Você está na página 1de 16

Kajian Faktor Determinan Dalam Membangun Keunggulan Bersaing Melalui

Implementasi Strategi Pada Usaha Kecil Dan Menengah

Otong Karyono
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
email : otong_karyono@rocketmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan pada UMKM bidang kerajinan di Provinsi Jawa Barat.Penelitian
ini mengambil tema tentang keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing UMKM di
Provinsi Jawa Barat masih belum optimal. Belum optimalnya keunggulan bersaing
sebagai manifestasi belum optimalnya implementasi strategi bersaing, sumber daya dan
berbagi pengetahuan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kausal yang termasuk ke dalam penelitian eksplanatori. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada
responden dengan dimensi waktu dalam penelitian ini adalah cross section. Populasi pada
penelitian ini adalah UMKM bidang kerajinan yang bertema bordir, batik, craft dan kulit,
sedangkan pengambilan sampling dilakukan secara cluster proportional random sampling
dan teknik analisis data menggunakan analisis SEM (structural equation modeling). Hasil
penelitian deskriptif menunjukkan bahwa sumber daya, berbagi pengetahuan,
implementasi strategi dan keunggulan bersaing masih belum optimal. Dari aspek sumber
daya masih memiliki keterbatasan fasilitas, teknologi, modal dan informasi. Dari aspek
berbagi pengetahuan masih memiliki keterbatasan system penerimaan pengetahuan. Dari
aspek implementasi strategi dibuktikan dari keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh
pihak UMKM. Dari aspek keunggulan bersaing masih rendahnya pengembangan jaringan
pasar dan system operasi yang dibangun, termasuk juga masih rendahnya pelayanan yang
diberikan. Hasil penelitian verifikatif menunjukkan bahwa sumber daya dan berbagi
pengetahuan baik secara simultan maupun secara parsial terbukti berpengaruh positif dan
signifikan terhadap implementasi strategi, begitupun dengan implementasi strategi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.

Kata Kunci: Sumber daya, Berbagi Pengetahuan, Implementasi Strategi dan Keunggulan
Bersaing.

I.PENDAHULUAN Produk Domestik Bruto (PDB) yang


Sektor UMKM di Indonesia relatif kecil bila dibandingkan dengan
memiliki peranan relatif rendah terhadap jumlah UMKM. Kontribusi UMKM
perkembangan laju pertumbuhan terhadap PDB sebesar 25,41% dari total
ekonomi. Rendahnya peran UMKM PDB nasional menurut harga berlaku
terhadap pertumbuhan perekonomian sedangkan usaha besar memberikan
dilihat dari kontribusinya terhadap kontribusi terhadap PDB (harga

316
konstan) sebesar 42,88% (Kementrian gilirannya, daya saing dari perusahaan
UMKM, 2012). Penurunan kontribusi tersebut ditentukan oleh banyak faktor,
UMKM tersebut merupakan salah satu tujuh diantaranya yang sangat penting
indikasi menurunnya daya saing UMKM adalah: keahlian atau tingkat pendidikan
di Indonesia. Penurunan daya saing pekerja, keahlian pengusaha,
Indonesia pada aspek bisnis/usaha ketersediaan modal, sistem organisasi
termasuk jenis usaha mikro, kecil dan dan manajemen yang baik (sesuai
menengah diakibatkan oleh beberapa kebutuhan bisnis), ketersediaan
faktor yang dinilai cukup signifikan teknologi, ketersediaan informasi, dan
dalam memberikan dampaknya terhadap ketersediaan input-input lainnya seperti
kekuatan daya saing, di antaranya aspek energi, bahan baku, dan lain-lain.
kelembagaan usaha, kemajuan pasar, Hasil penelitian Tambunan
besar pasar, lingkungan ekonomi makro, (2008:1) memperoleh hasil bahwa faktor
inovasi, pendidikan dan pelatihan, keunggulan daya saing perusahaan
kesehatan dan pendidikan dasar serta terbentuk sebagian besar oleh sumber
efisiensi pasar tenaga kerja. Penurunan daya dan pengetahuan. Sumber daya
faktor-faktor di atas, merupakan kendala misalnya, ketersediaan teknologi,
yang cukup serius terhadap daya saing ketersediaan modal, ketersediaan
suatu perusahaan dan tantangan tersebut informasi, organsasi dan manajemen
harus mampu dijawab oleh seluruh yang baik dan ketersediaan input
UMKM di Indonesia termasuk UMKM lainnya. Sumber pengetahuan terdiri dari
bidang kerajinan. Namun, kenyataannya keahlian pekerja dan pengusaha. Kedua
kondisi UMKM di Indonesia termasuk faktor tersebut merupakan faktor-faktor
UMKM bidang kerajinan masih belum penentu daya saing perusahaan dan
optimal terhadap kinerja daya saingnya. berdampak luas pada keunggulan
Oleh karena itu, penerapan strategi produk. Sementara jika dikaji
yang dilakukan oleh UMKM dengan berdasarkan beberapa literatur
memperhatikan dan fokus terhadap menyebutkan bahwa penerapan strategi
program, anggaran dan prosedur merupakan pendorong terhadap
merupakan salah satu penunjang dalam kekuatan daya saing
rangka memberikan dampak positif perusahaan/industry (Hemmaftar dan
terhadap kekuatan daya saing perlu Salehi, 2010:159; Ehmke, 2008:1;
untuk dipertimbangkan. Hemmaftar dan Hoffman dalam Rijamampianina,
Salehi (2010:159) dalam penelitiannya 2005:85). Kekuatan daya saing
menegaskan bahwa strategi dapat tercermin dari produk yang dihasilkan
membantu perusahaan dalam oleh perusahaan tersebut. Dalam
meningkatkan keunggulan bersaing, gilirannya, daya saing dari perusahaan
sehingga mampu berkontribusi pada tersebut ditentukan oleh banyak faktor,
tujuan strategis yang berdampak pada tujuh diantaranya yang sangat penting
peningkatan kinerja dan produktivitas. adalah: keahlian atau tingkat pendidikan
Sementara jika dikaji berdasarkan pekerja, keahlian pengusaha,
beberapa literatur menyebutkan bahwa ketersediaan modal, sistem organisasi
penerapan strategi merupakan dan manajemen yang baik (sesuai
pendorong terhadap kekuatan daya saing kebutuhan bisnis), ketersediaan
perusahaan/industry (Hemmaftar dan teknologi, ketersediaan informasi, dan
Salehi, 2010:159; Ehmke, 2008:1; ketersediaan input-input lainnya seperti
Hoffman dalam Rijamampianina, energi, bahan baku, dan lain-lain.
2005:85). Kekuatan daya saing Hasil penelitian Tambunan
tercermin dari produk yang dihasilkan (2008:1) memperoleh hasil bahwa faktor
oleh perusahaan tersebut. Dalam keunggulan daya saing perusahaan

