Você está na página 1de 14

PERANAN, DUKUNGAN, FUNGSI, DAN MANAJEMEN DI BIDANG KOPERASI

1. Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi

1.1 Manajemen Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia didefiniskan sebagai ” badan


usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Pengertian ini disusun
tidak hanya berdasarkan pada konsep koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial tetapi
secara lengkap telah mencerminkan norma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku bagi bangsa
Indonesia.

Guna mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang
baik. Sedangkan ketika kita berbicara tentang manajemen koperasi, selain definisi atau makna
dari koperasi, maka kita perlu tahu arti kata manajemen. Ricky W. Griffin mengungkapkan
salah satu definisi yang lengkap tentang manajemen dalam bukunya yang berjudul
“Management (Ensiklopedia ekonomi, Bisnis dan Manajemen, 1992)”, sebagai berikut :
“Manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya. Mary Parker Follet mengungkapkan bahwa
manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan orang lain. Ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari beberapa sumber:

1. Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

2. Memperkuat pendapat Stoner, Gibson dan kawan-kawan (1996) mendefinisikan


manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk
mengkoordinasikan berbagai aktivitas untuk mencapai hasil-hasil yang lebih baik
yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak sendiri-sendiri. Lebih jauh
Peter Drucker percaya bahwa pekerjaan manajemen adalah untuk membuat
manusia lebih produktif.
3. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Harold Koontz dan Cyrill O’Donnell
mengungkapkan bahwa manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu suatu
organisasi melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.

Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen


selalu berhubungan dengan institusi dan fungsi sebuah organisasi. Manajemen sebagai
suatu fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam
kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen sebagai suatu
institusi menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur
oleh organisasi tersebut.

Setelah memahami pengertian koperasi sebagai organisasi usaha yang berwatak sosial
dan konsepsi manajemen secara umum maka kita mengetahui apa itu manajemen koperasi.
Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi dimana
orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai
tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip
koperasi.

Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh Peter Davis
(1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah kegiatan
profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan mengerahkan
segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi
mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

1.2 Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi

Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan
tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai cita-citanya.
Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri, tanggung jawab pribadi,
demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab
sosial, serta kepedulian kepada orang lain.
Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep
atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta disepakati
oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di dalam
berperilaku kelompok koperasi.

Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam :

a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasi


b. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.

2. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Koperasi

2.1 Pengertian Manajemen

Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad kesembilan belas,
biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu
merencanakan (Planning), mengorganisasikan (Organizing), melaksanakan (actuating),
dan mengendalikan (Controlling), walaupun kerangka kerja ini masih terus di teliti dan
sering diperdebatkan (Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar lainnya menyebutkan bahwa
fungsi manajemen terdiri dari 5 P yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan,
Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi terkini, para pakar manajemen
Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu Planning, Organizing, dan
Controlling dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa Actuating atau
pelaksanaan sebenarnya masuk dalam dimensi perencanaan (Gibson, at al. 1996 : 174).

1. Perencanaan
Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi adalah
fungsi perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan
penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan
menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki
koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih baik.

Apa manfaat perencanaan bagi koperasi?

Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akan
memberikan manfaat sebagai berikut:
• Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan organisasi
koperasi.
• Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan datang.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja yang sesuai
dan sistematis.
• Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur serta
jadwal yang telah ditetapkan.
• Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang menyebabkan
pemborosan bagi koperasi.
• Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi selalu
berpedoman pada tujuan.

Pengorganisasian
Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer koperasi selanjutnya harus
melakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses
penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik, agar semua
pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang memiliki arti membagi
pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan aktivitas mereka
agar setiap individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya sehingga
mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu perusahaan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Fungsi pengorganisasian dalam sebuah organisasi koperasi meliputi pembagian


seluruh tugas kedalam berbagai kerja individual dengan wewenang dan tanggung jawab
tertentu untuk menjalankan kerja tersebut dan selanjutnya berbagai kerja individual
tersebut dikumpulkan kedalam berbagai bagian atau unit kerja menurut dasar dan ukuran
tertentu.

Apa manfaat fungsi pengorganisasian?

Manfaat dan Tujuan fungsi pengorganisasian dalam manajemen koperasi adalah


mencapai usaha terkoordinasi melalui perancangan struktur hubungan tugas dan
wewenang baik yang menyangkut tugas pokok maupun tugas penunjang. Tugas pokok
organisasi koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota melalui unit-unit
kegiatan usaha koperasi. Contohnya dalam disain struktur organisasi koperasi sekolah
tugas pokok dapat dicerminkan dengan adanya unit usaha kantin, unit usaha toko, unit
usaha foto copy, dan unit usaha simpan pinjam. Unit-unit usaha yang dimaksud adalah
tugas pokok koperasi yang mempengaruhi dan menentukan hidup matinya koperasi.
Tugas penunjang adalah unit kerja penunjang yang dapat dipakai bersama oleh unit-unit
tugas pokok koperasi seperti bagian administrasi keuangan, bagian perencanaan dan lain
sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan
Setelah fungsi pengorganisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen di
koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi. Fungsi pelaksanaan
adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan organisasi agar orang-orang yang
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disinilah pengurus dan manajer di
koperasi dituntut harus menjalankan fungsi kepemimpinan.

Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas yaitu sebagai tugas untuk
membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat
kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang
berkelanjutkan. Tujuan ini, dapat dicapai dengan mutu kepemimpinan yang ditunjukkan
oleh pengurus atau manajer koperasi.

Pengendalian
Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak manajemen adalah
fungsi pengendalian. Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi
adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar lebih cepat
dilakukan koreksi bila terjadi penyimpangan. Proses pengendalian mencatat setiap
perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran serta metoda pencapaiannya
yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal terdapat penyimpangan. Karenanya,
pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan.
2.2 Perangkat Organisasi Koperasi

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:

a) Anggota

b) Pengurus

c) Manajer

d) Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:

a) Rapat anggota

b) Pengurus

c) Pengawas

Rapat Anggota

(1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.


(2) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.
Rapat Anggota menetapkan:
a. Anggaran Dasar;
b. kebijaksanaan umum dibidang organisasi manajemen, dan usaha Koperasi;
c. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
d. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan;
e. pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
f. pembagian sisa hasil usaha;
g. penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi.
Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota
mempunyai hak satu suara. Hak suara dalam Koperasi Sekunder dapat diatur dalam Anggaran
Dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha Koperasi-anggota secara
berimbang.
Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas mengenai pengelolaan Koperasi. Rapat Anggota dilakukan paling sedikit sekali
dalam 1 (satu) tahun. Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus
diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku lampau.
Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota. Rapat Anggota Luar
Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau atas keputusan Pengurus
yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar dan mempunyai wewenang yang sama
dengan wewenang Rapat Anggota. Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan Rapat
Anggota dan Rapat Anggota Luar Biasa diatur dalam Anggaran Dasar.
Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota
berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta
mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam rapat
anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan
usaha koperasi.

Pengurus Koperasi

(1) Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
(2) Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
(3) Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota Pengurus dicantumkan dalam akta
pendirian.
(4) Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun.
(5) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan
dalam Anggaran Dasar.
Pengurus bertugas :
a. mengelola Koperasi dan usahanya.
b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja Koperasi.
c. menyelenggarakan Rapat Anggota.
d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Pengurus berwenang :
a. mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.
Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan
usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa. Pengurus Koperasi dalam
mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Dalam hal
Pengurus Koperasi bermaksud untuk mengangkat Pengelola, maka rencana pengangkatan
tersebut diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung
jawab kepada Pengurus. Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung jawab
Pengurus. Hubungan antara Pengelola usaha dengan Pengurus Koperasi merupakan hubungan
kerja atas dasar perikatan.
Pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri menanggung kerugian yang
diderita koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya.
Disamping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan
maka tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan. Setelah
tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat
anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
a. perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan
perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen
tersebut.
b. keadaan dan usaha Koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan tahunan sebagaimana ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila
salah seorang anggota Pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang
bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan,
termasuk pengesahan perhitungan tahunan, merupakan penerimaan pertanggungjawaban
Pengurus oleh Rapat Anggota.
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :

1. Unsur Ketua
2. Unsur Sekretaris
3. Unsur Bendahara
Secara Perorangan, tugas pengurus adalah :
a) Ketua :
- Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan menangani tugas
pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi didalam dan diluar
pengadilan,
- Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan.
- Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat
Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang prinsip,
serta menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama
bendahara
- Bertanggungjawab pada Rapat Anggota
b) Sekretaris :
- Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan,
keanggotaan dan pendidikan.
- Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
- Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang
berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani
surat bersama unsur Ketua.
c) Bendahara :
- Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran),
membina administrasi keuangan dan pembukuan.
- Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendhara.
- Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan
dengan bidangnya, serta menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua.
- Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.
Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of Directions
of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:

• Pusat pengambil keputusan tertinggi

• Pemberi nasihat

• Pengawas atau orang yang dapat dipercaya

• Penjaga berkesinambungannya organisasi

• Simbol

Pengawas

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
(2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
(3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan
dalam Anggaran Dasar.
Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi. Unsur
Pengawas terdiri dari :
- Ketua merangkap anggota,
- Sekretaris merangkap anggota dan
- Anggota
Pengawas bertugas:
a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi.
b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Pengawas berwenang:
a. meneliti catatan yang ada pada Koperasi.
b. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
(a) Secara Kolektif

- Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan


sekali atas tata kehidupan Koperasi termasuk organisasi, manajemen, usaha-usaha dan
pelaksanaan kebijakan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang
pemeriksaaan.
- Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta
kekayaan anggota dalam koperasi.
- Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu:

- mempunyai kemampuan berusaha

- mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani anggota koperasi dan masyarakat
sekelilingnya. Dihargai pendapatnya, diperhatikan saran-sarannya dan diindahkan
nasihat nasihatnya.

Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas

a) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:


1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Keputusan Rapat Anggota.
b) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas kekeluargaam dan
masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan
pembagian tugas yang ditetapkan.
c) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbutka.
d) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer)
sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan.
e) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota.
f) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis.
g) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima,
baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau
pengawas.

Manajer

• Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan
wewenangnya mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak
sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi (to get things done by working with and through people)

Contoh tentang Koperasi :

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan atau pendayagunaan sumber
daya ekonomi para anggotanya, atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi
untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru
perekonomian nasional. Sedangkan pengertian koperasi Sesuai dengan UU No:25 tahun 1992
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan permasalahan di atas,
maka fokus penelitian ini adalah kepada bagiamana pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
dalam pengembangan usaha di koperasi wanita SU “Setia Budi Wanita” Jawa Timur, dan
pengembangan usaha apa saja yang di lakukan oleh koperasi wanita SU “Setia Budi Wanita”
Jawa Timur. Dan berdasar pada latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan dari
penelitian adalah untuk mendeskripsikan penjelasan tentang bagaimana pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen dalam pengembangan usaha di koperasi wanita SU “Setia Budi Wanita”
Jawa Timur, dan untuk mendeskripsikan tentang pengembangan usaha apa saja yang dilakukan
oleh Koperasi Wanita SU “Setia Budi Wanita” Jawa Timur. Dan Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar, dan bukan angka-angka.Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa
yang sudah diteliti, dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data bersumber dari data primer dan data
skunder.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Analisis data dengan mereduksi data, penyajian/display data kemudian penarikan
kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Penelitian ini
menghasilkan yaitu tentang bagiamana pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam
pengembangan usaha di koperasi SU “Setia Budi Wanita” Jawa Timur, dalam hal ini dari aspek
fungsi perencanaannya koperasi setia budi wanita Malang juga mempunyai rancangan atau
program usaha lain yang di lakukannya selain usaha utama (Waserda dan Simpan Pinjam)
dalam koperasi tersebut diantaranya rental mobil, dan koperasi ini pun juga terdapat program
atau pelatihan oleh anggota, pengurus dan pengawas diantaranya untuk anggota yaitu SHU dan
fasilitas kredit ( Pinjaman berupa uang dan belanja kredit ), Ketrampilan ( Tata Boga, Tata Rias
Wajah–Manten, Menjahit, Daur Ulang, Membatik, dan lain-lain) sesuai kebutuhan untuk
pengembangan usaha anggota, sedangkan untuk pengurus dan pengawas juga terdapat
pelatihan manajemen, kewirausahaan, leadership, dan lain-lain dari aspek fungsi organisasi di
koperasi ini yang mana dalam organisasi tersebut tentunya terdapat peraturan di dalam
pembagian tugas serta kewenangannya dan di koperasi ini terdapat unsur kebersamaan, karena
keputusan tidak hanya di ambil di satu orang tetapi bersama, selanjutnya dari aspek
pelaksanaannya di dalam setiap manajemen di koperasi ini sudah mempunyai tugas-tugasnya,
yaitu berdasarkan pengurus yang menentukan job description dan juga ADART nya, dalam
aspek pelaksanaan ini tentunya yang terpenting dalam pelaksanaan rencana-rencana koperasi
ini tidak hanya pengurus saja, tetapi setiap anggota juga memiliki peranan penting dalam proses
penerapan rencana-rencana koperasi tersebut. Kemudian dari aspek pengawasan Di dalam
koperasi ini pengurus melakukan pengawasan terhadap anggotanya melalui PPL. Dan dalam
pengembangan usaha apa saja yang di lakukan oleh koperasi wanita SU “Setia Budi Wanita”
Jawa Timur. Koperasi ini dalam pengembangan usahanya menjalankan usaha Simpan pinjam
dan Waserda yang mana kedua usaha tersebut yakni waserda dan simpan pinjam telah menjadi
usaha utama, selain usaha sampingannya yaitu rental mobil. Di samping itu seorang anggota
juga dapat berperan langsung dalam dalam mengembangkan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumatri M.M., Bambang Agus dan Permana M.PD, Erwin Putera. 2017. Manajemen Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kendiri: Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri.

UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. 1992

G. Terry. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi revisi, cetakan 1, Jakarta:
Bumi Aksara.

Você também pode gostar