Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Latar Belakang
Tujuan
Materi
Metode
Amonnia yang tidak terionisasi atau NH3 merupakan racun bagi organism
sehingga haruus dikurangi kandunganya (Fauzzia et al 2013). Amonnia memiliki
titik leleh dan dididh -77.7EC dan -33.5EC. Amonnia dapat melakukan penurunan
titik didih danleleh dengan penurunan berat molekul. Molekul NH3 memiliki
momen dipole yang besar dan onsistensi dengan geometri segitiga piramida.
Susunan elektronik dalam nitrogen mematuhi aturan octet. H-N-H memiliki sudut
ikatan 107 derajat dekat sudut tetrahedral dari 109.5 derajat. Hal ini
menyebabkan elektronik susunan electron nitrogen digambarkan sp3. Ikatan
hydrogen yang dibentuk dapat menjelasakan seberapa besar ammonia dapat larut
dalam air. Di dalam larutan airamonia akan memperoleh ion hydrogen dari H 2O
untuk menghasilkan ammonium dan ion hidroksida (Shakhashiri 2008). Menurut
Sophian (2012), cairan rumen merupakan limbah yang dapat mencemari
lingkungan jika tidak dapat ditangani dengan baik. Amonia dibebaskan di dalam
rumen selama proses fermentasi dalam bentuk ion NH4 maupun dalam bentuk tak
terion NH3. Amonia yang dibebaskan ada yang dimanfaatkan oleh mikroba rumen
untuk sintesis protein. Apabila terjadi percepatan penyerapan ammonia maka
bakteri yang memanfaatkan akan sedikit. Konsentrasi ammonia di dalam rumen
dipengaruhi oleh kandungan protein dalam pakan, pH rumen, kelarutan protein
bahan pakan, serta waktu setelah pemberian pakan. Suasana pH rumen yang asam
akan menyebabkan menurunnya aktifitas mikroba rumen (Mahesti 2009).
Asam borat merupakan jenis asam lemah. Di dalam penentuan kandungan
amnia dalam rumen digunakan asam borat sebagai indikator asam Hal ini karena
penentuan kandungan ammonia dilakukan dengan titrasi menggunakan asam kuat
(H2SO4). Pada saat titrasi asam borat akan berubah warna menjadi merah yang
menggambarka proses penetralan larutan saat dicampur dengan asam kuat.
Na2CO3 ditambahkan sebagai larutan standarisasi dari supernatant yang akan
digunakan. Laruta Na2CO3 bertindak sebagai larutan baku karena kepekaannya
telah diketahui dalam molaritas (Khopkar 2003).
H2SO4 diperlukaan untuk merubah warna biru menjadi warna merah pada
asam borat. H2SO4 merupakan asam kuat, larutan ini bertindak sebagai pengubah
warna pada indikator yang bersifat asam. Indikator asam akan berubah warna
pada lingkungan yang bersifat asam (metal orange, metal merah, lakmus merah).
Titrasi dilakukan untuk menentukan seberapa besar H2SO4 mengubah asam borat
berubah warna menjadi merah (Tutik 2013).
Tabel 1 Kandungan NH3 pada berbagai perlakuan
Perlakuan NH3
H2SO4 4.53125 ± 0.575374
Formaldehide 4.5652 ± 0.698771
HgCl2 5.5 ± 1.189144
SIMPULAN