317
terbentuk sebagian besar oleh sumber yang mampu menjadi sumber
daya dan pengetahuan. Sumber daya keunggulan bersaing. Lebih lanjut
misalnya, ketersediaan teknologi, Setiarso (2006) menyatakan bahwa
ketersediaan modal, ketersediaan peningkatan daya saing UMKM
informasi, organsasi dan manajemen tergantung pada keefektifan pengelolaan
yang baik dan ketersediaan input pengetahuan dan teknologi. Adapun
lainnya. Sumber pengetahuan terdiri dari ilmu pengetahuan dan teknologi
keahlian pekerja dan pengusaha. Kedua diciptakan dari knowledge perorangan
faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang harus dikelola agar menjadi
penentu daya saing perusahaan dan knowledge perusahaan, yang akhirnya
berdampak luas pada keunggulan knowledge menjadi aset perusahaan
produk. Melalui pengelolaan UMKM. Knowledge merupakan
pengetahuan (knowledge management) pengalaman, informasi tekstual, dan
akan tumbuh secara mandiri dan mampu pendapat para pakar pada bidangnya,
bereksplorasi dalam rangka melakukan oleh karena itu suatu perusahaan
perbaikan secara berkelanjutan. Salah UMKM akan berkelanjutan apabila
satu unsur yang utama dalam menggunakan informasi atau
pengelolaan pengetahuan adalah berbagi pengalaman tersebut guna terciptanya
pengetahuan (knowledge sharing). kompetensi UMKM. Dari latar belakang
Dengan berbagi pengetahuan yang telah dipaparkan di atas, maka
(knowledge sharing) akan memberikan peneliti terdorong untuk dilakukannya
kesempatan kepada anggota suatu penelitian dengan judul “Memperkuat
organisasi, instansi atau perusahaan Daya Saing dengan
untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, Mengimplementasikan Strategi.”
pengalaman dan ide yang mereka miliki
kepada anggota lainnya. II. KAJIAN PUSTAKA
Hasil penelitian Setiarso (2006) Berikut ini kajian literatur yang
secara emprik menjelaskan bahwa peneliti adopsi dari beberapa pendapat
pengelolaan pengetahuan (knowledge- para ahli dan hasil kajian penelitian
management) berperan penting dalam terdahulu.
meningkatkan pemberdayaan UMKM

318
GRAND THEORY MANAJEMEN ORGANISASI
Griffin (2002); Terry dalam
(Robbins dan Judge, 2008);
Manullang (2004:2); F. Drucker
(Wibowo, 2007);(Cahyani,
(2005) dan Robbins and Coulter
(2009) 2003);(Sofyandi, 2007)

MANAJEMEN
MIDDLE THEORY MANAJEMEN STRATEGI
PENGETAHUAN
Hunger dan Wheelen (2007); Selvadurai, et. al (2011);Gjorgijovski dan
Reksohadiprodjo (2000); Ibrahim Levkov (2011);Swann et al.
(1999);Denisi et. al (2003);Turban, et.all
dan Arghyed dalam Arsyad, (2003); 2004);Dalkir (2005);Jennex
Wheelen & Hunger (2006) dan (2007);Zurnali (2008);Tuomi (2002) dan
Siagian (2005) McElroy (2002)

BERBAGI
APPLICATION THEORY SUMBER DAYA
PENGETAHUAN

(Kwok dan Gao, 2005;


Barney (2002); Griffin,
Zurnali, 2010 dan
(2006) dan Amirullah,
Kamasak dan Bulutlar,
(2005)
2010)

IMPLEMENTASI
STRATEGI

Porter, (1980); Hunger dan


Wheelen, (2003); Sayuti,
(2012)

KEUNGGULAN
BERSAING

McLeod dan P. Schel,


(2004)

Gambar 1 Landasan Teoritis


Sumber : Kajian Penelitin Terdahulu,2013

Berdasarkan gambar di atas, maka untuk memperoleh bukti terkait dengan


hipotesis penelitian pada penelitian ini hubungan sebab dan akibat. Penelitian
fokus pada Sumber daya dan berbagi ini dilakukan di UMKM bidang
pengetahuan berpengaruh secara kerajinan di Provinsi Jawa Barat dengan
simultan dan parsial terhadap pertimbangan bahwa keunggulan
implementasi strategi pada UMKM bersaing UMKM khususnya pada
bidang kerajinan di Provinsi Jawa Barat bidang kerajinan cenderung kurang
dan Implementasi strategi berpengaruh mampu bersaing, sehingga hal ini
terhadap keunggulan bersaing pada menjadi salah satu daya tarik untuk
UMKM bidang kerajinan di Provinsi dilakukan penelitian. Data yang
Jawa Barat. dikumpulkan dalam penelitian ini
meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh melalui
III. METODE PENELITIAN pengumpulan data dengan cara membagi
Penelitian ini menggunakan kuesioner terkait dengan variabel
penelitian kuantitatif dengan dimensi penelitian, yaitu sumber daya, berbagi
data bersifat cross section. Penelitian ini pengetahuan, Implementasi strategi dan
merupakan penelitian non-eksperimen, keunggulan bersaing, kepada seluruh
karena peneliti tidak memberi responden untuk dijawab sesuai dengan
perlakukan (kontrol) terhadap subjek kondisi sebenarnya menurut pendapat
penelitian dan tipe penelitian ini bersifat responden, serta wawancara langsung
Penelitian kausal yang merupakan tipe dengan pihak-pihak yang dianggap
penelitian konklusif yang ditujukan dapat memberi keterangan yang

