Você está na página 1de 10

Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D.

Bangas) 96-105

PELAKSANAAN MERIT SYSTEM DALAM MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Oleh : Karlinae D. Bangas


Dosen Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya
Email : karlinaedb@gmail.com

Abstrak : Menurut Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara (Selanjutnya disingkat UU No. 5 Tahun 2014), Pegawai Negeri Sipil (yang
selanjutnya disingkat PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. PNS yang diangkat memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
Sebagai salah satu upaya dalam mencapai akselerasi demi mewujudkan pelayanan kepada
masyarakat yang lebih baik, perlu dilakukan sebuah penyegaran bagi institusi dan aparatur
pemerintah dengan cara melakukan suatu hal yang dikenal dengan istilah mutasi atau
perpindahan kedudukan dan fungsi antar PNS yang satu dengan PNS lainnya. Mutasi
mengandung makna proses dan penetapan pemindahan seorang PNS dari tempat yang satu
ke tempat lainnya atau dari posisi satu ke posisi lainnya melalui sebuah Surat Keputusan
(SK) dari atasan langsung atau dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).
Mutasi yang ideal adalah menggunakan merit system karena dilakukan dengan menilai
kinerja dari PNS yang akan di mutasi. Mutasi mengandung 3 (tiga) makna yakni perpindahan
dari posisi yang setara, atau ke posisi yang lebih tinggi (promosi) maupun ke posisi yang
lebih rendah (demosi). Mutasi berhubungan erat dengan kinerja seorang PNS sehingga
berdampak pada reward (penghargaan) atau punishment (sanksi).

Kata Kunci : Mutasi, Pegawai Negeri Sipil, Merit System

PENDAHULUAN mengalami mutasi biasanya membutuhkan


waktu yang tidak singkat dalam
Pada umumnya mutasi atau beradaptasi dengan keadaan yang baru.
diistilahkan dengan kata perpindahan Alasan klasik karena yang bersangkutan
posisi, jabatan dan kedudukan merupakan terlalu nyaman dengan yang posisi dan
hal yang pasti dialami oleh Pegawai Negeri tempat yang selama ini di duduki. Pada sisi
Sipil (PNS) dan sebagian besar dari PNS lain mutasi merupakan hal yang ditunggu-
kurang menghendaki itu namun karena tunggu, karena para PNS sudah mulai
aturan demikian maka mutasi tetap harus jenuh dan butuh suasana baru dalam
diadakan. Mutasi dianggap momok yang mengembangkan karir serta mengabdikan
dapat mengakibatkan berkurangnya diri bagi bangsa dan negara. Terlebih
pendapatan ketika PNS yang dimutasi di apabila posisi yang selama ini ditempati
tempatkan di instansi yang di analogikan merupakan lahan “kering”. Namun
sebagai lahan “kering”. PNS yang akan bagaimanapun juga, mutasi merupakan hal

