Você está na página 1de 6

3/23/2018

PENGERTIAN SERBUK
SEDIAAN SERBUK
 “Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau
zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

Farmakope Indonesia V, 2014

 Serbuk secara umum digambarkan sebagai partikel- TIPE SERBUK


partikel halus yang merupakan hasil suatu proses
pengecilan ukuran partikel dari suatu bahan kering.

 Secara kimia fisika: partikel bahan padat yang mempunyai


ukuran antara 0,1-10.000 µm. Serbuk
 Dalam farmasi, umumnya partikel sediaan serbuk
berukuran antara 0,1-10 µm.

Serbuk Serbuk tak


terbagi terbagi
(Pulveres) (Pulvis)

KEUNGGULAN KELEMAHAN
 Dapat diberikan campuran obat yang bervariasi sesuai  Kurang nyaman untuk dibawa bepergian
dengan kebutuhan individu. dibandingkan sediaan tablet atau kapsul.
 Dapat diberikan dalam dosis yang tepat sesuai dengan
 Kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak
kebutuhan pasien.
 Bentuk sediaan lebih stabil secara kimia dibandingkan atau terurai dengan adanya kontak udara.
bentuk sediaan cair.  Tidak sesuai untuk bahan obat yang mudah rusak
 Sediaan serbuk mempunyai ukuran partikel kecil atau terurai dalam asam lambung, atau bisa
sehingga memberikan disolusi yang lebih cepat dalam mengiritasi lambung.
cairan tubuh dibandingkan engan sediaan padat lainnya
(pil dan tablet).  Bahan yang mempunyai rasa pahit, menyebabkan

 Serbuk dengan dosis atau volume besar yang tidak praktis mual atau muntah dan bahan obat yang korosif sullit
atau sulit diberikan dalam bentuk sediaan lain, dapat diatasi bila diberikan dalam bentuk serbuk.
lebih mudah ditelan/diminum oleh pasien karena dapat  Diperlukan waktu yang relatif lama untuk
dicampur dengan makanan atau minuman sesuai dengan
selera pasien.
peracikannya dibandingkan bentuk sediaan jadi.

1
3/23/2018

KARAKTERISTIK SERBUK : HOMOGEN, KERING DAN


MEMPUNYAI DERAJAT KEHALUSAN TERTENTU KARAKTERISTIK SERBUK : HOMOGEN, KERING DAN
MEMPUNYAI DERAJAT KEHALUSAN TERTENTU
 Homogen
pada setiap bagian campuran serbuk harus mengandung
 Memiliki derajat kehalusan tertentu
bahan-bahan yang sama dan dalam perbandingan yang
 Semakin halus partikel serbuk, semakin mudah terabsorpsi. Untuk
sama mencapai derajat kehalusan tertentu Pengayak.
 Ukuran partikel : ukuran partikel berbeda  campuran
berlapis
 PengayakMemiliki nomor tertentu yang menandakan
Pengatasan : penyeragaman ukuran partikel bahan
jumlah lubang pengayak tiap 2,45 cm
sebelum dicampur.
 Densitas/berat jenis : densitas beda  campuran berlapis
 Jika dinyatakan dengan satu nomor, artinya semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut.
Pengatasan : Bahan dengan Bj kecildimasukkan pertama.
Misal : pengayak nomor 60
Skala industri : mencampur dalam alat Mixing tumbler.
 Jika dinyatakan dengan dua nomor, artinya semua serbuk
 Kering dapat melewati pengayak dengan nomor terendah, dan tidak
 tidak boleh menggumpal atau mengandung air lebih dari 40% serbuk dapat melewati pengayak dengan
 bahan yang higroskopis (deliquescent nomor tertinggi.
 air kristal yang keluar karena penggerusan (efflirescent) Misal : pengayak nomor 44/85
campuran bahan yang eutektik

Formula Umum
FORMULA R/ Bahan obat x
PENGAYAK… Bahan pembantu y
m.f.pulv........

Bahan obat
• Bahan padat, misalnya parasetamol, asetosal.
• Bahan setengah padat, misalnya ekstrak kental, adeps
lanae.
• Bahan cair, misalnya ekstrak cair.