319
diperlukan untuk melengkapi data. Data analisis Structural Equation Modelling
sekunder merupakan data yang sudah (SEM) dengan software AMOS 20.0.
tersedia dan diperoleh dari instansi
terkait dalam hal ini UMKM bidang IV. HASIL PENELITIAN
kerajinan di Provinsi Jawa Barat dan Berdasarkan hasil analisis SEM
melalui studi pustaka. Teknik analisis dengan menggunakan program AMOS
data yang digunakan adalah model Versi 20.0 secara lengkap dapat dilihat
pada Gambar 4.42 sebagai berikut :
d1 0,299 x11
d10 d11 d12
d2 0,246 x12 0,547
0,438 0,348 0,484
0,496 SUMBER DAYA
d3 0,438 x13 0,661 PERUSAHAAN Y1 Y2 Y3 ζ2
0,539 (X1)
d4 0,290 x14 0,614
0,492
0,662 0,590 0,695 0,744

d5 0,377 x15 IMPLEMENTASI


KEUNGGULAN
0,650 STRATEGI 0,863
BERSAING
(Y)
d6 0,347 x21 0,363 0,610 0,508 0,528 0,763
0,589
d7 0,249 x22 0,499
BERBAGI ζ1 Z1 Z2 Z3
0,669
PENGETAHUAN
0,258
d8 0,448 x23 (X2) 0,278 0,583
0,655
d13 d14 d15
d9 0,429 x24
Gambar 2 Hasil Analisis Structural Equation Full Model
Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,00

Persamaan Analisis SEM :


 Implementasi strategi = 0,492 1 + 0,363 2 + 0,390ζ1
 Keunggulan bersaing = 0,863 β + 0,256 ζ2

Keterangan Gambar :
Variabel Sumber Daya (X1) Variabel Berbagi Pengetahuan (X2)
X11 : Sumber daya manusia X21 : Knowledge donating (pemberian
pengetahuan)
X12 : Sumber daya fisik X22 : Knowledge collecting
(Penerimaan dan pengumpulan
pengetahuan)
X13 : Sumber daya finansial X23 : Knowledge dissemination
(penyebaran pengetahuan)
X14 : Sumber daya informasi X24 : knowledge convertion and
induction (konversi pengetahuan
dan penerapan pengetahuan)
X15 : Kewirausahaan

320
Variabel Implementasi Strategi (Y) Variabel Keunggulan Bersaing (Z)
Y1 : Program Z1 : Keunggulan strategis
Y2 : Anggaran Z2 : Keunggulan taktis
Y3 : Prosedur Z3 : Keunggulan operasional

Gambar 2 digunakan untuk menguji pengujian, yaitu: uji kesesuaian model


model kausalitas yang telah dinyatakan serta uji signifikansi kausalitas.
sebelumnya. Melalui analisis Full Model a) Uji Kesesuaian Model-Goodness-
akan terlihat ada tidaknya kesesuaian of-fit Test
model dan hubungan kausalitas yang Uji Kessuaian Model-Goodness-of-
dibangun dalam model yang diuji. Hasil fit Test dalam penelitian SEM
kesesuaian dalam penelitian, diperoleh merupakan prasyarat sebelum dilakukan
tingkat signifikansi untuk uji perbedaan analisis konfirmatori dan analisis
adalah chi-square sebesar 95,333 struktural dari variabel eksogenus
dengan probabilitas sebesar 0,208 yang terhadap variabel endogenus. Hasil uji
berada di atas batas signifikasi. kesesuaian model dapat dilihat pada
Pengujian Structural Equation Model Tabel 1 di bawah ini:
juga dilakukan dengan dua macam
Tabel 1 Indeks Kesesuaian Model Struktural Equation Model
Goodness-Of-Fit Hasil Model Keterangan
Cut-off Value
Index
< 124,342 X2 dg 111,016 Baik
Chi-Square
df=100
Probalitas > 0,05 0,052 Baik
GFI 0,800 ≥ 0,900 0,886 Marginal
AGFI 0,800 ≥ 0,900 0,845 Marginal
TLI 0,800 ≥ 0,950 0,843 Marginal
CFI 0,800 ≥ 0,950 0,869 Marginal
RMSEA ≤ 0,08 0,075 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 2,110 Marginal
Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,0

Dari hasil analisis faktor (0,869), RMSEA (0,075), dan


konfirmatori menunjukkan bahwa model CMIN/DF (2,110) memberikan
dapat diterima. Nilai probabilitas pada konfirmasi yang cukup untuk dapat
analisis ini menunjukkan nilai 0,052 diterimanya hipotesis unidimensionalitas
yang berada diatas batas signifikannya bahwa kedua variabel diatas dapat
yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa mencerminkan variabel laten yang
hipotesa nol yang menyatakan bahwa dianalisis. Oleh karena itu, model ini
tidak terdapat perbedaan antara matriks dapat diterima sehingga dapat
kovarians sampel dan matriks kovarians dinyatakan bahwa terdapat dua konstruk
populasi yang diestimasi tidak dapat yang berbeda dengan dimensi-
ditolak. Dengan diterimanya hipotesa dimensinya.
nol, dapat ditarik kesimpulan bahwa b) Analisis Faktor Konfirmatori
tidak terdapat perbedaan antara matriks Analisis faktor konfirmatori
kovarians sampel dan matriks kovarians merupakan suatu proses dalam
populasi yang diestimasi dan karena itu penelitian yang dilakukan untuk menguji
model ini dapat diterima. Indeks-indeks unidimensionalitas dari dimensi-dimensi
kesesuaian model lainnya seperti GFI yang membentuk variabel laten atau
(0,932), AGFI (0,845), TLI (0,843), CFI konstruk laten. Dimensi yang digunakan