ISSN : 2085-4757 96
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

yang tidak bisa dihindari oleh seluruh hukuman yang dapat ditandai dengan
aparatur negara mulai dari tingkat pusat bentuk penurunan pangkat atau dengan
hingga daerah. Pada dasarnya mutasi pangkat tetap tetapi sebagian tunjangan
pegawai merupakan bagian yang tidak tidak diberikan. Hal ini dilakukan
terpisahkan dari profesi PNS. Lahan basah pimpinan kalau seseorang yang walaupun
dan lahan kering menjadi istilah yang sudah mengikuti pelatihan dan pembinaan
menggambarkan adanya perbedaan beban personal namun tetap saja bekerja dengan
dan peluang kerja dan besaran insentif kinerja jauh di bawah standar organisasi
yang diperoleh antara instansi yang satu dan berkelakuan tidak baik atau melakukan
dengan instansi yang lainnya. Pendapat perbuatan yang tercela bahkan melanggar
itulah yang menimbulkan tafsiran yang peraturan perundang-undangan yang
beragam serta anggapan dari masyarakat berlaku misalnya melanggar Peraturan
baik yang positif maupun yang negatif Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
mengenai istilah dari mutasi. Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil merupakan Permasalahan kemudian timbul ketika
unsur aparatur negara atau abdi sebuah mutasi itu dilakukan kepada
masyarakat, hal ini merupakan salah satu seseorang yang berstatus PNS itu
pelaksana dari kebijaksanaan pemerintah merupakan sebuah reward (penghargaan)
dalam rangka meningkatkan kehidupan atau punishment (sanksi)? Berdasarkan
bangsa dan negara menuju masyarakat latar belakang tersebut permasalahan yang
yang adil dan makmur. Pegawai Negeri diangkat dalam artikel ini yaitu apakah
Sipil sebagai alat pemerintah (aparatur faktor penghambat dalam pelaksanaan
pemerintah) memiliki keberadaan yang mutasi Pegawai Negeri Sipil?
sentral dalam membawa komponen
kebijaksanaan-kebijaksanaan atau
peraturan-peraturan pemerintah guna PEMBAHASAN
terealisasinya tujuan nasional.1
Mutasi dapat dimaknai dalam 2 (dua) Manajemen Sumber Daya Manusia
hal yang umum terjadi di kalangan Menurut Malayu S.P. Hasibuan,
aparatur negara yakni ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
mutasi secara vertikal berupa promosi dan (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur
demosi. Promosi adalah bentuk apresiasi hubungan dan peranan tenaga kerja atau
ketika seseorang memiliki kinerja diatas pegawai agar efektif dan efisien membantu
standar organisasi dan berperilaku sangat terwujudnya tujuan perusahaan, organisasi,
baik serta diwujudkan dalam bentuk karyawan atau pegawai dan masyarakat. 2
kenaikan karir, fasilitas, kehormatan dan Dalam tatanan lembaga pemerintah
yang sejenisnya. Sehingga mereka yang manajemen SDM atau manajemen
mendapat promosi akan memperoleh kepegawaian dilakukan melalui
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang Affirmative Action yang merupakan fungsi
lebih besar. Sedangkan yang dimaksud perantara yang berpengaruh terhadap cara
dengan demosi adalah tindakan sanksi atau suatu lembaga pemerintah melakukan 4
1 2
Sri Hartini dkk, 2008. Hukum Malayu S.P.Hasibuan, 2016. Manjemen
Kepegawaian di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, SumberDaya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta,
hlm. 3. hlm. 10

ISSN : 2085-4757 97
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

(empat) komponen yakni: Rekruitmen,


Seleksi, Mengangkat dan Penempatan. 3 Pengertian Mutasi
Pengaturan pegawai tidak bisa Mutasi tidak sepenuhnya bermakna
dilakukan secara sembarangan, namun sama dengan pemindahan namun
harus dilakukan dengan ketentuan dan mengandung pengertian yang lebih luas
prosedur yang benar, yang bersifat dari sebuah kata pemindahan. Mutasi
administratif seperti mengangkat, meliputi kegiatan memindahkan tenaga
memutasi, mempromosikan, dan kerja, pengoperan tanggung jawab,
memberhentikan pegawai. Selain itu pemindahan status ketenagakerjaan, dan
melakukan manajemen pemerintahan sejenisnya. Adapun pemindahan hanya
mencakup perencanaan pengorganisasian, terbatas pada mengalihkan tenaga kerja
melakukan koordinasi secara internal dan dari satu tempat ke tempat lain.
eksternal dengan berbagai macam lembaga Mutasi dapat dilakukan oleh
dan instansi, mencari dan menentukan pimpinan instansi atau Pejabat Pembina
sumber keuangan. Kepegawaian (PPK) kepada PNS yang
Metoda Affirmative Action dilakukan memenuhi syarat dan ketentuan yang
dalam proses rekruitmen pegawai yang berlaku. Menurut Pasal 73 UU No. 5
meliputi perencanaan dan jumlah pegawai Tahun 2014 ketentuan dalam mutasi antara
yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan lain :
proses seleksi untuk menjaring pegawai 1) Setiap PNS dapat dimutasi tugas
yang diinginkan, bagi yang lulus seleksi dan/atau lokasi dalam 1 (satu)
akan diangkat dan ditempatkan sesuai Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat,
dengan kebutuhan organisasi. 1 (satu) Instansi Daerah, antar-
Pengembangan pegawai pada dasarnya Instansi Daerah, antar-Instansi
bertujuan untuk memperbaiki dan Pusat dan Instansi Daerah, dan ke
mengatasi kekurangan dalam pekerjaan perwakilan Negara Kesatuan
agar lebih baik, sesuai dengan Republik Indonesia di luar negeri.
perkembangan ilmu pengetahuan dan 2) Mutasi PNS dalam satu Instansi
teknologi yang digunakan oleh organisasi. Pusat atau Instansi Daerah
Oleh karenanya, upaya pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat
pegawai hanya dapat berhasil apabila (1) dilakukan oleh Pejabat Pembina
dilakukan secara sadar oleh organisasi Kepegawaian.
maupun pegawai yang bersangkutan, 3) Mutasi PNS antarkabupaten/kota
sehingga pelaksanaan pengembangan dalam satu provinsi ditetapkan oleh
pegawai harus melalui proses perencanaan, gubernur setelah memperoleh
pelaksanaan dan evaluasi yang sistematik, pertimbangan kepala BKN.
agar tujuan-tujuan pengembangan dapat 4) Mutasi PNS antarkabupaten/kota
dicapai. Telaah teoritis mengenai antarprovinsi, dan antar provinsi
pengembangan pegawai sering diartikan ditetapkan oleh menteri yang
sebagai usaha meningkatkan keterampilan menyelenggarakan urusan
maupun pengetahuan umum bagi pegawai pemerintahan dalam negeri setelah
agar pelaksanaan serta capaian dari tujuan memperoleh pertimbangan kepala
lebih efisien. BKN.
3
Ibid, hlm. 70.

