Você está na página 1de 1

Apakah dana desa yang menjadi program pembangunan jokowi dari level yang bawah benar

dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat desa? Secara meyakinkan jawabannya pasti tidak.
Namun, kalau diberikan pertanyaan kembali : apakah ketika menjelang pemilihan kepala desa,
banyak uang yang didapatkan dari calon kepala desa yang ingin menduduki kursi jabatan kepala
desa, saya yakin jawabannya adalah iya. berdasarkan apa yang saya amati terhadap
pembangunan di berbagai desa di Kangean tidak ada perubahan yang signifikan, bahkan saya
berani menyampaikan ada yang stagnan. Sehingga muncul kesan bahwa tak ada bedanya
kehadiran kepala desa antara ada dan tiada.

Dalam salah satu forum diskusi dengan kepala Desa Pajenangger Kec Arjasa beberapa hari yang
lalu, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yang cukup menarik.

Pertama, sebagai ketua asosiasi kepala Desa di Kangean beliau seringkali mengajak untuk
melakukan kerjasama yang muaranya ada;lah pembangunan untuk kepentingan bersama akan
tetapi seringakli tidak mendapat titrik temu. Setelahg ditelusuri ternyata mayoritas kepala Desa
mini konsep dan gagsan kpemimpinan. Banyak yang tidak faham makna leader dalam
jabatannya. Padahal kalua ukuran pembangungan diarasakan oleh masyarakat cukup lakukan
pembangungan jalan sudah selesai.

Kedua, ketidak pahaman makna kepemimpina dan tujuan amanh diberikan rakyat semata-mata
untuk memperkaya diri, kita sudah kjehilang sosok pemimpin yang memang atas dasar panggilan
hati, bagaiman masa depan anak cucu kita bias merasakan apa yang telah dilakukan.

Ketiga, Desa adalah ujung tombak kemajuan suatu negara bangsa. Persoalan-persoalan munbcul
di level yanbg bawah.

Yang menjadi pertanyaan sampai kapan kita akan acuh pada sesuatu yang janggal disekeliling
kita, apaakah kita akan hidup seperti ini selama hidup. Sudah saatnya kita hidup dalam
kesejhteraan masaraakt.

Você também pode gostar