321
dalam sebuah model perlu dikonfirmasi dan endogen 2 yaitu keunggulan
apakah dimensi tersebut dapat bersaing. Tujuan dari uji teknik
menjelaskan suatu konstruk yang confirmatory faktor analysis adalah
merupakan unobserved variable. untuk mengetahui apakah dimensi-
Analisis faktor konfirmatori 1 meliputi dimensi yang ada dapat menjelaskan
variabel eksogen: sumber daya dan atau mendefinisikan variabel tersebut.
berbagi pengetahuan. Analisis faktor Adapun hasil analisis factor
konfirmatori 2 meliputi variabel konfirmatori dapat dilihat pada Gambar
endogen 1 yaitu implementasi strategi 3 sebagai berikut:
d1 0,299 x11

d2 0,246 x12 0,547

0,496 SUMBER DAYA


d3 0,438 x13 0,661 PERUSAHAAN
0,539 (X1)
d4 0,290 x14 0,614

d5 0,377 x15
0,650

d6 0,347 x21
0,589
d7 0,249 x22 0,499
BERBAGI
0,669
PENGETAHUAN
d8 0,448 x23 (X2)
0,655

d9 0,429 x24

Gambar 3 Analisis Faktor Konfirmatori I variabel Eksogenus


Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,0

Untuk mengetahui bagaimana atas, tiap-tiap variabel memiliki nilai


kuatnya dimensi-dimensi itu membentuk C.R yang sudah memenuhi syarat, yaitu
faktor latennya dapat dianalisis dengan memiliki nilai diatas 2,58 dengan derajat
menggunakan uji-t terhadap regression kesalahan 5 %. Oleh karena itu, C.R
weight yang dihasilkan oleh model yang lebih besar dari 2,58 menunjukkan
seperti disajikan dalam Tabel 4.37. C.R bahwa variabel-variabel itu secara
atau Critical Ratio adalah identik signifikan merupakan dimensi dari
dengan t-hitung dalam analisis regresi variabel laten yang dibentuk.
dan analisis jalur. Dari Tabel 4.6 di
Tabel 2 Standardized Regression Weight Konfirmatori
Sumber daya dan Berbagi Pengetahuan
Standardized
Regression S.E. C.R. P Label
Weight
X15 <--- Sumber Daya 0,614
X14 <--- Sumber Daya 0,539 0,138 5,884 *** par_1
X13 <--- Sumber Daya 0,661 0,215 6,776 *** par_2
X12 <--- Sumber Daya 0,496 0,128 5,519 *** par_3
X11 <--- Sumber Daya 0,547 0,188 5,949 *** par_4

322
Standardized
Regression S.E. C.R. P Label
Weight
X24 <--- Berbagi Pengetahuan 0,655
X23 <--- Berbagi Pengetahuan 0,669 0,131 7,588 *** par_5
X22 <--- Berbagi Pengetahuan 0,499 0,123 5,949 *** par_6
X21 <--- Berbagi Pengetahuan 0,589 0,123 6,867 *** par_7
Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,0
Berdasarkan Tabel 2, dapat sebesar 0,563, maka kontribusi
diketahui bahwa dari kedua variabel dimensi sumber daya finansial (X13)
eksogen, yaitu sumber daya dan berbagi terhadap pembentukan variabel
pengetahuan memiliki nilai C.R lebih sumber daya (X1)sebesar 43,692%
besar dari nilai kritis yaitu 2,58. Adapun dengan nilai sisanya sebesar
nilai C.R yang tertingi terdapat pada 56,307%.
dimensi knowledge convertion and d) Nilai Standardized Regression
induction (konversi dan penginduksian Weight untuk dimensi sumber daya
pengetahuan) (X23) sebesar 7,588 informasi (X14) sebesar 0,539 maka
sementara nilai C.R terendah terdapat nilai koefisien determinasinya
pada dimensi sumber daya fisik (X12) sebesar 0,290 dan nilai erornya
sebesar 5,519. sebesar 0,709, maka kontribusi
Selanjutnya untuk mengetahui dimensi sumber daya manusia (X11)
kontribusi dari masing-masing dimensi terhadap pembentukan variabel
terhadap variabel, dapat dijelaskan sumber daya (X1) sebesar 29,052%
sebagai berikut : dengan nilai sisanya sebesar
a) Nilai Standardized Regression 70,947%.
Weight untuk dimensi sumber daya e) Nilai Standardized Regression
manusia (X11) sebesar 0,547 maka Weight untuk dimensi sumber daya
nilai koefisien determinasinya kewirausahaan (X15) sebesar 0,614
sebesar 0,299 dan nilai erornya maka nilai koefisien determinasinya
sebesar 0,701, maka kontribusi sebesar 0,376 dan nilai erornya
dimensi sumber daya manusia (X11) sebesar 0,623, maka kontribusi
terhadap pembentukan variabel dimensi sumber daya manusia (X11)
sumber daya (X1) sebesar 29,921% terhadap pembentukan variabel
dengan nilai sisanya sebesar sumber daya (X1) sebesar 37,699%
70,079%. dengan nilai sisanya sebesar
b) Nilai Standardized Regression 62,300%.
Weight untuk dimensi sumber daya Berdasarkan hasil analisis
fisik (X12) sebesar 0,496 maka nilai konfirmatori terhadap variabel variabel
koefisien determinasinya sebesar sumber daya, dapat diinterprestasikan
0,246 dan nilai erornya sebesar bahwa dimensi sumber daya finansial
0,753, maka kontribusi dimensi dan sumber daya kewirausahaan
sumber daya fisik (X12) terhadap memiliki kontribusi terbesar dalam
pembentukan variabel sumber daya membentuk variabel sumber daya,
(X1)sebesar 24,601% dengan nilai sedangkan sumber daya informasi
sisanya sebesar 75,398%. memberikan kontribusi yang paling
c) Nilai Standardized Regression rendah dalam membentuk variabel
Weight untuk dimensi sumber daya sumber daya pada UMKM bidang
finansial (X13) sebesar 0,661 maka kerajinan di Provinsi Jawa Barat.
nilai koefisien determinasinya Selanjutnya analisis konfirmatori untuk
sebesar 0,436 dan nilai erornya