ISSN : 2085-4757 98
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

5) Mutasi PNS assesment, tes psikomotorik. Seleksi


provinsi/kabupaten/kota ke Instansi yang dimaksud
Pusat atau sebaliknya, ditetapkan
oleh kepala BKN. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan
6) Mutasi PNS antar-Instansi Pusat Mutasi Pegawai Negeri Sipil
ditetapkan oleh kepala BKN. Mutasi acapkali dianggap sebagai
7) Mutasi PNS dilakukan dengan peristiwa yang kurang disukai oleh para
memperhatikan prinsip larangan PNS terutama apabila PNS yang
konflik kepentingan. bersangkutan sudah berada dalam zona
8) Pembiayaan sebagai dampak nyaman yang memberikan kesejahteraan
dilakukannya mutasi PNS yang cukup menggiurkan bagi mereka
sebagaimana dimaksud pada ayat kemudian oleh pimpinan dipindahkan ke
(1) dibebankan pada anggaran tempat yang dikategorikan “kering” dan
pendapatan dan belanja negara sama sekali tidak ada tambahan
untuk Instansi Pusat dan anggaran penghasilan kecuali gaji yang diterima
pendapatan dan belanja daerah setiap bulan. Beberapa faktor yang menjadi
untuk Instansi Daerah. penghambat dari pelaksanaan mutasi
Sesuai dengan Pasal 190 ayat (2) diantaranya; kesadaran yang kurang dari
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun PNS bahwasanya mutasi itu adalah bagian
2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri yang tidak terpisahkan dari profesi sebagai
Sipil, setiap PNS dapat dimutasi tugas PNS, selanjutnya mutasi acapakali
dan/atau lokasi dalam 1 (satu) instansi mengikuti selera pimpinan bukan
pusat, antar instansi pusat, 1 (satu) instansi berdasarkan kebutuhan, mutasi kurang
daerah, antar instansi daerah, antar instansi memperhatikan reward bagi yang
pusat dan instansi daerah, dan ke berprestasi dan punishment bagi yang
perwakilan Negara Kesatuan Republik melakukan pelanggaran ringan.
Indonesia di luar negeri. Untuk mengatasi faktor yang
Prosedur yang dapat dilakukan dalam menghambat berjalannya mutasi
melakukan sebuah mutasi dalam bentuk sebagaimaan diuraikan diatas, perlu
promosi umumnya dilakukan dengan kiranya ditumbuhkan dan tertanam
melakukan beberapa hal yang dianggap kesadaran diri bagi seluruh PNS termasuk
sebagai proses yang ideal untuk pimpinan agar mentaati aturan dan
menempatkan seorang pegawai pada kebijakan tentang mutasi demi dinamisasi
tempat yang tepat dan mampu memenuhi kemajuan sebuah institusi.
kebutuhan pegawai pada sebuah institusi,
proses tersebut adalah: Manfaat dan Tujuan Mutasi
1. Pembentukan Tim Seleksi; Tim seleksi Pelaksanaan mutasi PNS memiliki
bisa dibentuk oleh PPK dari beberapa banyak manfaat dan tujuan yang sangat
unsur dan orang yang dianggap berpengaruh kepada kemampuan dan
mumpuni, cakap, berpengalaman dan kemauan kerja PNS yang mengakibatkan
berintegritas. suatu keuntungan bagi instansi itu sendiri.
2. Seleksi Terbuka meliputi; Seleksi Metode mutasi dalam program
administrasi, seleksi makalah, fit and pengembangan manajemen yang berfungsi
propert test,uji kompetensi, pengajuan untuk meningkatkan efektivitas manajerial

