Você está na página 1de 9

Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D.

Bangas) 37-45

FREIES ERMESSEN (DISKRESI) PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN DALAM


MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Oleh: Karlinae D. Bangas


Dosen Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya
Email: karlinadb51@gmail.com

Abstrak : Era otonomi daerah berdampak pada kewenangan penuh yang dimiliki seorang
kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan demi kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut seorang kepala daerah memiliki kewenangan yang disebut)
freies ermessen (diskresi) dalam melakukan reformasi struktur birokrasi di lingkungannya.
Reformasi dilakukan melalui pengangkatan dalam jabatan struktural dan fungsional, mutasi
antar jabatan struktural dan fungsional, serta pemberhentian dari jabatan seorang Pegawai
Negeri Sipil secara periodik maupun insidentil.

Kata Kunci : Kewenangan, freies ermessen (diskresi), Pegawai Negeri Sipil

LATAR BELAKANG MASALAH Setiap PNS memiliki kesempatan yang


sama untuk menduduki suatu jabatan
Profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam pemerintahan. Setiap PNS yang
(selanjutnya disingkat PNS) merupakan akan menduduki jabatan tertentu harus
pekerjaan yang sampai saat ini menjadi memenuhi beberapa persyaratan termasuk
primadona bagi angkatan kerja di kepangkatan dan prestasi kerja selalu
Indonesia. Setiap kali pemerintah bernilai baik. Ketika pangkat dan prestasi
membuka seleksi penerimaan Calon kerja dinilai layak maka PNS tersebut
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jumlah memiliki kesempatan untuk bersaing uji
pelamar dan peserta seleksi semakin kompetensi dengan PNS lain yang
banyak. Menjadi seorang PNS merupakan memiliki pangkat dan prestasi yang sama
sebuah kebanggaan bagi sebagian banyak baiknya. Proses seleksi terbuka bisa
orang karena memberikan jaminan dilakukan dengan membentuk tim seleksi
penghasilan, jaminan kesehatan dan yang kompeten, tidak memihak dan
jaminan hari tua. memiliki kapasitas untuk menyeleksi serta
Menurut Pasal 1 Angka 3 Undang- memenuhi ketentuan dan persyarat yang
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ditentukan peraturan yang berlaku.
Aparatur Sipil Negara (Selanjutnya disebut Pegawai Negeri Sipil sebagai
UU 5/2014) PNS adalah adalah warga aparatur pemerintah memiliki posisi vital
negara Indonesia yang memenuhi syarat dalam membawa komponen kebijaksanaan
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN atau peraturan pemerintah demi mencapai
secara tetap oleh pejabat pembina tujuan nasional. Komponen tersebut
kepegawaian untuk menduduki jabatan terakumulasi dalam bentuk mutasi berupa
pemerintahan. pendistribusian tugas, fungsi dan
kewajiban PNS. Dengan adanya

