Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas berupa makalah, dengan judul “Makalah Bahasa
Indonesia Tentang Tifoid (Tifus)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat nilai dalam mata
kuliah “Bahasa Indonesia”, Progam Studi Diploma III Keperawatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan masukan-masukan dari berbagai pihak. Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun. Besar harapan kami semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypi. Kuman tersebut masuk tubuh manusia melalui mulut
dengan perantara makanan dan air yang tercemar. Penularan salmonella
thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu,
food, fingers, fornitus, fly, dan feses. Apabila orang tersebut kurang
memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan
yang akan di konsumsi maka pencemaran kuman salmonella thypi akan
sangat mudah untuk menyerang tubuh. Kuman tersebut akan masuk ke
lambung dan akan di musnahkan oleh asam lambung dan sebgian lagi akan
masuk ke dalam usu halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di
dalam jaringan limpoid, kuman tersebut akan berkembang biak, lalu masuk
ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial.
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Definisi
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
Salmonella Thypi, penyakit ini bersifat menular. Yang di tandai dengan
bacteremia, perubahan pada retikuloendotelial yang bersifat difus dan juga
dapat menimbulkan gejala-gejala sistematik akibat dari kuman Salmonella
Thypi.
1. Jajan sembarangan
Jika anda sering jajan sembarangan dan daya tahan tubuh anda sedang
menurun, hal itu bisa menjadi salah satu penyebab tipes menyerang. Bakteri
penyebab tipes biasanya hidup di dalam air yang terkontaminasi dengan
feses, dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang anda konsumsi
akibat jajan sembarangan.
Biasanya, anak kecil lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan
tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa
menjaga kebersihannya saat makan.
Mengonsumsi ikan atau makanan laut lainnya yang berasal dari air yang
sudah terkontaminasi tinja/urine yang terinfeksi bakteri penyebab tipes, juga
bisa membuat anda mengidap tipes.
Parahnya lagi, meskipun hal ini kurang umum, bakteri Salmonella Typhi
bisa bertahan pada urin orang yang terinfeksi.
Sekali lagi, jika orang yang terinfeksi menyentuh makanan tanpa mencuci
tangan dengan benar atau setelah buang air kecil, mereka dapat
menyebarkan infeksi tersebut kepada orang lain yang memakan makanan
yang terkontaminasi.
Selain makanan, tipes juga bisa terinfeksi lewat air minum. Tanpa disadari,
kotoran atau tinja manusia bisa masuk mencemari air minum anda. Hal ini
juga harus diperhatikan bila anda suka jajan minuman dingin. Es batu yang
digunakan untuk mendinginkan minuman, masih bisa membawa bakteri
penyebab tipes.
Ciri-ciri tifoid/tipes dapat muncul dalam tingkat yang ringan sampai parah.
Ciri-ciri tipes biasanya muncul secara bertahap pada 1 – 3 minggu setelah
tubuh terinfeksi bakteri. Namun dalam beberapa kasus tertentu, gejala tipes
juga bisa terjadi secara mendadak.
Sakit perut.
D. Pencegahan
Cara paling bagus yaitu dengan pemberian vaksinasi yang di mulai dari usia
2 tahun dan di berikan lagi setiap 3 tahun sekali, pemberian vaksin idealnya
diberikan satu bulan sebelum berkunjung ke tempat yang merupakan daerah
endemik tifus.
Beberapa reaksi dan efek samping yang mungkin muncul setelah pemberian
vaksin tifus, yaitu nyeri, kemerahan, bengkak di sekeliling area suntikan,
mual, pusing, sakit perut, atau diare.
Terapi antibiotik adalah cara efektif dalam menangani tifus dan perlu
diberikan sedini mungkin. Beberapa obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati tifus adalah azithromycin, ciprofloxacin, atau ceftriaxone.
Perawatan tifus dilakukan di rumah sakit, tapi jika tifus lebih cepat dideteksi
dan gejalanya masih tergolong ringan, maka penanganannya bisa dilakukan
secara mandiri di rumah.
Tanaman ini sangat berguna untuk menghilangkan rasa panas dan anti
radang, selain itu juga sangat bermanfaat untuk mengaktifkan peredaran
darah. Olah juga bagian tanaman ini menjadi kapsul. Cara pemakaiannya: 3
x 1 kapsul/hari.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab tifoid berasal dari
kuman salmonella thypi yang menyerang pada usus manusia tepatnya di
usus halus.
Dan penyebab dari penyakit tersebut paling banyak berasal dari kebiasaan
sehari-hari yang tidak mencerminkan hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Dalam Pediatrics
Update. Cetakan pertama. 2003. Jakarta ;Ikatan Dokter Anak Indonesia: 37-
46