Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Rizky Guspita Fitri
G1B216023
Dosen Pembimbing
Ns. Nurhusna S. Kep. M. Kep
Ns. Andika Sulistiawan S. Kep. M. Kep
1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN ACS
(ACUTE CORONARY SYNDROME)
DI RUANG JANTUNG
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
Nama Mahasiswa : Rizky Guspita Fitri
NMP : G1B216023
Tgl. Pengkajian : 27 Desember 2016 Tgl. MRS : 25 Desember 2016
Jam pengkajian : 10.00 wib Pasien datang : 16.20 wib
Ruang/kelas : Jantung/III No RM : 776658
A. PENGKAJIAN
a) Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Status : Sudah menikah
Alamat : jln. Singosari, Rt 25 Talang Banjar
2. Identitas penangung jawab
Nama : Nn. S
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Rt 25 Talang Banjar
Hubungan dengan klien : Anak
2
b) Keluhan Utama Masuk Rumah Sakit
Klien masuk RS dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri dan sesak
c) Diagnosis Medis
ACS Stemi Lateral
d) Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan keluhan timbul ketika klien istirahat pada malam hari, klien
mengeluh nyeri pada ulu hati dan menjalar ke dada sebelah kiri dan menjalar ke
punggung, nyeri di rasakan seperti di tusuk-tusuk dan di sertai sesak nafas.
Keluarga memutuskan untuk membawa klien ke dokter. Dan di rujuk ke RSUD
Raden Mattaher Jambi, dan masuk keruang UGD. Beberapa jam kemudian klien
dipindahkan keruang jantung. Pada saat dilakukan pengakajian pada tanggal 27
Desember 2016, klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri pada dada sebelah
kiri, Klien mengatakan nafas terasa berat, jika timbul nyeri pada abdomen. klien
mengatakan saat beraktivitas klien merasa mudah lelah.
Pengkajian nyeri dilakukan dengan PQRST
P : nyeri terjadi jika beraktivitas
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada dada kiri
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul ± 5 menit.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah satu tahun menderita penyakit jantung, klien sudah 5
kali dirawat di rumah sakit, klien tidak memiliki riwayat alergi obat.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam anggota keluarga tidak ada yang pernah
mengalami penyakit seperti penyakit yang dialami sekarang. Klien juga
mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit keturunan
(DM, Hipertensi) dan penyakit menular (TB, Hepatitis, dan HIV).
3
Genogram :
Keterangan :
: Anak Perempuan
: Anak Laki-laki
: Meninggal
: Klien
4
2. Pola Metabolik Nutrisi
BB 80 kg, TB 167 cm, IMT 28,77
Ket :
Bila IMT < 18 berarti underweight
Bila IMT 18-25 berarti normal
Bila IMT 25-27 berarti overweight
Bila IMT >27 berarti obesitas
5
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Bepakaian/berdandan √
Eliminasi √
Mobilisasi √
Makan √
Ambulasi/berjalan √
6
11. Pola Keyakinan Nilai
Klien yakin bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan yang di berikan
oleh allah SWT. Klien berharap agar penyakitnya cepat sembuh.
f) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
- Keadaan umum sedang
- Tingkat kesadaran composmentis
- GCS 15 (E = 4, M = 6, V = 5)
- BB 80 kg, TB 167 cm, IMT 28,77
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Tekanan Darah 120/100 mmHg 100/60-140/90mmHg
2 Nadi 97x/i 70-100x/i
3 Respirasi 23x/i 16-20x/i
4 Suhu 360 C 36,6-37,20 C
3. Pengkajian Primer
a) Airway
Sumbatan/penumpukan secret (-),
b) Breathing
Sesak (-), RR 23x/i, wheezing (-), krekles (-), ronchi (-), saturasi O2 99 %
c) Circulation
TD 120/100 mmHg, Nadi 97 x/i, S : 36 0C, CTR <3 detik
7
2. Hidung
Bentuk dan posisi simetris, tidak terdapat kotoran/sekret. Fungsi
penciuman normal. Tidak terdapat peradangan pada mukosa dan tidak
ada polip.
3. Mulut dan Gigi
Mukosa bibir tampak kering, tidak ada peradangan pada mulut, gigi palsu
(-), gigi lengkap, karies (+), bau (-) kebersihan cukup. Fungsi pengecapan
normal (klien bisa membedakan rasa manis, asin, asam, dan pahit).
4. Telinga/Pendengaran
Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik (jika dipanggil klien
langsung memberi respon), tidak ada cairan yang keluar dari telinga,
peradangan (-) dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
Serumen dalam batas normal.
b. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan Rambut (Normal)
Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan dan lesi, tidak ada luka dan
bekas luka pada kulit kepala, tidak ada kelainan pada kepala, oedema (-),
rambut hitam, Kebersihan kepala bagus.
