Você está na página 1de 7

RENCANA PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

Universitas Muhammadiyah Pontianak memiliki lahan cadangan di Jalan Trans


Kalimantan seluas 29 ha yang rencananya di atas lahan tersebut akan dibangun
gedung kampus baru bagi fakultas-fakultas program studi S-1. Sementara gedung
lama yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani kedepannya akan digunakan sebagai
gedung kampus bagi program studi S-2.

Fakultas-fakultas yang direncanakan akan dibangun di lahan baru milik Universitas


Muhammadiyah Pontianak tersebut adalah fakultas ilmu kesehatan masyarakat,
fakultas perikanan, fakultas keperawatan, fakultas ekonomi, fakultas teknik mesin,
fakultas agama islam, dan fakultas teknik elektro, dengan rincian jumlah mahasiswa
dan fasilitas sebagai berikut:

No Mahasiswa/dosen/fasilitas Jumlah Kuota Luas Ruang


1 Fakultas Ilmu KESMAS 2000 1,5 3000
2 Fakultas Keperawatan 320 1,5 480
3 Fakultas Perikanan 200 1,5 300
4 Fakultas Ekonomi 150 1,5 225
5 Fakultas Teknik Mesin 150 1,5 225
6 Fakultas Agama Islam 120 1,5 180
7 Fakultas Teknik Elektro 300 1,5 450
8 Dosen 162 5 810
9 Rektorat 1000
10 Masjid 1000
11 Auditorium 15000
12 Gedung Olah raga 10000
13 UKM 2000
14 Laboratorium 600
15 Perpustakaan 600
16 Lahan Praktek 20000
17 Instalasi Air Limbah 1000
18 Areal Parkir 20000
TOTAL 76870

Luas keseluruhan lahan yang akan dibangun sesuai dengan data tabel tersebut
adalah 76.870 m2 atau setara dengan 7,687 ha, dengan demikian Universitas
Muhammadiyah Pontianak masih memiliki cadangan seluas 21,313 ha untuk
pengembangan pembangunan mendatang.

Dalam surat keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia nomor


234/U/2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi, disebutkan kuota luas
ruang yang diperuntukkan bagi setiap mahasiswa adalah 0,5 m2, namun untuk
memberikan ruang lebih lega maka diambil kebijakan untuk memberikan ruang
seluas 1.5 m2 untuk setiap mahasiswa. Luas ruangan bagi dosen yang diatur oleh
pedoman pendirian perguruan tinggi tersebut adalah seluas 4 m 2 untuk setiap
dosen, tetapi dibuat menjadi 5 m2 untuk menambah ruang gerak dosen.

Jumlah dosen yang diperkirakan, mengacu kepada pedoman pendirian perguruan


tinggi yang ada yaitu 1 dosen untuk 30 mahasiswa bagi bidang keilmuan social dan 1
dosen untuk 20 mahasiswa bagi bidang keilmuan IPA. Dikarenakan Universitas
Muhammadiyah Pontianak memiliki banyak fakultas dengan berbagai macam
disiplin keilmuan, maka diambil perbandingan dosen : mahasiswa yang paling baik
yaitu 1 dosen untuk setiap 20 mahasiswa.

RONA AWAL

Bertempat di jalan Trans Kalimantan, lahan seluas 29 ha milik Universitas


Muhammadiyah Pontianak merupakan lahan produktif. Berdasarkan data dari dinas
pemukiman dan tata ruang kabupaten Kubu Raya, lahan milik Universitas
Muhammadiyah Pontianak tersebut berada pada lokasi pengembangan sarana
sosial dan sentra bisnis yang letaknya dilintasi oleh jalan arteri alternatif yang selalu
ramai digunakan oleh berbagai macam kendaraan bermotor.

Batas lokasi rencana pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah


Pontianak adalah sungai di sebelah utara, jalan raya Trans Kalimantan di sebelah
selatan, dan di sebelah timur dan barat berbatasan dengan lahan warga berupa
perkebunan kelapa.