ISSN : 2085-4757 99
Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

seorang PNS secara keseluruhan dalam dianggap sebagai hukuman dan


pekerjaan dan jabatannya dengan memperburuk produktivitas kerja karena
memperluas pengalaman dan adanya ketidaksesuaian dan
membiasakan diri dengan berbagai aspek ketidakmampuan kerja pegawai. Bila
dari operasional instansi tempat yang terjadi keadaan yang demikian maka
bersangkutan bernaung. mutasi tidak bisa mencapai tujuan yang
Menurut Simamora manfaat pelaksanaan diharapkan, yaitu bertambahnya efektivitas
mutasi adalah: dan efesiensi dalam perkerjaan, hal ini
1) memenuhi kebutuhan tenaga kerja terjadi karena:
di bagian atau unit yang 1) Pegawai tersebut telah terlanjur
kekurangan tenaga kerja tanpa mencintai perkerjaanya.
merekrut dari luar; 2) Hubungan kerjasama yang baik
2) memenuhi keinginan pegawai dengan sesama rekan.
sesuai dengan pekerjaan; 3) Perasaan dari pegawai bahwa
3) memberikan jaminan bagi pegawai pekerjaan-pekerjaan lain yang
bahwa dia tidak akan setara.
diberhentikan;
4) tidak terjadi kejenuhan; Adapun tujuan pelaksanaan mutasi yang
5) motivasi dan kepuasan kerja yang tepat dan ideal antara lain :
lebih tinggi, berkat tantangan dan 1) Untuk meningkatkan produktivitas
situasi baru yang dihadapi. kerja pegawai.
2) Untuk menciptakan keseimbangan
Melalui mutasi para PNS sesungguhnya antara tenaga kerja dengan
memperoleh manfaat yang tidak sedikit, komposisi pekerjaan atau jabatan.
antara lain dalam bentuk: 3) Untuk memperluas atau menambah
1) Pengalaman baru. pengetahuan pegawai.
2) Cakrawala pandangan yang lebih 4) Untuk menghilangkan rasa bosan/
luas. jemu terhadap pekerjaannya.
3) Tidak terjadinya kejenuhan atau 5) Untuk memberikan perangsang
kebosanan. agar pegawai mau berupaya
4) Perolehan pengetahuan dari meningkatkan karier yang lebih
keterampilan baru. tinggi.
5) Perolehan prospektif baru 6) Untuk menyesuaikan pekerjaan
mengenai kehidupan dengan kondisi fisik pegawai.
organisasional. 7) Untuk mengatasi perselisihan
6) Persiapan untuk menghadapi tugas antara sesama pegawai.
baru, misalnya karena promosi. 8) Untuk mengusahakan pelaksanaan
7) Motivasi dan keputusan kerja yang prinsip orang tepat pada tempat
lebih tinggi berkat tantangan dan yang tepat.
situasi baru yang dihadapi.
Selain itu tujuan mutasi yang terkandung
Selain hal yang positif tersebut diatas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43
mutasi juga dapat berdampak negatif Tahun 1999, tentang Pokok-Pokok
berupa penurunnya gairah kerja karena Kepegawaian adalah sebagai berikut:

