Você está na página 1de 2

Nama kelompok :

 David Bayu Kristanto


 Rahmat Aji Wibowo
 Tigo Charismayana

Kerap Ngamuk Bawa Senjata Tajam, Pria Ini


Dipasung Keluarganya Kontributor Madiun
Muhlis Al Alawi Kompas.com - 27/04/2017, 20:50 WIB

PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang pria warga Desa Tulung, Kecamatan Sampung,


Kabupaten Ponorogo bernama Bonadi (41) dipasung keluarganya karena sering mengamuk dan
membawa senjata tajam. "Bonadi mengalami gangguan jiwa. Ulahnya kerap meresahkan warga
setelah ditinggal dua anak dan istrinya ke Cirebon. Karena sering mengamuk, membawa senjata
tajam, dan membahayakan warga, keluarga dan warga memasungnya," ujar Kasubag Humas
Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Kamis ( 27/4/2017).
Sudarmanto mencontohkan, Senin (17/4/2017), Bonadi membawa senjata tajam saat
bertemu dan berkomunikasi dengan keluarga maupun tetangga. Ketika gangguan jiwanya
kambuh, ia akan melakukan itu. Bapak dua anak itu pun kerap emosi dan memaki-maki siapa
pun yang dia temui. Setelah mengalami sakit jiwa, Bonadi tinggal di Poskamling Dusun
Dorokenong dan selalu membawa sabit. (Baca juga: Kisah Para Pemuda yang Dipasung karena
Gangguan Jiwa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerap Ngamuk Bawa Senjata Tajam, Pria
Ini Dipasung Keluarganya",
https://regional.kompas.com/read/2017/04/27/20504141/kerap.ngamuk.bawa.senjata.tajam.pria.i
ni.dipasung.keluarganya.
Penulis : Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi

Analisa kasus :

Pada kasus diatas dapat di ketahui kegawat daruran psikiatri dimana seorang pria bernama
Bonadi berusia 41 tahun yang mengalami gangguan jiwa kerap kali mengamuk dan membawa
senjata tajam ulahnya kerap meresahkan warga setelah ditinggal dua anak dan istrinya ke
Cirebon. Karena sering mengamuk, membawa senjata tajam, dan membahayakan warga,
keluarga dan warga akhirnya memasungnya.
Bonadi membawa senjata tajam saat bertemu dan berkomunikasi dengan keluarga maupun
tetangga. Ketika gangguan jiwanya kambuh, ia akan melakukan itu. Bapak dua anak itu pun
kerap emosi dan memaki-maki siapa pun yang dia temui. Setelah mengalami sakit jiwa, Bonadi
tinggal di Poskamling Dusun Dorokenong dan selalu membawa sabit.
Secara biologis dari data diatas kita tidak mengetaui apakah dalam segi biologis
perawatan diri bonadi mengalami gangguan . Pada aspek psikologi dalam kasus Bonadi diatas
mengalami gangguan jiwa emosional dimana bonadi mengalami gangguan amuk yang
mengakibatkan bonadi melakukan tindakan-tindakan agresif yang selalu membawa sabit dan
diacungkan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya . Sedangkan aspek sosial Bonadi
mengalami gangguan yang serius dimana dia sering meresahkan warga walaupun tidak sampai
melukai warga ( kata Sudarmanto) . Aspek lain yang terganggu adalah aspek spiritual dimana
bonadi tidak mampu menyadari dan menggunakan sumber dan kekuatan dirinya secara benar
dan terarah hal ini ditunjukan dengan bonadi menyerang orang yang mencoba mendekatinya dan
juga bonadi tidak memiliki arti dan tujuan hidupnya.
Tindakan yang dapat dilakukan pada kasus diatas :
1. Mememberikan pasien dengan Suntikan intramuskular suatu neuroleptikum yang
mempunyai dosis terapeutik tinggi (misalnya chlorpromazine HCL) jika di perlukan
2. Melakukan tindakan restrain yaitu merupakan suatu bentuk tindakan menggunakan
tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas individu yang berperilaku
diluar kendali yang bertujuan untuk memberikan keamanan fisik dan psikologis
individu (Kandar dkk, 2013) jika diperlukan
3. Mengirim pasien ke rumah sakit jiwa untuk proses pengobatan

Você também pode gostar