Di atas lahan milik Universitas Muhammadiyah Pontianak tumbuh di atasnya


beberapa jenis pohon berbatang keras seperti kelapa yang ditanam warga, pohon
nangka, dan pohon rambai, yang tumbuh dengan sendirinya.
Berikut adalah data rona awal lahan:

A. Fisika – Kimia
1. Iklim dan curah hujan
Lokasi rencana pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah
Pontianak berada pada daerah tropis dengan curah hujan tinggi, dan
penyinaran matahari sepanjang tahun.
2. Tata ruang dan penggunaan lahan
Lokasi rencana pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah
Pontianak seperti data yang diperoleh, berada di areal pengembangan
fasilitas sosial dan sentra bisnis.
3. Kualitas air
Sungai yang mengalir di sebelah utara areal rencana pembangunan
kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak secara umum termasuk
ke dalam kategori kualitas C, yaitu air yang peruntukkannya kepada
peternakan dan pertamanan.
4. Kualitas udara
Di tepi lahan yang berada dekat dengan jalan tercatat kadar Cox, NOx,
pB, partikulat debu diatas ambang batas PP No.41 1999. Kadar parameter
tersebut turun drastis setelah dilakukan pengukuran pada lahan yang
berada 100 meter dari tepi jalan raya.
5. Kebisingan
Pada lahan yang berada di tepi jalan raya, tingkat kebisingan dapat
mencapai 90 dB dan berkurang drastis setelah 100 m dari tepi jalan raya.
6. Tinggi muka air tanah
Seperti lahan pada umumnya di daerah Pontianak, lahan milik Universitas
Muhammadiyah Pontianak terletak pada ketinggian 0 – 3 meter dari
permukaan air laut.
7. Erosi dan banjir
Lahan milik Universitas Muhammadiyah Pontianak masih tertutup oleh
semak-semak dan pepohonan yang melindungi permukaan tanah dari
erosi oleh aliran air hujan. Setiap tahunnya daerah lokasi rencana
pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak
terendam oleh air pasang pada bulan-bulan tertentu dengan curah hujan
cukup tinggi.

B. Biologi
1. Vegetasi
Tanaman yang ditemukan di lokasi areal perencanaan pembangunan
kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak adalah ilalang, pohon
kelapa, pohon nangka, dan pohon rambutan.
2. Satwa
Ditemukan beberapa jenis hewan darat berupa golongan unggas seperti
burung nuri hijau, dan roak-roak. Juga ditemukan ular, tikus, tupai, dan
biawak. Satwa air yang bisa ditemukan di lokasi rencana pembangunan
Universitas Muhammadiyah Pontianak antara lain ikan gabus, ikan betok,
dan belut.

C. Sosial
1. Mata pencaharian masyarakat
Masyarakat di sekitar lokasi perencanaan pembangunan kampus II
Universitas Muhammadiyah Pontianak pada umumnya adalah berkebun,
beternak, wiraswasta, sebagian kecil merupakan PNS dan terdapat
beberapa orang pengangguran.
2. Persepsi masyarakat
Pada umumnya masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan
kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak menyambut baik
rencana pembangunan. Harapan masyarakat adalah percepatan
pembangunan di daerah mereka dan kesempatan berusaha dengan
adanya mobilisasi mahasiswa yang ramai.
D. Kesehatan Lingkungan Masyarakat
1. Tingkat kesehatan masyarakat
Penyakit yang paling sering terjadi pada masyarakat di sekitar lokasi
rencana pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak
adalah penyakit ISPA, diare, dan beberapa penyakit degeneratif seperti
hipertensi, dan rematik.
2. Kondisi sanitasi
Sanitasi lingkungan di sekitar lokasi rencana pembangunan kampus II
Universitas Muhammadiyah Pontianak cukup baik. Tidak terlihat adanya
tumpukan sampah karena sampah yang ada langsung dibakar. Setiap
rumah tersedia WC, namun sebagian memiliki kolam penampung yang
terbuka karena kerusakan. Warga menggunakan air sumur untuk
keperluan sehari-hari, dan sumur masyarakat umumnya tidak dilengkapi
tanggul beton disekitarnya sehingga air permukaan dapat dengan mudah
masuk ke dalam sumur.
E. KAMTIBMAS
1. Tingkat kriminalitas
Dilaporkan warga pernah terjadi tindak pencurian, ada tempat perjudian
terselubung, dan terkadang terjadi perkelahian antar pemuda yang
disinyalir akibat pengaruh minuman keras.
2. Kondisi lalu lintas
Jalan raya yang melintasi areal rencana pembangunan kampus II
Universitas Muhammadiyah Pontianak memiliki kondisi cukup baik
dengan lebar ruas jalan 5 meter tanpa ada trotoar. Rambu-rambu lalu-
lintas cukup memberikan informasi selama perjalanan. Kepadatan yang
berhasil diukur diperoleh data 200 kendaraan perjam yang melintasi jalan
di areal rencana pembangunan kampus II Universitas Muhammadiyah
Pontianak.