323
variabel berbagi pengetahuan diuraikan convertion and induction (konversi
sebagai berikut : dan penginduksian pengetahuan)
a) Nilai Standardized Regression (X24) sebesar 0,655 maka nilai
Weight untuk dimensi knowledge koefisien determinasinya sebesar
donating (pemberian pengetahuan) 0,429 dan nilai erornya sebesar
(X21) sebesar 0,589 maka nilai 0,570, maka kontribusi dimensi
koefisien determinasinya sebesar knowledge convertion and induction
0,346 dan nilai erornya sebesar (konversi dan penginduksian
0,653, maka kontribusi dimensi pengetahuan) (X24) terhadap
knowledge donating (X21) terhadap pembentukan variabel berbagi
pembentukan variabel berbagi pengetahuan (X2) sebesar 42,902%
pengetahuan (X2) sebesar 34,692% dengan nilai sisanya sebesar
dengan nilai sisanya sebesar 57,097%.
65,307%. Hasil analisis konfirmatori terhadap
b) Nilai Standardized Regression variabel berbagi pengetahuan sedikit
Weight untuk dimensi knowledge lebih baik bila dibandingkan dengan
collecting (penerimaan dan variabel sumber daya, hal ini terlihat
pengumpulan pengetahuan) (X22) dari banyaknya dimensi yang memiliki
sebesar 0,499 maka nilai koefisien kontribusi relatif sedikit lebih banyak
determinasinya sebesar 0,249 dan bila dibandingkan dengan variabel
nilai erornya sebesar 0,750, maka sumber daya. Hasil analisis
kontribusi dimensi knowledge menunjukkan bahwa dimensi knowledge
collecting (penerimaan dan convertion and induction (konversi dan
pengumpulan pengetahuan) (X21) penginduksian pengetahuan) dan
terhadap pembentukan variabel knowledge dissemination (penyebaran
berbagi pengetahuan (X2) sebesar pengetahuan) memiliki kontribusi yang
24,900% dengan nilai sisanya dominan dalam membentuk variabel
sebesar 75,099%. berbagi pengetahuan, sedangkan
c) Nilai Standardized Regression dimensi knowledge collecting
Weight untuk dimensi knowledge (penerimaan dan pengumpulan
dissemination (penyebaran pengetahuan) dan knowledge donating
pengetahuan) (X23) sebesar 0,669 (pemberian pengetahuan) yang dinilai
maka nilai koefisien determinasinya relative minim dalam memberikan
sebesar 0,447 dan nilai erornya kontribusinya terhadap variabel berbagi
sebesar 0,552, maka kontribusi pengetahuan.
dimensi knowledge dissemination Analisis konfirmatori 2
(penyebaran pengetahuan) (X23) dimaksudkan untuk menganalisis tingkat
terhadap pembentukan variabel signifikansi dan kontribusi pengaruh
berbagi pengetahuan (X2) sebesar oleh masing-masing dimensi pembentuk
44,756% dengan nilai sisanya variabel implementasi strategi (Y) dan
sebesar 55,243%. keunggulan bersaing (Z). Adapun hasil
d) Nilai Standardized Regression analisis konfirmatori 2 dapat dilihat
Weight untuk dimensi knowledge pada Gambar sebagai berikut :

324
d10 d11 d12

0,438 0,348 0,484

Y1 Y2 Y3 ζ 2

0,662 0,590 0,695 0,744

IMPLEMENTASI KEUNGGULAN
STRATEGI 0,863 BERSAING
(Y) (Z)

0,610 0,508 0,528 0,763

ζ 1 Z1 Z2 Z3
0,258 0,278 0,583

d13 d14 d15

Gambar 4 Analisis Faktor Konfirmatori II variabel Endogenus


Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,0

Untuk mengetahui bagaimana seperti disajikan dalam Tabel 4.38 C.R


kuatnya dimensi-dimensi itu membentuk atau Critical Ratio adalah identik
faktor latennya dapat dianalisis dengan dengan t-hitung dalam analisis regresi
menggunakan uji-t terhadap regression dan analisis jalur.
weight yang dihasilkan oleh model

Tabel 3 Standardized Regression Weight Konfirmatori


Implementasi Strategi dan Keunggulan Bersaing
Standardized
Regression S.E. C.R. P Label
Weight
Y3 <--- Implementasi strategi 0,695
Y2 <--- Implementasi strategi 0,590 0,122 7,085 *** par_8
Y1 <--- Implementasi strategi 0,662 0,155 7,805 *** par_9
Z1 <--- Keunggulan Bersaing 0,508
Z2 <--- Keunggulan Bersaing 0,528 0,203 5,158 *** par_10
Z3 <--- Keunggulan Bersaing 0,763 0,327 6,038 *** par_11
Sumber : Pengolahan data dengan Amos Versi 20,0

