Você está na página 1de 17

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH :

MARTI CAHYATI

151.11.0013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO CENDEKIA MEDIKA

PANGKALANBUN

2018
1. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
 Pengukuran kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
 Penentuan kemandirian mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien dan
menciptakan pemilihan intervensi yang tepat.
 Meliputi : Indeks katz, Barthel indeks, Pengkajian posisi dan keseimbangan
(Sullivan)
a. INDEKS KATZ
 Alat yang digunakan untuk menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lanjut
usia dan penyakit kronis.
 Meliputi keadekuatan 6 fungsi: mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen
dan makan
 Untuk mendeteksi tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung)
 Mandiri dilakukan sendiri
a) Kemandiran dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi
b) Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
c) Kemandirian dalam semua hal, kwcuali mandi dan satu fungsi tambahan
d) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
e) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
satu fungsi tambahan
f) Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
g) Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
b. BARTHEL INDEKS

Penilaian :
0-20 : ketergantungan
21-61 : ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri
c. PENGKAJIAN POSISI DAN KESEIMBANGAN (SULLIVAN)

Keterangan :
4 : mampu melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan
2 : mampu melakukan aktifitas dengan bantuan maksimal
1 : tidak mampu melakukan aktifitas
Nilai :
42-54 : mampu melakukan aktivitas
28-41 : mampu melakukan sedikit bantuan
14-27 : mampu melakukan bantuan maksimal
14 : tidak mampu melakukan
2. PengkajianStatus Kognitif/ Afektif
 Pemeriksaan status mental memberikan sampel perilaku dan kemampuan mental
dlm fungsi intelektual.
 Pemeriksaan status mental pengkajian pada tingkat kesadaran, perhatian,
keterampilan berbahasa, ingatan interpretasi bahasa, keterampilan menghitung
dan menulis, kemampuan konstruksional.
 Pengujian status mental bisa digunakan klien yang beresiko delirium.
Meliputi :
 Short Portable Mental Status Questionnaire ( SPMSQ )
 Mini-Mental State Exam ( MMSE )
 Inventaris Depresi Beck ( IDB )
 Skala Depresi Geritrik Yesavage (GDS)
a. Short Portable Mental StatusQuestionnaire ( SPMSQ )
 Untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual
 Terdiri dari 10 pertanyaan tentang : orientasi, riwayat pribadi, memori dalam
hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemampuan
matematis.
 Rusak/salah nilai 1
 Tidak rusak/benar nilai 0
b. Mini-Mental State Exam ( MMSE )
 Menguji aspek kognitif dari fungsi mental : orientasi, registrasi, perhatian,
kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa
 Pemeriksaan bertujuan untuk melengkapi dan nilai, tetapi tdk dapat digunakan
untuk tujuan diagnostik.
 Berguna untuk mengkaji kemajuan klien
c. InventarisDepresiBeck ( IDB )
 Alat pengukur status efektif digunakan untuk membedakan jenis depresi yg
mempengaruhi suasana hati.
 Berisikan 21 karakteristik : alam perasaan, pesimisme, rasa kegagalan, kepuasan,
rasa bersalah, rasa terhukum, kekecewaan terhdp seseorang, kekerasan trhdp diri
sendiri, keinginan utk menghukum diri sendiri, keinginan utk menangis, mudah
tersinggung, menarik diri, ketidakmampuan membuat keputusan, gambaran
tubuh, gangguan tidur, kelelahan, gangguan selera makan, kehilangan berat
badan.
 Berisikan 13 hal tentang gejala dan sikap yg berhubungan dg depresi.
d. SkalaDepresiGeritrikYesavage(GDS)
 Instrumen yang disusun secara khusus untuk memeriksa depresi
 Terdiriatas30 pertanyaandengan jawaban YA atau TIDAK
 Beberapa nomor jawaban YA dicetak tebal, dan beberapa nomor yang lain
jawaban TIDAK dicetak tebal
 Yang dicetak tebal nilai 1 bila dipilih
 Skor0-10 : not depressed
Skor11-20 : Mild depression
Skor21-30 : Severe depression