ISSN : 2085-4757 37
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

pergeseran paradigma dalam pelayanan mempertimbangkan berbagai hal untuk


publik, secara otomatis hal tersebut akan kemajuan sebuah organisasi selama mutasi
menciptakan perubahan sistem dalam tersebut sudah legal formal prosedural
hukum kepegawaian dengan adanya tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
penyesuaian dalam pelaksanaan tugas, Bagi PNS yang memahami betul
fungsi dan kewajiban PNS yang meliputi tentang tugas dan makna sumpah atau janji
penataan kelembagaan birokrasi PNS saat diangkat menjadi pelayan
pemerintahan, sistem dan penataan masyarakat maka mutasi adalah hal yang
kepegawaian.1 biasa sebagai penyegaran organisasi
Pejabat yang memiliki kewenangan termasuk untuk karir PNS yang
dalam melakukan mutasi adalah pejabat bersangkutan. Mutasi adalah proses yang
yang memiliki kedudukan tertinggi dalam secara hukum sah dan wajar dilakukan di
sebuah institusi. Pejabat ini dikenal dengan lingkungan pemerintah. Mutasi merupakan
istilah Pejabat Pembina Kepegawaian ketentuan yang harus dilaksanakan.
(selanjutnya disebut PPK). Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
Menurut Pasal 1 Angka 14 UU 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
5/2014) Pejabat Pembina Kepegawaian (selanjutnya disebut PP 41/2007), juga
adalah pejabat yang mempunyai mengatur tentang mekanisme dan
kewenangan menetapkan pengangkatan, ketentuan mutasi. Karena itu mutasi harus
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai dipahami sebagai sebuah kebijakan demi
ASN dan pembinaan Manajemen ASN di karir PNS yang bersangkutan.
instansi pemerintah sesuai dengan Mutasi bisa bermakna dua yakni ruang
ketentuan peraturan perundang-undangan. lingkup mutasi yang vertikal promosi dan
Termasuk Asas Umum Pemerintahan yang demosi. Promosi adalah bentuk apresiasi
Baik (Selanjutnya disebut AUPB). kalau seseorang memiliki kinerja diatas
Kewenangan yang dimiliki PPK standar organisasi dan berperilaku sangat
dalam mutasi PNS antara lain mutasi baik yang diwujudkan dalam bentuk
jabatan dari fungsional ke struktural atau kenaikan karir. Dengan demikian mereka
sebaliknya, termasuk antar unit kerja. Perlu yang mendapat promosi akan memperoleh
diperhatikan bahwa mutasi yang dilakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
PPK tersebut tidak boleh menurunkan lebih besar. Sementara demosi merupakan
pangkat dan golongan dari PNS yang sanksi dalam bentuk penurunan pangkat
dimutasi, kecuali PNS yang bersangkutan atau dengan pangkat tetap tetapi sebagian
sudah melanggar ketentuan dalam tunjangan tidak diberikan, hal ini
peraturan perundang-undangan. dilakukan pimpinan kalau seseorang yang
Kebijakan PPK melakukan meskipun sudah mengikuti pelatihan dan
pergantian struktur PNS di sebuah unit pembinaan personal namun tetap bekerja
kerja sering dianggap sebagai sanksi dengan kinerja jauh di bawah standar
kepegawaain, PPK dianggap sewenang- organisasi dan berkelakuan tidak baik
wenang, tidak cermat dan lain sebagainya. bahkan melangggar disiplin sebagaimana
Secara teoritis setiap PPK yang melakukan tertuang dalam Pasal 7 ayat (3) mengenai
mutasi tentu lebih dahulu sanksi disiplin sedang yang termuat dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
1
Sri Hartini dkk, Hukum Kepegawaian di
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 3