Berdasarkan Tabel 3, dapat a) Nilai Standardized Regression


diketahui bahwa dari kedua variabel Weight untuk dimensi program (Y1)
endogen, yaitu implementasi strategi sebesar 0,662 maka nilai koefisien
dan keunggulan bersaing memiliki nilai determinasinya sebesar 0,438 dan
C.R lebih besar dari nilai kritis yaitu nilai erornya sebesar 0,570, maka
2,58. Adapun nilai C.R yang tertingi kontribusi dimensi program (Y1)
terdapat pada dimensi program (Y1) terhadap pembentukan variabel
sebesar 7,805 sementara nilai C.R implementasi strategi (Y) sebesar
terendah terdapat pada dimensi 43,824% dengan nilai sisanya
keunggulan taktis (Z2) sebesar 5,158. sebesar 56,175%.
Selanjutnya untuk mengetahui b) Nilai Standardized Regression
kontribusi dari masing-masing dimensi Weight untuk dimensi penganggaran
terhadap variabel, dapat dijelaskan (Y2) sebesar 0,695 maka nilai
sebagai berikut : koefisien determinasinya sebesar
0,348 dan nilai erornya sebesar

325
0,651, maka kontribusi dimensi 0,721, maka kontribusi dimensi
penganggaran (Y2) terhadap keunggulan taktis (Z1) terhadap
pembentukan variabel implementasi pembentukan variabel keunggulan
strategi (Y) sebesar 34,810% dengan bersaing (Z) sebesar 27,878%
nilai sisanya sebesar 65,190%. dengan nilai sisanya sebesar
c) Nilai Standardized Regression 72,121%.
Weight untuk dimensi prosedur (Y3) c) Nilai Standardized Regression
sebesar 0,695 maka nilai koefisien Weight untuk dimensi keunggulan
determinasinya sebesar 0,483 dan operasional (Z3) sebesar 0,763
nilai erornya sebesar 0,516, maka maka nilai koefisien determinasinya
kontribusi dimensi prosedur (Y3) sebesar 0,582 dan nilai erornya
terhadap pembentukan variabel sebesar 0,417, maka kontribusi
berbagi implementasi strategi (Y) dimensi keunggulan operasional
sebesar 48,302% dengan nilai (Z3) terhadap pembentukan variabel
sisanya sebesar 51,697%. keunggulan bersaing (Z) sebesar
Berdasarkan hasil analisis 58,216% dengan nilai sisanya
konfirmatori terhadap variabel variabel sebesar 41,783%.
implementasi strategi, dapat Berdasarkan hasil analisis
diinterprestasikan bahwa dimensi konfirmatori terhadap variabel variabel
prosedur memiliki kontribusi terbesar implementasi strategi, dapat
dalam membentuk variabel diinterprestasikan bahwa dimensi
implementasi strategi, sedangkan keunggulan operasional memiliki
dimensi anggaran merupakan dimensi kontribusi terbesar dalam membentuk
terendah dalam memberikan variabel keunggulan bersaing,
kontribusinya terhadap variabel sedangkan dimensi keunggulan taktis
implementasi strategi pada UMKM merupakan dimensi terendah dalam
bidang kerajinan di Provinsi Jawa Barat. memberikan kontribusinya terhadap
Selanjutnya analisis konfirmatori untuk variabel keunggulan bersaing pada
variabel keunggulan bersaing diuraikan UMKM bidang kerajinan di Provinsi
sebagai berikut: Jawa Barat.
a) Nilai Standardized Regression c) Analisis Model Struktural
Weight untuk dimensi keunggulan Analisis model struktural
strategis (Z1) sebesar 0,508 maka dimaksudkan untuk mengetahui
nilai koefisien determinasinya hubungan kausalitas dan pengujian
sebesar 0,258 dan nilai erornya hipotesis dari variabel eksogenus yaitu
sebesar 0,741, maka kontribusi sumber daya dan berbagi pengetahuan
dimensi keunggulan strategis (Z1) terhadap implementasi strategi yang
terhadap pembentukan variabel diukur secara simultan dan parsial serta
keunggulan bersaing (Z) sebesar dampak yang diberikan dari
25,806% dengan nilai sisanya implementasi strategi terhadap
sebesar 74,193%. keunggulan bersaing.
b) Nilai Standardized Regression Adapun Analisis struktural pada
Weight untuk dimensi keunggulan model pertama untuk variabel sumber
taktis (Z1) sebesar 0,528 maka nilai daya dan berbagi pengetahuan terhadap
koefisien determinasinya sebesar implementasi strategi dapat dilihat pada
0,278 dan nilai erornya sebesar gambar sebagai berikut :

326
SUMBER DAYA
(X1)

1=0,492
C.R = 3,668

IMPLEMENTASI
rx1x2 =
STRATEGI
0,650
(Y)

2 = 0,363
C.R = 2,958 z1=0,394

BERBAGI PENGETAHUAN
(X2)

Gambar 5 Analisis Model Struktural I


Sumber : Data diolah dari SEM, 2014

Berdasarkan Gambar 5, diperoleh sebesar 60,60%, sedangkan sisanya


bahwa nilai koefisien determinasi dari sebesar 39,40% dipengaruhi oleh factor
variabel sumber daya dan berbagi diluar penelitian. Selanjutnya untuk
pengetahuan sebesar 0,6100. Nilai mengetahui variabel manakah yang
tersebut mengindikasikan bahwa kedua dominan dalam memberikan
variabel antara sumber daya dan berbagi kontribusinya terhadap implementasi
pengetahuan memiliki pengaruh strategi dapat dijelaskan pada tabel
terhadap implementasi strategi secara sebagai berikut:
simultan, yaitu sebesar 0,606 atau

Tabel 4 Kontribusi Pengaruh sumber daya dan berbagi pengetahuan


terhadap implementasi strategi
Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung Melalui
Total
Langsung
Variabel Sumber daya Berbagi pengetahuan (1+2)
(1)

Sumber daya 0,242 0,116 0,358


Berbagi
0,132 0,116 0,248
pengetahuan
Total 0,374 0,116 0,116 0,606
Epsilon 0,394
Sumber : Data diolah dari SEM, 2014

