan, maka kertas
jenis ini sering digunakan sebagai alas ataupun sebagai pembungkus.Sesuai dengan
namanya kertas roti ini biasanya digunakan untuk membungkus roti dan juga dapat
sebagai alas untuk mencetak kue agar tidak lengket.

A. Pengukuran Ketebalan Berbagai Kemasan Kertas


Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong dan micrometer screw gauge.
Mengukur ketebalan kemasan kertas menggunakan micrometer screw gauge, yaitu alat
pengukur yang dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm sehingga dapat digunakan
untuk mengukur ketebalan kertas. Pengukuran dilakukan pada tiga titik yang berbeda pada
satu sampel kertas. Bedasarkan hasil pengukuran, kertas roti merupakan yang paling tipis
dibandingkan dengan sampel kertas lainnya. Ketebalan kertas roti rata-rata yaitu 0,0046 cm
atau 0,0460 mm menggunakan micrometer screw gauge.
B. Pengukuran Berat Berbagai Kemasan Kertas

Pada pengukuran berat kertas, digunakan 3 sampel yang berbeda dari satu jenis kertas
yang sama. Pengukuran dilakukan menggunakan neraca analitik yang memiliki hasil
keakuratan 0,0001 g.
Berdasarkan hasil penimbangan, kertas krep merupakan sampel yang paling ringan
dibandingkan dengan sampel kertas lainnya, yaitu berat rata-ratanya berkisar 0,0592 gram.
Hal ini disebabkan oleh struktur bahan penyusun kertas krep tersebut.
Sampel kertas lainnya memiliki berat yang berbeda-beda pula. Hal ini disebabkan
oleh oleh bahan pembuatnya, lapisan yang melapisinya dan kegunaannya dalam
mengemas bahan pangan. Semakin berat suatu kemasan menandakan bahan penyusunnya
semakin banyak dan semakin dapat menahan benturan dan goncangan dibandingkan
dengan kemasan yang ringan. Umumnya kemasan yang berat tergolong kaku karena
komponen yang dikandungnya.

VII. Kesimpulan

 Percobaan ini dilakukan 3 kali pengulangan pada masing-masing contoh yaitu kertas
krep, kertas roti, kertas karton, paper board A dan paper board B.

 Pengulangan 3 kali ini bermaksud untuk membandingkan dan menarik kesimpulan data
yang paling spesifik dan signifikan, sehingga mutu dari berbagai kemasan karton dan
kertas yang sama ini dapat terlihat dengan ukuran tebal dan beratnya sama atau tidak
karena nantinya akan berpengaruh pada volume dan berat jenisnya.

 Berdasarkan data yang dihasilkan dari pengukuran, didapatkan kertas yang paling ringan yaitu
kertas krep dengan berat rata-rata sekitar 0,0592 gram dengan menggunakan neraca analitik..
Sedangkan kertas paling tipis dari hasil pengukuran, diperoleh dari kertas roti yaitu dengan
ketebalan 0,0046 cm atau 0,0460 mm dengan alat micrometer screw gauge.

 Maka dapat disimpulkan bahwa mutu kemasan kertas dan karton tersebut masih dalam keadaan
kondisi baik dan memenuhi fungsi serta syarat-syarat kemasan yang baik, dikarenakan hasil
pengukuran yang didapat hampir sama dan signifikan saling terkait dan tidak berbeda nyata.
Daftar Pustaka

Puspita, Fika.2014.Laporan Praktikum Teknologi Pascapanen dan


Pengemasan.Purwokerto. Faperta Universitas Jenderal Soedirman

https://hestcassie.wordpress.com/2013/03/03/laporan-praktikum-kemasan-kertas/

http://documents.tips/documents/pembahasan-laporan-kemasan-kertas.html

http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-bahan-kemasan-kertas.html
Jelaskan mengapa penyimpanan pangan sangat penting dalam sistem pangan dan Jelaskan jenis
kehilangan bahan pangan selama penyimpanan serta berikan contoh?

Terangkan dengan jelas, seberapa pentingnya penggunaan kemasan untuk suatu produk terkait
dengan fungsinya yang berhubungan dengan keamanan pangan dan pemasaran

Beberapa sistem kemasan yang relatif baru yang digunakan dalam industri makanan memiliki
manfaat yang lebih dibandingkan dengan kemsan yang ada sebelumnya, terangkan manfaat
tersebut terhadap maknn yang dikemas kemudian dapatkah sistem kemasan baru tersebut
diaplikasikan di industri makanan di Indonesia

Apa yang anda ketahui tentang kemasan edible? Bagaimana manfaat dan perkembangan kemasan
tersebut?

Upaya apa yang diperlukan untuk menangkal dan mengendalikan adanya kontaminasi produk
pangan dalam kemasan, sebagai akibat dari adanya migrasi komponen bahan dalam kemasan?

Produk pangan/makanan akan mengalami penurunan mutu dengan bertambahnya umur.


Bagaimana hal ini terjadi? Faktor-faktor apa saja yang mendukung penurunan mutu tersebut?
Bagaimana hubungannya dengan batas waktu simpan produk?

Você também pode gostar