Bahan Pembantu
• Berfungsi untuk menambah bobot sediaan atau
memperbaiki rasa dan bersifat inert:
• Glukosa, saccharum lactis (untuk pemakaian dalam)
• -talk (untuk pemakaian luar)

PEMBUATAN SERBUK
MEMPERKECIL UKURAN SERBUK
1. Penggerusan/trituration

1 •Memperkecil ukuran partikel


bahan
Menggerus bahan dalam mortir dengan bantuan stamper. Penekanan dan pengadukan,
akan dihasilkan proses pengecilan ukuran partikel sekaligus pencampuran menjadi
sediaan yang homogen.
2. Levigation

2
Pengecilan ukuran partikel suatu bahan dengan pertolongan bahan kedua yang tidak
mudah dipisahkan setelah proses berakhir. Bahan yang umum digunakan adalah
•Mencampur bahan-bahan pelarut organik yang tidak mudah menguap dan tidak melarutkan bahan tersebut.
Misalnya minyak mineral, gliserin, parafin liquid.
3. Cara pulverization by intervention

3
Pengecilan ukuran partikel suatu bahan dengan pertolongan bahan kedua yang mudah
dipisahkan setelah proses berakhir. Bahan yang umum digunakan adalah pelarut
•Membagi serbuk organik yang mudah menguap, misalnya alkohol dan aseton.
Syarat pelarut : tidak mempengaruhi serbuk, yaitu tidak toksik dan tidak berkhasiat.
Bahan yang perlu dihaluskan dengan cara ini antara lain kamfer, mentol, asam salisilat,
asam benzoat.

4 •Membungkus dan
penyimpanan serbuk
Cara penghalusan : bahan + pelarut organik sambil digerus sampai tepat larut  +
bahan inert (acharum lactis, talk, atau amilum) dan digerus sampai kering dan
homogen.

2
3/23/2018

PENCAMPURAN BAHAN PENCAMPURAN BAHAN

1. Cara spatulasi 3. Cara pengayakan


 Bahan yang dalam proses pencampurannya tidak boleh  Bahan yang ringan dan mudah mengalir
ada penekanan, bahan dalam jumlah kecil, ukuran  Dilakukan dengan meletakkan bahan obat diatas
partikel dan berat jenis hampir sama, serta bahan tidak
berkhasiat keras pengayak, kemudian diayak.
 Homogenitasnya kurang terjamin. 4. Cara penggulingan/tumbling
 Pencampuran dilakukan dengan menggunakan  Mencampur bahan serbuk yang sangat ringan,
spatel/sudip di atas kertas atau papan pil. pencampuran serbuk yang tidak dikehendaki adanya
2. Cara penggerusan penekanan, atau pencampuran serbuk-serbuk dengan
 Digerus dalam mortir untuk mendapatkan ukuran perbedaan bobot jenis yang besar.
partikel yang kecil dan campuran yang homogen.  Tidak terjadi pengecilan ukuran partikel yang berarti.
 Bahan obat dicampur satu per satu, sedikit demi sedikit  Dilakukan dengan mengguling-gulingkan serbuk/bahan-
(dalam jumlah sama banyak) dan dimulai dari bahan obat bahan yang akan dicampur dalam satu wadah yang
yang jumlahnya sedikit pengenceran geometris bermulut lebar dan tertutup rapat.
(geometric dilution)

PEMBAGIAN SERBUK PEMBAGIAN SERBUK

1. Cara penimbangan 3. Cara visual


 paling tepat dan akurat  Campuran serbuk dibagi langsung pada masing-masing

 kesulitan : selama pencampuran ada kemungkinan kehilangan kertas pembungkus dalam bagian yang sama, dibentuk
bahan sehingga bobot keseluruhan serbuk berkurang bagian kerucut dengan diameter dan tinggi yang sama.
yang terakhir bobotnya akan berkurang.
 Cara ini sangat praktis dan sering dilakukan. Untuk
 Pengatasan : semua bahan dicampur homogen keseluruhan,
serbuk ditimbang lagi, baru ditimbang satu per satu. menjamin keseragaman pembagian, dalam sekali
2. Cara blocking and dividing pembagian maksimal sebanyak 10-20 bagian.
 Campuran yang telah homogen dicetakkan pada papan/kertas
yang bersih, diratakan dan dibentuk menjadi segi empat
panjang, kemudian dibagi dalam bagian yang sama dengan
menggunakan spatel sesuai dengan jumlah yang ditulis dalam
resep.
 Masing-masing bagian dipindahkan secara hati-hati ke kertas
dengan pertolongan spatula  Cara ini tidak tepat/tidak teliti.