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

Untuk memperkirakan dampak yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan


kampus II Universitas Muhammadiyah Pontianak digunakan pelingkupan masalah
dengan metode matriks identifikasi. Dampak yang diperkirakan kemungkinan akan
terjadi mulai tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi dengan
kajian dampak pada fisik – kimia, biologi, social, ekonomi, budaya, kesehatan
lingkungan masyarakat, keamanan, dan ketertiban masyarakat.
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi Ket. Rencana Kegiatan


FISIKA - KIMIA 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 A. Tahap pra konstruksi
1 Kualitas udara X X X X X (1) Sosialisasi
2 Kebisingan X X X X X X (2) Penetapan batas
3 Kualitas air X X X (3) Perijinan
5 Kualitas tanah X X X
8 Erosi X X B. Tahap konstruksi
BIOLOGI (1) Penerimaan naker
1 Vegetasi X X (2) Mobilisasi alat/bhn
2 Satwa X X (3) Pembersihan lahan
SOSEKBUD (4) Pembangunan
1 Kesempatan kerja X X X X X X
2 Peluang usaha X X X X X C. Tahap operasi
(1) Penerimaan naker
3 Peningkatan PAD x X
(2) Pengadaan alat
4 Kecemburuan Sosial X X X X X X X
(3) Penerimaan mhsw
5 Persepsi masyarakat x X X X X X X X X X X
(4) Mobilisasi mhsw
6 Perubahan gaya hdp X X X X X X X
(5) Perparkiran
KESLINGMAS (6) Kegiatan kuliah
1 Sanitasi lingkungan X X X X X X (7) Sampah/limbah
2 KESMAS X X X X X X (8) Aksi mahasiswa
KAMTIBMAS
1 Kriminalitas x X X X X X X X D. Pasca operasi
2 Gangguan lalu-lintas X X X X X X (1) Penjualan aset
(2) Penataan ulang lhn
(3) PHK
DAMPAK PRIORITAS

Dari pelingkupan dampak yang berhasil diidentifikasi dipilih beberapa dampak besar
dan penting, yaitu:

1. Persepsi masyarakat
2. Sanitasi lingkungan
3. Kriminalitas
4. Gangguan lalu-lintas

UPAYA PENANGGULANGAN

A. Terhadap Persepsi Masyarakat


Sosialisasi dan pendekatan persuasive kepada masyarakat di dalam forum
musyawarah, dan memanggil pihak-pihak yang memiliki lahan bersebelahan
dengan lahan milik Universitas Muhammadiyah Pontianak. Memberikan
penjelasan kepada masyarakat bahwa saat perkuliahan dimulai kelak, jalan
akan menjadi lebih ramai.
B. Sanitasi Lingkungan
Untuk itu disediakan manajemen sampah dengan menyediakan tempat
sampah anorganik dan organik secara terpisah. Mengolah sampah organik
menjadi kompos. Pembangunan instalasi air limbah.
C. Kriminalitas
Kriminalitas dapat terjadi di lingkungan kampus dan di perjalanan menuju
kampus. Untuk itu diperlukan perlindungan pemagaran dan penyediaan pos
keamanan dan satpam kampus. Selain itu juga disosialisasikan kepada
mahasiswa untuk tidak mengenakan aksesoris yang berlebihan, tidak
melakukan aksi anarkis, dan berlaku simpatik dalam berdemo.
D. Gangguan Lalu-lintas
Gangguan lalu lintas dapat diminimalisir dengan pemisahan pintu masuk dan
keluar kendaraan, penyediaan lahan parkir yang memadai. Melarang
mahasiswa melakukan konvoi kendaraan.

Você também pode gostar