Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi aborsi
A. Definisi
Dari uraian di atas perwujudan dari sila kemanusiaan yang adil dan
beradab yang pertama perlu diperhatikan dan yang merupakan dasar sesama
hubungan ummat manusia , ialah pengakuan hak asasi manusia. Selanjutnya
hal yang kedua yang perlu diwujudkan menurut Notanagoro, sebagai dasar
ajaran moral Pancasila. Dengan memelihara nilai-nilai hidup kemanusiaan, dan
nilai-nilai hidup religius , melakukan perbuatan lahir batin sesuai dengan
susunan kodrat manusia. Adapun dalam ajaran perikemanusiaan yang harus
diperhatikan adalh sikap saling menghormati dan cinta kasih sesama manusia.
Dengan demikian, apabila sudah terlaksana dengan baik, maka sila
perikemanusiaan yang adil dan beradab sangat tepat menjadi landasan atau
dasar negara Indonesia.
1. Sila pertama “ketuhanan yang maha esa” sebagai makhluk yang beragama
tidak sepantasnya kita melakukan hal tersebut karena sama saja dianggap
sebagai pembunuhan dan termasuk dalam golongan dosa besar.selain itu
melakukan aborsi merupakan hal yang dilarang dan bertentangan dengan
syariat agama.
2. Sila ke dua “ kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam sila ini
disebutkan bahwa Negara Indonesia menjunjung tinggi adab dan
keadilan.Seseorang yang telah melakukan paktik aborsi sama halnya
dengan orang yang tidak memiliki adab dan tidak menghargai hak orang
lain untuk hidup.karena semua orang memiliki hak yang sama untuk hidup
a. Pasal 299
c. Pasal 347
d. Pasal 348
e. Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan
atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal
itu dapat ditambah dengn sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.
b. Pasal 3
Ayat (1) “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat
manusia yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati
nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
semangat persaudaraan”.
Ayat (3) “Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi”.
a. Pasal 71 :
c. Pasal 73
d. Pasal 74
e. Pasal 75
3). Ayat (3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya
dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan
pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang
dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
g. Pasal 77
4) Para pelaku yang telah melakukan aborsi juga tak dapat dipandang
sebelah mata. Mereka mempunyai hak untuk dapat kita tolong karena bisa
saja hal telah mereka lakukan tersebut adalah suatu kekhilafan yang tak
ingin diulanginya lagi. Maka, bagi para penyandang PAS, dapat kita
tolong dengan memberikan pelayanan konseling serta dukungan sosial
untuk dapat bangkit kembali menjalani kehidupan secara normal dengan
diiringi taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasukha).
BAB III
PENUTUP
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu refrensi atau
informasi bagi mahasiswa keperawatan khususnya dan kalangan umum
tentunya untuk menambah ilmu pengetahuan. Mohon maaf apabila banyak
terdapat kekurangan dalam makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca
guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
JS. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Pustaka Sinar Harapan; Jakarta, 1996.