2. Leher (Normal)
Simetris antara kiri dan kanan. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
getah bening dan tiroid, distensi vena jugularis (-)
c. Pemeriksaan Thorax/Dada
1. Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, Batuk (-), sesak nafas (-),
tidak menggunakan alat bantu dalam bernapas. penggunaan otot bantu
nafas (-), retraksi intercostal (-), cyanosis (-), pernapasan cuping
hidung (-), pernafasan bibir mencucu (-),
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, Pemeriksaan taktil/ vocal
fermitus getaran anatara kanan dan kiri teraba (sama)
Perkusi : Bunyi normal (sonor).
Auskultasi : Vesikuler (+/+), whezing (-), ronchi (-).
8
2. Jantung
Inspeksi : Sesak nafas (-),iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Nyeri dada (-) iktus kordis tidak teraba, pulsasi pada
dinding toraks teraba kuat.
Perkusi : Redup (+)
- Batas-batas jantung normal adalah :
- Batas atas : ICS II
- Batas bawah : ICS V
- Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra
- Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra
Auskultasi : BJ I/II , reguler, murmur (+), gallop (-).
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, skatrik (-), asites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal, frekuensi peristaltic usus
16x/i
Palpasi : asites (-), nyeri tekan (-), massa (-), limpa, hati dan
ginjal tidak teraba, tidak ada nyeri tekan ataupun nyeri lepas pada
appendik.
Perkusi : Terdengar bunyi timpani.
e. Pemeriksaan Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas
Inspeksi : Bentuk simetris, kuku bersih, oedema (-), lesi (-).
Palpasi : edema (-), nyeri (-), akral dingin
2. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Bentuk simetris, oedema (-), sianosis (-), lesi/luka (-).
Palpasi : Oedema (-), nyeri (-), CTR < 3 detik, akral dingin
9
f. Pemeriksaan Gerak Motorik
Kanan Atas 5 5 Kiri Atas
10
g) Pemeriksaan Penunjang
N NILAI
PARAMETER HASIL SATUAN
o. RUJUKAN
Pemeriksaan laboratorium tangga 17 desember 2016
1. FAAL HATI
- < 10 mg/dl
Bilirubui Total
11
WBC
LYM% 12,2 20,0 - 40,0 %
M I D% 8,8 1,0 - 15,0 %
NEUT% 79,0 50,0 - 70,0 %
LYM# 1,4 0,6 - 4,1 10*9/L
M I D# 1,0 0,1 - 1,8 10*9/L
NEUT# 9,1 2,0 - 7,8 10*9/L
RBC 4,15 3,50 - 5,50 10*12/L
HGB 11,6 11,0 - 16,0 g/dL
HCT 31,9 36,0 - 48,0 %
MCV 71,1 80,0 - 99,0 fL
MCH 27,9 26,0 - 32,0 pg
MCHC 36,3 32,0 - 36,0 g/dL
RDW-SD 48,3 37,0 - 54,0 fL
RDW-CV 14,1 11,5 - 14,5 %
PLT 219 150 - 400 10*9/L
MPV 10,4 7,4 - 10,4 fL
PDW 13,6 10,0 - 17,0 %
PCT 0,22 0,10 - 0,28 %
P-LCR 31,2 13,0 - 43,0 %
7. GDS 139
< 200 mg/dl
Pemeriksaan laboratorium tanggal 16 Desember 2016
8. Pemeriksaan Enzim
4,55
CKMB 0,00-3,74 ng/ml
Troponin I
1,84
≤ 0,1 ng/ml
12
Alprazolam Oral 0,5 mg 1x1
Laxadyn syr Oral 1x1
ISDN Oral 5 mg 3x1
Lavenok Injeksi 2,5 mg 1x1
Ranitidine Injeksi 0.6 mg 2x1
d. Lainnya
- Observasi TTV ketat
i) Keseimbangan Cairan
Cairan Masuk (intake) Cairan Keluar (output)
Tanggal Keseimbangan
P S M Jumlah P S M Jumlah
19.12.16 - 820 1100 1970 - 720 750 1470 +500
20.12.16 730 990 900 2620 220 220 600 1040 +1580
21.12.16 300 450 500 1250 200 350 400 950 +300
B. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan masih merasa nyeri pada dada 1. Klien tampak lemah
sebelah kiri 2. Klien tampak meringis menahan
2. Pengkajian nyeri dilakukan dengan PQRST nyeri sambil memegang dada
P : nyeri terjadi jika beraktivitas sebelah kiri
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk 3. Klien tampak lemah.
R : nyeri pada dada sebelah kiri 4. Akral dingin
S : skala nyeri 3 5. TD 120/100 mmHg
T : nyeri hilang timbul ± 5 menit 6. N 97x/i
3. Klien mengatakan nafas terasa berat 7. RR 23x/i
4. Klien mengatakan saat beraktivitas klien merasa 8. S 36oC
sesak dan letih.