No. Pertanyaan Iya Tidak


1. Secara umum apakah anda merasa puas dengan hidup anda? 0 1
2. Apakah anda telah meningalkan banyak kegatan dan hobi? 1 0
3. Apakah anda merasa hidup ini kosong? 1 0
4. Apakah anda sering merasa bosan? 1 0
5. Apakah anda memiliki harapan tentang masa depan? 0 1
6. Apakah anda merasa terganggu dengan pikiran yang tidak dapat 1 0
keluar dari kepala anda?
7. Apakah anda merasa bersemangat hampir sepanjang waktu? 0 1
8. Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan menimpa anda? 1 0
9. Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu? 0 1
10. Apakah anda sering merasa tidak ada yang menolong? 1 0
11. Apakah anda sering merasa kurang istirahat dan lemah? 1 0
12. Apakah anda lebih menyukai berada dirumah, dari pada pergi keluar 1 0
dan melakukan hal-hal baru?
13. Apakah anda sering merasa khawatir dengan masa depan? 1 0
14. Apakah anda merasa memiliki lebih banyakmasalah megenai daya 1 0
ingat dibandingkan sebelumnya?
15. Menurut anda apakah saat ini hidup terasa menyenangkan? 0 1
16. Apakah anda sering merasa bersedih? 1 0
17. Apakah anda merasa tidak berharga dengan cara anda sekarang? 1 0
18. Apakah anda merasa khwatir tentang masa lalu? 1 0
19. Apakah anda merasa hidup ini sangat menarik? 0 1
20. Apakah berat untuk anda untuk memulai hal yang baru? 1 0
21. Apakah anda merasa penuh dengan energy? 0 1
22. Apakah anda merasa situasi sekarang tidak ada harapan? 1 0
23. Apakah anda merasa semua orang lebih beruntung dari pada anda? 1 0
24. Apakah anda sering merasa kecewa berlebihan karena hal kecil? 1 0
25. Apakah anda sering merasa ingin menangis? 1 0
26. Apakah anda memiliki masalah dalam hal berkonsentrasi? 1 0
27. Apakah anda menikmati bangun pada pagi hari? 0 1
28. Apakah anda lebih suka menghindari pergaulan sosial? 1 0
29. Apakah anda mudah dalam membuat keputusan? 0 1
30. Apakah pikiran anda sejelas/sejernih dahulu? 0 1
Referensi

http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/psikogerontik.pdf
3. Diagnosa yang sering muncul pada lansia

A. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit
2. Insomnia berhubungan dengan ansietas
3. Risiko jatuh berhubungan dengan kesulitan gaya berjalan

B. NURSING CARE PLAN

No Diagnosa NOC NIC


1 Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Pain management
berhubungan dengan selama 3x 12 jam nyeri dapat berkurang dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
proses penyakit kriteria hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
Pain level nyamanan.
1. Nyeri berkurang dari 5menjadi 2 dengan 3. Monitor TTV
menggunakan menejemen nyeri. 4. Ajarkan tehnik non farmakologi (relaksasi
2. Pasien merasa nyaman setelah nyeri dengan tarik nafas dalam dan senam ergonimis)
berkurang.
3. TTD dalam batas normal TD sekitar
130/80 mmHg, Nadi: 60-100x/menit,
R:20-24x/menit, S:36,5-37°C.
2 Insomnia berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Monitor TTV
dengan ansietas 3x12 jam, diharapkan masalah insomnia Ny. K 2. Lakukan penyuluhan tentang tekhnik relaksasi
dapat teratasi dengan kriteria hasil: otot progresif kepada klien
1. Klien tampak bergairah saat mengikuti 3. Latih klien untuk melakukan tekhnik relaksasi
kegiatan pagi di panti otot progresif
2. Mata klien tidak nampak merah 4. Evaluasi tekhnik relaksasi otot progresif yang
(mengantuk) dilakukan oleh klien
3. Ny.K tidak terbangun pada malam hari
4. Melaporkan secara verbal bahwa insomnia
berkurang
3 Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Berikan penyuluhan tentang apa saja bahaya
3x12 jam Ny. K tidak mengalami jatuh, dengan lingkungan yang ada disekitar wisma yang dapat
kriteria: menyebabkan resiko jatuh
1. Mampu mengidentifikasi bahaya 2. Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan (jika
lingkungan yang dapat meningkatkan membutuhkan)
cedera 3. Ajarkan gerakan latihan keseimbangan
2. Mampu menggunakan alat bantu untuk
menghindari cidera
3. Mampu mempraktekan gerakan latihan
keseimbangan
DAFTAR PUSTAKA

DinasKesehatanSleman. 2013. KesehatanUsiaLanjut. http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-usia-lanjut. Dikutippadatanggal 27 April 2016.

Huda Nurarif&Kusuma H,.2015. AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosaMedis& NANDA NIC-NOC.EdisiRevisiJilid 2. Jogja: Medi


Action.

Leeckenotte, AnneteGlesler. 1997. PengkajianGerontologi, Edisi ke-2. Jakarta :EGCMaryam Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta ;Salemba Medika.

Nugroho, Wahyudi. (2002). Keperawatan Gerontik,edisi ke 2. Jakarta ; EGCNugroho, Wahjudi. 2006.

KeperawatanGerontik, Edisi ke-3. Jakarta : EGCTarwoto, Wartonah. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika

Watson, Roger. (2003). Perawatan Pada Lansia. Jakarta ; EGCMiller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice
(6thEd.).Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin

Você também pode gostar