ISSN : 2085-4757 100


Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

1) Peningkatan produktivitas kerja. kerja, dan pengalaman kerja dari


2) Pendayagunaan pegawai. karyawan bersangkutan. Sistem
3) Pengembangan karier. mutasi seperti ini tidak objektif
4) Penambahan tenaga-tenaga ahli karena kecakapan orang yang
pada unit-unit yang membutuhkan. dimutasikan berdasarkan senioritas
5) Pengisian jabatan-jabatan belum tentu mampu memangku
lowongan yang belum terisi. jabatan baru.
6) Sebagai hukuman. 3. Spoiled system adalah mutasi yang
didasarkan atas landasan
Ada 3 (tiga) sistem yang menjadi dasar kekeluargaan. Sistem mutasi seperti
pelaksanaan mutasi pegawai menurut ini kurang baik karena didasarkan
Malayu S.P. Hasibuan yaitu 4: atas pertimbangan suka atau tidak
1. Merit system adalah mutasi suka (like or dislike).
pegawai yang didasarkan atas
landasan yang bersifat ilmiah, Mutasi atau pemindahan pegawai
objektif, dan hasil prestasi dapat terjadi karena 2 (dua) hal, yaitu:
kerjanya. Merit system atau career 1) Mutasi atas keinginan pegawai.
system ini merupakan dasar mutasi Mutasi atas permintaan sendiri
yang baik karena output dan adalah mutasi yang dilakukan atas
produktivitas kerja meningkat, keinginan sendiri dari pegawai
semangat kerja meningkat, jumlah yang bersangkutan dengan
kesalahan yang diperbuat menurun, mendapat persetujuan pimpinan
absensi dan disiplin karyawan organisasi. Misalnya, karena alasan
semakin baik, jumlah kecelakaan keluarga untuk merawat orang tua
akan menurun. Merit system ini yang sudah lanjut usia. Kemudian
merupakan dasar mutasi yang baik alasan kerja sama, dimana tidak
dan dipergunakan bagi PPK dalam dapat bekerja sama dengan pegawai
melakukan rotasi kepegawaian di lainnya karena terjadi pertengkaran
linkungannya karena : atau perselisihan, iklim kerja
a) Output dan produktivitas kerja kurang cocok dengan pegawai dan
meningkat. alasan-alasan sejenisnya.
b) Semangat kerja meningkat. 2) Alih Tugas Produktif (ATP). Alih
c) Jumlah kesalahan yang tugas produktif adalah mutasi
diperbuat menurun. karena kehendak pimpinan instansi
d) Absensi pegawai semakin baik. untuk meningkatkan produksi
e) Disiplin pegawai semakin baik. dengan menempatkan pegawai
f) Jumlah kecelakaan akan bersangkutan ke jabatan atau
menurun. pekerjaan yang sesuai dengan
kecakapannya. Alasan lain tugas
2. Seniority system adalah mutasi produktif didasarkan pada
yang didasarkan atas landasan masa kecakapan, kemampuan pegawai,
sikap dan disiplin pegawai.
4
Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Kegiatan ini menuntut keharusan
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Jakarta, Bumi pegawai untuk menjalankannya.
Aksara, hlm. 102-103