PEMBUNGKUSAN DAN PENYIMPANAN

1. Dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas


lain yang tidak bersifat higroskopis.
2. Wadah yang tertutup baik, bila perlu harus dapat
melindungi serbuk terhadap pengaruh udara,
cahaya, harus dapat mencegah
keluarnya/menguapnya bahan yang terkandung
dalam serbuk, serta sediaan harus mudah terambil
dari wadahnya. Wadah yang umum digunakan
adalah dos serbuk, pot atau botol mulut lebar, serta
saat ini telah digunakan plastik berperekat.

3
3/23/2018

PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN PADAT PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN PADAT
1. Obat berkhasiat keras dalam jumlah kecil (<50mg)
 Disiapkan dengan cara pengenceran.
 Jika bahan obat dan bahan pengencer mempunyai warna yang sama 3. Bahan eflorescent
putih, untuk melihat homogenitasnya dapat ditambahkan sedikit zat  Mengandung air kristal dalam jumlah besar, bila
warna.
digerus akan mengeluarkan air kristalnya sehingga
 Untuk mencegah bahan obat masuk kedalam pori-pori dinding
mortir, maka digunakan mortir yang mempunyai permukaan halus. serbuk menjadi lembab.
 Pengatasan :
2. Bahan higroskopis dan deliquescent  Diganti dengan bentuk anhidrat/kering dalam jumlah
 Bahan ini dapat menjadi lengket atau menjadi pasta jika dibiarkan yang sesuai
kontak dengan udara terbuka.
 Dipanaskan pada suhu tertentu sampai berat konstan
 Bahan higroskopis dapat diatasi dengan cara :
 Digerus dalam mortir hangat
 Ditambahkan bahan inert sebagai adsorbent misalnya MgO, MgCO3
 Dibungkus dengan baik dan rapat
 Bahan yang bersifat deliquescent, sebaiknya tidak dibuat dalam
bentuk sediaan serbuk.

PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN PADAT PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN PADAT
4. Terbentuk campuran eutektik 5. Bahan obat dalam bentuk tablet
 Menggerus terlebih dahulu tabletnya, kemudian dicampur dengan
 Bahan-bahan tertentu, apabila dicampur pada suhu
bahan lainnya.
kamar dengan perbandingan tertentu dapat menjadi  Bila diperlukan tablet dalam jumlah pecahan, misalnya 4,5 tablet,
basah. Misalnya campuran mentol dan kamfer maka ditimbang 5 buah tablet kemudian digerus. Untuk mengambil
dengan perbandingan 53-74% mentol. 4,5 tablet, timbang 4,5/5 bagian atau 0,9 bagian.
 Pengatasan : 6. Bahan obat dalam bentuk kapsul
 Ditambah adsorbent (misalnya MgO, amilum dll),  Mengeluarkan isi kapsul, kemudian digerus hingga homogen baru
kemudian baru kedua bahan dicampur. dicampur dengan bahan lainnya.
 Diberikan dalam sediaan yang terpisah, tetapi diberikan  Bila diperlukan kapsul dalam jumlah pecahan, misalnya 4,5 kapsul,
keterangan bahwa keduanya harus digunakan bersama- maka ambil 5 buah kapsul kemudian keluarkan isinya. Setelah
sama. diketahui bobot seluruhnya, serbuk digerus hingga homogen. Untuk
mengambil 4,5 kapsul, timbang 4,5/5 bagian atau 0,9 bagian.
 Dibiarkan terbentuk campuran eutektik, kemudian
dikeringkan dengan bahan inert. Campuran ini akan
menjadi cair tetapi tidak merubah khasiatnya.

PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN SEMISOLID PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN CAIR
1. Ektrak kental 1. Tingtura
 Bahan obat dalam mortir hangat dilarutkan dengan pelarut  Bahan berkhasiat tahan pemanasan
yang sesuai.  jumlah kecil : menggunakan mortir panas, kemudian
 Ditambahkan pengering yang inert, kemudian digerus hingga ditambahkan bahan pengering yang sesuai.
kering dan homogen.  jumlah besar, diuapkan terlebih dahulu diatas penangas air
 Sebagai pengering dapat digunakan saccharum lactis, sampai kental, kemudian ditambahkan bahan pengering
amilum dan lainnya. yang sesuai.
2. Adeps lanae, vaselin  Bahan berkhasiat tidak tahan pemanasan
 Bila bahan dalam jumlah kecil, dapat dilakukan dengan
 jumlah kecil dapat langsung ditambahkan.
menambahkan pelarut hingga tepat larut kemudian
ditambahkan bahan pengering.  jumlah besar, diuapkan pada suhu serendah mungkin
 Bila bahan dalam jumlah besar, bahan dilebur diatas
sampai kental, kemudian ditambahkan bahan pengering
penangas air kemudian ditambah bahan pengering yang yang sesuai.
sesuai.

