Você está na página 1de 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
makalah dengan judul “BUMI” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
merupakan salah satu bentuk tugas dari dosen mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menggunakan berbagai cara sehingga


menghasilkan output berupa makalah ini. Hal pertama yang dilakukan adalah
mengumpulkan materi dari berbagai sumber (buku, internet, dan lain-lain) yang
berhubungan dengan tema. Kemudian menyusun materi yang sudah terkumpul.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan bimbingan dan dukungan


dari berbagai pihak. Penyusun mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:

1. Turahyati,S.Si selaku Guru Mata Pelajaran Fisika yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.

2. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan bantuan dan dorongan baik secara moral
maupun spiritual.

3. Teman-teman yang dengan penuh rasa kebersamaan memberikan masukan dan saran
dalam penyusunan makalah ini.

4. Dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah swt. memberikan pahala atas bantuan yang diberikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan, dan semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan pembaca serta perkembangan ilmu
pendidikan pada umumnya.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 3

1.4. Manfaat .................................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bumi..................................................................................................................... 5

2.2. Bagian-bagian Bumi ............................................................................................................... 5

2.3. Rotasi, Revolusi, dan Gravitasi Bumi...................................................................................... 8

2.4. Umur Bumi ............................................................................................................................. 9

2.5. Pembentukan Benua dan Samudra ....................................................................................... 9

2.6. Alasan Bumi Sebagai Tempat Hidup Manusia ...................................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................................................. 12

3.2. Saran ...................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer
atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga
ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi
bumi merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini
menyebabkan daerah sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub
hampir-hampir tidak mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami
perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang dilakukan.Perubahan tersebut adalah
terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi
tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran bumi
pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub
utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan.

Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi,
yang melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi
mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari garis tegaknya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa pengertian bumi?

1.2.2 Apa sajakah bagian-bagian bumi?

1.2.3 Apakah yang dimaksud rotasi, revolusi, dan gravitasi bumi?

1.2.4 Bagaimana cara menentukan umur bumi?

1.2.5 Bagaimana pembentukan benua dan samudra?

1.2.6 Kenapa kita tinggal di planet bumi bukan di planet lain?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diperoleh tujuan sebagai berikut:

3
1.3.1 Untuk mengerti dan memahami pengertian bumi.

1.3.2 Untuk mengerti dan memahami bagian-bagian bumi.

1.3.3 Untuk mengerti dan memahami rotasi, revolusi, dan gravitasi bumi.

1.3.4 Untuk mengerti dan memahami menentukan umur bumi.

1.3.5 Untuk mengerti dan memahami pembentukan benua dan samudra.

1.3.6 Untuk mengerti dan memahami Kenapa kita tinggal di planet bumi bukan di planet
lain.

1.4. Manfaat

Berdasarkan tujuan maka diperoleh manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Dapat mengerti dan memahami pengertian bumi.

1.4.2 Dapat mengerti dan memahami bagian-bagian bumi.

1.4.3 Dapat mengerti dan memahami rotasi, revolusi, dan gravitasi bumi.

1.4.4 Dapat mengerti dan memahami menentukan umur bumi.

1.4.5 Dapat mengerti dan memahami pembentukan benua dan samudra.

1.4.6 Dapat mengerti dan memahami Kenapa kita tinggal di planet bumi bukan di planet
lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer
atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga
ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C
hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun
di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton,
dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram
per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan
berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N
kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal
1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal
2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk
83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85
kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental
Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik
terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau
terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar
adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

5
2.2. Bagian-Bagian Bumi

1. Atmosfer (Lapisan Udara)

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di
berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara
lain:

a. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan
hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
b. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
c. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
d. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian
atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi
akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup,
termasuk manusia.

Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan,
yaitu :

a. Troposfer

Lapisan atmosfer paling bawah, memiliki temperatur lebih rendah dan ada pembentukan
awan, hujan, dan badai guruh. Lapisan troposfer berubah-ubah, lebih dari 80% massa
atmosfer terletak pada lapisan ini.

6
b. Stratosfer

Lapisan atas troposfer, memiliki temperatur suhu lebih tinggi daripada suhu troposfer dan
memiliki lapisan ozon. Lapisan ini berlapis, terdapat pencampuran vertikal yang sangat
lemah. Badai guruh yang arus udara keatasnya sangat besar dapat menembus beberapa
kilometer ke dalam stratosfer bawah.

c. Mesosfer

Lapisan tengah atmosfer dan memiliki penurunan suhu dengan ketinggian dan gerakan
udara vertikal tidak dihalangi secara kuat.

d. Lapisan Termosfer

Lapisan paling atas atmosfer dengan suhu sampai ribuan derajat celcius (400-2000oC).