ISSN : 2085-4757 38
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

2010 Tantang Disiplin Pegawai Negeri suka atau tidak suka (like or dislike) dari
Sipil (selanjutnya disebut PP 53/2010). PPK kepada PNS. Hal ini mengakibatkan
Setiap PPK mempunyai kewenangan PNS yang di mutasi bisa mengalami
yang dikenal dengan istilah freies kerugian bahkan menurunkan etos kerja
ermessen (diskresi). Menurut Pasal 1 PNS yang bersangkutan. Persoalan
Angka 9 Undang-Undang Nomor 30 Tahun semacam itu sering terjadi di kalangan
2014 Tentang Administrasi Pemerintahan birokrasi, akibatnya dapat dipastikan akan
(selanjutnya disebut UU 30/2014) diskresi menimbulkan sengketa kepegawaian di
adalah keputusan dan/atau tindakan yang Peradilan Tata Usaha Negara (Selanjutnya
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat disebut PTUN)
pemerintahan untuk mengatasi persoalan Berdasarakan latar belakang tersebut,
konkret yang dihadapi dalam permasalahan yang akan diangkat penulis
penyelenggaraan pemerintahan dalam hal yaitu bagaimanakah freies ermessen
peraturan perundang-undangan yang (diskresi) mutasi dilakukan oleh Pejabat
memberikan pilihan, tidak ada peraturan, Pembina Kepegawaian untuk
peraturan tidak lengkap atau tidak jelas, membentuk struktur organisasi yang
dan/atau adanya stagnasi pemerintahan. baik ?
Diskresi dapat dilakukan apabila
memenuhi persayaratan sebagaimana METODE PENELITIAN
diatur dalam Pasal 23 UU 30/2014 antara
lain : Penelitian yang digunakan dalam
1. pengambilan Keputusan dan/atau tulisan ini adalah penelitian dengan metode
Tindakan berdasarkan ketentuan Yuridis Normatif (Legal Research) yaitu
peraturan perundang-undangan yang meneliti bahan pustaka atau data sekunder.
memberikan suatu pilihan Keputusan Dalam penulisan ini digunakan Pendekatan
dan/atau Tindakan; Konseptual (Conseptual Approach)
2. pengambilan Keputusan dan/atau melihat berbagai konsep dan kebijakan
Tindakan karena peraturan perundang- terkait dengan permasalahan yang diangkat
undangan tidak mengatur; dalam penulisan ini dan Pendekatan
3. pengambilan Keputusan dan/atau Historis (Historical Approach) untuk
Tindakan karena peraturan perundang- melihat berbagai filosofi aturan dari waktu
undangan tidak lengkap atau ke waktu yang ada dan berkaitan dengan
tidak jelas; dan persoalan dalam tulisan ini. Bahan hukum
4. pengambilan Keputusan dan/atau yang digunakan dalam penulisan ini adalah
Tindakan karena adanya stagnasi bahan hukum primer, sekunder. Bahan-
pemerintahan guna kepentingan bahan hukum itu kemudian disusun secara
yang lebih luas. sistematis dikaji secara mendalam untuk
Persoalan kemudian timbul ketika selanjutnya ditarik kesimpulan.
seorang PPK yang memiliki diskresi
namun melampaui batas dengan
mengeluarkan keputusan berupa mutasi
terhadap PNS tanpa memperhatikan
kebutuhan organisasi, prosedur serta
peraturan yang berlaku, atau adanya unsur PEMBAHASAN

ISSN : 2085-4757 39
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

dengan segala perlengkapannya untuk


Organisasi Publik mencapai tujuan pemerintahan.
Praktik pelayanan publik yang baik Administrasi publik tersebut meliputi
tentu dilakukan oleh sumber daya manusia implementasi kebijakan dan kebijaksanaan
yang berkualitas pula dalam hal ini PNS pemerintah yang telah ditetapkan oleh
sebagai ujung tombak utamanya, karena itu suatu badan perwakilan politik.
perlu diperhatikan perilaku organisasi Administrasi publik termasuk dalam kajian
publik dalam pelaksanaan tugas dan ilmu sosial yang memepelajari tiga elemen
jabatannya. Hal ini dapat dilakukan penting kehidupan bernegara/ tiga
melalui penerapan konsep organisasi kekuasaan pemerintahan yang menurut
publik, karakteristik organisasi publik, Montesquieu (1689-1755) dikenal dengan
serta perilaku individu dalam organisasi istilah separation of power (pemisahan
publik. Sebagaimana diketahui bahwa kekuasaan) yang meliputi kekuasaan
setiap PNS dan organisasi memiliki tujuan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
dalam pengembangan karir dan organisasi. Secara definisi administrasi publik
Untuk mencapai tujuannya, PNS atau adalah koordinasi usaha perorangan dan
bagian yang tergabung dalam organisasi kelompok untuk melaksanakan
serta pihak yang terkait wajib melakukan kebijaksanaan pemerintah. Secara umum
koordinasi. Untuk kegiatan yang lebih luas administrasi publik diartikan suatu proses
dan kompleksitas sebuah koordinasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
merupakan hal penting, mengingat dalam kebijaksanaan pemerintah, pengarah
era globalisasi tidak ada unit kerja atau kacakapan, serta memberikan arah dan
organisasi yang dapat mencapai tujuan maksud terhadap usaha organisasi tersebut.
tanpa melakukan koordinasi dengan unit Administrasi publik pada dasarnya adalah
kerja yang lain. Ciri-ciri organisasi terdiri sebuah bentuk kerjasama administratif
dari dua orang atau lebih, ada kerjasama, yang dikerjakan oleh 2 orang atau lebih
ada komunikasi antar anggota serta demi mencapai tujuan bersama. Sasaran
memiliki tujuan yang ingin dicapai. dari administrasi publik itu sendiri adalah
Persepsi tentang organisasi ini merupakan pelayanan publik (public services).
kebebasan setiap manusia karena manusia Administrasi publik memiliki kajian ilmu
berkehendak dan bekerjasama dalam tentang politik, hukum, sosial serta
melakukan pekerjaan dalam berbagai jenis manajemen. Tugas administrasi publik
pekerjaan. Sifat organisasi sangat dinamis adalah merumuskan kebijakan (Policy
dan selalu berproses berdasarkan kehendak, Maker) yang dikenal dengan kebijakan
hokum termasuk norma yang disepakati publik yang bertujuan untuk mengatasi
mulai dari tingkat pimpinan tertinggi sampai permasalahan-permasalahan yang ada di
dengan tingkat pimpinan terendah. Publik ( masyarakat ).