ISSN : 2085-4757 101


Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

regu lain sedangkan pekerjaannya


Mutasi atas keinginan pegawai dapat tetap sama.
dajukan jika PNS yang bersangkutan 5) Remedial transfer Remedial
memiliki alasan yang kuat misalnya transfer adalah mengalih tugaskan
seorang istri mengajukan mutasi karena seorang pegawai ke jabatan lain,
mengikuti suami yang berkerja jauh di baik pekerjaannya sama atau tidak
daerah lain, serta kota yang berbeda dan atas permintaan pegawai
lain sebagainya. Sedangkan Alih tugas bersangkutan karena tidak dapat
produktif adalah mutasi karena keinginan bekerja sama dengan rekan-
pimpinan dan institusi supaya institusi rekannya.
maju dan PNS yang bersangkutan
mendapat posisi yang tepat dengan Beberapa faktor yang menjadi alasan
keahlian dan untuk pengembangan diri penolakan pegawai terhadap mutasi
PNS tersebut. pegawai antara lain:
Menurut pendapat Paul Pigors dan 1. Faktor logis atau rasional.
Charles Mayers mutasi dibagi dalam Penolakan ini dilakukan dengan
beberapa jenis yaitu production transfer, pertimbangan waktu yang
replacement transfer, versatility transfer, diperlukan untuk menyesuaikan
shift transfer, dan remedial transfer. diri, upaya ekstra untuk belajar
1) Production transfer adalah kembali, kemungkinan timbulnya
mengalih tugaskan pegawai dari situasi yang kurang diinginkan
satu bagian ke bagian lain secara seperti penurunan tingkat
horizontal, karena pada bagian lain keterampilan karena formasi
kekurangan tenaga kerja padahal jabatan tidak memungkinkan, serta
produksi akan ditingkatkan. kerugian ekonomi yang
2) Replacement transfer Replacement ditimbulkan oleh instansi.
transfer adalah mengalih tugaskan 2. Faktor Psikologis. Penolakan
pegawai yang sudah lama dinasnya berdasarkan faktor psikologis ini
ke jabatan lain secara horizontal merupakan penolakan yang
untuk menghentikan pegawai yang dilakukan berdasarkan emosi,
masa dinasnya sedikit atau sentimen, dan sikap. Seperti
diberhentikan. Replacement kekhawatiran akan sesuatu yang
transfer terjadi kerena aktivitas tidak diketahui sebelumnya,
perusahaan diperkecil. rendahnya toleransi terhadap
3) Versality transfer Versality transfer perubahan, tidak menyukai
adalah mengalih tugaskan pegawai pimpinan atau agen perubahan
ke jabatan/pekejaan lainnya secara yang lain, rendahnya kepercayaan
horizontal agar pegawai yang terhadap pihak lain serta kebutuhan
bersangkutan dapat melakukan akan rasa aman.
pekerjaan atau ahli dalam berbagai 3. Faktor Sosiologis (kepentingan
lapangan pekerjaan. kelompok). Penolakan terjadi
4) Shift transfer Shift transfer adalah karena beberapa alasan antara lain
mengalih tugaskan karyawan yang konspirasi yang bersifat politis,
sifatnya horizontal dari satu regu ke bertentangan dengan nilai

ISSN : 2085-4757 102


Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

kelompok, kepentingan pribadi, dikatakan oleh clifford E.


dan keinginan mempertahankan Jurgensen: “tidak ada orang yang
hubungan (relationship) yang baik dalam setiap hal, demikian
terjalin sekarang. juga tidak ada yang jelek dalam
Mutasi atau pemindahan pegawai setiap hal. Pemanfaatan pegawai
karena 2 (dua) hal, yaitu: seperti yang diharapkan organisasi
1) Mutasi atas keinginan pegawai. adalah dengan cara penempatan
Mutasi atas permintaan sendiri dalam suatu tipe pekerjaan yang
adalah mutasi yang dilakukan atas dapat ia lakukan dengan baik.
keinginan sendiri dari pegawai 2. Pegawai sebagai manusia biasa
yang bersangkutan dengan memiliki rasa bosan. Terutama
mendapat persetujuan pimpinan untuk jenis pekerjaan yang tetap,
organisasi. Misalnya, karena alasan menonton dan tidak ada variasi.
keluarga untuk merawat orang tua Apabila rasa bosan, terutama untuk
yang sudah lanjut usia. Kemudian jenis pekerjaan yang tetap akibat
alasan kerja sama, dimana tidak kulitas pekerjaan yang dilakukan
dapat bekerja sama dengan pegawai tidak lagi sempurna sesuai dengan
lainnya karena terjadi pertengkaran standard yang ada. Dan keadaan
atau perselisihan, iklim kerja demikian terasa menyiksa terhadap
kurang cocok dengan pegawai dan pegawai yang bersangkutan. Jalan
alasan-alasan sejenisnya. keluar dari keadaan demikian
2) Alih tugas produktif (ATP). disamping adanya kesempatan
Alih tugas produktif adalah mutasi istirahat, juga kesempatan untuk
karena kehendak pimpinan instansi pindah ke pekerjaan lain.
untuk meningkatkan produksi 3. Seorang pegawai ternyata tidak
dengan menempatkan pegawai mempunyai kesungguhan atau
yang bersangkutan ke jabatan atau perhatian di tempat kerja yang
pekerjaan yang sesuai dengan sekarang, bukan karena bosan
kecakapannya. Alasan lain tugas tetapi memang kurang serasi
produktif didasarkan pada dengan pribadinya. Jika demikian
kecakapan, kemampuan pegawai, halnya, maka akan membawa
sikap dan disiplin pegawai. akibat buruk terhadap organisasi
Kegiatan ini menuntut keharusan dan bahkan juga terhadap diri
pegawai untuk menjalankannya. sendiri, terutama di tempat-tempat
kerja yang memerlukan ketelitian,
Ada beberapa alasan mengapa mutasi kwaspadaan dan ketekunan
pegawai perlu dilaksanakan: (konsentrasi). Akibat kurangnya
1. Bahwa pegawai yang tidak perhatian dapat menimbulkan
produktif atau tidak dapat kecelakaan kerja. Salah satu jalan
berkembang di suatu lingkungan keluar dari keadaan ini adalah
kerja, tidak berarti ia tidak pemindahan pegawai yang
produktif atau tidak dapat bersangkutan ke tempat kerja yang
berkembang juga di tempat lain. lain yang lebih serasi.
Hal ini sesuai dengan apa yang