4
3/23/2018

PEMBUATAN SERBUK DENGAN BAHAN CAIR PULVIS


2. Ekstrak cair 1. Serbuk tabur
 Serbuk ringan untuk penggunaan topikal.
dilakukan sama seperti pada tingtura.
 Tidak boleh digunakan pada luka terbuka.
3. Bahan cair non alkoholis
 Harus memenuhi persyaratan khusus sesuai dengan
 jumlah kecil maka dapat langsung ditambahkan.
pemakaiannya yaitu :
 jumlah basar, bahan diuapkan terlebih dulu diatas
 Homogen dan bebas dari sifat fisika yang dapat
penangas air sampai sepertiganya, kemudian menyebabkan rangsangan/iritasi.
ditambahkan pengering yang sesuai.  Mudah mengalir, dapat tersebar merata dan dapat melekat
pada kulit.
 Sesuai dengn tujuannya, terkadang diperlukan sediaan yang
dapat menyerap cairan.

PULVIS
PULVIS
1. Serbuk tabur 2. Serbuk Efervescent
 sediaan padat berbentuk serbuk yang digunakan untuk
 Harus diayak untuk mendapatkan serbuk yang bebas dari pemakaian dalam
butiran kasar.  terdiri dari campuran asam dan basa.
 Untuk serbuk tabur yang mengandung lemak (misalnya
 Sebelum diminum, serbuk dilarutkan dalam air  terjadi
adeps lanae), setelah semua bahan dicampur, serbuk
diayak dengan pengayak nomor 44. reaksi antara asam dan basa  pelepasan gas CO2.
 Serbuk tabuir tanpa lemak, diayak dengan pengayak Sediaan serbuk efervescent memiliki keuntungan :
nomor 60.  Larutan menghasilkan gas CO2 sehingga dapat menutupi
rasa pahit/tidak enak.
Contoh sediaan serbuk tabur :  Adanya gas CO2 dapat mempercepat penyerapan,
 Pulvis acidi salicylici cum talco merangsang aliran asam lambung.
 Bedak purol  Adanya gas CO2 dapat menimbulkan efek menyegarkan

PULVIS
CARA PEMBUATAN SERBUK EFERVESCENT
2. Serbuk Efervescent
 Cara kering
 Kurang stabil bila kontak dengan udara.
Serbuk dikeringkan dan dihaluskan kecuali asam sitrat.
 Untuk mengurangi kecepatan reaksi karena kontak dengan udara, Kemudian dicampur dengan asam sitrat dan dipanaskan
sediaan lebih baik dibuat dalam bentuk granul. 100oC dalam oven. Asam sitrat akan melepaskan air
 Kecepatan reaksi tergantung dari ukuran partikelnya. kristalnya sehingga serbuk menjadi lembab serta
membentuk massa seperti pasta. Massa digranulasi melalui
 Ukuran partikel granul yang lebih besar dari serbuk akan pengayak nomor 6, kemudian dikeringkan pada suhu 50oC.
menjadikan sediaan lebih stabil.
Setelah kering, granul dilewatkan kembali pada pengayak
 Bahan yang digunakan untuk pembuatan sediaan ini harus sekering nomor 6.
mungkin.  Cara basah
Sebagai pembasah dapat digunakan alkohol 95%. Semua
Formula yang digunakan adalah : serbuk dicampur kemudian ditambahkan alkohol 95%
 Asam sitrat 19% sedikitdemi sedihit hingga terbentuk massa granul. Massa
 Asam tartrat 28% digranulasi melalui pengayak nomor 6, kemudian
dikeringkan pada suhu 50oC. Setelah kering, granul
 Na bicarbonat 53% dilewatkan kembali pada pengayak nomor 6.

5
3/23/2018

TERIMAKASIH

Você também pode gostar