Administrasi Publik Mutasi Pegawai Negeri Sipil


Pada setiap penyelenggaraan Kata mutasi atau pemindahan oleh
pemerintahan tidak akan lepas dari sebagian masyarakat sudah dikenal sejak
administrasi publik. Administrasi publik lama baik di dalam maupun di luar
merupakan bagian yang tidak terpisahkan lingkungan pemerintahan. Perpindahan
dari manajemen dan organisasi publik pegawai terjadi dalam setiap organisasi

ISSN : 2085-4757 40
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

baik lembaga pemerintahan maupun Spoiled system adalah mutasi yang


organisasi perusahaan. Ada berbagai istilah didasarkan atas landasan
perpindahan yang digunakan setiap kekeluargaan. Sistem mutasi seperti
organisasi, istilah yang umum digunakan ini kurang baik karena didasarkan atas
adalah mutasi. pertimbangan suka atau tidak suka
Menurut Malayu Hasibuan2 mutasi (like or dislike).
diatikan sebagai suatu perubahan terhadap Pelaksanaan mutasi pegawai
sebuah posisi/jabatan/tempat/pekerjaan ditempuh melalui cara-cara yang telah
seseorang yang dilakukan baik secara ditentukan. Malayu Hasibuan
horizontal maupun vertikal di dalam satu menyebutkan bahwa ada dua cara mutasi
organisai. yang dilakukan di dalam suatu organisasi
Pelaksanaan mutasi dilandaskan pada yaitu:4
beberapa dasar. Menurut pendapat Malayu a. Cara tidak ilmiah
Hasibuan ada tiga dasar/landasan 1) tidak didasarkan kepada
pelaksanaan mutasi pegawai yang kita norma/standar kriteria tertentu;
kenal yaitu:3 2) berorientasi semata-mata kepada
a. Merit system masa kerja dan ijazah, bukan atas
Merit system adalah mutasi pegawai prestasi atau factor-faktor riil;
yang didasarkan atas landasan yang 3) berorientasi kepada banyaknya
bersifat ilmiah, objektif, dan hasil anggaran yang tersedia, bukan atas
prestasi kerjanya. Merit system atau kebutuhan riil karyawan;
career system ini merupakan dasar 4) berdasarkan spoil system.
mutasi yang baik karena output dan
produktivitas kerja meningkat, b. Cara ilmiah
semangat kerja meningkat, jumlah 1) berdasarkan norma atau standar
kesalahan yang diperbuat menurun, kriteria tertentu, seperti analisis
absensi dan disiplin karyawan semakin pekerjaan;
baik, jumlah kecelakaan akan 2) berorientasi pada kebutuhan yang
menurun. riil/nyata;
b. Seniority system 3) berorientasi pada formasi riil
Seniority system adalah mutasi yang kepegawaian;
didasarkan atas landasan masa kerja, 4) berorientasi kepada tujuan yang
dan pengalaman kerja dari karyawan beraneka ragam;
bersangkutan. Sistem mutasi seperti 5) berdasarkan objektivitas yang dapat
ini tidak objektif karena kecakapan dipertanggungjawabkan.
orang yang dimutasikan berdasarkan
senioritas belum tentu mampu Mutasi meliputi kegiatan
memangku jabatan baru. memindahkan PNS, pengalihan tanggung
jawab, pemindahan status kepegawaian,
c. Spoiled system dan sejenisnya. Sedangkan pemindahan
hanya terbatas pada mengalihkan PNS dari
2
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya suatu tempat ke tempat lain. Jadi, mutasi
Manusia, Edisi Revisi Jakarta, Bumi Aksara ,2002, lebih luas ruang lingkupnya daripada
hlm. 102.
3 4
Ibid. hlm. 102-103. Ibid. hlm. 103.

