Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Dalam bahasa audit (GAAS maupun ISA), vastleggen tidak lain dari
reperformance. Pendekatan pra Perang Dunia II ini tentunya tidak tepat lagi
diterapkan sekarang. Jumlah transaksi per hari semakin banyak, dan mungkin
berkaitan dengan lebih dari satu mata uang. Juga kemajuan yang pesat dalam
teknologi informasi untuk pengolahan data accounting, membuat audit dengan
pendekatan neraca saldo, diganti dengan pendekatan baru.
Pendekatan Terpadu
Semua transaksi dalam siklus tersebut di atas, pada akhirnya bermuara di akun
kas dan bank. Oleh karena itu, di samping audit melalui pendekatan kelima siklus
tersebut, audit atas kas dan bank merupakan bagian dari audit dengan pendekatan
terpadu.
Juga, di negara-negara maju, secara umum, biaya SDM merupakan unsur yang
signifikan. Oleh karena itu, buku-buku teks mereka memisahkan siklus
penggajian dari siklus pengadaan dan pembayaran.
ISA menggunakan pendekatan audit berbasis risiko, yang dilaksanakan dalam tiga
tahap : tahap menilai risiko, tahan menanggapi risiko yang dinilai, dan tahap
merumuskan opini audit.
Seperti dijelaskan dalam bab mengenai audit berbasis risiko, seluruh tahap
(bahkan sebelum penugasan diterima), fokus perhatian auditor adalah pada
potensi risiko salah saji material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan
oleh error maupun fraud.
Catatan Akhir
Siklus ini mencakup transaksi penjualan dan penagihan piutang dagang. Ada lima
jenis transaksi, yakni:
1. Penjualan
2. Piutang dagang
3. Penyisihan piutang tidak tertagih
4. Retur penjualan dan potongan
5. Potongan tunai
6. Biaya piutang ragu-ragu
Tabel: Siklus Penjualan dan Penagihan – Jenis Transaksi, Akun, dan Fungsi
Bisnis
Pengiriman barang
Pembebanan ke pelanggan
dan catat penjualan
Piutang dagang
Retur penjualan Retur penjualan Proses dan catat retur
penjualan
Piutang dagang
Siklus penjualan dan penagihan sarat dengan fraud, khususnya untuk perusahaan
yang menjual saham, obligassi, dan surat berharga lainnya di pasar modal.
Howard M. Schilit dan Jeremy Perler mendokumentasikan fraud di pasar modal
Amerika Serikat dalam buku Financial Shenanigans. Dua jenis fraud di pasar
modal mereka namakan earnings manipulation dan cash flow shenanigans.
Pengendalian Internal
Pada tahap kedua yaitu tahap menanggapi risiko salah saji yang material.
Jika temuan berupa error yang tidak material auditor dapat menerapkan prosedur-
prosedur analitikal. Jika itu merupakan indikasi fraud auditor harus secara serius
mempertimbangkan Audit Plus. Kemudian temuan-temuan dan bukti-bukti audit
disimpulkan untuk menjadi dasar opini auditor.
Direction of Tests
External confirmation
ISA 505 alenia 3 mengutip ISA 240 sebagai berikut (garis bawah dari
penulis) yang artinya:
a. Telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai asersi yang
diuji
b. Populations berisi items banyak, dengan jumlah kecil dan saldo akun,
transaksi atau kondisi yang homogen
c. Diperkirakan akan terjadi exception rate yang sangat rendah
d. Auditor tidak mempunyai alasan adanya situasi dan kondisi yang
menyebabkan menerima negative confirmations request untuk
mengabaikan permohonan konfirmasi tersebut.
KASUS BERKAITAN DENGAN ISA 500
Salah satu kasus yang mengenai audit yaitu pada PT Kereta Api Indonesia
(PT. KAI). Dalam kasus ini, ditunjukkan bagaimana peran dari tiap organ
pengawas di dalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan
mampu menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kasus
ini berawal dari perbedaan padangan antara manajemen dan komisaris yang
merangkap menjadi Ketua Komite Audit, dimana komisaris tersebut menolak
untuk menyetujuan serta menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit
oleh auditor eskternal. Tidak hanya sampai disitu, komisaris juga meminta untuk
diadakannya audit ulang agar laporan keuangan dapat tersaji secara transparan dan
sesuai dengan fakta yang ada.
Review Kasus :
Salah satu faktor penyebab terjadinya kasus di PT KAI ini yaitu karena
laporan keuangan yang rumit. Hal ini karena PT KAI memiliki ratusan stasiun,
puluhan depo dan gudang, yang seluruhnya memiliki laporan keuangan terpisah,
sehingga memiliki potensi menyebabkan masalah maupun perbedaan pendapat
pada kemudian hari. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa baru sebagian kecil
proses akuntansi yang menggunakan sistem komputer, padahal sebenarnya sistem
akuntansi pada PT KAI cukup modern untuk penyusunan laporan keuangan.
Dari kasus tersebut dapat terlihat jika kurangnya peran audit internal
dalam penyusunan laporan keuangan akan memberi pengaruh buruk terhadap
manajemen. Peran utama seorang auditor adalah untuk memberi tinjauan dari segi
pihak yang independen dan obyektif pada laporan keuangan (Messier et al. 2006).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/meu/58b8ad9d6c7a617c1557d321/kualitas-audit-
dalam-kasus-pt-kai diakses 01/04/2019, 10.34