Você está na página 1de 2

Ini Aturan Makan Nasi Bagi Penderita Penyakit Diabetes

Diana Rafikasari

Rabu 31 Januari 2018 - 19:30 WIB

Ini Aturan Makan Nasi Bagi Penderita Penyakit Diabetes

Bagi diabetisi atau pengidap diabetes, nasi dianggap sebagai musuh utama sehingga kerap dihindari.
Padahal, diabetesi bisa mengonsumsi nasi sesuai aturan. (Vicentes Supermarket)

JAKARTA - Nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia mengaku
merasa belum makan jika belum makan nasi. Hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan. Namun, bagi
diabetisi—sebutan untuk pengidap diabetes, nasi dianggap sebagai musuh utama sehingga kerap
dihindari.

Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam nasi membuat diabetisi merasa takut untuk mengonsumsinya.
Padahal, diabetesi tetap bisa mengonsumsi nasi, namun tetap harus mematuhi peraturan agar gula
darah tidak langsung melonjak. Salah satunya dengan mengatur jumlah nasi.

"Jumlah atau porsi makanan harus diperhatikan pasien diabetes. Setiap orang punya kebutuhan energi
berebeda. Walau makan makanan indeks glikemiknya yang rendah tapi kalau porsinya banyak tanpa
disadari picu diabetes. Mengontrol jumlah asupan yang dimakan bisa berdampak dalam gula darah," ujar
Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan Institut Pertanian Bogor, Dr. Didah Nur Faridah saat
peluncuran H2 Tepung Kelapa di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

"Nasi itu indeks glikemiknya sangat tinggi bisa mencapai angka 70 seharusnya dibatasi pada angka 55.
Indeks glikemik tinggi buat penyerapan gula semakin cepat dan gula darah juga naik dengan cepat.
Apalagi nasinya, nasi pulen. Indeks glikemiknya sangat tinggi, bisa mencapai angka 70. Kalau nasi pera,
itu indeks glikemiknya rendah," tambahnya.
Selain jumlah nasi diabetisi juga harus memperhatikan jenis makan yang dikonsumsi serta jadwal makan
yang termasuk dalam pola makan 3J. Pola ini harus dipatuhi diabetisi dalam keseharian.

"Ada protein, karbohidrat, serat, lemak. Sayur, buah. Harus menjalankan diet seimbang. Jadwal makan
pasien diabetes harus diatur sedemikian rupa. Ini bertujuan asupan gula dalam darah bisa stabil, tidak
naik atau turun secara drastis. Makan sebaiknya tepat waktu," pungkasnya.

(alv)

Você também pode gostar