ISSN : 2085-4757 41
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

pemindahan. Salah satu perwujudan Kesatuan Republik Indonesia di luar


kegiatan mutasi adalah pemindahan PNS negeri.
dari satu tempat kerja ke tempat kerja 2. Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat
lainnya. atau Instansi Daerah sebagaimana
Mutasi jabatan dilakukan untuk dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
menghargai prestasi kerja yang diikuti Pejabat Pembina Kepegawaian.
dengan peningkatan hak, kewajiban, status 3. Mutasi PNS antar kabupaten/kota
dan penghasilan seorang PNS. Dengan dalam satu provinsi ditetapkan oleh
demikian mutasi jabatan merupakan salah gubernur setelah memperoleh
satu usaha dari pimpinan untuk memenuhi pertimbangan kepala BKN.
kebutuhan PNS sekaligus sebagai 4. Mutasi PNS antar kabupaten/kota
pengakuan dan aktualitas diri pegawai atas antarprovinsi, dan antar provinsi
segala kemampuan yang dimilikinya. ditetapkan oleh menteri yang
Untuk mencapai tujuan yang telah menyelenggarakan urusan
ditetapkan, maka mutasi harus berjalan pemerintahan dalam negeri setelah
sesuai dengan aturan dan prosedur, agar memperoleh pertimbangan kepala
pelaksanaan mutasi berjalan sesuai dengan BKN.
yang diharapkan. 5. Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota
Mutasi dapat dikatakan suatu ke Instansi Pusat atau sebaliknya,
kegiatan dari organisasi dalam ditetapkan oleh kepala BKN.
melaksanakan prinsip menempatkan orang 6. Mutasi PNS antar-Instansi Pusat
yang tepat pada posisi yang tepat (the right ditetapkan oleh kepala BKN.
man on the right place) agar PNS yang 7. Mutasi PNS dilakukan dengan
bersangkutan mendapat kepuasan kerja memperhatikan prinsip larangan
setinggi mungkin serta dapat memberikan konflik kepentingan.
prestasi sebesar-besarnya. Mutasi diartikan 8. Pembiayaan sebagai dampak
sebagai perubahan mengenai atau dilakukannya mutasi PNS
pemindahan kerja/jabatan lain dengan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harapan pada jabatan baru itu PNS dan dibebankan pada anggaran pendapatan
organisasi akan lebih berkembang, karir dan belanja negara untuk Instansi
PNS semakin meningkat dan institusi Pusat dan anggaran pendapatan dan
semakin baik. Mutasi juga sebagai bentuk belanja daerah untuk Instansi Daerah.
perhatian pimpinan terhadap bawahan serta
upaya peningkatan pelayanan kepada Mutasi PNS penting dilakukan karena
masyarakat dalam lingkup kerja jika tidak akan menimbulkan dampak
pemerintahan. dalam suatu organisasi pemerintahan,
Menurut Pasal 73 UU 5/2014 yaitu:
mengatur tentang mutasi PNS, yakni : 1. depresi dan kejenuhan akibat dari
1. Setiap PNS dapat dimutasi tugas rutinitas kerja yang monoton
dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi merupakan kondisi ekstrim dari tidak
Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) adanya kebijakan mutasi/pemindahan
Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, dalam suatu organisasi;
antar-Instansi Pusat dan Instansi 2. dampak negatif dari munculnya tidak
Daerah, dan ke perwakilan Negara pernah seorang pegawai berotasi ke