13
C.ANALISA DATA
14
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. s Nama Mahasiswa : rizky guspita fitri
Ruang : Jantung Nim : G1B216023
No R.M : 776658
No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional Paraf
1. Dx1, Nyeri Akut bd Agen Tujuan : 1. Pantau nyeri (karakteristik, 1. Menurunkan rangsang
cidera Biologis (Iskemia Setelah di lakukan lokasi, intensitas, durasi), eksternal yang dapat
miokard) dd klien tindakan keperawatan catat setiap respon memperburuk keadaan nyeri
mengatakan masih merasa selama 2x24 jam masalah verbal/non verbal, perubahan yang terjadi
nyeri pada dada sebelah keperawatan nyeri teratasi hemo-dinamik 2. Membantu menurunkan
kiri, pengkajian nyeri Kriteria hasil: 2. Berikan lingkungan yang persepsi-respon nyeri dengan
dilakukan dengan PQRST 1) Klien menyatakan tenang dan tunjukkan memanipulasi adaptasi
: P : nyeri terjadi jika nyeri dada perhatian yang tulus kepada fisiologis tubuh terhadap nyeri
beraktivitas, Q : klien hilang/terkontrol. klien. 3. Nitrat mengontrol nyeri melalui
mengatakan nyeri seperti 2) Klien akan 3. Bantu melakukan teknik efek vasodilatasi koroner yang
ditusuk-tusuk, R : nyeri Menunjukkan relaksasi (napas meningkatkan sirkulasi koroner
pada dada sebelah kiri, S : menurunnya dalam/perlahan, distraksi, dan perfusi miokard.
skala nyeri 3, T : nyeri tegangan, visualisasi, bimbingan 4. Peningkatan pada TD dan nadi
hilang timbul ± 5 menit, rileks,mudah imajinasi menandakan nyeri bertambah
klien tampak meringis bergerak. 4. Pantau TTV kuat
menahan nyeri sambil 3) Skala nyeri turun 0-3 5. Kolaborasi pemberian 5. Meningkatkan jumlah O2 yang
memegang dada sebelah Oksigen tambahan dengan ada untuk pemakaian
kiri, TD 120/100 mmHg, kanula nasal atau masker miokardia dan juga mengurng
N 97x/i. sesuai indikasi. ketidaknyamanan sehubungan
6. Kolaborasi pemberian obat dengan iskemia jaringan.
sesuai indikasi : 6. Mengontrol nyeri melalui efek
Antiangina vasodilatasi koroner yang
Beta-Bloker meningkatkan sirkulasi koroner
Analgetik dan perfusi miokard.
2. Dx2, Penurunan curah Tujuan : 1) Evaluasi nyeri dada 1) Untuk mengetahui adanya
jantung bd perubahan Setelah di lakukan (intensitas, durasi, lokasi) gangguan perfusi ke
kontraktilitas dd, klien tindakan keperawatan koroner/jantung
mengatakan nafas terasa selama 2x24 diharapkan 2) Kelainan irama jantung
16
berat, klien tampak lemah, pompa jantung efektif dan 2) Catat adanya disritmia. menunjuukan adanya
akral dingin, murmur (+), curah jantung adekuat. kegawatan.
mukosa bibir tampak Kriteria hasil :
kering, TD 120/100 1) Tanda-tanda vital 3) S1 dan S2 mungkin lemah
mmHg, N 97x/i. RR 23x/i. dalam batas normal 3) Auskultasi bunyi jantung, karena menurunnya kerja
TD 120/80 mmhg kaji irama jantung. pompa. Irama Gallop umum (S3
N 70-100x/i dan S4) dihasilkan sebagai
RR 16-20x/i aliran darah keserambi yang
2) Disritmia terkontrol distensi. Murmur dapat
atau hilang menunjukkan
3) Klien melaporkan Inkompetensi/stenosis katup.
penurunan episode 4) Dapat memonitor setiap
dispnea 4) Ukur TTV tiap jam hemodinamik secara cepat
4) Klien ikut serta dalam perubahan 5) Penurunan curah jantung dapat
aktivitas yang 5) Palpasi nadi perifer menunjukkan menurunnya nadi
mengurangi beban radial, popliteal, dorsalis, pedis
kerja jantung. dan posttibial. Nadi mungkin
cepat hilang atau tidak teratur
untuk dipalpasi dan pulse
alternan.
6) tubuh tidak mampu lagi
6) Pantau TD mengkompensasi dan hipotensi
tidak dapat normal lagi.
7) Stres dapat meningkatkan TD
7) Anjurkan untuk mengurangi dan memperburuk kondisi
stress dan istirahat pasien.