ISSN : 2085-4757 103


Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

4. Adanya perubahan komposisi PENUTUP


tenaga kerja yang agak meluas
meliputi beberapa badan atau Kesimpulan
organisasi, sehingga menimbulkan Mutasi pada dasarnya bermakna
kelebihan tenaga di satu pihak dan promosi dan demosi. Promosi merupakan
kekurangan tenaga dapat menerima bentuk apresiasi dari organisasi kepada
pelimpahan dari badan atau pegawai yang memiliki kinerja dan
organisasi yang kelebihan tenaga, perilaku baik yang diwujudkan dalam
sudah tentu dengan syarat-syarat bentuk kenaikan karir atau jabatan ke
tertentu, yang jelas syarat ini tidak posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
akan seberat seperti syarat waktu Dengan demikian pegawai yang mendapat
penerimaan pegawai baru. promosi akan memperoleh tugas,
Perpindahan ini disamping sebagai wewenang dan tanggung jawab serta
pengembangan juga sangat perlu biasanya diiringi dengan penghasilan/
dari segi. Pemanfaatan tenaga kerja kesejahteraan yang lebih besar. Adapun
yang ada, dan dilihat dari beberapa demosi merupakan tindakan hukuman
segi memang lebih menguntungkan dalam bentuk penurunan jabatan atau
apabila kekurangan tenaga itu dengan jabatan tetap tetapi terdapat
diambil dari dalam. pemotongan/ pengurangan kesejahteraan.
Hal ini dilakukan terhadap pegawai yang
Perpindahan pekerjaan dalam dianggap oleh pemimpin mempunyai
suatu organisasi biasanya dapat diminta kinerja yang kurang dari standar yang telah
oleh pegawai yang bersangkutan, jadi ditentukan. Pola mutasi seringkali
tidak semata-mata merupakan hak menimbulkan kecemasan di kalangan
mutlak dari pimpinan organisasi, tidak pegawai jika alasan kepindahannya tidak
seperti halnya dengan promosi dan dijelaskan secara jelas dan terbuka.
demosi. Apabila permintaan pindah
kerja datang dari pegawai maka alasan
yang paling sering dikemukakan adalah DAFTAR ACUAN
ingin mencari pengalaman baru atau
menginginkan situasi kerja yang Buku
dirasakannya lebih baik dari tempat Malayu S.P.Hasibuan. Manjemen
kerja lama. Alasan pertama dilatar SumberDaya Manusia, PT.Bumi
belakangi biasannya oleh kebosanan Aksara, Jakarta, 2016
dan harapan lain ditempat kerja yang Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen
baru yang diperkirakan akan lebih Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
menguntungkan. Alasan yang kedua Bumi Aksara, Jakarta, 2002
pegawai yang bersangkutan tidak Sri Hartini dkk. Hukum Kepegawaian di
menemukan situasi yang Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
menggembirakan sehingga gairah kerja 2008
berkurang. Hal ini dapat disebabkan Peraturan Perundang-undangan
oleh hubungan kerja yang kurang baik. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara

ISSN : 2085-4757 104


Jurnal Ilmu Hukum, Jilid 13, No 2, September 2018 Pelaksanaan Merit...(Karlinae D. Bangas) 96-105

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun


2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Manajemen Pegawai

ISSN : 2085-4757 105

Você também pode gostar