ISSN : 2085-4757 42
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

unit kerja lainnya adalah lahinya Penyalahgunaaan wewenang dalam


chauivisme sempit dimana yang melakukan mutasi bisa dilakukan oleh
bersangkutan merasa bahwa unit kerja PPK berupa transaksi jual beli jabatan.
bersangkutan paling hebat, Seorang PNS yang berambisi menduduki
dikarenakan tidak mempunyai satu jabatan dalam birokrasi pemerintahan
pengalaman kerja di unit lain sehingga harus membayar kepada PPK sesuai
tidak ada perbandingan; dan kesepakatan kedua belah pihak. Sebagai
3. mutasi/pemindahan akan dianggap contoh beberapa kepala daerah yang
sebagai hukuman.5 terjaring Operasi Tangkap Tangan
(Selanjutnya disebut OTT) oleh Komisi
Pelaksanaan mutasi PNS saat ini Pemberantasan Korupsi
masih terkendala pada berbagai (selanjutnya disebut KPK) karena meminta
permasalahan. Pertama, objektifitas sejumlah uang kepada PNS yang akan
Sasaran Kerja Pegawai (Selanjutnya dimutasi atau dipromosi antara lain Bupati
disebut SKP) sebagai salah satu indikator Klaten Sri Hartini yang terjaring OTT
ketercapaain kerja seorang PNS selama KPK akibat jual beli jabatan di kabuoaten
satu tahun. SKP dinilai sebagai salah satu yang dia pimpin.
persyaratan dan bahan pertimbangan dalam
melaksanakan mutasi pegawai meskipun Manfaat Mutasi
memiliki beberapa kelemahan karena SKP Mutasi yang dilakukan PPK terhadap
cenderung subjektif penilaian seorang PNS mempunyai banyak manfaat yang
pimpinan terhadap bawahannya. Kedua berpengaruh terhadap kompetensi,
pergantian kepemimpinan seperti Menteri, kemauan dan etos kerja seorang PNS,
Gubernur, Bupati dan Walikota yang sehingga menghasilkan suatu keuntungan
sekaligus PPK biasanya akan merubah bagi institusi itu sendiri. Mutasi merupakan
struktur birokrasi dan PNS yang ada metode dalam program pengembangan
dibawah pemerintahannya. Ketiga manajemen PNS yang berfungsi untuk
kewenangan diskresi yang dimiliki seorang meningkatkan efektivitas secara
PPK dalam melakukan mutasi tidak keseluruhan dalam pekerjaan dan jabatan
memperhatikan ketentuan dan AUPB dengan memperluas pengalaman dan kariri
namun cenderung berdasarkan dasar suka seorang PNS. Manfaat mutasi antara lain :
atau tidak suka (like or dislike). 1. memberikan jaminan bagi pegawai
Ketiga persoalan diatas hanya bahwa dia tidak akan diberhentikan;
sebagian kecil dari riak-riak yang terjadi 2. motivasi yang lebih tinggi, berkat
tatkala PPK melakukan mutasi atau tantangan dan situasi baru yang
bongkar pasang personil birokrasinya. dihadapi;
Masih banyak persoalan, bahkan gugatan 3. menghindari kejenuhan;
yang dilayangkan kepada PPK dari PNS 4. mampu memenuhi kebutuhan pegawai
yang merasa tidak puas atas mutasi yang tanpa merekrut dari luar;
dialami. 5. memenuhi keinginan pegawai sesuai
dengan keahlian.
5
Syamsumarlin, Mutasi Pejabat: Kebijakan
Publik VS Keputusan Politik, Tujuan Mutasi
www.marlinkybernans.blogspot.com, (diakses pada
tanggal 10 September 2017).