2. Hidrosfer (Lapisan Air)

Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang berada di bumi, yaitu
samudra, lautan, danau, sungai dan air tanah. Kira-kira 71% dari planet bumi ini merupakan
lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah dari penguapan
vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan. Awan yag terbawa oleh angin ketempat yang
lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air
yang karena gaya beratnya akan turun ke muka bumi sebagai hujan (presipitasi). Setelah
sampai dimuka bumi, sebagian mengalir diatas permukaan bumi dan aliran bawah
permukaan , mengisi kembali danau, sungai, dan laut srta diserap kembali oleh tumbuhan.
Dengan demikian terjadilah siklus hidrologi.

3. Lithosfer (Kulit Bumi/Kerak Bumi)

Kulit bumi (Litosfer) (lithos = batuan, sphaira - bulatan) adalah bagian bumi yang vital bagi
kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau tempat tinggal dan tempat
melangsungkan kehidupan manusia.

Kulit bumi memiliki dua lapisan yaitu lapisan Sial (Si dan Al) dan lapisan Sima (Si dan Mg).
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang dinamakan batuan. Berdasarkan kejadiannya dibagi
menjadi tiga yaitu batuan beku (satuan magma), contoh: batuan granit; batuan sedimen
(endapan), contoh: batuan pasir; dan batuan metamorf (malihan), contoh: batu pualam
(marmer).

Gaya endogen memberikan bentuk kulit bumi, sedangkan gaya eksogen merusak bentuk-
bentuk permukaan bumi, seperti pelapukan dan erosi. Gaya endogen meliputi gerak
eproiogenetik, gerak orogenetik, gempa bumi, dan vulkanisme.

Lapisan lithosfer terdiri dari kerak samudra (tebal kurang lebih 10 km) dan kerak benua
(tebal 30-70 km). Di bawah litosfer ada astonosfer (berbentuk batuan setengah cair dengan

7
suhu kurang lebih 1.200oC), kemudian di bawahnya ada lapisan mantel (tersusun daribatuan
vulkanik, suhu kurang lebih 3.000oC).

4. Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)

Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti luar (tebalnya 1360
mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi diperkirakan 10,7. Pengaruh
panas matahri hanya terasa paling dalam 20m dibawah permukaan bumi. Setelah 20m
kebawah temperaturnya telah konstan, akan tetapi, makin masuk kedalam bumi
temperaturnya makin tinggi. Umumnya tiap turun 33m temperature akan naik 10 oC. Angka
33m ini disebut ‘jumlah geometris’, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan
temperature 10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.

Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila turun vertical 100m
kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat. Batuan gunung berapi yang
masih panas memperkecil derajat geotermis, sedangkan air samudra dan air tanah
memperbesar derajat geotermisnya.

Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat geotermisnya,
sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.0000C. Dalam temperature ini segala
macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi karena tekanan berat dari lapisan-lapisan di
atasnya maka barisfer tetap padat.

Beberapa ulasan tentang padatnya barisfer adalah (1). Bila seandainya barisfer cair, maka
tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut, yang mungkin akan mengakibatkan
permukaan bumi kembang kempis, (2). Getaran gempa di Jepang dapat diukur di Inggris
dengan alat yang halus, sifat tersebut menunjukan bahwa inti bumi padat.

2.3. Rotasi, Revolusi dan Gravitasi Bumi


1. Rotasi Bumi

Pengertian rotasi bumi adalah gerakan planet Bumi berputar pada sumbuhnya. Sekali putar,
butuh waktu 24 jam. Dengan adanya rotasi Bumi, maka Matahari terbit di sebelah timur dan
terbenam di sebelah barat, sehingga ada waktu siang dan waktu malam yang silih berganti.
Ada pembiasaan arah angin dan arus laut (hukum Buys Ballot), Bumi bentuknya bulat, serta
ada perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya.

Anehnya kita yang hidup di Bumi ini, tidak merasakan bahwa Bumi ini berputar pada
sumbunya. Malah menurut penglihatan mata kita yang berputar itu Matahari.

2. Revolusi Bumi

Pengertian revolusi Bumi adalah gerakan planet Bumi mengelilingi/mengitari Matahari.


Waktu yang dibutuhkan dalam sekali putar revolusi adalah 1 tahun = 365,25 hari.