Berdasarkan Tabel 4, dapat terhadap implementasi strategi sebesar


diketahui bahwa kontribusi pengaruh 11,600%. Total pengaruh yang diberikan
langsung dari variabel sumber daya oleh variabel berbagi pengetahuan
sebesar 24,200% dan pengaruh tidak terhadap implementasi strategi sebesar
langsung sebesar 11,600%. Total 24,800%. Berdasarkan hasil analisis di
pengaruh yang diberikan oleh variabel atas, dapat diketahui bahwa kontribusi
sumber daya terhadap implementasi sumber daya memiliki pengaruh yang
strategi sebesar 35,800%. Pengaruh cukup dominan terhadap implementasi
langsung dari berbagi pengetahuan strategi bila dibandingkan dengan
terhadap implementasi strategi sebesar variabel berbagi pengetahuan. Hal ini
13,200% dan pengaruh tidak langsung mengindikasikan bahwa sumber daya
dari variabel berbagi pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting

327
dalam membangun implementasi implementasi strategi terhadap
strategi. keunggulan dapat dilihat pada gambar
Adapun Analisis struktural pada sebagai berikut :
model kedua untuk variabel
IMPLEMENTASI
STRATEGI 1=0,863 KEUNGGULAN BERSAING
C.R = 5,555 (Z)
(Y)

z2=0,255

Gambar 6 Analisis Model Struktural II


Sumber : Data diolah dari SEM, 2014
Berdasarkan Gambar 6, diperoleh terhadap implementasi strategi
bahwa nilai koefisien determinasi dari menunjukkan hasil yang signifikan
variabel sumber daya dan berbagi dengan nilai F-hitung sebesar 151,50.
pengetahuan sebesar 0,863. Nilai Dengan demikian dapat disimpulkan
tersebut mengindikasikan bahwa bahwa hipotesis 1 yang menyatakan
implementasi strategi memiliki sumber daya dan berbagi pengetahuan
pengaruh terhadap keunggulan bersaing berpengaruh secara simultan terhadap
sebesar 74,477%, sedangkan sisanya implementasi strategi dapat dibuktikan.
sebesar 25,523% dipengaruhi oleh Pada pengujian hipotesis 1.a
faktor diluar penelitian. digunakan taraf signifikansi sebesar
d) Pengujian Hipotesis 5%, hal tersebut digunakan karena nilai
Pengujian hipotesis pada penelitian C.R ≥ 1,96. Parameter estimasi antara
ini terbagi ke dalam pengujian hipotesis variabel sumber daya dengan
simultan dan hipotesis parsial. Pengujian implementasi strategi menunjukkan
hipotesis pada penelitian menggunakan hasil yang signifikan dengan nilai C.R. =
nilai C.R (critical ratio) pada analisis 3,668. Dengan demikian dapat
SEM yang identik dengan nilai t-hitung disimpulkan bahwa hipotesis 2 yang
pada analisis regresi maupun analisis menyatakan sumber daya berpengaruh
jalur. Sementara untuk pengujian terhadap implementasi strategi dapat
hipotesis secara simultan menggunakan dibuktikan. Pada pengujian hipotesis 1.b
nilai F-hitung dengan nilai F-tabel. digunakan taraf signifikansi sebesar 5%,
Adapun pengujian hipotesis diuraikan hal tersebut digunakan karena nilai C.R
sebagai berikut : ≥ 1,96. Parameter estimasi antara
Pada pengujian hipotesis 1 variabel sumber daya dengan
digunakan taraf signifikansi sebesar 5% implementasi strategi menunjukkan
dengan derajat kebebasan (dk) sebesar hasil yang signifikan dengan nilai C.R. =
(dk=n-2), sehingga nilai dk = 200-2 5,555. Dengan demikian dapat
=180, sehingga diperoleh nilai F-tabel disimpulkan bahwa hipotesis 4 yang
sebesar 3,02. Untuk nilai F-hitung menyatakan implementasi strategi
digunakan rumus perhitungan sebagai berpengaruh terhadap keunggulan
berikut : bersaing dapat dibuktikan. Pada
n  p  1R y.x1x2 x3
2 pengujian hipotesis 2 digunakan taraf

 
F= ~ F[ ; (p, n-p-1)] signifikansi sebesar 5%, hal tersebut
p 1  R y2. x1x2 x3 digunakan karena nilai C.R ≥ 1,96.

F=
200  2  10,606  151,50 Parameter estimasi antara variabel
21  0,606
sumber daya dengan implementasi
strategi menunjukkan hasil yang
Parameter estimasi antara variabel signifikan dengan nilai C.R. = 2,958.
sumber daya dan berbagi pengetahuan