ISSN : 2085-4757 43
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

Berdasarkan Pasal 190 ayat (2) c. sesuai dengan AUPB;


Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun d. berdasarkan alasan-alasan yang
2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri objektif;
Sipil, setiap PNS dapat dimutasi tugas e. tidak menimbulkan Konflik
dan/atau lokasi dalam 1 (satu) instansi Kepentingan; dan
pusat, antar instansi pusat, 1 (satu) instansi f. dilakukan dengan iktikad baik.
daerah, antar instansi daerah, antar instansi
pusat dan instansi daerah, dan ke Pasal 22 Ayat (2) UU 30/2014 yang
perwakilan Negara Kesatuan Republik dimaksud diatas berbunyi “Setiap
Indonesia di luar negeri. penggunaan diskresi pejabat pemerintahan
Selain ketentuan diatas, mutasi yang bertujuan untuk”:
dilakukan oleh PPK terhadap PNS di a. melancarkan penyelenggaraan
institusi yang dipimpinnya harus memiliki pemerintahan;
tujuan. Menurut Malayu Hasibuan tujuan b. mengisi kekosongan hukum;
mutasi antara lain :6 c. memberikan kepastian hukum; dan
a) untuk meningkatkan produktivitas d. mengatasi stagnasi pemerintahan
kerja pegawai; dalam keadaan tertentu guna
b) untuk menciptakan keseimbangan kemanfaatan dan kepentingan umum.
antara tenaga kerja dengan komposisi
pekerjaan atau jabatan; KESIMPULAN
c) untuk memperluas atau menambah
pengetahuan pegawai; Setiap PPK memiliki diskresi untuk
d) untuk menghilangkan rasa bosan/ melakukan mutasi baik itu promosi
jemu terhadap pekerjaannya; maupun demosi kepada PNS di
e) untuk memberikan perangsang agar institusinya. Diskresi dilakukan semata-
karyawan mau berupaya mata bertujuan untuk kemajuan institusi
meningkatkan karier yang lebih tinggi; yang dipimpin dan peningkatan karir PNS
f) untuk menyesuaikan pekerjaan dengan yang bersangkutan. Mutasi tidak boleh
kondisi fisik pegawai; dilakukan oleh PPK apabila dilaksanaakan
g) untuk mengatasi perselisihan antara secara sewenang-wenang, tidak prosedural,
sesama pegawai; tidak mematuhi peraturan perundang-
h) untuk mengusahakan pelaksanaan undangaan yang berlaku, serta melanggar
prinsip orang tepat pada tempat yang AUPB. Setiap pelaksanaan diskresi berupa
tepat. mutasi PNS, seorang PPK harus mengikuti
prosedur dan peraturan yang berlaku agar
Berdasarkan Pasal 24 UU 30/2014 tidak menimbulkan sebuah polemik berupa
Pejabat Pemerintahan yang menggunakan sengketa kepegawaian bahkan berujung
diskresi harus memenuhi syarat: pada menurunnya kepercayaan masyarakat
a. sesuai dengan tujuan diskresi kepada PPK.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
ayat (2);
b. tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; DAFTAR RUJUKAN
6
Op cit. hlm.103

ISSN : 2085-4757 44
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 12, No 2, September 2017 Freies Ermessen (Diskresi)...(Karlinae D. Bangas) 37-45

Buku
Hasibuan, Malayu. (2002) Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta, Bumi Aksara.

Sri Hartini dkk, Hukum Kepegawaian di


Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
2010

Peraturan Perundang-Undangan
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


Tentang Administrasi Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun


2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun


2010 Tantang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun


2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil

Internet
Syamsumarlin, Mutasi Pejabat: Kebijakan
Publik VS Keputusan Politik,
www.marlinkybernans.blogspot.com,
(diakses pada tanggal 10 September
2017).

ISSN : 2085-4757 45

Você também pode gostar