8) Pucat menunjukkan
8) Kaji kulit terhadap pucat dan menurunnya perfusi perifer
sianosis sekunder terhadap tidak
adekuatnya curah jantung; Area
yang sakit sering berwarna biru
atau belang karena peningkatan
kongesti vena.
9) Monitor balance cairan 9) Untu mengetahui keseimbangan
cairan dan memonitor kelebihan
17
cairan
10) Berikan oksigen tambahan 10) Meningkatkan sediaan oksigen
dengan kanula nasal/masker untuk kebutuhan miokard untuk
dan obat sesuai indikasi melawan efek hipoksia/iskemia.
11) Kolaborasi pemeriksaan 11) Untuk mengetahui kemungkinan
laboratorium (elektrolit) gangguan elektrolit sebagai
penyebab aritmia
12) Kolaborasi Pemberian obat 12) Banyak obat dapat digunakan
Furosemide, ramipril, untuk meningkatkan volume
sekuncup, memperbaiki
kontraktilitas dan menurunkan
kongesti.
18
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
kamis 29 Desember 2016
Hari/Tgl Diagnosa Jam Tindakan Keperawatan Respon Tanda
Keperawatan Tangan
Kamis 29 Dx1, Nyeri Akut bd 09.00- memantau nyeri (karakteristik, lokasi, S :
intensitas, durasi), catat setiap respon 1. Klien mengatakan masih nyeri
Desember 2016 Agen cidera 14.00
verbal/non verbal, perubahan hemo- 2. Pengkajian nyeri dilakukan dengan
Biologis (Iskemia wib dinamik PQRST
miokard) P : nyeri terjadi jika beraktivitas
Q : klien mengatakan nyeri seperti
tertusuk
R : nyeri pada dada kiri
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul ± 5 menit
O:
1. TD 120/80 mmHg, Nadi 80 x/i,
2. Klien tampak meringis
Memberikan lingkungan yang tenang dan S: -
menunjukkan perhatian yang tulus kepada O: klien tampak agak rilek
klien.
19
Clopidogrel O: klien meminum obat yang diberikan
Concor
Kamis 29 Dx2, Penurunan 09.00- mengauskultasi bunyi jantung, kaji irama S:
jantung. O : Irama jantung teratur, murmur (+)
Desember 2016 curah jantung bd 14.00
perubahan wib
kontraktilitas
mengukur TTV tiap S : klien bersedia untuk dilakukan
pemeriksaan
O : TD 100/70 mmHg, N 80 x/I, RR
20x/I, S 36,10C
mengkaji kulit terhadap pucat dan S :-
sianosis, akrar dingin O : akral dingin
20
D. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : Tn. s
Ruang Rawat : Jantung
Diagnosa medis : Stemi lateral
Hari pertama, kamis 29 Desember 2016
Tgl Diagnosa keperawatan SOAP Tanda Tangan
21
visualisasi, bimbingan imajinasi
4. Pantau TTV
5. Kolaborasi pemberian Oksigen tambahan dengan kanula nasal
atau masker sesuai indikasi.
6. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi :
Antiangina
Beta-Bloker
Analgetik
I:
1.memantau nyeri (karakteristik, lokasi, intensitas, durasi), catat
setiap respon verbal/non verbal, perubahan hemo-dinamik
2. memberikan lingkungan yang tenang dan tunjukkan perhatian
yang tulus kepada klien.
3. mengajarkan teknik relaksasi (napas dalam/perlahan, distraksi,
visualisasi, bimbingan imajinasi
4. Kolaborasi pemberian obat : Miniaspi, Clopidogrel, concor
E : masalah teratasi sebagian
R : intervensi dilanjutkan
22
3. Auskultasi bunyi jantung, kaji irama jantung.
4. Ukur TTV tiap jam perubahan
5. Palpasi nadi perifer
6. Pantau TD
7. Anjurkan untuk mengurangi stress dan istirahat
8. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
9. Monitor balance cairan
10. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker dan
obat sesuai indikasi
11. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium (elektrolit)
12. Kolaborasi Pemberian obat
I:
1. mengauskultasi bunyi jantung, kaji irama jantung.
2. mengukur TTV tiap jam perubahan
3. menganjurkan untuk mengurangi stress dan istirahat
4. mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosis
13. Monitor balance cairan
5. Kolaborasi Pemberian obat arixtra, clopidogrel
E : masalah teratasi sebagian
R : lanjutkan intervensi
23
Hari kedua, jumat 30 Desember 2016
24
4. Kolaborasi pemberian obat : Miniaspi, Clopidogrel, concor
E : masalah teratasi
R : intervensi dihentikan
25
4. mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosis
5. Monitor balance cairan
6. Kolaborasi Pemberian obat arixtra, clopidogrel
E : masalah teratasi
R : intervensi di hentikan
26