Você está na página 1de 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut Islam”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan
Agama Islam di Universitas Muhamadiyah Riau.Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dansaran dari semua pihak sangat diharapkan bagi penulis demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini,khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Sumber : Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits Dirasah Islamiyah,Hamdan Mansoer, dkk serta
Abdullah, Abd. Malik. 2009
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yangsangat
klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara
tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia manusia diartikan sebagai makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain); insan; orang‟ (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah
makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untukdapat menguasai makhluk
lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasaArab, kata „manusia‟ ini bersepadan
dengan kata-kata nâs, basyar, insân, mar‟u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata
tersebut memiliki perbedaan dalam hal maknaspesifiknya. Kata nâs misalnya lebih merujuk pada
makna manusia sebagai makhluk sosial.Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia
sebagai makhluk biologis.Begitu juga dengan kata-kata lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hakikat dan manusia itu ?


2. Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?
3. Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?
4. Apa saja hakikat manusia itu ?

Sumber : Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits Dirasah Islamiyah,Hamdan Mansoer, dkk serta
Abdullah, Abd. Malik. 2009
BAB II

PEMBAHASAN HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

A. Pengertian Hakikat

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atauasal segala
sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yangmenjadi jiwa
sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa darisuatu syariat itu sendiri.
Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yangsebenarnya karena itu muncul kata-kata
diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa,
dan rahasia.

B. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt.Kesempurnaan
yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas merekasebagai khalifah di
muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Dalam al - quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia,
akan tetapi mamiliki subtansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan, dan al – nas. Kata basyar dalam
al –quran disebutkan 37 kali salah satunya al – kahfi :innama anaa basyarunmitlukum (sesungguhnya
aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selaludihubungkan pada sifat-sifat
biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; ar-ruum : 20), manusia
makan dan minum (al-mu‟minuun : 33). Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali,
diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya‟ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya). Konsepislam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spritual manusia sebagai
makhluk yang berpik, diberi ilmu, dan memikul amanah ( al – ahzar ).

Insan adalah makhluk yangmenjadi dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.Kata al-nas
disebut sebanyak 240 kali, seperti az-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasifii haadzal quraani min
kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam
perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagaimakhluk social atau secara
kolektif.

Dengan demikian AL – Quran memandang manusia sebagau makhluk biologis, psikologis, dan social.
Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain atau makhluk lain.

C. Tujuan Penciptaan

penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah.Pengertian penyembahan


kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanyamembayangkan aspek ritual yang
tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berartiketundukan manusia dalam hokum Allah dalam
menjalankan kehidupan di muka bumi, baikyamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan
maupun manusia dengan manusia.

Sumber : Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits Dirasah Islamiyah,Hamdan Mansoer, dkk serta
Abdullah, Abd. Malik. 2009
Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah tidakmembutuhkan
sedikitpun pada manusia karena termasuk ritual-ritual penyembahannya. Penyembahan yang
sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinyasebagai khalifah Allah di muka bumi
dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan padakehidupan manusia dapat terjaga dengan
hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allahciptakan.

D. Fungsi dan Peran Manusia

Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yangmempelopori
oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerusajaran Allah maka
peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligusmenjadi pelopor
membudayakan ajaran Allah Swt.Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana
yang ditetapkan oleh Allah.

Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama umat manusiadan
hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu pada diri sendiri, padamasyarakat,
pada Allah SWT.

E. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT

1) Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT

Makna yang esensial dari kata hamba adalah ketaatan, ketundukan, dan
kepatuhanmanusia hanya layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam
ketaatan,kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.

2) Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harusdipertanggungjawabkan


dihadapannya. Tugas hidup yang di muka bumi ini adalah tugaskekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia


menjadikhalifah memegang mandat tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi.
Kekuasaanyang diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah
sertamendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya.

F. Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah sebagai berikut :Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhannya, Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektualdan sosial, Seseorang yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur danmengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya, Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang
tidak pernahselesai selama hidupnya, Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam
usaha untuk mewujudkandirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati, dan Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.

Sumber : Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits Dirasah Islamiyah,Hamdan Mansoer, dkk serta
Abdullah, Abd. Malik. 2009
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurnamanusia
diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiapkehidupan manusia
selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan
orang lain.

Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalanni pasti selalu ada
masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu kita setiap umat manusia membutuhkan
bantuan dari orang lain,. karena manusia tidak bisa hidup sendiri , dalam hal agama kita juga harus
sedemikian. Selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi
sebagai umat manusia

Sumber : Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits Dirasah Islamiyah,Hamdan Mansoer, dkk serta
Abdullah, Abd. Malik. 2009

Você também pode gostar