8
Akibat adanya revolusi Bumi, maka terjadi empat musim (panas, dingin, semi, dan gugur)
pada wilayah yang terletak di sebelah uatara garis balik Utara dan di sebelah selatan garis
balik Selatan, ada perbedaan lamanya siang dan malam, rasi bintang yang berbeda setiap
bulan.

2.4. Gravitasi Bumi

Gravitasi Bumi adalah gaya berat Bumi. Akibat adanya gravitasi Bumi, materi di Bumi
memiliki bobot atau berat yang mana makin ke arah kutub, bobot/berat suatu materi makin
besar.

Benda yang jatuh ke Bumi sampai abad ke-17 cenderung dianggap sebagai sifat hakiki dari
benda itu sendiri. Isaac Newton tidak setuju dengan pendapat tersebut. Menurut Newton
berat benda harus dianggap sebagai gaya tarik yang terjadi antara Bumi dan benda itu.
Newton membendingkan gerakan buah apel yang jatuh dari pohonnya denga Bulan yang
mengelilingi Matahari. Apel jatuh dari pohonnya karena adanya gaya tarik Bumi atau
gravitasi. Hal ini disebabkan buah apel tidak memiliki kecepatan tangensial relatif terhadap
Bumi, maka buah apel jatuh ke tanah. Tetapi berbeda dengan Bulan, Bulan memiliki
kecepatan tangensial yang seharusnya membuat Bulan menjahui Bumi. Gaya tarik yang
bekerja antara Bulan dan Bumi mencegah hal tersebut terjadi. Jarak Bulan dan Bumi,
kecepatan tangensial relatif Bulan terhadap Bumi dan gaya tarik Bulan dan Bumi, membuat
Bulan mengelilingi Bumi pada lintasannya. Newton menyimpulkan gaya tarik yang bekerja
tersebut adalah gravitasi (Anonnim, 2006).

2.4. Umur Bumi

Manusia hidup di muka Bumi ini lamanya tidak lebih dari 100 tahun dan sudah ada berapa
generasi yang hidup di Bumi ini? Mari kita mencari infornasi sebenarnya umur Bumi ini
sudah berapa tahun.

Para ahli menentukan umur Bumi melalui beberapa teori seperti Sedimen, Kadar Garam,
Termal, dan Teori Radioaltivitas.

1. Teori Sedimen

Perhitungan usia Bumi berdasarkan teori ini adalah dengan melihat ketebalan lapisan
sedimen yang membentuk batuan. Setiap tahun ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang
terbentuk dapat diketahui usianya. Dengan cara membandingkan tebal batuan sedimen
yang terdapat di Bumi, yaitu diperkirakan terbentuk 500 juta tahun yang lalu (Jasin, 2008).

2. Teori Kadar Garam

9
Usia/umur Bumi dapat diduga berdasarkan kandungan garam di laut. Laut semula airnya
tawar. Dengan adanya air yang mengalir lewat sungai dari darat masuk ke laut membawa
garam. Keadaan ini berlangsung dengan kurun waktu yang panjang (berabad-abad). Dengan
mengetahui kenaikan kadar garam pada setiap tahun, kemudian membandingkan dengan
kadar garam saat ini, yaitu kurang lebih 320, maka Bumi diduuga telah berumur 1.000 juta
tahun.

3. Teori Termal

Teori ini menggunakan dasar perhitungan suhu Bumi. Mula-mula Bumi merupakan batuan
yang sangat panas, kemudian lama-kelamaan mendingin. Dengan mengetahui masa dan
suhu Bumi, maka ahli fisika bangsa Inggris (Elfin) menduga bahwa perubahan Bumi menjadi
batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pad permulaannya
membutuhkan waktu 20.000 juta tahun.

4. Teori Radioaktivitas

Usia Bumi menurut teori radioaktivitas dideteksi melalui waktu peluruhan unsur-unsur
radioaktif. Dalam perhitungan ini dibutuhkan pengetahuan tentang waktu paruh unsur-
unsur radioaktif. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk luruh
atau mengurai sehingga masanya tinggal separuh (setengahnya).

2.6. Pembentukan Benua dan Samudra

Seperti kita ketahui bersama di dunia pada saat ini ada enam benua; yaitu Asia, Australia,
Amerika, Afrika, Eropa dan Antartika. Lalu bagaimana terbentuknya keenam benua itu?

