Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
No/Kelas : 25 / 3A
Latar Belakang
Diawali terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh
Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya, dengan Dunia Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet
beserta sekutu negara-negara satelitnya. Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan Sekutu dalam
mengalahkan Jerman Nazi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan
Uni Soviet sebagai dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer
yang besar. Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya,
membentuk Blok Timur.
Pada masa tahun 1947–1991 atau tepatnya saat perang dingin berlangsung, bidang
pertahanan merupakan alat untuk mempertahankan kekayaan, status negara dan kekuasaan,
khususnya pada dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Hingga terjadi
perlombaan IPTEK di bidang militer untuk konsep keamanan negara dan perlombaan pembuatan
senjata nuklir atau senjata pemusnah massal yang membuat tegang dan meresahkan masyarakat
dunia akan terjadinya perang nuklir itu.
Teknologi tinggi dan manajemen di bidang militer adalah hal yang selalu di upayakan
oleh negara adidaya dengan cara mengeluarkan anggaran yang besar di bidang pertahanan.
Keadaan dimana bom nuklir dapat membahayakan masyarakat dunia, maka masyaarakat dunia
harus ikut serta dalam mengisi anggaran negara tersebut untuk jaminan keselamatan mereka.
Selain itu gagasan tentang manajerial dan akuntansi digunakan untuk mengefisiensi
sumber daya yang digunakan untuk tujuan memperkaya perusahaan-perusahaan swasta yang
berlomba memproduksi senjata.
Diskusi hasil
Hubungan akuntansi dengan perang dingin hanya untuk memperkaya perusahaan senjata
dengan cara efisiensi biaya pada perusahaan swasta pembuat senjata, efisiensi sumber daya, dan
anggaran negara. Karena masih belum ada standar akuntansi pada masa perang dingin maka
perusahaan yang berlomba memproduksi senjata itu memanipulasi laba dalam biayanya, jadi
perusahaan-perusahaan tersebut diam-diam menerima pendapatan yang besar dengan
memanfaatkan keadaan dimana negara membutuhkan senjata-senjata canggih untuk keperluan
pertahanan.