328
Dengan demikian dapat disimpulkan daya inovasi; (c) Pengembangan
bahwa hipotesis 4 yang menyatakan hubungan kemitraan antara industri kecil
berbagi pengetahuan berpengaruh dan industri menengah, industri kecil
terhadap implementasi strategi dapat dengan industri besar, industri besar
dibuktikan. dengan sektor ekonomi lainnya dengan
prinsip saling menguntungkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Sumber daya dan berbagi DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan baik secara simultan Amirullah, Cantika, Sri Budi. 2005.
maupun parsial berpengaruh signifikan
Manajemen Strategik. Yogyakarta :
terhadap implementasi strategi. Sumber
daya terbukti menjadi sekumpulan Graha Ilmu.
entitas yang memiliki kemampuan Barney, Jay. 2002. “Firm Resources and
dalam mengintegrasikan visi, misi, nilai- Sustained Competitive
nilai dan strategi yang membentuk satu Advantage”.Journal of Management.
kekuatan sehingga energi seluruh Vol 17.
komponen dapat fokus pada pencapaian Cahyani, Ati. 2003. Dasar-Dasar
tujuan strategis yang telah digariskan
Organisasi Dan Manajemen. Jakarta:
merupakan modal penting dalam proses
manajemen sumber daya. Berbagi PT. Grasindo. Corrado.
pengetahun terbukti secara empiris Dalkir, Kimiz. 2005. Knowledge
menjadi faktor pendukung penting Management in Theory and Practice. (2
dalam meningkatkan optimalisasi th. Edition). The MIT Press Cambridge:
pelaksanaan strategi bersaing. Berbagi Massachussetts. London
pengetahuan yang di dalamnya terdapat David Hunger, Thomas . L. Wheelen,
kegiatan pemberian dan pertukaran
2007, Strategic Management an
pengetahuan, penerimaan pengetahuan,
penyebaran pengetahun, perubahan Business Policy, Prantice Hall Upper
pengetahuan menjadi metode dan teknik Saddle River, New Jersey
serta penerapan pengetahuan baru Drucker, Peter F., 2004. The Practice of
menjadi faktor pendukung dalam Management. New York : Harper &
meningkatkan implementasi strategi. Row.
Sumber daya dan berbagi
Ehmke, Cole. 2008. Strategies for
pengetahuan terbukti berpengaruh psotif
dan signifikan terhadap implementasi Competitive Advantage. Extension
strategi. Namun masih menunjukkan Educator, Department of Agricultural
adanya nilai epsilon yang relatif tinggi. and Applied Economics : University of
Oleh karena itu, peningkatan sumber Wyoming.
daya dan berbagi pengetahuan perlu Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition.
dilakukan agar mampu meningkatkan NJ: Prentice Hall.
kontribusi pengaruhnya terhadap
Griffin, Ricky W.. 2002. Management.
implementasi strategi dapat dilakukan
dengan (a) memberikan bantuan diklat, Cengage Learning. ISBN-10:
penyuluhan, bantuan peralatan, 0618113606.
bimbingan usaha dan penelitian (b) Hemmatfar, Mahmood and Mahdi
Pengembangan SDM, antara lain Salehi. 2010. Competitive Advantages
mencakup aspek entrepreneurship, and Strategic Information Systems.
manajemen pengelolaan usaha (operasi International Journal of Business and
dan keuangan), kemampuan komunikasi
Management. Vol. 5, No. 7; July 2010.
dan pemasaran, serta kreativitas dan
www.ccsenet.org/ijbm.

329
Hoffman, Nicole P. 2000. An Robbins, Stephen P and Mary Coulter.
Examination of the "Sustainable 2009. Management. Prentice Hall.
Competitive Advantage" Concept: Past, Upper Saddle River, New Jersey.
Present, and Future. Academy of Sampurno, Wibowo. 2010. Manajemen
Marketing Science Review volume 2000 Stratejik : menciptakan keunggulan
no. 4 Available: bersaing yang berkelanjutan.
http://www.amsreview.org/articles/hoff Yogyakarta. Gadjah Mada University
man04-2000.pdf Copyright © 2000 – Press.
Academy of Marketing Science. Selvadurai, et.al. 2013. Change
Jackson E. Susan., Michael A. Hitt and Management in the Public Sector.
Angelo S. Denisi. 2003. Managing change management, public sector,
Knowledge for Sustained Competitive organizational change, evaluation
Advantage. Designing Strategies for organizational culture, organizational
Effective Human Resource learning. Research Paper. Amanda
Management. Jossey – Bass. A Wiley Selvadurai, Ottawa, Canada, 2013.
Imprint.www.josseybass.com. Setiarso, Bambang. 2006. Pengelolaan
Jennex, Murray, E. 2007. Knowledge in Pengetahuan (Knowledge
Modern Organizations, Idea Group Management) Dan Modal Intelektual (
Publishing. San Diego. Intellectual Capital) Untuk
Kamasak, Rifat dan Fusun Bulutlar. Pemberdayaan UKM. Prosiding
2010. European Business Review, Konferensi Nasional Teknologi
(Online), 22 (3): 306-317. Informasi & Komunikasi untuk
Kwok, S. H., & Gao, S. 2005. Attitude Indonesia. Bandung : Institut Teknologi
towards knowledge sharing behavior. Bandung.
The Journal of Computer Information Siagian, Sondang. 2005. Manajemen
Systems, 46(2), 45−51. Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
McElroy, M.W. 2002. The new Sofyandi, Herman, dan Iwa
knowledge management: Complexity, Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional.
learning, and sustainable innovation. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Boston : KMCI Press/Butterworth- Tambunan, Tulus T.H. 2008. Ukuran
Heinemann. Daya Saing Koperasi dan UKM.
Raymond McLeod, Jr. and George P. Background Study RPJM Nasional
Schell. 2004. Information Systems Tahun 2010-2014 Bidang
For Competitive Advantage.Prentice Pemberdayaan Koperasi dan UKM,
Hall, Inc. Bappenas.
Rijamampianina, E. Wallace, R. 2005. Tuomi. 2002. Network of Innovation:
Strategic Decision Making with Change and Meaning in The Age of
Corporate Emotional Intelligence. Internet. Oxford University Press.
Problems and Perspectives in Turban,E Epharim McLeanand James
Management, 3/2005. Wetherbe. 2004. Information
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Technology For Management:
Organisasi, Edisi Duabelas, Penerbit. Transforming Organizations in the
Salemba Empat: Jakarta. digital economy. San Fransisco: john
Wiley & sons,Ltd.2004.

330
UKM Center FEUI. 2012. Potret
UMKM dan Kewirausahaan di
Indonesia. Paparan pada Program
Pelatihan Replikasi Tenaga Pemberdaya
UKM dan Penggerak Kewirausahaan:
Depok, Indonesia.
Zurnali, Cut 2010. Learning
Organization, Competency,
Organizational, Commitment dan
Customer Orientation: Knowledge
Worker-Kerangka Riset MSDM di Masa
Depan. Bandung: Unpad Press.
Zurnali, Cut 2010. Learning
Organization, Competency,
Organizational, Commitment dan
Customer Orientation: Knowledge
Worker-Kerangka Riset MSDM di Masa
Depan. Bandung: Unpad Press.

331

Você também pode gostar