1. Pembentukan Benua

Ahli geografi (bangsa Jerman) yang bernama Wegener (1915) membuat teori terbentunya
benua, yaitu Bumi pada 2.500 tahun yang lalu hanya berbentuk satu benua yang sangat
besar, retak kemudian bergeser saling menjahui satu dengan lainnya. Akibat dari pergeseran
tersebut terbentuklah enam benua, yaitu Asia, Australia, Amerika, Afrika, Eropa dan
Antartika. Teori Wegener ternyata diikuti dengan beberapa bukti seperti di sepanjang timur
Amerika Selatan yang memiliki bentuk dan lekukan yang kurang lebih sama lekukan pada
benua Afrika sebelah barat dan lekukan bagian Selatan benua Australia cocok dengan
tonjolan benua Antartika (Jasin, 2008).

Demikian pula Semenanjung India dan Pulau Madagaskar yang ternyata sesuai dengan teluk
yang terbentuk antara Afrika dan Antartika. Adapun kroonologis terbentuknya enam benua
sebagai berikut:

a) Kurang lebih pada 225 tahun yang lalu benua masih menyatu, yaitu Super Continental.
b) Kurang lebih pada 200 juta tahun yang lalu Super Continental pecah menjadi tiga
benua, yaitu Eropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-Australia.

10
c) Kurang lebih 135 tahun yang lalu, Benua Afrika-Amerika memisah.
d) Kurang lebih 65 juta tahun yang lalu, Australia dan Antartika terpisah dan sampai saat
ini masih terus berlangsung.
2. Pembentukan Samudra

Samudra terbentuk dengan cara:

a) Pergeseran vertikal, Samudra India (Indonesia), yaitu kerak bumi menggeser ke


bawah dan sebagai imbangannya sisi lain bergesar ke arah sebaliknya (ke atas)
sehingga terjadi dataran tinggi atau Gunung Himalaya (Gunung tertinggi di dunia).
b) Adanya gaya tarik benda alam semesta lain, dan gaya sentrifugal, menyebabkan
sebagian bumi terlepas menjadi planet Bulan, sehingga terbentuk samudra pasifik.
Hasil penelitian menunjukkan batu-batuan di Bulan sama dengan batu-batuan yang
ada pada dasar samudra pasifik yaitu batuan silisium dan magnesium.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Bumi mempunyai 1 satelit alami
yaitu Bulan. Bagian-bagian Bumi terdiri dari Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer dan Barysfer.

Rotasi bumi adalah gerakan planet Bumi berputar pada sumbuhnya. Sekali putar, butuh
waktu 24 jam. Revolusi Bumi adalah gerakan planet Bumi mengelilingi/mengitari Matahari.
Gravitasi Bumi adalah gaya berat Bumi.

Para ahli menentukan umur Bumi melalui beberapa teori seperti: Teori Sedimen, Teori
Kadar Garam, Teori Termal, dan Teori Radioaktivitas.

Pembentukan Benua

Adapun kroonologis terbentuknya enam benua sebagai berikut:

a) Kurang lebih pada 225 tahun yang lalu benua masih menyatu, yaitu Super
Continental.
b) Kurang lebih pada 200 juta tahun yang lalu Super Continental pecah menjadi tiga
benua, yaitu Eropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-Australia.
c) Kurang lebih 135 tahun yang lalu, Benua Afrika-Amerika memisah.
d) Kurang lebih 65 juta tahun yang lalu, Australia dan Antartika terpisah dan sampai
saat ini masih terus berlangsung.

Pembentukan Samudra

a) Pergeseran vertikal
b) Adanya gaya tarik benda alam semesta lain

3.2. Saran

Dari pembahasan di atas mengenai Bumi, kita ttahu bahwa Bumi merupakan planet dalam
system tata surya yang memiliki kehidupan di dalamnya. Bumi memiliki segala kebutuhan
yang diperlukan oleh manusia untuk terus mempertahankan dan melestarikan
kehidupannya. Oleh karena itu, sebagai penghuni Bumi hendaknya manusia dapat
mempertahankan kelangsungan sumber daya yang terdapat di Bumi. Selain itu, hendaknya
manusia selalu menjaga dan merawat alam agar keseimbangan alam akan selalu terjaga dan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

UNESA, TIM FMIPA. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press

Ahmadi, A dan A. Supatmo. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ribkahwati, et.al. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Darmojo, H. Dan Y. Kaligis. 1986. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Jasin Maskoeri. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Campbell Norman. 1989. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Jasin, M. 1994. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta; Raja Grafindo Persada.

Subiyanto. 1990. Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: IKIP Malang.

Noerdin Isjrin. 1985. Buku Materi Pokok Perkembangan Sains dan Teknologi. Jakarta:
Universitas Terbuka Depdikbud.

Supartono, et.al. 1999. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Ghalia Indonesia.

13

Você também pode gostar